El Niño–Osilasi Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agungsn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Dewinta88 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Ilmu atmosfer}}
 
'''El Niño–Osilasi Selatan''' ({{lang-en|'''El Niño–Southern Oscillation'''}}, '''ENSO''') adalah variasi [[angin]] dan [[suhu permukaan laut]] di wilayah tropis belahan timur [[Samudra Pasifik]] yang ireguler dan berkala. ENSO berpengaruh terhadap cuaca di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis Bumi. Periode panasnya disebut sebagai ''[[El Niño]]'' sementara periode dinginnya disebut ''[[La Niña]]''. "Osilasi Selatan" ([[bahasa Inggris]]: ''Southern Oscillation'') merupakan fenomena atmosfer yang menyertai perubahan suhu permukaan air laut. Tekanan udara permukaan yang tinggi dan rendah masing-masing menyertai El Niño dan La Niña.<ref name="CPC ENSO">{{cite web | author = [[Climate Prediction Center]] | publisher = [[National Centers for Environmental Prediction]] | title = Frequently Asked Questions about El Niño and La Niña | url = http://www.cpc.noaa.gov/products/analysis_monitoring/ensostuff/ensofaq.shtml#DIFFER | date = 2005-12-19 | accessdate = 2009-07-17 | archive-date = 2009-08-27 | archive-url = https://web.archive.org/web/20090827143632/http://www.cpc.noaa.gov/products/analysis_monitoring/ensostuff/ensofaq.shtml#DIFFER | dead-url = yes }}</ref><ref>{{cite book |title=Climate Change 2007: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change |editor1-last=Solomon |editor1-first=S. |editor2-first=D. |editor2-last=Qin |editor3-first=M. |editor3-last=Manning |editor4-first=Z. |editor4-last=Chen |editor5-first=M. |editor5-last=Marquis |editor6-first=K.B. |editor6-last=Averyt |editor7-first=M. |editor7-last=Tignor |editor8-first=H.L. |editor8-last=Miller |chapter=Observations: Surface and Atmospheric Climate Change |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |pages=235–336 |url=http://www.ipcc.ch/publications_and_data/ar4/wg1/en/ch3.html |last1=Trenberth |first1=K. E. |first2=P.D. |last2=Jones |first3=P. |last3=Ambenje |first4=R. |last4=Bojariu |first5=D. |last5=Easterling |first6=A. K. |last6=Tank |first7=D. |last7=Parker |first8=F. |last8=Rahimzadeh |first9=J. A. |last9=Renwick |first10=M. |last10=Rusticucci |first11=B. |last11=Soden |first12=P. |last12=Zhai |access-date=2017-09-30 |archive-date=2017-09-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170924100014/http://ipcc.ch/publications_and_data/ar4/wg1/en/ch3.html |dead-url=yes }}</ref> Periode El Niño dan La Niña masing-masing berlangsung selama beberapa bulan untuk beberapa tahun dengan intensitas yang bervariasi.<ref>{{cite web|url=http://www.metoffice.gov.uk/research/climate/seasonal-to-decadal/gpc-outlooks/el-nino-la-nina/enso-description |title=El Niño, La Niña and the Southern Oscillation |publisher=MetOffice |accessdate=2015-08-18}}</ref>
 
== Konsep ==
ENSO merupakan sebuah fenomena iklim yang secara berkala berfluktuasi di antara tiga fase yaitu netral, La Niña, dan El Niño.<ref name="ENSO:Nutshell">{{cite web|date=2014-05-05 |title=What is the El Niño–Southern Oscillation (ENSO) in a nutshell? |author=L'Heureux, M. |url=https://www.climate.gov/news-features/blogs/enso/what-el-ni%C3%B1o%E2%80%93southern-oscillation-enso-nutshell |archivedate=10 April 2016 |deadurl=no |publisher=NOAA Climate.gov |archiveurl=https://www.webcitation.org/6gfne7sFA?url=https://www.climate.gov/news-features/blogs/enso/what-el-ni%C3%B1o%E2%80%93southern-oscillation-enso-nutshell }}</ref> El Niño dan La Niña membutuhkan perubahan kondisi baik di samudra maupun di atmosfer untuk terjadi.<ref name="ENSO:Nutshell"/>
 
