Salafiyah: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Dikembalikan ke revisi 26491290 oleh Pandujaya.w2 (bicara) (TW) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bedakan|Salaf}}
{{Salafiyah}}
{{Sunni}}
'''Salafiyah''' ({{lang-ar|السلفية|translit=as-Salafīyyah}}, bentuk adjektival '''Salafi'''), juga disebut '''Salafisme''', adalah
Istilah Salafi dibuat oleh [[Ibnu Taimiyah]] pada abad ke-8 Hijriyah, dan [[Muhammad bin Abdul Wahhab]] menghidupkan kembali istilah ini di wilayah [[Najd]] pada abad ke-12 H, yang menjadikan Salafi sebagai sebuah gerakan reformasi yang didirikan oleh salah satu perwakilan paling terkemuka di era modern.<ref name="عربي 21">[https://arabi21.com/story/800126/%D8%B9%D9%84%D9%89-%D9%85%D8%A7%D8%B0%D8%A7-%D9%8A%D8%AA%D9%86%D8%A7%D8%B2%D8%B9-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%84%D9%81%D9%8A%D9%88%D9%86-%D9%88%D9%85%D9%86-%D9%8A%D9%85%D8%AB%D9%84-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%84%D9%81%D9%8A%D8%A9-%D9%85%D9%86%D9%87%D9%85 مقال على ماذا يتنازع السلفيون .. ومن يمثل السلفية منهم؟] موقع عربي 21 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171216044417/http://arabi21.com/story/800126/على-ماذا-يتنازع-السلفيون-ومن-يمثل-السلفية-منهم |date=16 ديسمبر 2017}}</ref><ref>{{cite book |last=Botobekov |first=Uran |year=2021 |chapter=How Central Asian Salafi-Jihadi Groups are Exploiting the Covid-19 Pandemic: New Opportunities and Challenges |editor-last=Käsehage |editor-first=Nina |title=Religious Fundamentalism in the Age of Pandemic |series=Religionswissenschaft |volume=21 |location=[[Bielefeld]] |publisher=Transcript Verlag |doi=10.14361/9783839454855-005 |doi-access=free |pages=107–148 |isbn=978-3-8376-5485-1 | issn = 2703-1438}}</ref>
Doktrin Salafi didasarkan pada melihat kembali ke tahun-tahun awal agama Islam untuk memahami bagaimana Muslim kontemporer harus mempraktikkan iman mereka.<ref>{{Cite book |url=https://books.google.com/books?id=-EdvBAAAQBAJ&q=Salafist+doctrine&pg=PT73 |title=Religious Ideology and the Roots of the Global Jihad: Salafi Jihadism and International Order |last=Turner |first=J. |date=26 August 2014 |publisher=Springer |isbn=9781137409577 |language=en}}</ref> Salafi menolak inovasi agama atau [[bid'ah]] dan mendukung penerapan [[syariat]] (hukum Islam).<ref name="Economist27Jun15">{{cite news|date=27 June 2015|title=Salafism: Politics and the puritanical|url=https://www.economist.com/news/middle-east-and-africa/21656189-islams-most-conservative-adherents-are-finding-politics-hard-it-beats|work=[[The Economist]]|access-date=29 June 2015}}</ref> Dalam [[Politik Islam|pendekatannya terhadap politik]], gerakan Salafiyah kadang-kadang dibagi oleh akademisi dan jurnalis Barat menjadi tiga kategori: kelompok terbesar adalah kaum puritan (atau pendiam), yang menghindari politik; kelompok terbesar kedua adalah para [[Islamisme|aktivis]], yang mempertahankan keterlibatan reguler dalam politik; dan kelompok ketiga adalah para [[Jihadisme salafi|jihadis]], yang membentuk minoritas dan menganjurkan perjuangan bersenjata untuk memulihkan gerakan Islam awal.<ref name=Economist27Jun15/> Dalam masalah hukum, Muslim Salafi terbagi antara mereka yang menganjurkan penilaian hukum independen ([[ijtihad]]) dan menolak kepatuhan yang ketat ([[taklid]]) ke empat [[mazhab]] hukum Sunni dan lainnya yang tetap setia pada ini, terutama para ulama [[Arab Saudi|Saudi]], yang tidak mengikuti Mazhab tertentu.<ref name="al-Yaqoubi">{{Cite book|last=Al-Yaqoubi|first=Muhammad|title=Refuting ISIS: A Rebuttal Of Its Religious And Ideological Foundations|publisher=Sacred Knowledge|year=2015|isbn=978-1908224125|page=xiii}}</ref>
