Bahasa Jawa Tegal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syf.Ed77 (bicara | kontrib)
Sedang dirapikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Syf.Ed77 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(52 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
** [[Kota Tegal]]
* [[Jawa Barat]]
** {{Kab singkat|Indramayu}}<ref name=":0">{{cite journal|url=http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3064488&val=27932&title=Implementasi%20Aplikasi%20Mengenal%20Budaya%20Lokal%20Berbasis%20Android%20Menggunakan%20Metoda%20Sequential%20Searching|title=Implementasi Aplikasi Mengenal Budaya Lokal Berbasis Android Menggunakan Metoda Sequential Searching|journal=Information System For Educators and Professionals|volume=5|number=2|language=id|date=2021|pp=161–170|issn=2548-3587|first1=Tio|last1=Prasetya|first2=Raja Al-Fath|last2=Hidayat|first3=Akhmad|last3=Roziq|first4=Irfan|last4=Ali|first5=Edi|last5=Wahyudin|publisher=Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer IKMI|location=[[Kota Cirebon|Cirebon]], Indonesia}}</ref>
** {{Kab singkat|Indramayu}}
*** [[Anjatan, Indramayu|Kec. Anjatan]]
*** [[Bongas, Indramayu|Kec. Bongas]]
*** [[Haurgeulis, Indramayu|Kec. Haurgeulis]]
*** [[Jatibarang, Indramayu|Kec. Jatibarang]]
*** [[Patrol, Indramayu|Kec. Patrol]]
*** [[Sukra, Indramayu|Kec. Sukra]]
Baris 27 ⟶ 26:
| fam4=[[Bahasa Jawa Banyumasan|Jawa Bagian Barat]]
| ancestor=[[Bahasa Jawa kuno|Jawa Kuno]]
| ancestor1ancestor2=[[Bahasa Jawa|Jawa Pertengahan]]
| fampos = Jawa
| linglist = jav-teg
Baris 33 ⟶ 32:
| qid = Q10705
| zoom = 9
| map = Tegal Javanese.png
| mapcaption = Peta persebaran penutur bahasa Jawa Tegal. Peta yang lebih besar menggambarkan wilayah utama penutur bahasa Jawa Tegal di [[Jawa Tengah]], sedangkan peta yang lebih kecil menggambarkan daerah kantong penutur bahasa Jawa Tegal di bagian barat [[Kabupaten Indramayu]].
}}
<!--{{bahasa
'''Bahasa Jawa Tegal''' ({{lang-jv|ꦧꦱꦗꦮꦠꦼꦒꦭ꧀|Basa Jawa Tegal}}) adalah dialek [[bahasa Jawa]] yang dituturkan di pesisir utara [[Jawa Tengah]] yang meliputi wilayah [[Kota Tegal]], [[Kabupaten Tegal]], [[Kabupaten Brebes]], dan bagian barat [[Kabupaten Pemalang]]. Dialek ini juga dituturkan di daerah kantong di bagian barat [[Kabupaten Indramayu]].
| name= Jawa Tegal
| map = Tegal Javanese.png
| mapcaption =
}}-->
'''Bahasa Jawa Tegal''' ({{lang-jv|ꦧꦱꦗꦮꦠꦼꦒꦭ꧀|Basa Jawa Tegal}}) adalah dialek [[bahasa Jawa]] yang dituturkan di pesisir utara [[Jawa Tengah]] yang meliputi wilayah [[Kota Tegal]], [[Kabupaten Tegal]], [[Kabupaten Brebes]], dan bagian barat [[Kabupaten Pemalang]]. Dialek ini juga dituturkan di daerah kantong di bagian barat [[Kabupaten Indramayu]].<ref name=":0"/>
 
Bahasa Jawa Tegal secara umum dituturkan di pesisir utara eks-[[Keresidenan Pekalongan]] (tidak termasuk [[Kabupaten Pekalongan]] dan [[Kota Pekalongan]]). Selain itu, dialek ini juga dituturkan di daerah dekat perbatasan [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Barat]], di mana [[Losari, Brebes|Kecamatan Losari]] di Kabupaten Brebes menjadi batas tradisional daerah penggunaan bahasa Jawa Tegal dengan [[bahasa Jawa Cirebon]].
 
