Haji Misbach: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Merapikan posisi subjudul dan penamaannya |
|||
(54 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
'''Haji Mohamad Misbach''' yang lebih dikenal dengan '''Haji Misbach''' atau '''Haji Merah''' ([[Surakarta]], [[1876]]–[[1926]]), dilahirkan di [[Kauman]], di sisi barat alun-alun utara, persis di depan [[keraton]] [[Kasunanan]] dekat [[Masjid Agung Surakarta]]. Semasa kecil, dia bernama Ahmad, lalu berganti nama menjadi [[Darmodiprono]] setelah menikah. Dan usai menunaikan ibadah haji, barulah dia dikenal sebagai Haji Mohamad Misbach. Ayahnya adalah seorang pejabat keagamaan selain juga seorang pedagang [[batik]] yang kaya raya. ▼
{{Infobox person
| name = Haji Misbach
| image = Hadji M. Miscbach portrait from Medan Moeslimin 1 January 1925 cover.jpg
| alt =
| caption = Haji Mohamad Misbach
| birth_name = Ahmad
| birth_date = [[1876]]
| birth_place = [[Kauman]], [[Surakarta]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1926|5|24|1876|df=yes}}
| death_place = [[Manokwari]], [[Hindia Belanda]]
| occupation =
| spouse =
| children = Suimatun<br />Masduki<br />Karobet
| religion = Islam
}}
▲'''Haji Mohamad Misbach''' yang lebih dikenal dengan '''Haji Misbach''' atau '''Haji Merah''' ([[Surakarta]], [[1876]]–[[1926]]), dilahirkan di [[Kauman]], di sisi barat alun-alun utara, persis di depan [[keraton]] [[Kasunanan]] dekat [[Masjid Agung Surakarta]]. Semasa kecil, dia bernama Ahmad, lalu berganti nama menjadi [[Darmodiprono]] setelah menikah. Dan usai
Pada usia sekolah, dia ikut pelajaran keagamaan dari pesantren, selain di sekolah [[bumiputera]] "Ongko Loro". Basis pesantren serta lingkungan [[keraton Surakarta]] inilah yang kemudian mempengaruhi sosok Misbach nantinya menjadi seorang [[Mubaligh]]. Meski orang
== Riwayat Hidup ==▼
▲== Riwayat ==
* Tahun [[1914]], Misbach mulai aktif dalam [[Inlandsche Journalisten Bond]].
* Tahun [[1915]], menerbitkan surat kabar [[Medan Moeslimin]].
* Tahun [[1917]], menerbitkan surat kabar [[Islam Bergerak]].
* Tahun [[1918]], bergabung dengan [[Tentara Kanjeng Nabi Muhammad]].
* Tanggal [[10 Juli]] [[1918]], membentuk [[Sidik Amanat Tableg Vatonah]] (SATV).
* Tanggal [[7 Mei]] [[1919]], ditangkap setelah menggambar kartun di
* Tanggal [[16 Mei]] [[1920]], kembali ditangkap dan dipenjarakan di [[Pekalongan]] selama 2 tahun 3 bulan.
* Tahun [[1922]], keluar dari [[Muhammadiyah]] karena
* Bulan Mei [[1923]], muncul sebagai propagandis
* Tanggal [[20 Oktober]] [[1923]], kembali dijebloskan ke penjara dengan tuduhan terlibat dalam aksi-aksi pembakaran bangsal, penggulingan kereta api,
* Bulan Juli [[1924]], kembali ditangkap dan dibuang ke [[Kabupaten Manokwari|Manokwari]] dengan tuduhan mendalangi pemogokan-pemogokan dan teror-teror/[[sabotase]] di
=== Pergerakan Islam ===
[[Takashi Shiraisi]] mengungkapkan ada perbedaan dinamika [[sosial]] [[Islam]] di [[Yogya]] dan [[Surakarta]] masa itu. Ini dikaitkan dengan persamaan dan perbedaan antara KH [[Ahmad Dahlan]], pendiri
Di
Lain halnya dengan di
Dalam pergerakan
==== Perseteruan antar golongan Islam di Surakarta ====
Perpecahan kelompok
''“Ah seperti pegoeron (tempat beladjar ilmoe). Saja boekan goeroe, tjoemah bertjeritera atau memberi
Umat
[[Martodharsono]] sendiri bukan orang sembarangan. Dia adalah murid [[Tirto Adhi Soerjo]], sang pemula, dan [[Raden Pandji Natarata]] alias [[Raden Sastrawidjaja]], ahli sastra dari
==== Sidik, Amanat, Tabligh, Fathonah (Sidik, Amanat, Tableg, Vatonah (SATV)) ====
Pembentukan
Belakangan, muncul kekecewaan jamaah
Dalam situasi itu, Misbach muncul menggantikan [[Hisamzaijni]], ketua subkomite
Menurut
== Pandangan politik ==
=== Haji Merah ===
Misbach memiliki posisi yang unik dalam sejarah tanah air, namanya sering disandingkan dengan [[Semaun]], [[Tan Malaka]], atau golongan kiri lainnya. Di