[[Arus Humboldt]] bergerak ke arah utara dari [[Samudra Selatan]], umumnya membawa air dengan suhu yang relatif rendah, melewati pesisir barat Benua [[Amerika Selatan]] menuju wilayah tropis di sekitar daerah [[Peru]] tempat terjadinya ''[[upwelling]]''.<ref name="BoM ENSO Factsheet">{{cite web|date=2005-05-06 |title=El Niño, La Niña and Australia's Climate |url=http://www.bom.gov.au/info/leaflets/nino-nina.pdf |archivedate=2016-04-17 |deadurl=no |publisher=Australian Bureau of Meteorology |archiveurl=https://www.webcitation.org/6gq9Il8dd?url=http://www.bom.gov.au/info/leaflets/nino-nina.pdf |df= }}</ref><ref name="BoM Climate Influences:ENSO">{{cite web|date=2008-04-02 |title=El Niño Southern Oscillation (ENSO) |url=http://www.bom.gov.au/climate/about/australian-climate-influences.shtml?bookmark=enso |archivedate=2016-04-17 |deadurl=no |publisher=Australian Bureau of Meteorology |archiveurl=https://www.webcitation.org/6gq9Il8dd?url=http://www.bom.gov.au/info/leaflets/nino-nina.pdf |df= }}</ref> Di sepanjang [[garis khatulistiwa]], [[angin pasat]] menyebabkan [[Arus air laut|arus laut]] di bagian timur Samudra Pasifik menggerakkan air bersuhu rendah di dalam lautan menuju ke permukaan. Fenomena ini menyebabkan suhu air di permukaan laut menurun.<ref name="BoM Climate Influences:ENSO"/> Dengan pengaruh angin pasat, arus air laut kemudian bergerak ke arah barat di sepanjang khatulistiwa dan perlahan dipanasakan oleh sinar Matahari.<ref name="BoM ENSO Factsheet"/> Akibat itu, suhu permukaan air laut di bagian barat Samudra Pasifik pun menjadi lebih panas sebanyak kurang lebih 8–10&nbsp;°C daripada air di bagian timur Samudra Pasifik.<ref name="BoM ENSO Factsheet"/> Wilayah samudra yang lebih panas ini menyebabkan terjadinya [[konveksi]] yang menghasilkan awan yang menimbulkan hujan.<ref name="BoM Climate Influences:ENSO"/> Selama periode El Niño, air laut yang dingin hanya sedikit atau bahkan tidak ada seiring air di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik memanas bersama dengan air di bagian barat.<ref name="BoM ENSO Factsheet"/>
 
== Sirkulasi Walker ==
Baris 13:
[[Berkas:LaNina.png|jmpl|Diagram fase [[La Niña]]. Sirkulasi Walker dapat dilihat di bagian permukaan yaitu berupa angin pasat yang bersirkulasi searah jarum jam. Air laut dan udara yang hangat di wilayah timur Samudra Pasifik dialirkan ke arah barat. Wilayah khatulistiwa Samudra Pasifik bagian '''barat''' dicirikan oleh suhu airnya yang hangat, atmosfer yang basah, dan tekanan udara yang rendah. Kelembaban yang terakumulasi menimbulkan [[taifun]] dan [[badai petir]]. Samudra Pasifik pun lebih tinggi sekitar {{convert|60|cm|in}} di bagian barat akibat dari pergerakan ini. Ketika air dan udara kemudian dikembalikan ke timur oleh sirkulasi, keduanya sudah lebih dingin dan lebih kering. Periode El Niño dicirikan oleh adanya gangguan pada siklus ini yang menyebabkan air laut yang hangat dan udara yang lembab di bagian '''timur''' Pasifik.]]
 
Sirkulasi Walker disebabkan oleh [[gaya gradien tekanan]] yang berasal dari satu [[area tekanan udara tinggi]] di wilayah timur Samudra Pasifik dan satu [[area tekanan udara rendah]] di wilayah Arkipelago [[Indonesia]]. Selama periode musim panas [[belahan Bumi utara]], Sirkulasi Walker di wilayah tropis [[Samudra Hindia]] menyebabkan berhembusnya angin barat di permukaan sementara di Samudra Pasifik dan [[Samudra Atlantik|Atlantik]] berhembus angin timur. Suhu dari ketiga samudra tersebut pun menjadi tidak simetris. Wilayah khatulistiwa dari Samudra Pasifik dan Atlantik pun memiliki suhu permukaan yang dingin di bagian timur sementara di Samudra Hindia, air yang lebih dingin berada di bagian barat.<ref>{{cite web|url=http://www.bom.gov.au/watl/about-weather-and-climate/australian-climate-influences.shtml?bookmark=walkercirculation|title=The Walker Circulation|publisher=Commonwealth of Australia|author=Bureau of Meteorology|accessdate=2014-07-01}}</ref> Perubaan suhu permukaan tersebut terjadi juga bersamaan dengan perubahan dari posisi kedalaman [[termoklin]].<ref>{{cite journal|url=http://journals.ametsoc.org/doi/pdf/10.1175/2523.1|title=Relationship Between Sea Surface Temperature and Thermocline Depth in the Eastern Equatorial Pacific|author=Zelle, H., Appledoorn, G., Burgers, G., & van Oldenborgh, G. J.|journal=Journal of Physical Oceanography|volume=34|issue=3|pages=643–655|doi=10.1175/2523.1}}</ref>
 
