Harry Tjan Silalahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(45 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Harry Tjan Silalahi''' (lahir '''Tjan Tjoen Hok''') di; {{lahirmati|[[Yogyakarta]], [[|11 Februari]] [[|2|1934]]}}) adalah seorang tokoh politik, tokoh awam [[Katolik]]
[[Berkas:Harry Tjan Silalahi.jpg|right|thumb|Harry Tjan Silalahi]]
 
Ia dilahirkan sebagai anak kedua dari sepuluh bersaudara dalam sebuah keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya buta huruf, dan ibunya penjual makanan kecil dan gudeg. Kedua orangtuanya hanya berharap Harry bisa menjadi orang yang berpendidikan.
'''Harry Tjan Silalahi''' (lahir '''Tjan Tjoen Hok''') di [[Yogyakarta]], [[11 Februari]] [[1934]]) adalah seorang tokoh politik, tokoh awam [[Katolik]]
 
Ia dilahirkan sebagai anak kedua dari sepuluh bersaudara dalam sebuah keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya buta huruf, dan ibunya penjual makanan kecil dan gudeg. Kedua orangtuanya hanya berharap Harry bisa menjadi orang yang berpendidikan.
 
== Aktif berorganisasi ==
Di sekolah Harry menyenangi pelajaran sejarah, kesenian dan ilmu kemasyarakatan. Semasa di SMA, ia sudah mulai aktif berorganisasi. Ia menjadi anggota organisasi peranakan Tionghoa, Chung Lien Hui. Di bawah kepemimpinannya organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Persatuan Pelajar Sekolah Menengah Indonesia (PPSMI). Harry juga aktif dalam Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia.
 
Setelah tamat SMA, Harry pindah ke Jakarta dan masuk ke Fakultas Hukum, [[Universitas Indonesia]], lulus tahun 1962. Uniknya, ia belum juga mengambil ijazahnya sebagai sarjana hukum. Menurut pendapatnya, yang penting adalah kemampuan, bukan selembar kertas yang dinamakan ijazah itu.
 
Semasa kuliah di Jakarta, ia aktif di perkumpulan [[Sin Ming Hui]], dan [[Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia]] (PMKRI). Ia kemudian terpilih menjadi ketua organisasi itu, dan belakangan menjadi Sekjen [[Partai Katolik]]. Harry kemudian menjadi anggota anggota DPRGR
dan mengetuai Komisi I.
 
Setelah [[Pemilu 1971]], Harry tidak lagi giat di dunia kepartaian. Ia memilih kegiatan di [[Centre for Strategic and International Studies (Indonesia)|Centre for Strategic and International Studies]] dan Yayasan Pendidikan Trisakti. Di yayasan iniTrisakti, iaawalnya Harry mengetuai bidang kemasyarakatan sebelum akhirnya menjadi ketua yayasan Trisakti. Belakangan ia terpilih menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung]] (DPA) dan menjabat direktur CSIS. Di CSIS, Harry bersama kawan-kawannya seperti Benny Moerdani, Sofyan Wanandi, Jusuf Wanandi, dan Panglaykim memengaruhi hampir semua kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Orde Baru.
Nama Harry mulai terkenal setelah aktif memimpin pengganyangan
[[G30S]]/[[PKI]], dan menjadi Sekjen [[Front Pancasila]]. Giat dalam gerakan [[pembauran]], aktivitasnya di Partai Katolik mengantarkan ia ke kedudukan sebagai ketua, hingga peleburan ke dalam [[Partai Demokrasi Indonesia]] (PDI).
 
Setelah [[Pemilu 1971]], Harry tidak lagi giat di dunia kepartaian. Ia memilih kegiatan di [[Centre for Strategic and International Studies (Indonesia)|Centre for Strategic and International Studies]] dan Yayasan Pendidikan Trisakti. Di yayasan ini ia mengetuai bidang kemasyarakatan. Belakangan ia terpilih menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung]] (DPA) dan menjabat direktur CSIS.
 
== Mendapat marga Silalahi ==
{{Tambah referensi bagian|date=Oktober 2022}}
Harry Tjan mendapatkan marga Batak Silalahi melalui persahabatannya dengan Albertus Bolas Silalahi, yang juga pernah memimpin Partai Katolik. Waktu itu Harry adalah sekretaris jenderal Pengurus Pusat Partai, sementara Albertus ketua di [[Tapanuli Utara]].
 
== Keluarga ==
Harry menikah dengan Theresia Marina Gani, dosen sastra Inggris Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (dulu bernama Fakultas Sastra) UI, dan dianugerahi dua orang anak. Anak pertama bernama Herman Riwarto Silalahi dan anak kedua bernama Harin Rupini Silalahi.
 
== KarirKarier ==
 
== Karir ==
* Ketua Presidium PP [[PMKRI]] (1961-1962)
* Pendiri [[Universitas Trisakti]] (1966)
* Anggota [[DPR]] (1967-1971)
* Ketua [[Partai Katolik]] Indonesia (1971)
* Anggota [[DPA]] (1978-1983)
* Direktur [[Centre for Strategic and International Studies (Indonesia)|CSIS]] (1971-??)
* Anggota Dewan Penyantun CSIS
 
== Pranala luar ==
*{{id}} [http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/H/ads,20030618-66,H.html Profil di pdat.co.id]
 
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/282-ensiklopedi/1273-harry-tjan-silalahi "Kontributor Politik Nasional" Bio Harry Tjan Silalahi di Ensiklopedi Tokoh Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120223113654/http://www.tokohindonesia.com/tokoh/article/282-ensiklopedi/1273-harry-tjan-silalahi |date=2012-02-23 }}
{{indo-bio-stub}}
* {{id}} [http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/H/ads,20030618-66,H.html Profil di pdat.co.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041124061519/http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/H/ads,20030618-66,H.html |date=2004-11-24 }}
 
{{DEFAULTSORT:Tjan Silalahi, Harry}}
 
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:KelahiranAnggota 1934Dewan Pertimbangan Agung]]
[[Kategori:Anggota DPR-GR 1966–1971]]
[[Kategori:Politikus Partai Katolik]]
[[Kategori:AnggotaMarga DPAZeng]]
[[Kategori:Tokoh dari Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Marga Silalahi]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
 
[[Kategori:Anggota DPA]]
{{indoIndo-bio-stub}}
[[Kategori:Anggota DPR]]