Dinasti Xia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(125 revisi perantara oleh 59 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Dinasti Xià''' ([[Hanzi]]: ,; [[Pinyin]]: Xià) merupakan [[dinasti]] pertama yang tercatat dalam buku [[sejarah CinaTiongkok]]. Catatan sejarah paling awal ditemuiditemukan dalam buku sejarah [[Shàngshū尚書/尚书]] yang mengatakan bahwa Dinasti Xià memiliki puluhan ribu negara [[upeti]], sehingga secara umum menganggap Dinasti Xià adalah sebuah negara yang terbentuk dari gabungan berbagai suku bangsa, dan para sejarawan dari aliran ajaran Marxisme di Cina daratan menetapkan Dinasti Xià夏sebagai sebuah negara budak.{{Infobox country
| native_name = {{big|{{nobold|{{lang|zh|夏}}}}}}
| conventional_long_name = Xia
| common_name = Dinasti Xia
| government_type = [[Monarki]]
| year_start = ±2070 SM
| year_end = ±1600 SM
| common_languages = China Tua
| p1 = Tiga Penguasa dan Lima Kaisar
| s1 = Dinasti Shang
| event_start = Didirikan
| event_end = Penaklukan Xia oleh [[Dinasti Shang|Shang]]
| image_map = Xia dynasty.svg
| image_map_caption = Letak lokasi Dinasti Xia (hijau)
| capital = [[Dengfeng|Yangcheng]]<br />[[Zhenxun]]
| leader1 =
| leader2 =
| year_leader1 =
| year_leader2 =
| title_leader = [[Daftar Penguasa Dinasti Xia|Raja]]
| today = {{flag|Tiongkok}}
| demonym =
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
}}
Menurut catatan buku sejarah, Dinasti Xià adalah negara yang didirikan oleh putra dari [[Yǔ]] yaitu [[Qǐ]]. Yǔ mewariskan singgasana kepada anaknya Qǐ, yang menganti cara terdahulu, '''Chánràngzhìdù''' (滻灞之都; mewariskan singgasana kepada orang bijaksana atau yang berkemampuan) menjadi '''Shìxízhì''' (十喜之; mewariskan singgasana dari ayah kepada anak atau kepada orang yang mempunyai hubungan darah atau keluarga dekat). Dinasti Xià secara keseluruhan diwariskan sebanyak 13 generasi, 16 raja (atau 14 generasi, 17 raja, tergantung perbedaan pendapat tentang Yǔ dianggap sebagai raja Dinasti Xià atau pemimpin gabungan suku), sekitar 400 tahun, yang kemudian dimusnahkan oleh [[Dinasti Shang]].
 
ḥj== Xià dalam Literatur ==
Menurut catatan buku sejarah, Dinasti Xià夏adalah negara yang didirikan oleh putra dari Yǔ禹, Qǐ启/啟. Yǔ禹mewariskan singgasana kepada anaknya Qǐ启/啟, yang menganti cara terdahulu, Chánràngzhìdù禅让制度/禪讓制度 (mewariskan singgasana kepada orang bijaksana atau yang berkemampuan) menjadi Shìxízhì世袭制/世襲制 (mewariskan singgasana dari ayah kepada anak atau kepada orang yang mempunyai hubungan darah atau keluarga dekat). Dinasti Xià夏secara keseluruhan diwariskan sebanyak 13 generasi, 16 raja (atau 14 generasi、17 raja, tergantung perbedaan pendapat tentang Yǔ禹dianggap sebagai raja Dinasti Xià夏atau pemimpin gabungan suku), sekitar 400 tahun, yang kemudian dimusnahkan oleh Dinasti Shāng商.
Menurut cataran literatur kuno Tiongkok, sebelum berdirinya Dinasti Xià, sering terjadi perang untuk memperebutkan kekuasaan sebagai pemimpin dari gabungan suku antara [[suku Xià]] dengan suku-suku di sekitarnya. Suku Xià mulai berkembang sekitar zaman [[Kaisar Zhuanxu]] pada zaman legenda Tiongkok kuno. Banyak catatan literatur Tiongkok kuno mencatat keberadaan suku Xià pada masa Kaisar Zhuānxù. Di antaranya [[Shiji]], [[Xiàběnjì]] dan [[Dàdàilǐjì Dìxì]] mengatakan Yǔ adalah cucu dari Zhuānxù, tetapi ada catatan literatur lain yang mengatakan Yǔ adalah cucu generasi ke-5 dari Zhuānxù. Dari catatan-catatan literatur tersebut menunjukkan bahwa suku Xià kemungkinan besar adalah salah satu dari keturunan Zhuānxù.
Dinasti Xia melanjuti sistem kerajaan secara turun temurun dari zaman lengendaris [[Kaisar Kuning]] (''Huangdi''), dan memulai suatu periode dimana suatu keluarga atau suatu kaum yang mengendalikan segalanya dalam suatu bangsa (家天下). Dan juga selama periode ini, Cina mengembangkan suatu peradaban dengan struktur penguasa yang mempekerjakan warga negara yang dermawan untuk pemerintah (文治) dan hukuman keras terhadap pelanggaran hukum dan undang-undang (刑罰). Dari format inilah undang-undang Cina paling awal terbentuk.
 
=== Gǔn ===
Xià夏dalam Literatur
Dalam catatan literatur Tiongkok kuno, Gǔn adalah salah satu tokoh suku Xià yang paling awal terdapat catatannya. Dalam [[Guóyǔ Zhōuyǔ]] diceritakan bahwa Gǔn sebagai pemimpin dari suku Xià dianugerahkan daerah [[Chóng]], dan digelar sebagai ''Chóngbó Gǔn''. Kemudian Yǔ menggantikan Gǔn sebagai ''Chóngbó Yǔ''. Ini membuktikan bahwa suku Xià awalnya aktif di sekitar daerah Chóng. Pada waktu itu Huánghé ([[Sungai Kuning]]) meluap. Untuk menghadapi banjir, banyak suku membentuk gabungan suku untuk menghadapi banjir, dan Gǔn dipilih oleh Sìyuè (Empat Prefektur) menjadi pemimpin dari pekerjaan mengendalikan banjir tersebut. Gǔn mengendalikan banjir selama 9 tahun tetapi akhirnya dinyatakan gagal. Penyebab dari kegagalan Gǔn kemungkinan besar karena dia kurang mampu mempersatukan orang dari berbagai suku. Menurut catatan [[Shàngshū Yáodiǎn]], pada mulanya [[Yao]] oleh karena sifat Gǔn yang suka saling menyalahkan dan membeda-bedakan suku, tidak setuju mengangkat Gǔn sebagai pemimpin dari pekerjaan mengendalikan banjir. Diduga bahwa pada waktu Gǔn menjabat sebagai pemimpin dari pekerjaan pengendalian banjir, sudah banyak suku yang tidak puas dengannya. Dalam [[Shàngshū Hóngfàn]] dan [[Guóyǔ Lǔyǔ]] terdapat catatan tentang ''Gǔnzhànghóngshuǐ'', yang menceritakan bahwa cara Gǔn mengendalikan banjir adalah dengan menggunakan tanah dan kayu untuk membendung air, yang akhirnya gagal, dan ini juga mungkin merupakan salah satu dari kegagalan Gǔn dalam mengendalikan banjir selama 9 tahun. Pada akhirnya, setelah Gǔn gagal dalam mengendalikan banjir, dia dihukum mati di [[Yǔshān]] (Gunung Yu).
 