Bahasa Jawa Tegal memiliki banyak kesamaan dengan rumpun bahasa Jawa Bagian Barat lainnya, terutama dengan [[bahasa Jawa Banyumasan]]. Kesamaan ini umumnya meliputi kosakata yang digunakan. Meskipun memiliki kosakata yang relatif sama dengan bahasa Jawa Banyumasan, Penutur dialek Tegal tidak serta merta ingin disebut ''Ngapak'' karena beberapa alasan, diantaranya perbedaan intonasi, pengucapan, dan makna kata. Sebagai bentuk pelestarian bahasa Jawa dialek Tegal, saat ini [[Universitas Pancasakti Tegal|Universitas Pancasakti]] yang terletak di Kota Tegal mulai menjadikan puisi berbahasa Jawa Tegal sebagai salah satu bahan ajar di perkuliahan.<ref>{{Cite news|url=http://jateng.tribunnews.com/2018/12/29/puisi-berbahasa-tegalan-mulai-jadi-bahan-ajar-di-ups-kota-tegal|title=Puisi Berbahasa Tegalan Mulai Jadi Bahan Ajar di UPS Kota Tegal|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-02-20|last=priyantoPriyanto|first=mamdukhMamdukh adiAdi}}</ref>
 
== Ciri khasKekhasan ==
Selain pada intonasinya, bahasa Jawa dialek [[Tegal]] juga memiliki ciri khas padatersendiri dalam pengucapan setiaptiap frasanyafrasa, yakniyaitu apa yang terucapdiucapkan sama dengan apa yang tertulisditulis. SecaraSebagaimana positif -seperti dipaparkandijelaskan oleh Ki [[Enthus Susmono]] dalam [[Kongres Bahasa Tegal|Kongres Bahasa Tegal I-]], hal ini dinilai memengaruhimempengaruhi konsistensi perilaku konsisten masyarakat penggunanya. Untuk lebih jelas, mari kita amati beberapa contoh dan tabel berikut ini:
===Perbedaan dengan bahasa Jawa ''Wetanan''===
Bahasa Jawa Tegal yang termasuk dalam rumpun bahasa Jawa Bagian Barat (''Kulonan''), diketahui memiliki banyak perbedaan dengan dialek bahasa Jawa yang termasuk dalam rumpun bahasa Jawa Bagian Timur (''Wetanan''), perbedaan-perbedaan ini biasanya mencakup perbedaan dalam pengucapan dan beberapa kosakata kuno yang masih banyak dipertahankan dalam rumpun bahasa Jawa Bagian Barat (termasuk dialek Tegal). Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada contoh berikut ini.
 
* ''padha'', dalam dialekbahasa Jawa Tegal tetap diucapkan ''pada'', seperti halnya pengucapan dalam [[bahasa Indonesia]], tidak seperti bahasa Jawa ''wéṭananWetanan'' (Yogyakarta,dituturkan Surakarta,dari dan[[Pekalongan]] sekitarnyadi barat sampai ke timur hingga [[Banyuwangi]]) yang mengucapkanmengucapkannya menjadi ''pådhå''.
* ''saka'', (dari) dalam dialekbahasa Jawa Tegal tetap diucapkan ''saka'', tidakberbeda sepertidengan bahasa Jawa ''wéṭananWetanan'' (Yogyakarta, Surakarta, danyang sekitarnya) yangmengucapkannya mengucapkanmenjadi ''såkå''.
 
Karena perbedaan pelafalan vokal /a/ dan /o/ tersebut, dialek utama dalam [[bahasa Jawa]] terbagi menjadi dua, yakni dialek Barat (''Kulonan'') yang melafalkan /a/ dan dialek Timur (''Wetanan'') yang melafalkan /o/. Berikut perbandingannya dalam tabel di bawah ini.
 
