Wali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 114.124.212.244 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa
Tag: Pengembalian
 
(46 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|kegunaan lain|Wali (disambiguasi)}}
:''Wali beralih ke halaman ini. Dalam artikel ini, wali merujuk ke Wali Allah. Dalam kegunaan lain, wali juga dapat berarti wakil atau pengampu, misalnya wali murid atau wali kelas''
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
{{Sufisme}}
 
'''WaliWalī''', dalam([[Bahasa hal iniArab]]:الولي, '''Wali Allah''' atau '''WaliullahWalīyu 'llāh'''), adalah orang suci yang mula-mula menyebarkan agamadalam [[Islam]]bahasa di tanah [[JawaArab]]. Jadi, waliberarti adalah orang'seseorang yang mengabdikandipercaya' diriatau kepada'pelindung', Allahmakna dengansecara menyerahkanumum upayamenjadi lahiriah'Teman danAllah' rohaniahdalam untukkalimat kepentinganwalīyu agama'llāh. IslamAl denganQur'an disertaimenjelaskan kelebihanWaliallah karomah,memiliki dimanaarti orang biasayang tidakberiman mungkindan melakukannyabertakwa.
“Ingatlah sesungguh wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yg beriman dan mereka selalu bertakwa.” (Yunus 10:62 - Al-Furqan dalam kitab Majmu’atut Tauhid hal. 339)
 
Dari [[Abu Hurairah]] ia berkata: telah bersabda Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah telah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi Waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepadaKu pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya”.
Menurut konsensus para ulama dan raja waktu itu, terdapat 9 orang yang patut dianggap sebagai wali, karena mereka sangat mumpuni baik dari ilmu agama Islam maupun bobot segala jasa dan karomahnya terhadap kehidupan masyarakat dan kenegaraannya, yang dikenal dengan sebutan [[walisongo]] (''sanga'' dalam [[Bahasa Jawa]] berarti ''sembilan'').
 
MenurutSedangkan wali dalam kisah penyebaran Islam di [[nusantara]], menurut konsensus para ulama dan raja waktu itu, terdapat 9 orang yang patut dianggap sebagai wali, karena mereka sangat mumpuni baik dari ilmu agama Islam maupun bobot segala jasa dan karomahnya terhadap kehidupan masyarakat dan kenegaraannya, yang dikenal dengan sebutan [[walisongo]] (''sanga'' dalam [[Bahasa Jawa]] berarti ''sembilan'').
 
== Etimologi ==
Kata ‘wali’ bila ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata ‘al-wilayah’ yg arti adl ‘kekuasaan’ dan ‘daerah’ sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Sikkit, atau terambil dari kata ‘al-walayah’ yg berarti pertolongan. Adapun secara terminologi menurut pengertian sebagian ulama ahlussunah, wali adalah orang yang beriman lagi bertakwa tetapi ia bukan seorang nabi. Sebagian ulama lain berpendapat bahwa seluruh orang yang beriman lagi bertaqwa adalah disebut wali Allah, dan wali Allah yang paling utama adalah para nabi, yang paling utama di antara para nabi adalah para rasul, yang paling utama di antara para rasul adalah [[Ulul Azmi|Ulul ‘azmi]], yang paling utama di antara Ulul ‘azmi adalah [[Muhammad]]. Maka para wali Allah tersebut memiliki perbedaan dalam tingkat keimanan mereka, sebagaimana mereka memiliki tingkat yang berbeda pula dalam kedekatan Mereka dengan Allah.
 
== Dua golongan wali ==
=== Assaabiquun Almuqarrabuun (barisan terdepan dari orang-orang yang dekat dengan Allah) ===
Mereka yang melakukan hal-hal yang mandub (sunnah) serta menjauhi hal-hal yang makruh disamping melakukan hal-hal yang wajib. Sebagaimana lanjutan hadits: "Dan senantiasa seorang hambaku mendekatkan diri kepadaku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya."
 
=== Ashaabulyamiin (golongan kanan) ===
Mereka hanya cukup dengan melaksanakan hal-hal yang wajib saja serta menjauhi hal-hal yang diharamkan, tanpa melakukan hal-hal yang mandub atau menjauhi hal-hal yang makruh.
Sebagaimana yang disebutkan dalam potongan hadits di atas: “Dan tidaklah seorang hambaku mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya”.
 