=== [[Yu]] ===
Menurut cataran literatur kuno Cina, sebelum berdirinya Dinasti Xià夏, sering terjadi perang untuk memperebutkan kekuasaan sebagai pemimpin dari gabungan suku antara suku Xià夏dengan suku-suku disekitarnya. Suku Xià夏mulai berkembang sekitar zaman Kaisar Zhuānxù颛顼/顓頊pada zaman legenda Cina kuno. Banyak catatan literatur Cina kuno mencatat keberadaan suku Xià夏 pada masa Kaisar Zhuānxù颛顼/顓頊. Diantaranya《Shǐjì史记/史記•Xiàběnjì夏本纪/夏本紀》dan《Dàdàilǐjì大戴礼记/大戴禮記•Dìxì帝系》mengatakan Yǔ禹adalah cucu dari Zhuānxù颛顼/顓頊, tetapi ada catatan literatur lain yang mengatakan Yǔ禹 adalah cucu generasi ke 5 dari Zhuānxù颛顼/顓頊. Dari catatan-catatan literatur tersebut menunjukkan bahwa suku Xià夏berkemungkinan besar adalah salah satu dari keturunan Zhuānxù颛顼/顓頊.
Yǔ adalah putra dari Gǔn. Yǔ bukan hanya tidak menunjukkan rasa dendam, malahan tetap menghormati [[Shun]], dan mendapatkan kepercayaan dari Shùn. Shùn menyerahkan tugas mengendalikan banjir kepada Yǔ. Yǔ memperbaiki cara ayahnya mengendalikan banjir, secara besar mempersatukan orang dari berbagai suku, sehingga akhirnya berhasil mengendalikan banjir. Dalam catatan [[Shǐjì Xiàběnjì]] tercatat waktu Yǔ mengendalikan banjir, bekerja keras, tiga kali melewati pintu rumahnya tetapi tidak pernah masuk – dengan alasan reuni dengan keluarga akan menghabiskan banyak waktu dan pikiran dari tugasnya mengendalikan banjir. Kegigihan dan ketekunannya dalam melaksanakan tugas mendapat penghargaan dari banyak kalangan, dan ini mungkin juga merupakan salah satu faktor dari bersatu berbagai suku.
 
Oleh karena Yǔ berhasil mengendalikan banjir dan mengembangkan pertanian, sehingga kekuatan suku Xià menjadi kuat, menjadi pemimpin dari gabungan berbagai suku. Kemudian Shùn mengutus Yǔ untuk menyerang [[suku Sānmiáo]]. Yǔ mengusir suku Sānmiáo kedaerah perairan [[Dānjiāng]] dan [[Hànshuǐ]], berhasil mengkokohkan kekuatan kerajaan. Dalam [[Mòzǐ Fēigōng]] diceritakan bahwa setelah Yǔ berhasil menaklukkan suku Sānmiáo, suku Xià sudah menjadi suku yang sangat penting diperairan Huánghé pada waktu itu. Shùn mewariskan singgasana kepada Yǔ, Yǔ pernah mengadakan pertemuan persekutuan antar suku di [[Túshān]] (Gunung Du), dan sekali lagi menyerang suku Sānmiáo (pada waktu itu suku di [[Zhōngyuán]] (pusat daratan Tiongkok) sering berperang dengan suku Sānmiáo). Dalam [[Zuǒzhuàn]] (walau mungkin terlalu dibesar-besarkan) dikatakan terdapat puluhan ribu negara upeti menghadiri pertemuan persekutuan di Túshān, dengan demikian boleh diperkirakan betapa besarnya pengaruh suku Xià pada waktu itu. Pada suatu pertemuan antar suku di [[Huìjī]], pemimpin [[suku Fángfēngshì]], waktu pertemuan datang terlambat dan dihukum mati oleh Yǔ. Ini membuktikan bahwa suku Xià pada awal pengukuhan kekuasaannya telah muncul sifat monarki atas kekuasaan. Menyusul dengan semakin kuatnya kekuasaan gabungan suku bangsa dengan suku Xià yang merupakan keturunan dari [[suku Húangdì]] sebagai inti kekuatan, hubungan ekonomi berbagai daerah juga semakin kuat. Dalam catatan sejarah kuno sering terdapat catatan tentang Yǔ menentukan pembayaran upeti sesuai dengan jarak negara-negara upetinya, ini juga membuktikan pengendalian ekonomi suku Xià terhadap suku-suku lain disekitarnya.
Gǔn鲧/鯀
 
Dalam catatan literatur kuno juga sering diceritakan nafsu Yǔ atas kekuasaan pada usia tuanya. Walaupun Yǔ ingin mempertahankan kekuasaan pemerintahan dalam suku Xià sendiri, tetapi tetap harus mempertimbangkan tradisi Chánràng, sehingga ia menerapkan suatu siasat yang efektif. Yǔ pada mulanya mengangkat [[Gāotáo]] dari [[suku Yǒuyǎnshì]] yang memiliki reputasi tinggi sebagai ahli warisnya, guna menunjukkan penghargaan Yǔ terhadap tradisi Chánràng. Tetapi Gāotáo lebih tua dari Yǔ, sehingga belum sempat mewarisi singgasana sudah meninggal. Kemudian Yǔ memilih Yì dari [[suku Dōngyí]] yang tidak begitu berpengaruh menjadi ahli waris. Pada waktu itu banyak suku yang tidak mendukung Yì, dan malahan mendukung putra dari Yǔ, Qǐ. Yǔ berharap jika kelak Yì tidak mendapat dukungan dari masyarakat, maka akan mewariskan singgasana kepada putranya Qǐ.
Dalam catatan literatur Cina kuno, Gǔn鲧/鯀adalah salah satu tokoh suku Xià夏yang paling awal terdapat catatannya. Dalam《Guóyǔ国语/國語•Zhōuyǔ周语/周語》menceritakan bahwa Gǔn鲧/鯀sebagai pemimpin dari suku Xià夏dianugerahkan didaerah Chóng崇, dan digelar sebagai "Chóngbó Gǔn崇伯鲧/崇伯鯀". Kemudian Yǔ禹mengantikan Gǔn鲧/鯀 sebagai "Chóngbó Yǔ崇伯禹". Ini membuktikan bahwa suku Xià夏awalnya aktif disekitar daerah Chóng崇. Pada waktu itu Huánghé黄河/黃河 (Sungai Kuning) meluap, untuk menghadapi banjir, banyak suku membentuk gabungan suku untuk menghadapi banjir, dan Gǔn鲧/鯀dipilih oleh Sìyuè四岳menjadi pemimpin dari pekerjaan mengendalikan banjir tersebut. Gǔn鲧/鯀mengendalikan banjir selama 9 tahun tetapi akhirnya dinyatakan gagal. Penyebab dari kegagalan Gǔn鲧/鯀berkemungkinan besar karena dia kurang mampu mempersatukan orang dari berbagai suku. Dalam catatan《Shàngshū尚书/尚書•Yáodiǎn尧典/堯典》, pada mulanya Yáo尧/堯oleh karena sifat Gǔn鲧/鯀yang suka saling menyalahkan dan membeda-bedakan suku, tidak setuju mengangkat Gǔn鲧/鯀sebagai pemimpin dari pekerjaan mengendalikan banjir. Ini berkemungkinan bahwa pada waktu Gǔn鲧/鯀 menjabat sebagai pemimpin dari pekerjaan pengendalian banjir, sudah banyak suku yang tidak puas dengannya. Dalam《Shàngshū尚书/尚書•Hóngfàn洪范/洪範》dan《Guóyǔ国语/國語•Lǔyǔ鲁语/魯語》terdapat catatan tentang "Gǔnzhànghóngshuǐ鲧障洪水/鯀障洪水", yang menceritakan bahwa cara Gǔn鲧/鯀 mengendalikan banjir adalah dengan mengunakan tanah dan kayu untuk membendung air, yang akhirnya gagal, dan ini juga mungkin merupakan salah satu dari kegagalan Gǔn鲧/鯀 dalam mengendalikan banjir selama 9 tahun. Pada akhirnya, setelah Gǔn鲧/鯀gagal dalam mengendalikan banjir, dianugerahkan hukum mati di Yǔshān羽山.
 
