Rieke Diah Pitaloka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MesinKetik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:5110:5F4A:60CB:2403:46C8:4346 (bicara) ke revisi terakhir oleh Danang Papandi
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 33:
| children = 3
| parents =
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]] <br/> [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
| influences =
| influenced =
Baris 41:
}}
 
[[Doktor|Dr.]] '''Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari''', [[Sarjana Sastra|S.S]]., [[Magister|M.Hum]]. ({{lahirmati||8|1|1974}}) adalah seorang aktris, politikus, aktivis, pembawa acara, dan penulis Indonesia keturunan [[Suku Sunda|Sunda]]. Sebelum berkarier di [[Politik di Indonesia|dunia politik]], ia dikenal sebagai seorang aktivis dan pemeran film ataupun serial televisi. Perannya yang paling populer adalah saat ia memerankan karakter Oneng di situasi komedi ''[[Bajaj Bajuri]]'' (2002—2007).
 
Ia juga beberapa kali bermain dalam film layar lebar, salah satunya di film arahan [[Nia Dinata]], ''[[Berbagi Suami]]'' (2006). Berkat aktingnya yang mengesankan di film tersebut, ia mendapatkan nominasi Piala Citra pertamanya di [[Festival Film Indonesia]] sebagai Aktris Pendukung Terbaik.
 
Saat ini, ia menjabat sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] yang terpilih dari [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] dan telah menjabat selama tiga periode sejak 1 Oktober 2009.
 
== Pendidikan ==
Setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di Jurusan Sastra Belanda, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya]]),<ref>{{cite web |url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/rieke-pernah-nunggak-uang-kos-gb6mveq.html |title=Rieke Pernah Nunggak Uang Kos |date=5 Agustus 2006 |author=Erlin |accessdate=27 September 2007 |website=[[Kapanlagi.com]]}}</ref> Rieke mulai menggemari filsafat dan mengikuti sejumlah kursus ekstensi Filsafat di [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara]]. Di sekolah Filsafat besutan [[Franz Magnis-Suseno]] itu, Rieke mengikuti kursus sambil mempersiapkan pendidikan jenjang magister dalam program studi Filsafat pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya di universitas yang sama seperti ia menempuh pendidikan sarjananya.<ref>{{cite web |url=http://www.angkasa-online.com/11/01/lobi/lobi1.htm |title=Rieke Diah Pitaloka: Bawa Gue Terbang |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070701230629/http://www.angkasa-online.com/11/01/lobi/lobi1.htm |date=Oktober 2000 |archivedate=1 Juli 2007 |accessdate=27 September 2007 |website=Majalah Angkasa}}</ref> Rieke berhasil menyelesaikan studi magisternya tersebut. Tesisnya yang berjudul ''Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara'' dijadikan buku dengan judul ''Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat'' yang diterbitkan oleh [[Galang Press]].<ref>{{cite web |url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/rieke-dyah-pitaloka-bukukan-thesis-s2-nya-rsq6uwv.html |title=Rieke Dyah Pitaloka Bukukan Thesis S2-nya |date=20 Oktober 2004 |first=Darmadi |last=Sasongko |accessdate=27 September 2007 |website=Kapanlagi.com}}</ref>
 
Pada 25 Mei 2022, Rieke kembali menempuh studi di Universitas Indonesia untuk meraih gelar Doktor pada program Ilmu Komunikasi di [[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik]] dengan judul disertasi ''Kebijakan Rekolonialisasi: Kekerasan Simbolik Negara Melalui Pendataan Perdesaan''.<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220526172039-32-801522/disertasi-rieke-diah-pitaloka-ungkap-pseudo-data-soal-desa</ref>
 
== Karier ==
Baris 91 ⟶ 86:
 
Rieke resmi bercerai dari Donny pada 13 Januari 2015.<ref>https://www.liputan6.com/showbiz/read/2196252/rieke-diah-pitaloka-dan-mantan-suami-sepakat-cerai-baik-baik</ref>
 
=== Pendidikan ===
Setelah menyelesaikan pendidikan S-1 di Jurusan Sastra Belanda, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya]]),<ref>{{cite web |url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/rieke-pernah-nunggak-uang-kos-gb6mveq.html |title=Rieke Pernah Nunggak Uang Kos |date=5 Agustus 2006 |author=Erlin |accessdate=27 September 2007 |website=[[Kapanlagi.com]]}}</ref> Rieke mulai menggemari filsafat dan mengikuti sejumlah kursus ekstensi Filsafat di [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara]]. Di sekolah Filsafatfilsafat besutan [[Franz Magnis-Suseno]] itu, Rieke mengikuti kursus sambil mempersiapkan pendidikan jenjang magister dalam program studi Filsafat pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya di universitas yang sama seperti ia menempuh pendidikan sarjananya.<ref>{{cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/detail-mahasiswa/l2-q9DMJHCO8G9MtTXCION35JZi52m9YZlf_aaHaMUVo5sKSvWDVx8q1dG9BngNSX1gkXw==|website=PDDIKTI|title=Data Mahasiswa}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.angkasa-online.com/11/01/lobi/lobi1.htm |title=Rieke Diah Pitaloka: Bawa Gue Terbang |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070701230629/http://www.angkasa-online.com/11/01/lobi/lobi1.htm |date=Oktober 2000 |archivedate=1 Juli 2007 |accessdate=27 September 2007 |website=Majalah Angkasa}}</ref> Rieke berhasil menyelesaikan studi magisternya tersebut. Tesisnya yang berjudul ''Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara'' dijadikan buku dengan judul ''Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat'' yang diterbitkan oleh [[Galang Press]].<ref>{{cite web |url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/rieke-dyah-pitaloka-bukukan-thesis-s2-nya-rsq6uwv.html |title=Rieke Dyah Pitaloka Bukukan Thesis S2-nya |date=20 Oktober 2004 |first=Darmadi |last=Sasongko |accessdate=27 September 2007 |website=Kapanlagi.com}}</ref>
 
Pada 25 Mei 2022, Rieke kembali menempuh studi di Universitas Indonesia untuk meraih gelar Doktor pada program Ilmu Komunikasi di [[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik]]<ref>{{cite web|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/detail-mahasiswa/l2-q9DMJHCO8G9MtTXCION35JZi52m9YZlf_aaHaMUVo5sKSvWDVx8q1dG9BngNSX1gkXw==|website=PDDIKTI|title=Data Mahasiswa}}</ref> dengan judul disertasi ''Kebijakan Rekolonialisasi: Kekerasan Simbolik Negara Melalui Pendataan Perdesaan''.<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220526172039-32-801522/disertasi-rieke-diah-pitaloka-ungkap-pseudo-data-soal-desa</ref>
 
== Filmografi ==
Baris 142:
* ''Prahara Prabu Siliwangi''
* ''Goresan Cinta Berbingkai Duka''
* ''[[Indahnya Rembulan Teriknya Matahari]]''
* ''[[Air Mata Ibu (seri televisi)|Air Mata Ibu]]''
* ''Kemuning''
* ''[[Panji Manusia Millenium]]''
* ''[[Bajaj Bajuri]]''
Baris 163 ⟶ 165:
=== Buku ===
* ''Renungan Kloset: Dari Cengkeh Sampai Utrecht'' (2003)
*
* Beberapa puisinya telah digubah menjadi musik untuk vokal klasik dan piano oleh tokoh paling utama genre Tembang Puitik di Indonesia, komponis dan pianis [[Ananda Sukarlan]].
*
 
== Penghargaan dan nominasi ==