Prasasti Telang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Menambah referensi penting
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
Paparahuan. Untuk pembiayaannya, Desa Tlaŋ, Desa Mahe/Mahai, dan Desa Paparahuan dijadikan desa perdikan.
 
Pada 17 Juli 1933 [[Mangkunegara VII]] menunjukkan dua patahan prasasti tembaga kepada [[Stutterheim]] yang dikatakan berasal dari tepi sungai [[Bengawan Solo]] dekat [[Wonogiri]]. Pada tanggal 22 Juli 1933 dilaporkan lagi ada dua lempeng prasasti oleh Jap Bio Ging dan dikatakan asalnya juga dari tepi Sungai [[Bengawan Solo]].
 
Ada sejumlah wilayah yang mengklaim sebagai lokasi dalam Prasasti Telang. Selain [[Kabupaten Wonogiri]], daerah identik dengan Prasasti Telang adalah [[Kabupaten Bojonegoro]] [[Jawa Timur]]. Hal ini sesuai baris ke-8 pada lempeng b yang menyebut kata ''lna'' (lenga/minyak tanah) dan ''wsi wsi'' (besi).
 
Di [[Kabupaten Bojonegoro]], terdapat wilayah bernama Telang (Malo), sebuah bantaran sungai [[Bengawan Solo]] yang dikenal sebagai pasar kuno tempat jual beli ''lna'' (lenga/minyak bumi) dari [[Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro|Wonocolo Kedewan]]. Ini sesuai laporan A. J. Van der Aa dalam ''Beschrijving Der Nederlandsche'' (1857 M). Wilayah Telang (Malo) juga dikenal sebagai pusat metalurgi (pandai besi) kuno, yang jejaknya masih terlihat hingga kini.
 
Istilah ''lna'' dan ''wsi wsi'' merupakan komoditas lokal yang sangat identik dengan bantaran [[Bengawan Solo]] di wilayah Telang (Malo). Mengingat, posisi Telang (Malo) tak jauh dari [[Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro|Wonocolo]] [[Kedewan, Bojonegoro|Kedewan]]. Warga lokal juga menyebut komoditas ''lna'' (lenga/minyak bumi) tersebut dengan istilah lantung. Sampai saat ini pun, Bojonegoro dikenal sebagai wilayah penghasil Minyak Bumi dan Gas ([[Minyak bumi|Migas]]).
 
[[Prasasti Telang]] dituliskanditulis pada dua lempeng tembaga dalam aksara dan bahasa Jawa Kuna. Lempeng pertama berukuran 39 x 18 cm, meskipun kedua sisinya sudah keropos, tulisannya masih sangat jelas. Lempeng kedua berukuran 44 x 18 cm, masih dapat dikatakan utuh meskipun di beberapa bagian sudah aus. Lempeng pertama dan kedua ditulis pada satu sisi, masing-masing 13 baris tulisan.
 
 
 
 
[[Prasasti Telang]] dituliskan pada dua lempeng tembaga dalam aksara dan bahasa Jawa Kuna. Lempeng pertama berukuran 39 x 18 cm, meskipun kedua sisinya sudah keropos, tulisannya
masih sangat jelas. Lempeng kedua berukuran 44 x 18 cm, masih dapat dikatakan utuh meskipun di beberapa bagian sudah aus. Lempeng pertama
dan kedua ditulis pada satu sisi, masing-masing 13 baris tulisan.
 
'''Alih Aksara:'''
Baris 49 ⟶ 57:
13. […..] rikanaŋ susukan sīma saŋ paṅirahan. °i mā---r saŋ kerawa wineḥ pirak dhā 1 wḍihan yu 1 walanda ni ranuliḥ pirak mā 8 sowaŋ. ºanuŋ […..]
 
I.b
 
I.b
 
1. […..] ri tla[ŋ] gustī. si bharata rama ni bahutī. kalaŋ si wgil rama ni gadit. kalima si ḍawal rama ni wujil. winkas si gahata rama ni kañjyal. wariga taṇḍa wahuta rama
Baris 71 ⟶ 78:
 
7. ḍaran. parahu °i suŋharanya 3 tan
patuṇḍāna. °ikanaŋ samaṅkana tan knā de niŋ māṅilala drabya haji yāpwan pinikul dagaṅanya. kadyaṅgānniŋ mabasana. masayaŋ. makacapuri. kapas. wuṅkuḍu
 
8. garam. wě°as. paḍat. lṅa. wsi wsi. tamwaga gaṅsa °ityewamādi saprakāra niŋ du°al pinikul kalima bantal °iŋ satuhān pikupikulananya. tluŋ tuhān °iŋ sasīma.
Baris 89 ⟶ 96:
 
12. yan °ikanaŋ °anak wanu°a °i tlaŋ °iŋ mahe °iŋ paparahuan kabaiḥ prayatnāya ri soni nikeŋ praśasti yathānyan swasthā[.....]
 