=== [[Qi]] ===
Yǔ禹
 
Setelah Yǔ meninggal, Yì sama sekali tidak mendapatkan kedudukannya, malahan dengan dukungan masyarakat, Qǐ mendapatkan kedudukan sebagai pemimpin (tetapi menurut [[Zhúshūjìnián]], Yì sebenarnya sempat naik takhta, namun kemudian Qǐ membunuh Yì dan merebut kekuasaan). Sehingga Yì memimpin pasukan gabungan dengan [[suku Dōngyí]] menyerang Qǐ. Setelah melalui perang selama beberapa tahun, akhirnya Yì dibunuh oleh Qǐ, sehingga Qǐ berhasil naik takhta sebagai raja. Dan ini oleh kebanyakkan sejarawan dianggap sebagai awal dari dinasti pertama di Tiongkok yang menerapkan cara Shìxízhì (Putra tertua merupakan ahli waris Kekan) - Dinasti Xià. Kemudian juga terdapat banyak suku yang masih menganut cara Chánràng (bawahan terkuat menjadi penerus kekuasaan) tidak puas dengan kekuasaan Qǐ. Pemimpin dari [[suku Yǒuhùshì]] yang tinggal disekitar daerah sekarang [[Guānzhōng]] [[provinsi Shǎnxī]], memimpin pasukan gabungannya menyerang Qǐ, dan di daerah Gān (sekarang selatan dari [[Hùxiàn]] provinsi [[Shaanxi]]) melakukan pertempuran sengit. Sebelum perang, Qǐ menyebut kedudukan kekuasaannya sebagai ''Gōngxíngtiān'' (melaksanakan mandat langit), yang juga merupakan dasar dari terbentuknnya ''Tiānzǐlùn'' (teori [[Putra Langit]]). Qǐ memiliki dukungan dari masyarakat di Zhōngyuán, dalam hal jumlah pasukan jauh lebih unggul, sehingga akhirnya berhasil mengalahkan Yǒuhùshì. Kemenangan kedua dari Qǐ membuktikan bahwa prinsip dalam masyarakat di Zhōngyuán telah berubah dari tradisi Chánràngzhì menjadi Shìxízhì.
Yǔ禹adalah putra dari Gǔn鲧/鯀. Yǔ禹bukan hanya tidak menunjukkan rasa dendam, malahan tetap menghormati Shùn舜, dan mendapatkan kepercayaan dari Shùn舜. Shùn舜 menyerahkan tugas mengendalikan banjir kepada Yǔ禹. Yǔ禹memperbaiki cara ayahnya mengendalikan banjir, secara besar mempersatukan orang dari berbagai suku, sehingga akhirnya berhasil mengendalikan banjir. Dalam catatan《Shǐjì史记/史記•Xiàběnjì夏本纪/夏本紀》tercatat waktu Yǔ禹 mengendalikan banjir, bekerja keras, tiga kali melewati pintu rumahnya tetapi tidak pernah masuk – dengan alasan reuni dengan keluarga akan menghabiskan banyak waktu dan pikiran dari tugasnya mengendalikan banjir. Kegigihan dan ketekunannya dalam melaksanakan tugas mendapat penghargaan dari banyak kalangan, dan ini mungkin juga merupakan salah satu faktor dari bersatu berbagai suku.
 
Suku Xià pada mulanya bermarga [[marga Sì|Sì]], tetapi mulai dari Qǐ diubah menjadi [[marga Xià|Xià]] sesuai dengan nama kerajaannya. Dan pada waktu yang bersamaan, Qǐ tidak lagi menggunakan ''Bó'' sebagai gelar kebesaran dan diganti menjadi ''Hòu'', dengan gelar ''Xiàhòu Qǐ''.
Oleh karena Yǔ禹 berhasil mengendalikan banjir dan mengembangkan pertanian, sehingga kekuatan suku Xià夏menjadi kuat, menjadi pemimpin dari gabungan berbagai suku. Kemudian Shùn舜 mengutus Yǔ禹untuk menyerang suku Sānmiáo三苗. Yǔ禹mengusir suku Sānmiáo三苗kedaerah perairan Dānjiāng丹江dan Hànshuǐ汉水/漢水, berhasil mengkokohkan kekuatan kerajaan. Dalam《Mòzǐ墨子•Fēigōng非攻》menceritakan bahwa setelah Yǔ禹berhasil menaklukkan suku Sānmiáo三苗, suku Xià夏sudah menjadi suku yang sangat penting diperairan Huánghé黄河/黃河 pada waktu itu. Shùn舜mewariskan singgasana kepada Yǔ禹, Yǔ禹pernah mengadakan pertemuan persekutuan antar suku di Túshān塗山, dan sekali lagi menyerang suku Sānmiáo三苗 (pada waktu itu suku di Zhōngyuán中原 (pusat daratan Cina) sering berperang dengan suku Sānmiáo三苗). Dalam《Zuǒzhuàn左传/左傳》(walau mungkin terlalu dibesar-besarkan) mengatakan terdapat puluhan ribu negara upeti menghadiri pertemuan persekutuan di Túshān塗山, dengan demikian boleh diperkirakan betapa besarnya pengaruh suku Xià夏pada waktu itu. Pada suatu pertemuan antar suku di Huìjī会稽/会稽, pemimpin suku Fángfēngshì防风氏/防風氏, waktu pertemuan datang terlambat dan dihukum mati oleh Yǔ禹. Ini membuktikan bahwa suku Xià夏 pada awal pengukuhan kekuasaannya telah muncul sifat monarki atas kekuasaan. Menyusul dengan semakin kuatnya kekuasaan gabungan suku bangsa dengan suku Xià夏yang merupakan keturunan dari suku Huángdì黄帝/黃帝 sebagai inti kekuatan, hubungan ekonomi berbagai daerah juga semakin kuat. Dalam catatan sejarah kuno sering terdapat catatan tentang Yǔ禹 menentukan pembayaran upeti sesuai dengan jarak negara-negara upetinya, ini juga membuktikan pengendalian ekonomi suku Xià夏terhadap suku-suku lain disekitarnya.
 
Selama masa pemerintahan Qǐ, putranya [[Wǔguān]] sering melakukan pemberontakan. [[Hánfēizǐ Shuōyí]] mengatakan Wǔguān adalah seorang yang ''Hàiguóshāngmínbàifǎ'' (merugikan negara, menyakiti rakyat, merusak hukum), sehingga akhirnya dibunuh. Selain kekacauan dalam suku Xià sendiri, guna untuk memperkuat kekuasaan gabungan antar suku bangsa disekitarnya, suku Xià juga sering melakukan peperangan dengan [[suku Dōngyí]].
Dalam catatan literatur kuno juga sering menceritakan nafsu Yǔ禹atas kekuasaan pada usia tuanya. Walaupun Yǔ禹ingin mempertahankan kekuasaan pemerintahan dalam suku Xià夏sendiri, tetapi tetap harus mempertimbangkan tradisi Chánràng禅让/禪讓, sehingga ia menerapkan suatu siasat yang efektif. Yǔ禹pada mulanya mengangkat Gāotáo皋陶dari suku Yǒuyǎnshì有偃氏yang memiliki reputasi tinggi sebagai ahli warisnya, guna menunjukkan penghargaan Yǔ禹 terhadap tradisi Chánràng禅让/禪讓. Tetapi Gāotáo皋陶lebih tua dari Yǔ禹, sehingga belum sempat mewarisi singgasana sudah meninggal. Kemudian Yǔ禹memilih Yì益 dari suku Dōngyí东夷/東夷yang tidak begitu berpengaruh menjadi ahli waris. Dimana pada waktu itu banyak suku yang tidak mendukung Yì益, dan malahan mendukung putra dari Yǔ禹, Qǐ启/啟. Dimana Yǔ禹berharap jika kelak Yì益tidak mendapat dukungan dari masyarakat, maka akan mewariskan singgasana kepada putranya Qǐ启/啟.
 
=== [[Tàikāng]] Kehilangan Kerajaan ===
Qǐ启/啟
Setelah Qǐ meninggal, putranya Tàikāng meneruskan singgasana. Tàikāng hanya tahu hidup foya-foya, tidak mengurusi pemerintahan, selama masa pemerintahannya, kekuatan suku Xià menjadi lemah, sehingga [[suku Tàihào]] dan [[suku Shǎohào|Shǎohào]] dari Dōngyí mengambil kesempatan menyerang ke barat. Pemimpin suku Dōngyí merupakan seorang jagoan memanah yang bernama Yì. Dalam catatan [[Lǚshìchūnqiū Wùgōng]] menganggap bahwa busur panah adalah diciptakan oleh Yì. Yì memimpin pasukan Dōngyí pindah kedaerah milik [[Yǒuxiàshì]], [[Qióngshí]] (sekarang selatan [[Luoyang]], [[provinsi Hénán]]), dan melakukan perkawinan dengan orang setempat, menjalin hubungan yang baik, dan membentuk [[suku Yǒuqióngshì]]. Yì dengan dukungan dari rakyat Xià berhasil mendapatkan kekuasaan atas pemerintahan Dinasti Xià. Sedangkan Tàikāng melarikan diri kebawah naungan [[Zhēnxúnshì]].
 