Perubahan gerakan Sirkulasi Walker terjadi bersamaan dengan perubahan suhu permukaan. Perubahan tersebut dapat terjadi akibat faktor eksternal seperti perubahan musim dengan [[gerak semu Matahari]]. Perubahan gerakan Sirkulasi Walker juga dapt terjadi akibat hubungan timbal balik antara samudra dan atmosfer. Sebagai contoh, angin timur menyebabkan suhu permukaan laut di bagian timur mendingin. Wilayah timur yang semakin dingin membuat angin timur berhembus semakin kencang. Variasi kondisi angin timur tersebut memicu lebih banyak [[upwelling]] dan membuat termoklin di wilayah timur naik dan suhu permukaan pun semakin dingin yang meningkatkan efek pendinginan awal dari angin selatan sebelumnya. Keterikatan antara samudra dan atmosfer ini pertama kali diajukan oleh [[meteorologi|meteorolog]] [[Jacob Bjerknes]]. Dari sudut pandang [[oseanografi]], wilayah yang dingin di sekitar khatulistiwa tersebut disebabkan oleh angin timur. Jika iklim Bumi di sekitar khatulistiwa itu simetris, angin lintas khatulistiwa akan menghilang dan wilayah dingin akan lebih lemah dan memiliki struktur yang sangt berbeda daripada apa yang ada kini.<ref>{{cite journal|last=Xie|first=S.-P.|year=1998|title= Ocean–Atmosphere Interaction in the Making of the Walker Circulation and Equatorial Cold Tongue|journal=Journal of Climate|volume=11|issue=2|pages=189-201 |doi=10.1175/1520-0442(1998)011<0189:OAIITM>2.0.CO;2}}</ref>
 
Sirkulasi Walker untuk periode selain El Niño berada sebagai angin timur di permukaan yang menggerakkan air laut dan udara yang dihangatkan oleh Matahari menuju ke barat. Upwelling pun terjadi di perairan [[Peru]] dan [[Ekuador]]. Air bersuhu rendah yang naik ke atas mengandung banyak nutrien yang kemudian meningkatkan populasi ikan.<ref name="Jennings">{{cite book|authors=Jennings, S., Kaiser, M.J., & Reynolds, J.D. |year=2001 |title=Marine Fisheries Ecology |url=https://archive.org/details/marinefisheriese0000jenn |location=Oxford |publisher=Blackwell Science |isbn=0-632-05098-5}}</ref> Wilayah khatulistiwa Samudra Pasifik bagian barat dicirikan oleh suhu airnya yang hangat, atmosfer yang basah, dan tekanan udara yang rendah. [[Kelembapan|Kelembaban]] yang terakumulasi menimbulkan taifun dan badai petir. Samudra Pasifik pun lebih tinggi sekitar {{convert|60|cm|in}} di bagian barat akibat dari pergerakan ini.<ref>{{cite web |last=Pidwirny |first=M. |title=Chapter 7: Introduction to the Atmosphere |work=Fundamentals of Physical Geography |publisher=physicalgeography.net |date=2006-02-02 |url=http://www.physicalgeography.net/fundamentals/7z.html |accessdate=2006-12-30}}</ref><ref>{{cite web |title=Envisat watches for La Niña |publisher=BNSC |date=2011-01-09 |url=http://www.bnsc.gov.uk/content.aspx?nid=5989 |accessdate=2007-07-26 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080424113710/http://www.bnsc.gov.uk/content.aspx?nid=5989 |archivedate=2008-04-24}}</ref><ref>{{cite web |title=The Tropical Atmosphere Ocean Array: Gathering Data to Predict El Niño |publisher=NOAA |date=2007-01-08 |url=http://celebrating200years.noaa.gov/datasets/tropical/welcome.html |accessdate=2007-07-26}}</ref><ref>{{cite web|title=Annual Sea Level Data Summary Report July 2005 – June 2006 |work=The Australian Baseline Sea Level Monitoring Project |publisher=Bureau of Meteorology |url=http://www.bom.gov.au/fwo/IDO60202/IDO60202.2006.pdf |format=PDF |accessdate=2007-07-26 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070807235141/http://www.bom.gov.au/fwo/IDO60202/IDO60202.2006.pdf |archivedate=2007-08-07 }}</ref>
 
== Efek di Indonesia ==
Selain memberikan kerugian<!-- perlu dijelaskan lebih lanjut....-->, El Niño juga memberikan keuntungan pada [[Indonesia]]. Contohnya, ikan tuna di Pasifik bergerak ke timur. Namun, ikan yang berada di [[Samudra Hindia]] bergerak masuk ke selatan Indonesia. Hal itu karena perairan di timur samudera ini mendingin, sedangkan yang berada di barat [[Sumatra]] dan selatan [[Jawa]] menghangat. Hal ini membuat Indonesia mendapat banyak ikan tuna dan ikan tuna pada daerah Indonesia bagian timur memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan di daerah lain.<ref>[https://www.bmkg.go.id/berita/%3Fp%3Dmengenal-el-nino-dan-dampaknya-di-kalbar%26lang%3DID%26tag%3Dklimatologi Mengenal el-nino dan Dampaknya di Kalimantan Barat]</ref>{{fact}}
 
Di sisi lain, terutama di kawasan [[Amerika Selatan]] perubahan [[Suhu|temperatur]] ini mengakibatkan [[kebinasaan ikan]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}{{Oseanografi fisik}}
 
[[Kategori:Perubahan iklim]]
[[Kategori:Oseanografi fisik]]