Laut Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ingin mengubah kata
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| native_name_lang =
| other_name =
| image = JavaLocatie seaJavazee.jpg|250pxPNG
| alt =
| caption = PetaLokasi lautLaut Jawa
| image_bathymetry =
| alt_bathymetry =
Baris 13:
| location =[[Paparan Sunda]]
| group =
| coordinates = {{coord|5|S|110|E|type:waterbody_scale:10000000|display=inline,title}}
| latd = 5
| latm = 16
Baris 30:
| oceans =
| catchment = <!-- {{convert|VALUE|UNITS}} must be used -->
| basin_countries = {{INA}}[[Indonesia]]
| agency =
| designation =
Baris 39:
| width = {{convert|380|km}}
| area = {{convert|320000|km2}}
| depth = <!-- {{convert|VALUE46|UNITSm}} must be used -->
| max-depth ={{convert|750|m}}
| volume = <!-- {{convert|VALUE|UNITS}} must be used -->
| residence_time =
Baris 56:
| cities =
<!-- Map -->
| pushpin_map = Indonesia
| pushpin_label_position =
| pushpin_map_alt =
Baris 76:
Laut Jawa juga pernah menjadi jalur utama dalam perdagangan Dunia dan mencapai masa keemasannya pada abad ke-17. Pada masa itu Laut Jawa sering disinggahi banyak pedagang dari berbagai penjuru dunia guna mencari rempah-rempah, bersama dengan [[Selat Malaka]]. Dari sinilah muncul beberapa bandar atau kota pelabuhan di pesisir yang akhirnya berkembang pesat, seperti [[Jakarta]], [[Cirebon]], [[Tegal]], [[Pekalongan]], [[Semarang]], [[Lasem, Rembang|Lasem]], [[Tuban]], dan [[Surabaya]].<ref>{{Cite book|last=Bowring|first=Philip|date=Maret 2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Nusantaria/B8BmEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Nusantaria: Sejarah Asia Tenggara Maritim|location=Jakarta|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-602-481-802-9|pages=1|translator-last=Prasetyo|translator-first=Febri Ady|trans-title=Empire of the Winds|url-status=live}}</ref>
 
Tempat ini juga menjadi lokasi jatuhnya pesawat [[Indonesia AirAsia Penerbangan 8501]] yang menewaskan 162 penumpang beserta awak pesawat pada [[28 Desember|28 Desember 2014]] dan [[Lion Air Penerbangan 610]] yang menewaskan 189 penumpang danbeserta awak pesawat pada [[29 Oktober]] [[2018]].
 
== Pembentukan ==
Letak Laut Jawa berada di bagian utara [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]].<ref>{{Cite book|last=Hidayat|first=Taufik|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Top_Modul_RPUL/f3oWEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA99&printsec=frontcover|title=Top Modul RPUL Indonesia dan Dunia Jilid 1|publisher=Guepedia|isbn=978-623-7392-71-2|editor-last=Guepedia|pages=99|url-status=live}}</ref> Posisi Laut Jawa juga berada di bagian selatan dari [[Kalimantan|Pulau Kalimantan]].<ref>{{Cite book|last=Astuti|first=Tri|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Pedoman_Umum_Pelajar_RIPUL_Rangkuma/iL74CQAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PT112&printsec=frontcover|title=Buku Pedoman Umum Pelajar Rangkuman Ilmu Pengetahuan Umum Lengkap|location=Jakarta|publisher=Vicosta Publishing|isbn=978-602-1110-82-9|editor-last=Daffa|pages=113|url-status=live}}</ref> Pada 2,5 juta tahun yang lalu, Bumi mengalami [[zaman es]]. Pada periode ini, wilayah yang ditempati oleh laut Jawa masih berupa daratan yang menjadi bagian dari daratan Asia dan disebut [[Paparan Sunda]]. Wilayah Sumatra, Jawa dan Bali masih menyatu.<ref>{{Cite book|last=Arif, A. K., dan Sukatno CR, O.|date=Agustus 2010|url=https://www.google.co.id/books/edition/MATA_AIR_PERADABAN_Dua_Milenium_Wonosobo/UE5nDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA90&printsec=frontcover|title=Mata Air Peradaban: Dua Millenium Wonosobo|location=Bantul|publisher=LKiS Yogyakarta|isbn=978-979-25-5331-4|pages=90|url-status=live}}</ref> Laut Jawa belum terbentuk sekitar 17 ribu tahun yang lalu. Wilayah [[Asia Tenggara]] masih berbentuk [[Nusantaria]].<ref>{{Cite book|last=Bowring|first=Philip|date=Maret 2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/Nusantaria/B8BmEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Nusantaria: Sejarah Asia Tenggara Maritim|location=Jakarta|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-602-481-802-9|pages=1|translator-last=Prasetyo|translator-first=Febri Ady|trans-title=Empire of the Winds|url-status=live}}</ref>
 