Yì setelah mendapat kekuasaan tidak mengangkat diri sendiri sebagai raja, tetapi mengangkat adik dari Tàikāng, [[Zhòngkāng]] sebagai raja. Tetapi sebenarnya seluruh kekuasaan dan keputusan berada ditangan Yì. Hal ini menimbulkan rasa tidak puas dari banyak suku lainnya. Diantaranya Yǒuhéshì dan Yǒuxīshì yang bertanggung jawab atas astronomi secara terang-terangan menentang. Yì dengan alasan merusak tata astronomi dan sia-sia pada jabatannya, mengerahkan pasukan menyerang mereka dan mendapatkan kemenangan.
Setelah Yǔ禹meninggal, Yì益sama sekali tidak mendapatkan kedudukannya, malahan dibawah dukungan masyarakat, Qǐ启/啟 mendapatkan kedudukan sebagai pemimpin (tetapi menurut 《Zhúshūjìnián竹书纪年/竹書紀年》, Yì益sebenarnya sempat naik takhta, hanya kemudian Qǐ启/啟membunuh Yì益dan merebut kekuasaan). Sehingga Yì益memimpin pasukan gabungan dengan suku Dōngyí东夷/東夷menyerang Qǐ启/啟. Setelah melalui perang selama beberapa tahun, akhirnya Yì益dibunuh oleh Qǐ启/啟, sehingga Qǐ启/啟berhasil naik takhta sebagai raja. Dan ini oleh kebanyakkan sejarawan dianggap sebagai awal dari dinasti pertama di Cina yang menerapkan cara Shìxízhì世袭制/世襲制 --- Dinasti Xià夏. Kemudian juga terdapat banyak suku yang masih menganut cara Chánràng禅让/禪讓tidak puas dengan kekuasaan Qǐ启/啟. Pemimpin dari suku Yǒuhùshì有扈氏yang tinggal disekitar daerah sekarang Guānzhōng关中/關中propinsi Shǎnxī陕西/陝西, memimpin pasukan gabungannya menyerang Qǐ启/啟, dan didaerah Gān甘 (sekarang selatan dari Hùxiàn户县/戶縣propinsi Shǎnxī陕西/陝西) melakukan pertempuran sengit. Sebelum perang, Qǐ启/啟menyebut kedudukan kekuasaannya sebagai "Gōngxíngtiān恭行天melaksanakan mandat langit", yang juga merupakan dasar dari terbentuknnya Tiānzǐlùn天子论/天子論 (teori putra langit). Qǐ启/啟memiliki dukungan dari masyarakat di Zhōngyuán中原, dalam hal jumlah pasukan jauh lebih unggul, sehingga akhirnya berhasil mengalahkan Yǒuhùshì有扈氏. Kemenangan kedua dari Qǐ启/啟membuktikan bahwa prinsip dalam masyarakat di Zhōngyuán中原telah berubah dari tradisi Chánràngzhì禅让制/禪讓制menjadi Shìxízhì世袭制/世襲制.
 
Setelah Zhòngkāng meninggal, anaknya [[Xiàng]] mengantikannya. Tidak lama kemudian Xiàng lari kebawah naungan Zhēnxúnshì dan Zhēnguànshì yang mendukung Dinasti Xià. Akhirnya Yì menjadi penguasa tunggal Dinasti Xià. Tetapi setelah mendapat kekuasaan, Yì sama seperti dengan Tàikāng, tidak lagi mengurusi urusan negara, setiap hari pergi berburu. Ia memecat menteri-menteri setia seperti Wǔluó, Bókùn, Lóngyǔ, dan malahan memakai [[Hánzhuó]] yang diusir dari [[suku Bómíngshì]]. Hánzhuó mengumpulkan komplotannya, sehingga kekuasaannya semakin besar. Sampai suatu hari, ia mengambil kesempatan waktu Yì pergi berburu, membunuh Yì dan seluruh keluarganya. Setelah merampas kekuasaan dari Yì. Hánzhuó menganugerahkan [[daerah Gē]] kepada putranya Yì, dan menganugerahkan [[daerah Liáo]] kepada putranya yang lain, Jiāo. Jiāo memimpin pasukannya memusnahkan Zhēnxúnshì dan Zhēnguànshì yang mendukung Dinasti Xià, membunuh Xiàng yang bersembunyi di [[Zhēnxún]]. Istri Xiang, Mín pada waktu itu telah hamil, dari lubang tembok, ia berhasil melarikan diri dari serangan Jiāo, dan bersembunyi di rumah ibunya di [[suku Yǒuréngshì]], dan tidak lama kemudian melahirkan [[Shǎokāng]] (Tàikāng, Zhòngkāng, dan Shǎokāng sama bernama Kāng, agar tidak membingungkan, mulai ditambahkan tanda generasi - yaitu nama tengah - di depan namanya).
Suku Xià夏pada mulanya bermarga Sì姒, tetapi mulai dari Qǐ启/啟dirubah menjadi marga Xià夏sesuai dengan nama kerajaannya. Dan pada waktu yang bersamaan, Qǐ启/啟tidak lagi mengunakan Bó伯sebagai gelar kebesaran dan diganti menjadi Hòu后/後, dengan gelar "Xiàhòu Qǐ夏后启/夏後啟".
 
=== Masa kejayaan Shǎokāng ===
Selama masa pemerintahan Qǐ启/啟, putranya Wǔguān武观/武觀sering melakukan pemberontakan.《Hánfēizǐ韩非子/韓非子•Shuōyí说疑/說疑》mengatakan Wǔguān武观/武觀 "Hàiguóshāngmínbàifǎ害国伤民败法/害國傷民敗法merugikan negara、menyakiti rakyat、merusak hukum", sehingga akhirnya dibunuh. Selain kekacauan dalam suku Xià夏sendiri, guna untuk memperkuat kekuasaan gabungan antar suku bangsa disekitarnya, suku Xià夏juga sering melakukan peperangan dengan suku Dōngyí东夷/東夷.
Shǎokāng setelah dewasa, bekerja sebagai pengurus peternakan suku Yǒuréngshì, akibatnya ketahuan oleh Jiāo tempat keberadaannya. Jiāo mengutus orang ke suku Yǒuréngshì untuk membunuhnya, Shǎokāng terpaksa lari dan bersembunyi di suku [[Yǒuyúshì]] (keturunan dari Shùn). Pemimpin dari Yǒuyúshì pada waktu itu tidak ada anak laki-laki, hanya ada dua anak perempuan, sehingga sangat sayang kepada Shǎokāng. Ia menghadiahkan [[daerah Lúnyì]] kepada Shǎokāng, sehingga Shǎokāng dapat memakai Lúnyì sebagai markasnya, membentuk pasukannya sendiri. Ia mulai mengumpulkan sisa-sisa pasukan Dinasti Xià, dan membagikan tugas masing-masing. Ia menempatkan mata-mata di pasukan Jiāo, untuk persiapan merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià. Pada saat itu, bekas menteri Dinasti Xià, Mǐ yang bersembunyi di [[suku Yǒugéshì]] - setelah mendengar kabar bahwa Shǎokāng ingin merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià - memimpin sisa pasukan suku Zhēnguànshì dan Zhēnxúnshì bergabung dengan Shǎokāng dan mengalahkan pengkhianat Hánzhuó lalu mengangkat Shǎokāng sebagai raja Dinasti Xià. Shǎokāng juga berhasil memusnahkan Jiāo (putra Hánzhuó) di daerah [[Guò]], dan mengutus putranya Zhù memusnahkan Yì (kakak Jiāo) di daerah Gē, sehingga suku Yǒuqióngshì dari [[kaum Dōngyí]] yang menguasai Zhōngyuán sebanyak 3 generasi dan ratusan tahun akhirnya musnah. Shǎokāng berhasil merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià, yang dalam sejarah disebut sebagai ''Shǎokāngzhōngxìng'' (masa kejayaan Shǎokāng). Dari Tàikāng kehilangan kekuasaan sampai Shǎokāngzhōngxìng menunjukkan keberhasilan [[suku Huáxià]] menaklukkan suku-suku disekitar Zhōngyuán (terutama suku Dōngyí).
 
=== Pertengahan Periode ===
Tàikāng太康Kehilangan Kerajaan
Putra Shǎokāng, Zhù mengantikan kedudukan raja. Ia mengerti ketidak puasan [[suku Yí]] di timur terhadap Dinasti Xià, untuk memperkokoh kekuasaan di timur, ia memindahkan ibu kota dari Yuán (sekarang [[Jǐyuán]], [[provinsi Hénán]]) ke Lǎoqiū (sekarang utara dari [[Kāifēngxiàn]], provinsi Hénán). Ia berkonsentrasi mengembangkan peralatan perang dan perlengkapan prajurit. Ia juga mengutus orang untuk menyerang suku Yí di daerah pesisir pantai timur (sekarang bagian barat [[provinsi Shāndōng]], bagian timur [[provinsi Ānhuī]] dan sekitar [[provinsi Jiāngsū]]). Pada waktu itu, ia juga mendapatkan barang keramat, ''Jiǔwěihú'' (serigala sembilan ekor - Jepang: Bijuu). Wilayah Dinasti Xià juga pada masa pemerintahan Zhù meluas sampai kedaerah pesisir Dōnghǎi (sekarang Huánghǎi). Selama masa pemerintahan Zhù, boleh dikatakan merupakan masa paling makmur dan maju dari Dinasti Xià. Orang Xià juga sangat menghargai dan menghormati Zhù. Menurut catatan [[Guóyǔ Lǔyǔ]] menganggap Zhù secara keseluruhan mewarisi karier dari Yǔ.
 