 
'''Alih Bahasa:'''
 
 
I.a
Baris 137 ⟶ 142:
walanda dari Ranulih [diberi] 8 māsa
perak masing-masing. Yang [....]
 
 
I.b
Baris 143 ⟶ 147:
1. [.....] dari Desa Tlaŋ, gusti si Bharata ayahnya Bahutī, kalaŋ si Wgil ayahnya Gadit, kalima si Ḍawal ayahnya Wujil winkas si Gahata ayahnya Kañjyal. Wariga[dari] taṇḍa wahuta [yaitu] ayah Watū[---] mamā[....]
 
2. nya, si Gahiŋ ayahnya Hinān, si Gudir ayahnya Tiṇḍiḥ, si Bṅal ayahnya Krānti, maṅla si Jantur ayahnya Nalu, makari si Gaṇḍal ayahnya Nabha, [yang] memberi bunga si Timwul ayahnya Dayī. Demikanlah tanda Desa
 
3. Tlaŋ, Desa Mahe, [dan] Desa Paparahuan bekerja bakti untuk raja yaitu [menjaga] kamulān dan perahu [di desa-desa] yang termasuk wilayah Huwusan. Dan tidak boleh dimasuki oleh para pejabat pajak [yang terdiri dari] paṅkur, tāwan, tirip dan segala jenis
 
4. pemungut pajak semua [yaitu] kriŋ, pemadam api, pembuat permata, pembuat embanan permata, lwa, malandaŋ, maṅhuri, pakalangkaŋ, tapa haji, air haji, penyanyi,
Baris 153 ⟶ 157:
tindak pidana semua.
 
76. dalam satu tuhān tiga tuhān dalam satu sīma. Jika penjual kerbau 20, sapi 40, kambing 80, itik satu wantayan dalam dalam satu tuhān tiga tuhān dalam satu sīma. [Pedagang yang memakai] pedati [batasnya] tiga pasang, pembuat perhiasan [batasnya] tiga lumpang, pembuat cadar [batasnya] empat paca
6. Mereka memberi separuh parmasan kepada para taṇḍa. Atas perintah raja disuruh untuk membatasi perdagangan sampai batas yang telah ditentukan jumlahnya. Pandai emas, pandai besi, pandai tembaga,
pandai perunggu dan sebagainya [....]
 
87. daran, perahu i suṅharanya 3 tan
7. dalam satu tuhān tiga tuhān dalam satu sīma. Jika penjual kerbau 20, sapi 40, kambing 80, itik satu wantayan dalam dalam satu tuhān tiga tuhān dalam satu sīma. [Pedagang yang memakai] pedati [batasnya] tiga pasang, pembuat perhiasan [batasnya] tiga lumpang, pembuat cadar [batasnya] empat paca
 
8. daran, perahu i suṅharanya 3 tan
patuṇḍana. Demikianlah yang tidak
kena oleh para pemungut pajak, jika
dipikul dagangannya seperti penjual baju, masayaŋ, makacapuri, kapas, mengkudu,
 
98. garam, beras, paḍat, minyak tanah, sejenis benda yang dibuat dari besi, tembaga, perunggu dan sejenisnya yang dijual dipikul kalima bantal dalan satu tuhān pikulannya, tiga tuhān dalam satu sīma. Jika lebih
 
bantal dalan satu tuhān pikulannya, tiga tuhān dalam satu sīma. Jika lebih
69. Merekamereka memberi separuh parmasan kepada para taṇḍa. Atas perintah raja disuruh untuk membatasi perdagangan sampai batas yang telah ditentukan jumlahnya. Pandai emas, pandai besi, pandai tembaga, pandai perunggu dan sebagainya [....]
 
10. dari yang ditentukan maka kelebihannya itu dikenai [pajak] oleh pemungut pajak. Adapun mañamwul, tukang soga, pembuat
Baris 180 ⟶ 182:
Paparahuan semua menjaga prasasti itu untuk keselamatan [.....]
 
=== Referensi= ==
 
===Referensi===
 
1. https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/915055 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210908102916/https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/915055 |date=2021-09-08 }}