Tabel 1 (perbedaan pengucapan)
{| class="wikitable"
|+
!Jawa ''Kulonan''{{br}}{{small|(termasuk dialek Tegal)}}
!Dialek Tegal
!Bahasa Jawa Standar''Wetanan''
|-
|''padha''
Baris 68 ⟶ 77:
|}
 
Dalam kasushal tersebutini, Enthus menilai masyarakat penggunayang menggunakan bahasa Jawa ''wéṭananWetanan'' (Surakarta,kurang Yogyakarta,konsisten dandalam sekitarnya)mengucapkan kurangbeberapa konsistenkata, ketikamisalnya mengucapkankata ''gatutkaca'' ditambahiyang ditambahkan akhiran ''-ne''. KataOleh itupenutur bukanbahasa Jawa ''Wetanan'' kata tersebut tidak lagi diucapkan ''gatutkoconegatutkacane'', melainkan ''katutkacanegatutkåcåne'',. sepertiBerikut yangini dituturkanperbandingannya oleh masyarakat Tegal. Lihatpada tabel berikutdi ini:bawah.
 
Tabel 2 (kesamaan ucapan pada kata dasar ditambah akhiran ''ne'')
{| class="wikitable"
|+
!Kata Dasardasar
!Jawa ''Kulonan''{{br}}{{small|(termasuk dialek Tegal)}}
!Dialek Tegal
!Bahasa Jawa Standar''Wetanan''
|-
|''segane'' + ''-ne''
|''segane''
|''sĕgåné'', bukan ''segone''
|-
|''gatutkaca'' + ''-ne''
|''gatutkacane''
|''gatutkåcåné'', bukan ''gatutkocone''
|-
|''rupa'' + ''-ne''
|''rupane''
|''rupåné'', bukan ''rupone''
|}
 
=== WilayahContoh penggunaanpercakapan ===
Berikut ini adalah pemetaancontoh penggunaanpercakapan dialekdalam bahasa Jawa Tegal: berdasarkan sub-dialek dan variasi geografisnya.
==== Tegal–Brebes ====
* [[Kabupaten Brebes]]: Brebes, Songgom, Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, Tanjung (bagian utara-timur), Kersana (bagian utara), Larangan (bagian utara), Ketanggungan (bagian utara) untuk daerah Bumiayu, Tonjong, Sirampog, dan Paguyangan menggunakan dialek Bumiayu yang merupakan peralihan Tegal dan Banyumasan
A: "''pan maring ngendi?''"<br>B: "''nyong pan deleng bal, melu beleh?''"<br>A: "''ya wis nyong melu.''"<br>B: "''yuh gian bokat pragat tandinge.''"
* Seluruh wilayah [[Kota Tegal]]
==== Sub-dialek Tegal Kota dan Pesisir ====
* Bagian utara dan tengah [[Kabupaten Tegal]] (daerah selatan Tegal menggunakan dialek Bumiayu)
A: "''ente walade sapa, tong?''"<br>B: "''nyong walade ami Husin, pak.''"
* [[Kabupaten Pemalang]]: Pemalang Kota (Kecamatan Taman dan Kecamatan Pemalang)
==== Pemalang Barat ====
A: "''kabare pime, wis ndue bojo durung?''"<br>B: ”Kabare"''kabare nyong apik reh yak, nyong nang umah tah wis suwe. saiki biasa reh paling ye nganggur nang umah. nyong urung mbojo, lah kowen primen? wis mbojo ye? masa urung mbojo seh?''"
=== Bahasa gaul Tegal ===
TakSama kalahseperti denganbeberapa daerah lain di [[Jawa]], Tegal yang juga merupakan daerah berkembang juga memiliki [[bahasa gaul]] yang asalberbasis muasalnya daripada bahasa prokemJawa Tegal. Bahasa ini pertamapada awalnya digunakan oleh para gerilyawan saatpada perang[[Hindia kemerdekaanBelanda|masa penjajahan Belanda]]. Namun, perkembangan selanjutnya menunjukkan, bahwa bahasa prokemsandi beralihini fungsitelah berubah fungsinya menjadi bahasa gaul. Pola pembentukan bahasa gaul Tegal menggunakan distribusi fonem. ContohSalah katasatu contohnya, ''jasak'' berasal dari kata ''bapak'' (''bapa''). DiPada sinikata ini, huruf B/b/ digeser (diganti) dengan huruf J/j/, dan huruf P/p/ diganti dengan huruf S/s/. Sementara huruf hidup ([[vokal)]] tidak mengalamiberubah. Berikut ini contoh kosakata bahasa gaul Tegal dalam tabel di perubahanbawah.
 