Pada masa pemerintahan putra dari Zhù, Huái, [[suku Dōngyí]] dan [[suku Huáxià]] hidup dalam damai. Sembilan suku Yí (Jiǔyí): Quǎnyí, Yúyí, Fāngyí, Huángyí, Báiyí, Chìyí, Xuányí, Fēngyí, dan Yángyí yang tinggal di daerah perairan [[Huáihé]] (Sungai Huai) dan [[Sìshuǐ]] sering datang menyembah dan menyerahkan upeti. Setelah Huái meninggal, digantikan oleh putranya Máng. Setelah Máng meninggal, digantikan oleh putranya Xiè. Selama periode ini, hubungan antara suku Dōngyí dan suku Huáxià terus berkembang. Pada masa pemerintahan Xiè, suku Dōngyí pada umumnya sudah membaur dengan suku Huáxià, maka ia mengalihkan perhatiannya ke barat. Dan pada waktu itu, ia mulai melakukan anugerah tempat dan gelar kepada negara-negara upeti. Dan ini merupakan permulaan dari ''Zhūhóuzhì'' (sistem feodal) Tiongkok beberapa [[abad]] kemudian. Setelah Xiè meninggal, putranya [[Bùjiàng]] mengantikan. Bùjiàng sempat beberapa kali memimpin pasukannya menyerang [[Jiǔyuàn]] di barat.
Setelah Qǐ启/啟meninggal, putranya Tàikāng太康meneruskan singgasana. Tàikāng太康hanya tahu hidup foya-foya, tidak mengurusi pemerintahan, selama masa pemerintahannya, kekuatan suku Xià夏menjadi lemah, sehingga suku Tàihào太昊dan Shǎohào少昊dari Dōngyí东夷/東夷mengambil kesempatan menyerang ke barat. Pemimpin suku Dōngyí东夷/東夷 terdapat seorang jagoan memanah yang bernama Yì羿. Dalam catatan《Lǚshìchūnqiū吕氏春秋/呂氏春秋•Wùgōng勿躬》menganggap bahwa busur panah adalah diciptakan oleh Yì羿. Yì羿memimpin pasukan Dōngyí东夷/東夷pindah kedaerah milik Yǒuxiàshì有夏氏, Qióngshí穷石/窮石 (sekarang selatan Luòyáng洛阳/洛陽propinsi Hénán河南), dan melakukan perkawinan dengan orang setempat, menjalin hubungan yang baik, dan membentuk suku Yǒuqióngshì有穷氏/有窮氏. Yì羿dengan dukungan dari rakyat Xià夏berhasil mendapatkan kekuasaan atas pemerintahan Dinasti Xià夏. Sedangkan Tàikāng太康melarikan diri kebawah naungan Zhēnxúnshì斟寻氏/斟尋氏.
 
=== Akhir Periode ===
Yì羿setelah mendapat kekuasaan tidak mengangkat diri sendiri sebagai raja, tetapi mengangkat adik dari Tàikāng太康, Zhòngkāng仲康sebagai raja. Tetapi sebenarnya seluruh kekuasaan dan keputusan berada ditangan Yì羿. Hal ini menimbulkan rasa tidak puas dari banyak suku lainnya. Diantaranya Yǒuhéshì有和氏dan Yǒuxīshì有羲氏yang bertanggung jawab atas astronomi secara terang-terangan menentang. Yì羿dengan alasan merusak tata astronomi dan sia-sia pada jabatannya, mengerahkan pasukan menyerang mereka dan mendapatkan kemenangan.
Setelah Bùjiàng meninggal, adiknya Jiōng mengantikannya. Setelah Jiōng meninggal, putranya Jìn mengantikannya. Jìn naik takhta tidak lama, meninggal karena sakit, kemenakannya, putra dari Bùjiàng, Kǒngjiǎ yang naik takhta. Ia mengubah tradisi Dinasti Xià yang sembahyang terhadap leluhur, mulai menitik-beratkan sembahyang kepada langit. Dalam [[Shǐjì Xiàběnjì]] dikatakan Kǒngjiǎ adalah seorang yang ''Hàofāngguǐshén'' (suka meniru dewa dan hantu), ''Shìyínluàn'' (urusan negara menjadi kacau). Banyak suku dan negara upeti mulai tidak puas dengan pemerintahan Dinasti Xià, tetapi hubungan antara suku Dōngyí dan suku Huáxià masih baik. Ini mungkin karena pembauran antara suku Dōngyí dan suku Huáxià udah sangat tinggi. Setelah Kǒngjiǎ meninggal, digantikan oleh putranya Gāo. Setelah Gāo meninggal, digantikan oleh putranya Fā. Pada periode ini, hubungan antara Dinasti Xià dengan suku dan negara upetinya memburuk, keributan dalam istana kerajaan juga semakin parah. Mulai dari masa pemerintahan Kǒngjiǎ sampai Lǚgǔi (Xià Jié), gejolak dalam kerajaan sendiri tidak pernah berhenti.
 
=== [[Jie dari Xia|Jie]] ===
Setelah Zhòngkāng仲康meninggal, anaknya Xiang相mengantikannya. Tidak lama kemudian Xiang相lari kebawah naungan Zhēnxúnshì斟寻氏/斟尋氏dan Zhēnguànshì斟灌氏yang mendukung Dinasti Xià夏. Sehingga Yì羿 menjadi penguasa tunggal Dinasti Xià夏. Tetapi setelah mendapat kekuasaan, Yì羿sama seperti dengan Tàikāng太康, tidak lagi mengurusi urusan negara, setiap hari pergi berburu. Ia memecat menteri-menteri setia seperti Wǔluó武罗/武羅、Bókùn伯困、Lóngyǔ龙圉/龍圉, dan malahan memakai Hánzhuó寒浞yang diusir dari suku Bómíngshì伯明氏. Hánzhuó寒浞mengumpulkan komplotannya, sehingga kekuasaannya semakin besar. Sampai suatu hari, ia mengambil kesempatan waktu Yì羿pergi berburu, membunuh Yì羿dan seluruh keluarganya. Setelah merampas kekuasaan dari Yì羿. Hánzhuó寒浞menganugerahkan daerah Gē戈kepada putranya "Yì豷", dan menganugerahkan daerah Liáo辽/遼kepada putranya yang lain, Jiāo浇/澆. Jiāo浇/澆memimpin pasukannya memusnahkan Zhēnxúnshì斟寻氏/斟尋氏dan Zhēnguànshì斟灌氏yang mendukung Dinasti Xià夏, membunuh Xiang相yang bersembunyi di Zhēnxún斟寻/斟尋. Istri Xiang相, Mín缗/緡pada waktu itu telah hamil, dari lubang tembok, ia berhasil melarikan diri dari serangan Jiāo浇/澆, berhasil melarikan diri dan bersembunyi dirumah ibunya di suku Yǒuréngshì有仍氏, dan tidak lama kemudian melahirkan Shǎokāng少康 (catatan; Tàikāng太康、Zhòngkāng仲康dan Shǎokāng少康sama bernama Kāng康, guna untuk tidak membingungkan, ditambahkan tanda generasi didepan namanya).
Setelah Fā meninggal, putranya Jié mengantikannya. Selama masa pemerintahan Jié, hubungan antara suku dan negara upeti dengan Dinasti Xià sudah retak. Suku dan negara yang membayar upeti kepada Dinasti Xià semakin berkurang sehingga Jié sering menyerang suku dan negara upeti yang tidak taat kepada Dinasti Xià. Dalam catatan literatur kuno dikatakan bahwa Jié sangat hidung belang, setiap kali setelah mengalahkan suatu suku, pasti memilih perempuan dari suku tersebut yang ia sukai, kemudian dibawa pulang ke istana untuk dijadikan selir. [[Guóyǔ Jínyǔ]] mencatatkan [[suku Yǒushīshì]], [[Zhúshūjìnián]] mencatatkan [[suku Mínshānshì]] dan [[suku Mòxǐshì|Mòxǐshì]], semua pernah mengalami nasib yang sama. Di antaranya selir dari Mòxǐshì terlebih dahulu sudah terikat perkawinan dengan Yīyǐn, tetapi dirampas oleh Jié di Luó, sehingga Yīyǐn dalam amarahnya pergi bergabung dengan [[Shāng Tāng]]. Serangan-serangan yang dilakukan oleh Jié juga membuat marah beberapa suku yang cukup kuat dan berpengaruh. [[Suku Yǒumínshì]] (keturunan Shùn) oleh karena tidak menuruti kemauan Jié sehingga dimusnahkan. Suku Shāng bermarga [[marga Zǐ|Zǐ]] yang aktif di daerah barat daya [[provinsi Shāndōng]], pada waktu Dinasti Xià yang sedang mengalami kekacauan mulai berkembang dan maju. Jié juga dengan alasan suku Shāng tidak patuh, menyerang dan mengalahkan pemimpin suku Shāng yang bernama Tāng. Tāng dipenjarakan di [[Xiàtái]] (ada yang mengatakan [[Diàotái]]), kemudian dilepas. Selain hubungan luar Dinasti Xià yang semakin memburuk, dalam catatan literatur juga diceritakan Jié salah memakai orang dalam pemerintahannya.
 