Pada akhir Zaman Es yang berkisar antara 20 ribu hingga 10 ribu tahun yang lalu, [[Bumi]] mengalami peningkatan suhu rata-rata sehingga terjadi kenaikan permukaan laut. Paparan Sunda kemudian mulai tertutupi oleh lautan. Salah satu laut yang terbentuk ialah Laut Jawa.<ref>{{Cite book|last=Sudirman|first=Adi|date=Januari 2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ensiklopedia_Sejarah_Lengkap_Indonesia_d/oBc5EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA36&printsec=frontcover|title=Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia|location=Yogyakarta|publisher=DIVA Press|editor-last=Rusdianto|pages=36|url-status=live}}</ref> Terbentuknya Laut Jawa karena tergenangnya dataran rendah oleh air laut, sehingga Laut Jawa termasuk jenis laut transgresi.<ref>{{Cite book|last=Astuty|first=Tri|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Pedoman_Umum_Pelajar_GEOGRAFI_Rangk/uMWrCQAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PT240&printsec=frontcover|title=Buku Pedoman Umum Pelajar Geografi: Rangkuman Inti Sari Geografi Lengkap|location=Jakarta|publisher=Vicosta Publishing|isbn=978-602-0928-23-4|pages=241|url-status=live}}</ref> Setelah berakhirnya Zaman Es, Laut Jawa telah memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali dengan bagian selatan dari Kalimantan.<ref>{{Cite book|last=Oppenheimer|first=Stephen|url=https://www.google.co.id/books/edition/Eden_in_The_East/jSCbDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA210&printsec=frontcover|title=Eden in the East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara|pages=210|url-status=live}}</ref>
Baris 99:
 
=== Pelayaran dan perdagangan laut ===
Pelayaran dan perdagangan laut telah terjadi di Laut Jawa telah terintegrasi sebelum kedatangan bangsa-bangsa dari [[Dunia Barat]].<ref>{{Cite book|last=Siska|first=Yulia|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geografi_Sejarah_Indonesia/jkBbDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA215&printsec=frontcover|title=Geografi Sejarah Indonesia|publisher=Garudhawaca|isbn=978-602-658-137-2|pages=215|url-status=live}}</ref> Pada awal abad ke-13 Masehi, benua Asia, Afrika dan Eropa telah terhubung melalui perdagangan. Di Asia Selatan dan Asia Tenggara terbentuk lima zona perdagangan laut yang salah satunya adalah zona Laut Jawa.  Zona Laut Jawa meliputi kawasan Sumatra, Jawa, [[Kalimantan Selatan]], Sulawesi dan Nusa Tenggara. Keberadaan Laut Jawa menjadi yang terpenting bagi pelayaran dan perdagangan di Asia Tenggara dibandingkan dengan zona lainnya.<ref>{{Cite book|last=Duli, A., dkk.|date=November 2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/Monumen_Islam_di_Sulawesi_Selatan/ZKtrCAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PT31&printsec=frontcover|title=Monumen Islam di Sulawesi Selatan|location=Makassar|publisher=Balai Cagar Budaya Makassar|editor-last=Effendy|editor-first=Muslimin A. R.|pages=15|url-status=live}}</ref> Pelayaran di perairan Laut Jawa merupakan yang terpadat karena menjadi penghubung antara kota-kota besar di bagian dan sebelah utara Pulau Jawa seperti Kota Surabaya, Kota Semarang, Kota Banjarmasin dan Kota Makassar.<ref>{{Cite journal|last=Pramita, A. W., dkk.|date=2020|title=Pola Tinggi Gelombang di Laut Jawa Menggunakan Model Wavewatch-III|url=https://puslitbang.bmkg.go.id/jmg/index.php/jmg/article/download/609/pdf|journal=Jurnal Meteorologi dan Geofisika|volume=21|issue=1|pages=22}}</ref>
 