Kedua golongan ini disebutkan Allah dalan firman-Nya:
“Adapun jika ia termasuk golongan yang dekat (kepada Allah). Maka dia memperoleh ketentraman dan rezki serta surga kenikmatan. Dan adapun jika ia termasuk golongan kanan. Maka keselamatan bagimu dari golongan kanan”. (Al Waaqi’ah: 88-91).
Kemudian para wali itu terbagi pula menurut amalan dan perbuatan mereka kepada dua bagian; wali Allah dan wali setan. Maka untuk membedakan di antara kedua jenis wali ini dapat dilihat dari amalan seorang wali tersebut, bila amalannya benar menurut [[Al Quran]] dan [[sunnah]] maka dia adalah wali Allah sebaliknya bila amalannya penuh dengan kesyirikan dan segala bentuk [[bid’ah]] maka dia adalah wali setan.jangan sampai ahli bidah menuduh orang lain sebagai pelaku bidah
 
== Ciri-Ciri Wali Allah ==
Allah telah menyebutkan ciri para wali-Nya dalam firmannya, “Ingatlah, sesungguhnya para wali-wali Allah Mereka tidak merasa takut dan tidak pula merasa sedih. Yaitu orang-orang yang beriman lagi bertaqwa”. (Yunus: 62-63). Berikut kita akan rinci ciri-ciri dari kedua jenis wali tersebut:
=== Beriman ===
Keimanan yang dimilikinya tidak dicampuri oleh berbagai bentuk kesyirikan. Keimanan tersebut tidak hanya sekadar pengakuan tetapi keimanan yang mengantarkan kepada bertakwa. Landasan keimanan yang pertama adalah Dua kalimat syahadat. Maka orang yang tidak mengucapkan dua kalimat syahadat atau melakukan hal-hal yang membatalkan kalimat tauhid tersebut adalah bukan wali Allah. Seperti menjadikan wali sebagai perantara dalam beribadah kepada Allah, atau menganggap bahwa hukum selain Islam adalah sama atau lebih baik dari hukum Islam. Atau berpendapat semua agama adalah benar. Atau berkeyakinan bahwa kenabian dan kerasulan tetap ada sampai hari kiamat bahwa Muhammad bukan penutup segala [[rasul]] dan [[nabi]].
 
=== Bertaqwa ===
Ia melakukan apa yang diperintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits ini yaitu melakukan hal-hal yang diwajibkan agama, ditambah lagi dengan amalan-amalan sunnah. Maka oleh sebab itu kalau ada orang yang mengaku sebagai wali, tetapi ia meninggalkan beramal kepada Allah maka ia termasuk pada jenis wali yang kedua yaitu wali setan. Atau melakukan ibadah-ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Baik dalam bentuk salat maupun zikir, dll.
 
== Lihat pula ==
* [[Wali Murid]] adalah sebutan untuk orang tua Siswa maupun Siswi.
* [[Walisongo]]
* [[Wali Kelas]] adalah sebutan untuk Guru yang memimpin Suatu Kelas
* [[Sunan]]
* [[Wali Hakim]]
* [[Wali Nikah]]
* [[Wali Band]] adalah sebutan bagi sebuah grup band Pop Melayu asal Indonesia
* [[Walikota]] adalah sebutan bagi pemimpin di tingkat Kota
* [[Wali Pitu]] adalah sebutan bagi organisasi dakwah yang anggotanya berjumlah tujuh
* [[Wali Songo]] adalah sebutan bagi 9 wali yang menyebarkan agama islam di asia lewat budaya
* [[Walimatul 'ursy]] adalah sebutan untuk Acara Selamatan Pernikahan
*[[Walimatul Khitan]] adalah sebutan untuk Acara Selamatan Khitanan
* [[Wali Abdal]] adalah sebutan bagi Waliyullah yang tidak diketahui keberadaannya, namun sebenarnya ada disekitar kita
* [[Wali Qutub]] adalah sebutan bagi Waliyullah yang memimpin seluruh Wali di Zamannya
 
== Referensi ==
* [http://www.inisial.cocc/2008/06/syarah-hadits-wali.html Ciri-ciri Wali]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://eramuslim.com/suara-langit/penetrasi-ideologi/wali-allah-versus-wali-thaghut.htm wali Allah vs. wali thaghut]
* [http://blog.re.or.id/meluruskan-makna-wali-allah-dan-mengenal-wali-setan.htm Meluruskan makna wali Allah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090708172725/http://blog.re.or.id/meluruskan-makna-wali-allah-dan-mengenal-wali-setan.htm |date=2009-07-08 }}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Istilah Islam]]
[[Kategori:Sejarah Nusantara]]
[[Kategori:Aulia|Wali]]
tingkatan di atas wali adalah nabi, yang kemudian di ikuti dengan rasul.
 
 
{{islam-stub}}