== Tokoh dialek Tegal ==
* Alm. Ki [[Enthus Susmono]], yang selalu setia memasukkan unsur dialek Tegal dalam setiap pementasan wayangnya semasa hidupnya.
* Lanang Setiawan, yang telaten mengumpulkan kosakata dialek Tegal kemudian disusun dalam ''Kamus Bahasa Tegal''. Lanang juga produktif menciptakan lagu-lagu Tegalan yang disebarkan melalui jalur ''indie'' label.
* Ki [[Slamet Gundono]]
* Hadi Utomo
* [[Yono Daryono]], yang menggagas Kongres Bahasa Tegal I
 
== Contoh Dialek Tegal ==
=== Sub-dialek Tegal-Brebes ===
 
A: "pan maring ngendi?"
 
B: "Nyong pan deleng bal, melu beleh?"
 
A: "Ya wis nyong melu"
 
B: "Yuh gian bokat pragat tandinge"
 
==== Sub-dialek Tegal Kota ====
 
A: "Ente walade sapa, tong?"
 
B: "Nyong walade Ami Husin, pak."
 
=== Sub-dialek Pemalang ===
A: "Kabare pime, wis ndue bojo durung?"
 
B: ”Kabare nyong apik reh yak, nyong nang umah tah wis suwe. saiki biasa reh paling ye nganggur nang umah. nyong urung mbojo, lah kowen primen? wis mbojo ye? masa urung mbojo seh?”
 
== Kongres bahasa Tegal ==
{{main|Kongres Bahasa Tegal}}
Kongres bahasa Tegal I digelar oleh pemerintah [[Kota Tegal]] pada tanggal [[4 April]] [[2006]], di [[Hotel]] Bahari Inn kota Tegal. Acara yang digagas oleh [[Yono Daryono]], tersebut menghadirkan beberapa tokoh antara lain SN Ratmana (cerpenis), Ki [[Enthus Susmono]] (dalang Tegal), [[Eko Tunas]] (penyair Tegal). Tujuan digelarnya kongres itu adalah mengangkat status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.
 
Pelopor dan penggita bahasa Tegal adalah Lanang Setiawan. Selain menciptakan lagu-lagu tegalan, ia juga menerbitkan tabloid tegalan, ''TEGAL TEGAL'', menulis novel berjudul ''Oreg Tegal'', dan secara rutin menulis kolom tetap Anehdot Tegalan di harian Pagi [[Nirmala Post]]. Karena kesetiaannya, pada [[19 Oktober]] [[2008]] ia menerima anugerah Penghargaan Penggiat Bahasa Tegal dari Wali kota Tegal, Adi Winarso.
 
== Bahasa gaul ==
Tak kalah dengan daerah lain, Tegal juga memiliki bahasa gaul yang asal muasalnya dari bahasa prokem. Bahasa ini pertama digunakan oleh para gerilyawan saat perang kemerdekaan. Namun perkembangan selanjutnya menunjukkan, bahasa prokem beralih fungsi menjadi bahasa gaul. Pola pembentukan bahasa gaul Tegal menggunakan distribusi fonem. Contoh kata ''jasak'' berasal dari kata ''bapak'' (''bapa''). Di sini huruf B digeser (diganti) dengan huruf J, dan huruf P diganti dengan huruf S. Sementara huruf hidup (vokal) tidak mengalami perubahan.
 
