Tanah Seribu, Binjai Selatan, Binjai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cendy00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Zikril Hakim (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
Baris 11:
 
'''Tanah Seribu''' adalah sebuah [[kelurahan]] di [[Binjai Selatan]], [[Kota Binjai]], [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Luasnya adalah 0,4985 km² dan penduduknya berjumlah 5.540 jiwa.
adapunAdapun perbatasan daerah ini berbatasan dengan 2[[Kabupaten kabupatenLangkat]] yaitu kabupaten Deli serdang (tepatnya di[[Sei desa kloneng) dan kabupatenBingai, Langkat|Kecamatan (tepatnya di daerah kloneng hingga pasar 3 tanahSei seribu)Bingai]].
 
Desa ini memiliki penduduk yang mayoritas bersuku [[Suku Karo|Karo]] dan [[Suku Jawa|Jawa]]. Tanah Seribu ini berbatasan langsung dengan [[Sei Bingai, Langkat|Kecamatan Sei Bingai]] di [[Kabupaten Langkat]]. Kelurahan ini adalah kelurahan penghasil [[rambutan]] terbesar di Kota Binjai.
 
Ada dua sungai yang melintasi daerah ini yaitu [[Sungai Lau Tenges]] dan [[Sungai Mencirim]]. Kelurahan Tanah Seribu merupakan awal menuju objek wisata Pemandian Alam Namo Ukur dan Kawasan Wisata [[Bukit Lawang]] di Kabupaten Langkat.
Terdapat beberapa organisasi kepemudaan seperti [[Karang Taruna]], IMTAS (Ikatan Mahasiswa Tanah Seribu), PMMI AL Istiqomah, Sholawat Badar AL Istiqomah,shalawat Badar PRISDA, SSB TORPEDO.
 
Kelurahan ini juga sangat cocok di jadikandijadikan lahan investasi mengingat letak yang sangat strategis dimana banyak objek wisata alam yang melalui akses dari daerah ini, terutama investasi di bidang penyedia jasa wisata (tourist accomodation provider) mengingat masih banyak pemandangan alam yang sangat eksotik melalui akses daerah ini. kelebihan lain dari daerah ini adalah warganya yang ramah tamah dan pekerja keras, birokrasi dan staff yang handal serta berjiwa tolong menolong dan gotong royong serta suasana yang sangat kondusif.
Ada dua [[sungai]] yang melintasi daerah ini yaitu [[Sungai Lau Tenges]] dan [[Sungai Mencirim]]. Banyak hal-hal menarik di kelurahan ini seperti perpaduan budaya masyarakat Karo dan Jawa yang unik, merupakan jalan akses menuju objek wisata pemandian alam namo ukur (Langkat), [[Bukit Lawang]], bahkan sampai ke [[Tanah Karo]] ([[Gunung Sinabung]]), dan merupakan kelurahan yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata pedesaan.
 
Saat ini di kelurahan Tanah Seribu juga di kembangkan kesenian daerah berupa kesenian "Jaranan (kuda kepang), ludruk, ketropak, dan juga kesenian Batak Karo yang juga telah tersedia balai adat masyarakat karo berupa jambur dengan nama "O..Rudang Mayang", jambur ini terletak di ujung kota Binjai dan berbatasan dengan kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat.
 
Mayoritas warga kelurahan tanah seribu 90 % memeluk agama islam dan berprofesi sebagai buruh tani dan pedagang.
 
untuk kesehatan, Kelurahan Tanah seribu memiliki sebuah Puskesmas Pembantu dan 3 klinik kesehatan
 
Kelurahan ini juga sangat cocok di jadikan lahan investasi mengingat letak yang sangat strategis dimana banyak objek wisata alam yang melalui akses dari daerah ini, terutama investasi di bidang penyedia jasa wisata (tourist accomodation provider) mengingat masih banyak pemandangan alam yang sangat eksotik melalui akses daerah ini. kelebihan lain dari daerah ini adalah warganya yang ramah tamah dan pekerja keras, birokrasi dan staff yang handal serta berjiwa tolong menolong dan gotong royong serta suasana yang sangat kondusif.
 
Memiliki sebuah mesjid besar yang bernama "ISTIQOMAH"
 
adapun untuk areal perkuburannya terdapat di jalan sei. bangkatan (gang. patok) pasar II tanah seribu binjai
 
{{Binjai Selatan, Binjai}}