Haji Misbach: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Empat Tilda (bicara | kontrib) |
k Merapikan posisi subjudul dan penamaannya |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 54:
Pembentukan TKNM oleh Tjokroaminoto inilah yang kemudian mencuatkan nama Misbach sebagai mubaligh vokal. Misbach lalu menyikapi dengan segera membentuk perkumpulan tablig reformis bernama [[Sidik Amanat Tableg Vatonah]] (SATV) untuk memperkuat “kebenaran dan memajukan Islam”. Ia menyebar seruan tertulis menyerang Martodharsono serta mendorong terlaksananya rapat umum dan membentuk subkomite TKNM. Segeralah beredar cerita, Misbach akan berhadapan dengan Martodharsono di podium. Komunitas yang dulunya kurang greget menyikapi keadaan itu tiba-tiba menjadi dinamis. Kaum muslimin Surakarta berbondong-bondong menghadiri rapat umum di lapangan [[Sriwedari]], pada 24 Februari 1918 yang konon dihadiri 20.000-an orang. Tjokroaminoto mengirim [[Haji Hasan bin Semit]] dan [[Sosrosoedewo]] (penerbit dan redaktur jurnal Islam [[Surabaya]], [[Sinar Islam]]), dua orang kepercayaannya di TKNM. Waktu itu terhimpun sejumlah dana untuk pengembangan organisasi ini. Muslimin Surakarta bergerak proaktif menjaga wibawa Islam terhadap setiap upaya penghinaan terhadapnya. Inilah awal perang membela Islam dari "[[kaum putihan]]" Surakarta.<ref>{{Cite web|date=2013-12-12|title=Saat Islam dan Komunis Harmonis|url=https://historia.id/politik/articles/saat-islam-dan-komunis-harmonis-6j3wD/page/3|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-09-21}}</ref>
Belakangan, muncul kekecewaan jamaah TKNM ketika Tjokro tiba-tiba saja mengendurkan perlawanan kepada Martodharsono dan Djawi Hisworo setelah mencuatnya pertikaian menyangkut soal keuangan dengan H Hasan bin Semit. Buntutnya, H Hasan bin Semit keluar dari TKNM. Beredar artikel menyerang petinggi TKNM. Muncul statemen seperti "korupsi di TKNM dianggap sudah menodai Nabi dan Islam".<ref>{{Cite web|last=DH|first=Agung|date=2016-11-04|title=Saat Penistaan Agama Lahirkan Tentara Kandjeng Nabi Muhammad|url=https://tirto.id/saat-penistaan-agama-lahirkan-tentara-kandjeng-nabi-muhammad-b1R9|website=tirto.id|language=id|access-date=2024-09-21}}</ref>
Dalam situasi itu, Misbach muncul menggantikan [[Hisamzaijni]], ketua subkomite TKNM dan menjadi hoofdredacteur (pemimpin redaksi) Medan Moeslimin. Artikel pertamanya di media ini berjudul [[Seroean Kita]]. Dalam artikel itu, ia menyajikan gaya penulisan yang khas, yang kata [[Takashi]], menulis seperti berbicara dalam forum tablig. Ia mengungkapkan pendapatnya, bergerak masuk ke dalam kutipan [[Al-Quran]] kemudian keluar lagi dari ayat itu. "Persis seperti membaca, menerjemahkan, dan menerangkan arti ayat Al-Quran dalam pertemuan tablig." Sikap Misbach ini segera menjadi tren, apalagi kemudian secara kelembagaan perkumpulan tablig SATV benar-benar eksis melibatkan para pedagang [[batik]] dan generasi [[santri]] yang lebih muda.
Baris 98:
Ditengah ganasnya alam di tempat pembuangannya, dia terserang [[malaria]] dan meninggal di pada [[24 Mei]] [[1926]] dan dimakamkan di kuburan [[Fanindi]], [https://potretmaluku.id/haji-misbach-sosok-kiri-tokoh-pergerakan-ri/ Manokwari] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220831144751/https://potretmaluku.id/haji-misbach-sosok-kiri-tokoh-pergerakan-ri/ |date=2022-08-31 }}, di samping kuburan istrinya. Tjipto Mangunkusuma dalam surat kabar Panggoegah, 12 Mei 1919 melukiskan keberanian Misbach dalam melawan kolonialisme Belanda sebagai "seorang ksatria sejati" yang mengorbankan seluruh hidupnya untuk pergerakan.
==
* [[Semprong Wasiat]], sebuah kritik terhadap Tjokroaminoto, dimuat dalam surat kabar Medan Moeslimin (1923).
Baris 104:
* [[Islamisme dan Komunisme]], artikel yang ditulis ketika diasingkan di Manokwari, dimuat dalam surat kabar Medan Moeslimin (1925).
* [[Islam dan Atoerannja]].
== Pranala luar ==▼
* {{id}} [https://web.archive.org/web/20070614042818/http://indomarxist.tripod.com/hmisbach.htm "Haji Misbach: Muslim Komunis"], ''[[Indo-Marxist]]'', 3 Februari 2004.▼
* {{id}} [http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/historia/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html "“Haji Merah” Dalam Perjuangan Anti-Kolonialisme"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120408193941/http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/historia/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html |date=2012-04-08 }}, ''[[Berdikari Online]]'', 10 Mei 2011.▼
== Referensi ==
Baris 119 ⟶ 112:
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
<references />
▲== Pranala luar ==
▲* {{id}} [https://web.archive.org/web/20070614042818/http://indomarxist.tripod.com/hmisbach.htm "Haji Misbach: Muslim Komunis"], ''[[Indo-Marxist]]'', 3 Februari 2004.
▲* {{id}} [http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/historia/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html "“Haji Merah” Dalam Perjuangan Anti-Kolonialisme"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120408193941/http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/historia/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html |date=2012-04-08 }}, ''[[Berdikari Online]]'', 10 Mei 2011.
{{Islam di Indonesia}}
|