Jié hanya tahu berfoya-foya untuk diri sendiri, tidak memedulikan penderitaan rakyat. Sekitar akhir [[abad]] ke 17 SM, pemimpin dari suku Shāng, Tāng memimpin pasukan gabungan dari berbagai suku dan negara upeti menyerang Jié dan memusnahkan suku-suku yang membela Dinasti Xià: Wéi, Gù, Kūn, Wú, dan terakhir di [[Cānghuáng]] berperang dengan Jié. Kekuatan Tāng sangat besar, Jié tidak sanggup bertahan sambil melarikan diri dan berperang. Akhirnya ia akalah di daerah suku Yǒusōngshì. Jié lari ke [[Míngtiáo]] (sekarang pertengahan [[provinsi Hénán]] - versi lain mengatakan sekarang merupakan [[Ānyi]], [[provinsi Shanxi]]) dan dikejar oleh Tāng. Perang besar-besaran terjadi di Míngtiáo. Sekali lagi Jié mengalami kekalahan, dan diasingkan oleh Tāng ke Lìshān - Gunung Li (ada yang mengatakan Géshān - Gunung Ke), tinggal bersama Mòxǐshì. Akhirnya Jié melarikan diri ke [[Náncháo]](sekarang [[Cháoxiàn]], [[provinsi Anhui]]) dan meninggal di sana.
Masa Kejayaan Shǎokāng少康
 
Setelah Pertempuran Míngtiáo, Dinasti Xià digulingkan, dan atas dukungan dari suku-suku dan negara upeti, di Háo menggelari diri sebagai ''Wáng'' (raja). Dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok dengan kekuasaan Shìxízhì, Dinasti Xià, yang diwariskan sebanyak 13 generasi (buku sejarah [[Shìběn]] mencatat 12 generasi), 16 raja, selama 471 tahun (menurut [[Zhúshūjìnián]]), pada akhir [[abad]] ke-17 SM, awal [[abad]] ke-16 SM musnah.
Shǎokāng少康setelah dewasa, bekerja sebagai pengurus peternakan suku Yǒuréngshì有仍氏, akibatnya ketahuan oleh Jiāo浇/澆tempat keberadaannya. Jiāo浇/澆mengutus orang ke suku Yǒuréngshì有仍氏untuk membunuhnya, Shǎokāng少康terpaksa lari dan bersembunyi di suku Yǒuyúshì有虞氏 (keturunan dari Shùn舜). Pemimpin dari Yǒuyúshì有虞氏pada waktu itu tidak ada anak laki-laki, hanya ada dua anak perempuan, sehingga sangat saying kepada Shǎokāng少康. Ia menghadiahkan daerah Lúnyì纶邑/綸邑kepada Shǎokāng少康, sehingga Shǎokāng少康dapat memakai Lúnyì纶邑/綸邑sebagai markasnya, membentuk pasukannya sendiri. Ia mulai mengumpulkan sisa-sisa pasukan Dinasti Xià夏, dan membagikan tugas masing-masing. Ia menempatkan mata-mata di pasukan Jiāo浇/澆, untuk persiapan merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià夏. Pada saat itu, bekas menteri Dinasti Xià夏, Mǐ靡yang bersembunyi di suku Yǒugéshì有鬲氏, setelah mendengar kabar bahwa Shǎokāng少康ingin merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià夏, memimpin sisa pasukan suku Zhēnguànshì斟灌氏dan Zhēnxúnshì斟寻氏/斟尋氏bergabung dengan Shǎokāng少康dan mengalahkan Hánzhuó寒浞. Serta mengangkat Shǎokāng少康sebagai raja Dinasti Xià夏. Shǎokāng少康juga berhasil memusnahkan Jiāo浇/澆didaerah Guò过/過, dan mengutus putranya Zhù杼memusnahkan "Yì豷" didaerah Gē戈. Sehingga suku Yǒuqióngshì有穷氏/有窮氏dari kaum Dōngyí东夷/東夷yang menguasai Zhōngyuán中原sebanyak 3 generasi dan ratusan tahun akhirnya musnah. Shǎokāng少康berhasil merebut kembali kekuasaan Dinasti Xià夏, yang dalam sejarah disebut sebagai「Shǎokāngzhōngxìng少康中兴/少康中興masa kejayaan Shǎokāng」. Dari Tàikāng太康kehilangan kekuasaan sampai Shǎokāngzhōngxìng少康中兴/少康中興 menunjukkan keberhasilan suku Huáxià华夏/華夏menaklukkan suku-suku disekitar Zhōngyuán中原 (terutama suku-suku Dōngyí东夷/東夷).
 
== Keturunan ==
Pertengahan Periode
Setelah Dinasti Xià musnah, sisa keturunannya masih bermukim di Zhōngyuán. Ada dua kelompok masing-masing pindah ke selatan dan utara. Jié membawa banyak keturunan Dinasti Xià dari Lìshān pindah ke Náncháo di selatan, ini adalah kelompok selatan. Kelompok utara masuk ke dataran Mongol, dan berbaur dengan masyarakat setempat, dan inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan [[suku Xiōngnú]]. Dalam [[Shǐjì Xiōngnúlièzhuàn]] tercatat "Xiōngnú, leluhurnya adalah keturunan dari raja Xià (yaitu Yǒuxiàshì)". [[Kuòdìpǔ]] secara lebih jelas menyatakan "Putranya (yang dimaksud putra dari Jié), Xūnzhōu (atau Xūnyù) mengawini selir dari Jié, pindah ke padang luar di utara, hidup beternak dan berpindah-pindah (yang dimaksud adalah kaum suku pengembala di padang rumput utara) yang oleh orang Tiongkok disebut sebagai Xiōngnú".
 
== Wilayah kekuasaan ==
Putra Shǎokāng少康, Zhù杼mengantikan kedudukan raja. Ia mengerti ketidak-puasan suku Yí夷di timur terhadap Dinasti Xià夏, untuk memperkokoh kekuasaan di timur, ia memindahkan ibukota dari Yuán原 (sekarang Jǐyuán济源/濟源propinsi Hénán河南) ke Lǎoqiū老丘 (sekarang utara dari Kāifēngxiàn开封县/開封縣propinsi Hénán河南). Ia berkonsentrasi mengembangkan peralatan perang dan perlengkapan prajurit. Ia juga mengutus orang untuk menyerang suku Yí夷didaerah pesisir pantai timur (sekarang bagian barat propinsi Shāndōng山东/山東、bagian timur propinsi Ānhuī安徽dan sekitar propinsi Jiāngsū江苏/江蘇). Pada waktu itu, ia juga mendapati barang keramat, Jiǔwěihú九尾狐serigala sembilan ekor. Wilayah Dinasti Xià夏juga pada masa pemerintahan Zhù杼meluas sampai kedaerah pesisir Dōnghǎi东海/東海 (sekarang Huánghǎi黄海/黃海). Selama masa pemerintahan Zhù杼, boleh dikatakan merupakan masa paling makmur dan maju dari Dinasti Xià夏. Orang Xià夏juga sangat menghargai dan menghormati Zhù杼. Menurut catatan《Guóyǔ国语/國語•Lǔyǔ鲁语/魯語》menganggap Zhù杼secara keseluruhan mengwarisi karier dari Yǔ禹.
Wilayah kekuasaan Dinasti Xià dari barat mulai dari barat [[provinsi Hénán]] dan selatan [[provinsi Shānxī]]; timur sampai perbatasan tiga provinsi Hénán, [[provinsi Shandong|Shandong]] dan [[provinsi Héběi|Héběi]]; selatan mulai dari [[provinsi Húběi]], utara sampai provinsi Héběi. Pada waktu itu kekuasaan Dinasti Xià merambah sampai bagian selatan dan utara Huánghé (Sungai Huang), sampai perairan Chángjiāng (Sungai Jang). Ibu kota Dinasti Xià antara lain: Yángchéng (sekarang timur dari [[Dēngfēng]], [[provinsi Henan]]), Zhuóxín (sekarang barat laut Dēngfēng, provinsi Hénán), Ānyi (sekarang barat laut [[Xiàxiàn]], [[provinsi Shānxī]]).
 
