Isotop: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 5zy55 (bicara) ke revisi terakhir oleh Annisans 03(Tw)
Tag: Pembatalan
Esther Rossini (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 22:
Nuklida primordial mencakup 34 nuklida dengan [[waktu paruh]] yang sangat panjang (lebih dari 100 juta tahun) dan 252 yang secara formal dianggap sebagai "nuklida stabil",<ref name="lindsay" /> karena mereka belum teramati meluruh. Dalam kebanyakan kasus, untuk alasan yang jelas, jika suatu unsur memiliki isotop stabil, isotop tersebut mendominasi kelimpahan unsur yang ditemukan di Bumi dan di [[Tata Surya]]. Namun, dalam kasus tiga unsur ([[telurium]], [[indium]], dan [[renium]]) isotop paling melimpah yang ditemukan di alam sebenarnya adalah satu (atau dua) radioisotop yang berumur sangat panjang dari unsur tersebut, meskipun unsur-unsur ini memiliki satu atau lebih isotop yang stabil.
 
Teori memprediksi bahwa banyak isotop/nuklida yang tampaknya "stabil" bersifat radioaktif, dengan waktu paruh yang sangat panjang (tidak termasuk kemungkinan [[peluruhan proton]], yang akan membuat semua nuklida pada akhirnya tidak stabil). Beberapa nuklida stabil secara teori rentan terhadap bentuk peluruhan lain yang diketahui, seperti peluruhan alfa atau peluruhan beta ganda, tetapi belum ada [[produk peluruhan]] yang teramati, sehingga isotop-isotop ini dikatakan "stabil secara pengamatan". Waktu paruh yang diprediksi untuk nuklida ini seringkali jauh melebihi perkiraan [[Umur alam semesta|usia alam semesta]], dan faktanya, ada juga 31 radionuklida yang diketahui (lihat [[nuklida primordial]]) dengan waktu paruh yang lebih lama daripada usia alam semesta.
 
Dengan menambahkan nuklida radioaktif yang telah dibuat secara artifisial, ada [[Daftar nuklida|3.339 nuklida yang diketahui saat ini]].<ref>{{cite web|url=http://www.nndc.bnl.gov/nudat2/help/index.jsp|title=NuDat 2 Description|access-date=20 Juli 2022}}</ref> Ini termasuk 905 nuklida yang stabil atau memiliki waktu paruh lebih dari 60 menit. Lihat [[daftar nuklida]] untuk detailnya.
Baris 52:
Bukti pertama untuk beberapa isotop dari unsur stabil (nonradioaktif) ditemukan oleh [[Joseph John Thomson|J. J. Thomson]] pada tahun 1912 sebagai bagian dari eksplorasinya ke dalam komposisi [[Sinar anode|sinar kanal]] (ion positif).<ref>{{cite journal|doi=10.1080/14786440808637325|title=XIX. Further experiments on positive rays|year=1912|last1=Thomson|first1=J. J.|journal=Philosophical Magazine |series=Seri 6|volume=24|issue=140|pages=209–253|url=https://zenodo.org/record/1430842}}</ref><ref>{{cite journal|doi=10.1080/14786441008636962|url=https://archive.org/details/RaysOfPositiveElectricity|title=LXXXIII. Rays of positive electricity|year=1910|last1=Thomson|first1=J. J.|journal=Philosophical Magazine |series=Seri 6|volume=20|issue=118|pages=752–767}}</ref> Thomson menyalurkan aliran ion [[neon]] melalui medan magnet dan listrik paralel, mengukur defleksinya dengan menempatkan pelat fotografi di jalurnya, dan menghitung rasio massa terhadap muatan menggunakan metode yang kemudian dikenal sebagai metode parabola Thomson. Setiap aliran akan menciptakan tambalan bercahaya di pelat pada titik yang dipukulnya. Thomson mengamati dua tambalan cahaya parabola yang terpisah pada pelat fotografi (lihat [[#Gambar|gambar]]), yang menunjukkan dua spesies inti dengan rasio massa terhadap muatan yang berbeda.
 
[[Francis William Aston|F. W. Aston]] kemudian menemukan beberapa isotop stabil untuk banyak unsur menggunakan [[spektrometri massa|spektrograf massa]]. Pada tahun 1919, Aston mempelajari neon dengan [[Resolusi (spektrometri massa)|resolusi]] yang cukup untuk menunjukkan bahwa dua massa isotop sangat dekat dengan bilangan bulat 20 dan 22 dan keduanya tidak sama dengan [[massa molar]] yang diketahui (20,2) dari gas neon. Ini adalah contoh dari [[kaidah bilangan bulat]] Aston untuk massa isotop, yang menyatakan bahwa penyimpangan besar massa molar unsur dari bilangan bulat terutama disebabkan oleh fakta bahwa unsur tersebut adalah campuran dari beberapa isotop. Aston juga menunjukkan{{when|date=Juli 2022}} bahwa massa molar [[klorin]] (35,45) adalah rata-rata tertimbang dari massa hampir integral untuk dua isotop <sup>35</sup>Cl dan <sup>37</sup>Cl.<ref>[https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1922/aston-lecture.html Mass spectra and isotopes] Francis W. Aston, kuliah penghargaan Nobel 1922</ref>
 
==Variasi sifat antar isotop==
Baris 147:
Semua [[nuklida stabil]] yang diketahui terjadi secara alami di Bumi; nuklida yang terjadi secara alami lainnya bersifat radioaktif tetapi terjadi di Bumi karena waktu paruhnya yang relatif lama, atau karena cara lain dari produksi alami yang sedang berlangsung. Ini termasuk [[nuklida kosmogenik]] yang disebutkan di atas, [[Nukleogenik|nuklida nukleogenik]], dan setiap [[nuklida radiogenik]] yang dibentuk oleh peluruhan berkelanjutan dari nuklida radioaktif primordial, seperti [[radon]] dan radium dari uranium.
 
Tambahan ~3000 nuklida radioaktif yang tidak ditemukan di alam telah dibuat dalam [[reaktor nuklir]] dan pemercepat partikel. Banyak nuklida berumur pendek yang tidak ditemukan secara alami di Bumi juga telah diamati dengan analisis spektroskopi, yang secara alami tercipta dalam bintang atau [[supernova]]. Contohnya adalah [[aluminium-26]], yang tidak ditemukan secara alami di Bumi tetapi ditemukan berlimpah dalam skala astronomi.
 
Massa atom unsur yang ditabulasi adalah rata-rata yang menjelaskan keberadaan beberapa isotop dengan massa yang berbeda. Sebelum penemuan isotop, nilai-nilai noninteger yang ditentukan secara empiris dari massa atom membingungkan para ilmuwan. Misalnya, sampel [[klorin]] mengandung 75,8% [[klorin-35]] dan 24,2% [[klorin-37]], memberikan massa atom rata-rata 35,5 [[Dalton (satuan)|satuan massa atom]].