=== Kosakata bahasa gaul Tegal ===
{| class="wikitable"
|+
!Asal kata
!Bahasa Gaulgaul Tegal
|-
|''aku''
|''nyong''
|-
|''bapak''
|bapa (k)
|''jasak''
|-
|''mbok (ibu)''
|''jok''
|-
|''batir (teman)''
|''jakwir''
|-
|''kakang (kakak)''
|''sahang''
|-
|''minum''
|''nginung''
|-
|''adik''
|''yarik''
|-
|''balik (pulang)''
|''jagin''
|-
|''wadon (cewek)''
|''tarok''
|}
 
== Pelajaran bahasa daerahDistribusi ==
Bahasa Jawa Tegal terutama dituturkan di [[Kabupaten Brebes]] (kecuali bagian barat dan selatan), [[Kota Tegal]], [[Kabupaten Tegal]] (bagian tengah dan utara), dan [[Kabupaten Pemalang]] (bagian barat). Selain itu, bahasa Jawa Tegal juga dituturkan di daerah kantong di bagian barat [[Kabupaten Indramayu]], wilayah penuturannya meliputi [[Anjatan, Indramayu|Kecamatan Anjatan]], [[Bongas, Indramayu|Bongas]], [[Haurgeulis, Indramayu|Haurgeulis]], [[Patrol, Indramayu|Patrol]], dan [[Sukra, Indramayu|Sukra]]. Awal mula bahasa Jawa Tegal juga dituturkan di Kabupaten Indramayu berawal dari tahun 1920an. Saat itu, terdapat migrasi penduduk dari Tegal dan Brebes ke beberapa
Sejak masa kepemimpinan H Mardiyanto, Pemerintah [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]] menerapkan aturan agar setiap siswa (dari SD sampai SMA) mendapatkan pelajaran [[Bahasa Jawa]]. Namun kebijakan ini menemui kendala yakni permasalahan dialek bahasa. Sebagai contoh, anak yang lahir di [[Tegal]] otomatis bahasa ibu-nya berdialek Tegal, bukan dialek [[Yogyakarta]] atau [[Solo]]. Jika Pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah hanya mengacu pada bahasa standar saja, tentu para siswa akan susah menyesuaikan dengan kultur yang telah mereka terima sejak lahir. Akhirnya muncul anggapan, pelajaran Bahasa Jawa di sekolah merupakan 'paksaan' agar menggunakan bahasa-nya orang ''wetanan''.
desa maupun blok di bagian barat Kabupaten Indramayu.<ref name=":0"/>
 
Di bagian barat daya Kabupaten Tegal, tepatnya di [[Prupuk Selatan, Margasari, Tegal|Desa Prupuk Selatan]] yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes, bahasa Jawa Tegal yang digunakan sebagai [[bahasa ibu]] oleh masyarakatnya juga digunakan bersama dengan [[bahasa Sunda Brebes]] (lihat [[bahasa Sunda di Kabupaten Tegal]]). Kedua bahasa tersebut dituturkan secara bersamaan oleh sekitar 1.000 masyarakat Prupuk Selatan di sepanjang [[Sungai Pemali]] bagian selatan.<ref>{{cite web|url=https://kelananusantara.com/berkelana-ke-wilayah-penutur-bahasa-sunda-di-jawa-tengah/|title=Berkelana ke Wilayah Penutur Bahasa Sunda di Jawa Tengah|website=kelananusantara.com|language=id|access-date=25 Februari 2023}}</ref><ref>{{cite journal|url=https://www.studocu.com/id/document/universitas-padjadjaran/antropologi-budaya/penggunaan-bahasa-sunda-dimasyarakat-cianjur/43993502|title=Penggunaan Bahasa Sunda Dimasyarakat Cianjur|language=id|journal=Antropologi Budaya (G10E.060201)|publisher=[[Universitas Padjadjaran]]|location=[[Kabupaten Sumedang|Sumedang]], Indonesia|date=2014|first=Hanafi|last=F.|access-date=9 Oktober 2024}}</ref>
 