Struktur negara Dinasti Xià adalah berasal dari gabungan suku, dengan ciri-ciri seperti:
Pada masa pemerintahan putra dari Zhù杼, Huái槐, suku Dōngyí东夷/東夷dan suku Huáxià华夏/華夏hidup dalam hubungan yang damai. Sembilan suku Yí夷 (Jiǔyí九夷); Quǎnyí畎夷、Yúyí于夷/於夷、Fāngyí方夷、Huángyí黄夷/黃夷、Báiyí白夷、 Chìyí赤夷、Xuányí玄夷、Fēngyí风夷/風夷dan Yángyí阳夷/陽夷yang tinggal di daerah perairan Huáihé淮河dan Sìshuǐ泗水sering datang menyembah dan menyerahkan upeti. Setelah Huái槐meninggal, digantikan oleh putranya Máng芒. Setelah Máng芒meninggal, digantikan oleh putranya Xiè泄. Selama periode ini, hubungan antara suku Dōngyí东夷/東夷dan suku Huáxià华夏/華夏terus berkembang. Pada masa pemerintahan Xiè泄, suku Dōngyí东夷/東夷pada umumnya sudah membaur dengan suku Huáxià华夏/華夏, maka ia mengalihkan perhatiannya ke barat. Dan pada waktu itu, ia mulai melakukan anugerah tempat dan gelar kepada negara-negara upeti. Dan ini merupakan permulaan dari Zhūhóuzhì诸侯制/諸侯制 (sistem feodal) beberapa abad kemudian. Setelah Xiè泄meninggal, putranya Bùjiàng不降mengantikan. Bùjiàng不降sempat beberapa kali memimpin pasukannya menyerang Jiǔyuàn九苑di barat.
# Wilayah yang diperintah langsung oleh negara adalah wilayah dalam suku sendiri. Di luar wilayah suku Xià sendiri, pemimpin dari suku lain diatas wilayah sendiri, memiliki kekuasaan pemerintahan yang mandiri; terhadap raja Dinasti Xià, mereka hanya bernaung di bawah kerajaan dan membayar upeti, sebagai tanda saling menghormati.
# Dalam struktur kekuasaan dan pemerintahan, ada dua cara, yaitu monarki dan demokrasi, dimana struktur pemerintahan negara mengutamakan demokrasi suku daripada monarki raja.
 
== Daftar penguasa Dinasti Xia ==
Akhir Periode
 
Setelah Bùjiàng不降meninggal, adiknya Jiōng扃yang mengantikannya. Setelah Jiōng扃meninggal, putranya Jìn廑yang mengantikannya. Jìn廑naik takhta tidak lama, meninggal karena sakit, saudara kemenakannya, putra dari Bùjiàng不降, Kǒngjiǎ孔甲yang naik takhta. Ia merubah tradisi Dinasti Xià夏yang sembahyang terhadap leluhur, mulai menitik-beratkan sembahyang kepada langit. Dalam《Shǐjì史记/史記•Xiàběnjì夏本纪/夏本紀》mengatakan Kǒngjiǎ孔甲 "Hàofāngguǐshén好方鬼神suka meniru dewa dan hantu, Shìyínluàn事淫乱/事淫亂urusan negara menjadi kacau". Banyak suku dan negara upeti mulai tidak puas dengan pemerintahan Dinasti Xià夏, tetapi hubungan antara suku Dōngyí东夷/東夷dan suku Huáxià华夏/華夏masih baik. Ini mungkin karena pembauran antara suku Dōngyí东夷/東夷dan suku Huáxià华夏/華夏sudah sangat tinggi. Setelah Kǒngjiǎ孔甲meninggal, digantikan oleh putranya Gāo皋. Setelah Gāo皋meninggal, digantikan oleh putranya Fā发/發. Pada periode ini, hubungan antara Dinasti Xià夏dengan suku dan negara upetinya memburuk, keributan dalam istana kerajaan juga semakin parah. Mulai dari masa pemerintahan Kǒngjiǎ孔甲 sampai Lǚgǔi履癸 (Xià Jié夏桀), gejolak dalam kerajaan sendiri tidak pernah berhenti.
 
Jié桀
 
Setelah Fā发/發meninggal, putranya Jié桀mengantikannya. Selama masa pemerintahan Jié桀, hubungan antara suku dan negara upeti dengan Dinasti Xià夏sudah retak. Suku dan negara yang membayar upeti kepada Dinasti Xià夏semakin berkurang. Sehingga Jié桀sering menyerang suku dan negara upeti yang tidak taat kepada Dinasti Xià夏. Dalam catatan literatur kuno mengatakan bahwa Jié桀sangat hidung belang, setiap kali setelah mengalahkan suatu suku, pasti memilih perempuan dari suku tersebut yang ia sukai, kemudian dibawa pulang ke istana untuk dijadikan selir.《Guóyǔ国语/國語•Jínyǔ晋语/晉語》mencatatkan suku Yǒushīshì有施氏,《Zhúshūjìnián竹书纪年/竹書紀年》mencatatkan suku Mínshānshì岷山氏dan Mòxǐshì末喜氏, semua pernah mengalami nasib yang sama. Diantaranya selir dari Mòxǐshì末喜氏terlebih dahulu sudah terikat perkawinan dengan Yīyǐn伊尹, tetapi dirampas oleh Jié桀di Luó洛, sehingga Yīyǐn伊尹dalam amarahnya pergi bergabung dengan Shāng Tāng商汤/商湯. Serangan-serangan yang dilakukan oleh Jié桀juga membuat marah beberapa suku yang cukup kuat dan berpengaruh. Suku Yǒumínshì有缗氏/有緡氏 (keturunan Shùn舜) oleh karena tidak menuruti kemauan Jié桀 sehingga dimusnahkan. Suku Shāng商bermarga Zǐ子yang aktif didaerah barat daya propinsi Shāndōng山东/山東, pada waktu Dinasti Xià夏yang sedang mengalami kekacauan mulai berkembang dan maju. Jié桀juga dengan alasan suku Shāng商tidak patuh, menyerang dan mengalahkan pemimpin suku Shāng商, Tāng汤/湯. Tāng汤/湯dipenjarakan di Xiàtái夏台/夏臺 (ada yang mengatakan Diàotái钓台/釣臺), kemudian dilepas. Selain hubungan luar Dinasti Xià夏yang semakin memburuk, dalam catatan literatur juga menceritakan Jié桀salah memakai orang dalam pemerintahannya.
 
Jié桀hanya tahu berfoya-foya untuk diri sendiri, tidak mempedulikan penderitaan rakyat, sekitar akhir abad ke 17sm, pemimpin dari suku Shāng商, Tāng汤/湯memimpin pasukan gabungan dari berbagai suku dan negara upeti menyerang Jié桀. Memusnahkan suku-suku yang membela Dinasti Xià夏; Wéi韦/韋、Gù顾/顧、Kūn昆、Wú吾, dan terakhir di Cānghuáng仓皇/倉皇berperang dengan Jié桀. Kekuatan Tāng汤/湯sangat besar, Jié桀tidak sanggup bertahan, sembari melarikan diri sambil berperang, akhirnya kalah didaerah suku Yǒusōngshì有娀氏. Jié桀lari ke Míngtiáo鸣条/鳴條 (sekarang pertengahan propinsi Hénán河南, versi lain mengatakan sekarang Ānyi安邑propinsi Shānxī山西) dan dikejar oleh Tāng汤/湯, terakhir melakukan perang besar-besaran di Míngtiáo鸣条/鳴條. Sekali lagi Jié桀mengalami kekalahan, dan diasingkan oleh Tāng汤/湯ke Lìshān历山/歷山 (ada yang mengatakan Géshān鬲山), tinggal bersama Mòxǐshì末喜氏, terakhir Jié桀melarikan diri ke Náncháo南巢 (sekarang Cháoxiàn巢县/巢縣propinsi Ānhuī安徽) dan meninggal disana.
 