[[Marco Kartodikromo]], seorang wartawan yang juga seorang aktivis [[kebangkitan nasional]] asal [[Hindia
".. Di Pemandangan Misbach tidak ada beda di antara seorang pencuri biasa dengan orang yang dikata berpangkat, begitu juga di antara [[rebana]] dan [[klenengan]], di antara bok
Apa yang tersirat dari tulisan Marco adalah populisme Misbach. Populisme seorang
Misbach langsung terjun melakukan pengorganisiran di basis-basis rakyat. Membentuk organisasi dan mengorganisir pemogokan ataupun rapat-rapat umum/[[vergadering]] yang dijadikan mimbar pemblejetan
"... di mana-mana golongan Rajat Misbach mempoenjai kawan oentoek melakoekan pergerakannya. Tetapi didalem kalangannya orang-orang jang mengakoe
=== Jangan takut, jangan kawatir ===
Misbach sangat
Misbach membuat [[kartun]] di
Misbach menegaskan kepada rakyat "jangan takut dihukum, dibuang, digantung", seraya memaparkan kesulitan
=== Keterlibatan dalam PKI ===
Pada
Kekecewaannya terhadap lembaga-lembaga
== Masa pembuangan ==
Bulan Mei [[1919]] akibat pemogokan-pemogokan petani yang dipimpinnya, Misbach dan para pemimpin pergerakan lainnya di
Terkait dengan "teror-teror" yang terjadi di
''"…agama berdasarkan sama rata sama rasa kepada [[Tuhan]] Yang Maha Kuasa hak persamaan untuk segenap manusia dalam dunia tentang pergaulan hidup, tinggi dan hinanya manusia hanya tergantung atas budi kemanusiaannya. Budi terbagi tiga bagian: budi kemanusiaan, budi binatang, budi setan. Budi kemanusiaan dasarnya mempunyai perasaan keselamatan umum; budi binatang hanya mengejar keselamatan dan kesenangan diri sendiri; dan budi setan yang selalu berbuat kerusakan dan keselamatan umum."''▼
Ditengah ganasnya alam di tempat pembuangannya, dia terserang [[malaria]] dan meninggal di pada [[24 Mei]] [[1926]] dan dimakamkan di kuburan [[
▲"…agama berdasarkan sama rata sama rasa kepada [[Tuhan]] Yang Maha Kuasa hak persamaan untuk segenap manusia dalam dunia tentang pergaulan hidup, tinggi dan hinanya manusia hanya tergantung atas budi kemanusiaannya. Budi terbagi tiga bagian: budi kemanusiaan, budi binatang, budi setan. Budi kemanusiaan dasarnya mempunyai perasaan keselamatan umum; budi binatang hanya mengejar keselamatan dan kesenangan diri sendiri; dan budi setan yang selalu berbuat kerusakan dan keselamatan umum."
== Karya tulis ==
▲Ditengah ganasnya alam di tempat pembuangannya, dia terserang [[malaria]] dan meninggal di pada [[24 Mei]] [[1926]] dan dimakamkan di kuburan [[Penindi]], [[Manokwari]], di samping kuburan istrinya. Tjipto Mangunkusuma dalam surat kabar Panggoegah, 12 Mei 1919 melukiskan keberanian Misbach dalam melawan kolonialisme Belanda sebagai "seorang ksatria sejati" yang mengorbankan seluruh hidupnya untuk pergerakan.
* [[Semprong Wasiat]], sebuah kritik terhadap Tjokroaminoto, dimuat dalam surat kabar Medan Moeslimin (1923).
* [[
* [[
* [[Islam dan Atoerannja]].
==
* {{id}} [http://indomarxist.tripod.com/hmisbach.htm "Haji Misbach: Muslim Komunis"], ''[[Indo-Marxist]]'', 3 Februari 2004.▼
* {{id}} [http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/historia/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html "“Haji Merah” Dalam Perjuangan Anti-Kolonialisme"], ''[[Berdikari Online]]'', 10 Mei 2011.▼
{{Indonesia-bio-stub}}▼
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
<references />
▲[[Kategori:Komunis]]
== Pranala luar ==
▲* {{id}} [https://web.archive.org/web/20070614042818/http://indomarxist.tripod.com/hmisbach.htm "Haji Misbach: Muslim Komunis"], ''[[Indo-Marxist]]'', 3 Februari 2004.
▲* {{id}} [http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/historia/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html "“Haji Merah” Dalam Perjuangan Anti-Kolonialisme"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120408193941/http://www.berdikarionline.com/sisi-lain/historia/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html |date=2012-04-08 }}, ''[[Berdikari Online]]'', 10 Mei 2011.
|