== Upaya pelestarian ==
=== Kongres bahasaBahasa Tegal ===
{{mainMain|Kongres Bahasa Tegal}}
Kongres bahasaBahasa Tegal I digelardiselenggarakan oleh pemerintah [[Daftar Wali Kota Tegal|Pemerintah Kota Tegal]] pada tanggal [[4 April]] [[2006]], di [[Hotel]] Bahari Inn, kota[[Kota Tegal]]. Acara yangini digagas oleh [[Yono Daryono]], tersebutserta menghadirkanjuga dihadiri oleh beberapa tokoh antarapenutur lainbahasa SNJawa Tegal, diantaranya S.N. Ratmana (cerpenis[[Penulis|penulis cerpen]]), Ki [[Enthus Susmono]] ([[dalang Tegal]]), [[dan Eko Tunas]] ([[penyair Tegal]]). Tujuan digelarnyadiselenggarakannya kongres ituini adalah untuk mengangkat status dialekbahasa TegalanJawa Tegal menjadi bahasa Tegaldaerah.
 
PeloporSalah satu pelopor dan penggitapegiat bahasa Jawa Tegal adalah Lanang Setiawan. Selain menciptakan [[Musik tegalan|lagu-lagu tegalanTegalan]], ia juga menerbitkan tabloid tegalanberbahasa Jawa Tegalan, ''TEGALTegal TEGALTegal'', menulis novel berjudul ''Oreg Tegal'', dan secara rutin menulis kolom tetapanekdot Anehdotberbahasa TegalanJawa Tegal di harian Pagipagi [[Nirmala Post]]. Karena kesetiaannyahal tersebut, pada [[tanggal 19 Oktober]] [[2008]], ia menerima anugerah Penghargaan Penggiat Bahasa Jawa Tegal dari Wali kotaKota Tegal, [[Adi Winarso]].
 
=== KosakataPendidikan bahasa gaul Tegaldaerah ===
{{Utama|Pendidikan bahasa daerah di Jawa Tengah}}
Sejak masa kepemimpinan H. Mardiyanto, Pemerintah [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]] telah menerapkan aturan agar setiap siswa (mulai dari SD sampaihingga SMA) mendapatkan pelajaran [[Bahasabahasa Jawa]]. Namun kebijakan ini menemui kendala, yakniyaitu permasalahanmasalah perbedaan dialek.<ref>"Bahasa bahasaTegal Bakal Masuk Kurikulum" (2011) [http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/14/241779/289/101/Bahasa-Tegal-Bakal-Masuk-Kurikulum#docu SebagaiMedia Indonesia]</ref> contohMisalnya, anak yang lahir di [[Tegal]] secara otomatis bahasaakan ibu-nyamenggunakan berdialekdialek Tegal sebagai bahasa ibunya, bukan dialek baku seperti [[Bahasa Jawa Yogyakarta|Yogyakarta]] ataudan [[SoloBahasa Jawa Surakarta|Surakarta]]. Jika Pelajaranpendidikan Bahasabahasa Indonesiadaerah di sekolah hanya mengacu pada bahasa standar sajabaku, tentu parasaja siswa akan susahkesulitan menyesuaikanberadaptasi dengan kulturbudaya dan bahasa yang telah mereka terimaditerimanya sejak lahir. Akhirnya muncul anggapan, bahwa pelajaran Bahasabahasa Jawa di sekolah merupakan 'paksaan' agaruntuk menggunakan bahasa-nya orangmasyarakat ''wetananWetanan''.
 
== Lihat juga ==
{{Portal|Indonesia|Bahasa|Jawa}}
* [[Bahasa Jawa Banyumasan]]
* [[Bahasa Jawa Indramayu]]
* [[Bahasa Sunda di Kabupaten Tegal]]
== Referensi ==
{{Reflist}}
Baris 178 ⟶ 170:
{{Bahasa Jawa/Pranala luar}}
 
{{bahasaBahasa Jawa}}
 
{{DEFAULTSORT:Tegal, Bahasa Jawa}}