Setelah Pertempuran Míngtiáo鸣条/鳴條, kekuasaan Dinasti Xià夏digulingkan, dan atas dukungan dari suku-suku dan negara upeti, Tāng汤/湯di Háo豪mengelar diri sebagai "Wáng王raja". Dinasti pertama dalam sejarah Cina dengan kekuasaan Shìxízhì世袭制/世襲制, Dinasti Xià夏, yang diwariskan sebanyak 13 generasi (《Shìběn世本》mencatat 12 generasi)、16 raja, selama 471 tahun (menurut《Zhúshūjìnián竹书纪年/竹書紀年》), pada akhir abad ke 17sm、awal abad ke 16sm musnah.
 
Keturunan
 
Setelah Dinasti Xià夏musnah, sisa keturunannya masih bermukim di Zhōngyuán中原, dan ada dua kelompok masing-masing pindah ke selatan dan utara. Jié桀membawa banyak keturunan Dinasti Xià夏dari Lìshān历山/歷山pindah ke Náncháo南巢di selatan, ini adalah kelompok selatan. Kelompok utara masuk ke dataran Mongol, dan berbaur dengan masyarakat setempat, dan inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Xiōngnú匈奴. Dalam《Shǐjì史记/史記•Xiōngnúlièzhuàn匈奴列传/匈奴列傳》tercatat "Xiōngnú匈奴, leluhurnya adalah keturunan dari raja Xià夏 (yaitu Yǒuxiàshì有夏氏)".《Kuòdìpǔ括地谱/括地譜》secara lebih jelas menyatakan "putranya (yang dimaksud putra dari Jié桀) Xūnzhōu獯粥 (atau Xūnyù獯鬻) mengkawini selir dari Jié桀, pindah tinggal di padang luar di utara, hidup berternak dan berpindah-pindah (yang dimaksud adalah kaum suku pengembala di padang rumput utara) yang oleh orang Cina disebut sebagai Xiōngnú匈奴".
 
Wilayah Kekuasaan
 
Wilayah kekuasaan Dinasti Xià夏dari barat mulai dari barat propinsi Hénán河南 dan selatan propinsi Shānxī山西; timur sampai perbatasan tiga propinsi Hénán河南、Shāndōng山东/山東dan Héběi河北; selatan mulai dari propinsi Húběi湖北, utara sampai propinsi Héběi河北. Pada waktu itu kekuasaan Dinasti Xià夏merambah sampai bagian selatan dan utara Sungai Huánghé黄河/黃河, sampai perairan Sungai Chángjiāng长江/長江. Ibukota Dinasti Xià夏antara lain; Yángchéng阳城/陽城 (sekarang timur dari Dēngfēng登封propinsi Hénán河南)、Zhuóxín酌鄩 (sekarang barat laut Dēngfēng登封propinsi Hénán河南)、Ānyi安邑 (sekarang barat laut Xiàxiàn夏县/夏縣propinsi Shānxī山西).
 
Struktur negara Dinasti Xià夏adalah berasal dari gabungan suku, dengan ciri-ciri seperti:
1. Wilayah yang diperintah langsung oleh negara adalah wilayah dalam suku sendiri. Diluar wilayah suku Xià夏sendiri, pemimpin dari suku lain diatas wilayah sendiri, memiliki kekuasaan pemerintahan yang mandiri; terhadap raja Dinasti Xià夏, mereka hanya bernaung dibawah kerajaan dan membayar upeti, sebagai tanda saling menghormati.
2. Dalam struktur kekuasaan dan pemerintahan, ada dua cara, yaitu monarki dan demokrasi, dimana struktur pemerintahan negara mengutamakan demokrasi suku dari pada monarki raja.
 
 
==Daftar penguasa dinasti Xia==
<table {{prettytable}}>
<tr>
<th style="background:#efefef;" colspan=5>Nama anumerta ([[Shi Hao]] &#35553;&#34399;諡號)<sup>1</sup></th>
</tr>
<th>Urutan </th>
<th>Lama memerintah<sup>2</sup></th>
<th>[[bahasaBahasa Tionghoa|Tionghoa]]</th>
<th>[[Hanyu Pinyin]]</th>
<th>Catatan</td></tr>
 
<tr><td>01 </td><td>45 tahun </td><td> &#31161;</td>
<td class = "lft" >[[Yu yang Agung|Y&#468;]]</td><td>juga dipanggil (&#22823;&#31161;大禹; dà y&#468;) </td></tr>
 
<tr><td>02 </td><td>10 tahun</td><td> &#21855;</td>
<td class = "lft" >[[Qi (penguasa)dari Xia|Q&#464;]]</td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>03 </td><td>29 tahun</td><td> &#22826;&#24247;太康</td>
<td class = "lft" >[[Tai Kang|Tài K&#257;ngKāng]]</td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>04 </td><td>13 tahun</td><td> &#20210;&#24247;仲康</td>
<td class = "lft" >[[Zhong Kang|Zhòng K&#257;ngKāng]]</td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>05 </td><td>28 tahun</td><td> &#30456;
</td><td class = "lft" >[[Xiang dari Xia|Xi&#257;ngXiāng]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>06 </td><td>21 tahun</td><td> &#23569;&#24247;少康 </td><td class = "lft" >[[Shao Kang|Sh&#462;oShǎo K&#257;ngKāng]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>07 </td><td>17 tahun</td><td> &#26492;</td>
<td class = "lft" >[[Zhu (penguasa)dari Xia|Zhù]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>08 </td><td>26 tahun</td><td> &#27088; </td><td class = "lft" >[[Huai dari Xia|HuáiHuai]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>09 </td><td>18 tahun</td><td> &#33426; </td><td class = "lft" >[[Mang dari Xia|Máng]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>10 </td><td>16 tahun</td><td> &#27844; </td><td class = "lft" >[[Xie dari Xia|Xiè]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>11 </td><td>59 tahun</td><td> &#19981;&#38477;不降 </td><td class = "lft" >[[Bu Jiang|Bù Jiàng]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>12 </td><td>21 tahun</td><td> &#25155; </td><td class = "lft" >[[Jiong dari Xia|Ji&#333;ngJiōng]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>13 </td><td>21 tahun</td><td> &#24273; </td><td class = "lft" >[[Jin (penguasa)dari Xia|J&#464;nJin]] </td><td> [[Guoyu]]: jìn, [[putonghua]]: j&#464;njǐn </td></tr>
 
<tr><td>14 </td><td>31 tahun</td><td> &#23380;&#30002;孔甲 </td><td class = "lft" >[[Kong Jia|K&#466;ngKǒng Ji&#462;Jiǎ]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>15 </td><td>11 tahun</td><td> &#30347; </td><td class = "lft" >[[Gao (penguasa)dari Xia|G&#257;oGāo]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>16 </td><td>11 tahun</td><td> &#30332; </td><td class = "lft" >[[Fa (penguasa)dari Xia|F&#257;]] </td><td>&nbsp;</td></tr>
 
<tr><td>17 </td><td>52 tahun</td><td> &#26688; </td><td class = "lft" >[[Jie (penguasa)dari Xia|Jié]] </td><td> juga Lu Gui (&#23653;&#30328;履癸 l&#474; gu&#464;guǐ) </td></tr>
 
<tr>
<td style="background:#efefef" colspan="5"><small>'''1'''
Sebutan pemerintahan kadang-kadang didahului dengan nama dinasti, Xia (夏), sebagai contoh Xia Yu (夏禹).</small></td>
</tr><tr>
Baris 131 ⟶ 148:
</table>
 
[[Kategori:SejarahBekas Tiongkok|Xiakerajaan di Asia]]
[[Kategori:Bekas negara di Asia Timur]]
 
[[ca:Xia]]
[[de:Xia-Dynastie]]
[[en:Xia Dynasty]]
[[eo:Dinastio Xia]]
[[es:Dinastía Xia]]
[[fi:Xia-dynastia]]
[[fr:Dynastie Xia]]
[[it:Dinastia Xia]]
[[ja:夏 (三代)]]
[[ko:하나라]]
[[lt:Sia dinastija]]
[[nl:Xia-dynastie]]
[[no:Xia-dynastiet]]
[[pl:Dynastia Xia]]
[[pt:Dinastia Xia]]
[[ru:Династия Ся]]
[[sv:Xiadynastin]]
[[tr:Xia Hanedanı]]
[[vi:Nhà Hạ]]
[[zh:夏朝]]
[[zh-yue:夏朝]]