Laut Jawa merupakan salah satu dari tiga laut utama Indonesia selain [[Laut Flores]] dan [[Laut Banda]]. Ketiga laut ini bersama-sama menjadi penghubung wilayah Indonesia. Laut Jawa sendiri menjadi pusat perdagangan laut bagi Indonesia yang wilayahnya berbentuk kepulauan.<ref>{{Cite book|last=Safriadi, dkk.|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Teori_dan_Aplikasi_Pendidikan_Kewarganeg/xyNQEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA145&printsec=frontcover|title=Teori dan Aplikasi Pendidikan Kewarganegaraan|location=Pidie|publisher=Yayasan Penerbit Muhammad Zaini|isbn=978-623-97675-7-0|editor-last=Kartiko|editor-first=Galuh|pages=145|url-status=live}}</ref> Laut Jawa merupakan salah satu zona perekonomian laut di Indonesia. Wilayah perekonomiannya mencakup tiga provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.<ref>{{Cite book|last=Latif|first=Yudi|date=2011|url=https://www.google.co.id/books/edition/Negara_Paripurna/El9nDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA497&printsec=frontcover|title=Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila|location=Jakarta|publisher=Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-6946-8|editor-last=Ibrahim|editor-first=Idi Subandy|pages=496|url-status=live}}</ref>
Baris 114:
 
=== Kerajaan Sriwijaya ===
Kerajaan Sriwijaya mulai ingin menguasai Laut Jawa pada abad ke-7 Masehi. Tujuannya untuk memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Jawa. Rencana penguasaan ini diawali dengan penguasaan wilayah [[Lampung]] dan Selat Sunda.<ref>{{Cite book|last=Sholeh, K., dkk.|date=September 2022|url=https://www.google.co.id/books/edition/SEJARAH_DAN_PERADABAN_SUNGAI_MUSI_PALEMB/aQGWEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA13&printsec=frontcover|title=Sejarah dan Peradaban Sungai Musi Palembang|location=Klaten|publisher=Penerbit Lakeisha|isbn=978-623-420-377-6|editor-last=Andriyanto|pages=13|url-status=live}}</ref> Kerajaan Sriwijaya akhirnya menguasai Laut Jawa pada akhir abad ke-8 Masehi. Kekuasaan atas Laut Jawa diberikan kepada sebuah kerajaan kecil yang dijadikan [[vasal]] oleh Kerajaan Sriwijaya, yaitu Kerajaan Medang. Tugas yang diemban oleh Kerajaan Medang adalah mengumpulkan bea cukai dari kapal-kapal yang melalui bagian [[delta sungai]] di [[Sungai Brantas]].<ref>{{Cite book|last=Moehkardi|date=Oktober 2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/PERAN_SURABAYA_DALAM_REVOLUSI_NASIONAL_1/A-5IEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA8&printsec=frontcover|title=Peran Surabaya dalam Revolusi Nasional 1945|location=Sleman|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-903-9|editor-last=Siti|pages=8|url-status=live}}</ref> Laut Jawa dikuasai oleh Kesultanan Demak pada dekade pertama abad ke-16 Masehi. Kesultanan Demak saat itu dipimpin oleh [[Trenggana|Sultan Trenggana]] yang menjadikan wilayah [[Kabupaten Jepara]] sebagai [[kota pelabuhan]] yang terkuat di Laut Jawa.<ref>{{Cite book|last=Reid|first=Anthony|url=https://www.google.co.id/books/edition/Asia_Tenggara_dalam_Kurun_Niaga_1450_168/-dtBDAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Laut+Jawa&pg=PA205&printsec=frontcover|title=Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid 2: Jaringan Perdagangan Global|location=Jakarta|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-330-6|pages=205|translator-last=Leirissa, R. Z., dan Soemitro, P.|trans-title=Southeast Asia in the Age of Commerce 1450-1680|url-status=live}}</ref>
 
== Kesejarahan ==