Baris 12 ⟶ 13:
Kata salafiyah diambil dari kata "''[[Salaf]]''" adalah kependekan dari "''{{unicode|Salaf al-Ṣhāliḥ}}''" ([[Bahasa Arab|Arab]]: السلف الصالح), yang berarti "pendahulu yang sholih". Dalam terminologi Islam secara umum, digunakan untuk menunjuk kepada tiga generasi terbaik umat muslim yaitu [[Sahabat Nabi|sahabat]], ''[[tabi'in]]'', ''[[tabi'ut tabi'in]]''. Ketiga generasi inilah dianggap sebagai contoh terbaik dalam menjalankan syariat Islam.<ref>{{Cite web|title=مقال|url=https://www.ikhwanonline.com/article/12913|website=www.ikhwanonline.com|language=ar|access-date=2022-08-13}}</ref><ref name="صوت السلف2">[http://www.salafvoice.com/article.php?a=3405 الجذور التاريخية لظهور مصطلح السلفية] علاء بكر-صوت السلف، كتبه/ 27 Juni 2009 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131108230645/http://www.salafvoice.com/article.php?a=3405 |date=08 November 2013}}</ref><ref>{{Cite book|last1=Meijer|first1=Roel|title=Global Salafism: Islam's New Religious Movement|last2=Lacroix|first2=Stéphane |publisher=Oxford University Press|year=2013|isbn=978-0-19-933343-1|location=New York|pages=38|chapter=Between Revolution and Apoliticism: On the Nature of Salafi thought and Action}}</ref>
== Penggunaan istilah
Kata salafi sering dihubungkan dengan [[Wahhabisme]] (bagi sebagian besar pengikutnya, nama Wahabi ini dianggap menghina; mereka lebih memilih istilah Salafisme), sehingga dua istilah ini sering dipandang sebagai [[sinonim]].<ref>{{Cite web |url=http://atheism.about.com/library/glossary/islam/bldef_salafiyya.htm |title=Salinan arsip |access-date=2012-08-04 |archive-date=2012-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120929085504/http://atheism.about.com/library/glossary/islam/bldef_salafiyya.htm |dead-url=yes }}</ref> Biasanya, penganutnya dari gerakan salafy menjelaskan dirinya sebagai ''Muwahidin'', ''[[Ahlul Hadits]]'',<ref>The Muslim World After 9/11 By Angel M. Rabasa, pg. 275</ref> atau ''Ahlu Tauhid''.<ref name="global">GlobalSecurity.org [http://www.globalsecurity.org/military/intro/islam-salafi.htm Salafi Islam]</ref>
Baris 24 ⟶ 25:
Penggunaan "yang cukup berbeda" kedua yang lebih disenangi oleh para salafy kontemporer secara sepihak, mendefinisikan seorang salafi sebagai Muslim yang mengikuti "perintah kitab suci ... secara literal, tradisional" dan bukannya "penafsiran yang tampak tak berbatas" dari "salafi" awal. Para Salafi ini melihat ke [[Ibnu Taimiyah]], bukan ke figur abad ke-19 [[Muhammad Abduh]], [[Jamaluddin Al-Afghani|Jamaluddin]], dan [[Rashid Rida]].<ref name="KepelJihad"/>
==
Menurut [[Bernard Haykel]], "kedekatan temporal terhadap sunnah Muhammad dikaitkan dengan bentuk Islam yang paling benar" di antara kelompok Sunni.<ref>{{cite book|last=Haykel|first=Bernard|year=2009|title=Global Salafism: Islam's New Religious Movement|publisher=Columbia University Press|isbn=978-0-231-15420-8|editor-last=Meijer|editor-first=Roel|page=34|chapter=Chapter 1: On the Nature of Salafi Thought and Action}}</ref>
Baris 36 ⟶ 37:
Pemikiran Salafi mencari re-orientasi [[Fiqih|fikih]] (yurisprudensi Islam) jauh dari [[Taqlid|taklid]] (ketaatan pada preseden hukum Madhhab tertentu) dan langsung kembali ke [[Muhammad|Nabi]], [[Sahabat Nabi|sahabat]]nya, dan [[Salafus Shalih|''salafusshalih'']]. Pengembalian yang lebih disukai ke jalan murni Nabi disebut ''"ittiba'"'' (mengikuti Nabi dengan langsung merujuk pada Kitab Suci).<ref>{{Cite journal|last=ElMasry|first=Shadee|year=2010|title=The Salafis in America|url=http://dx.doi.org/10.1080/13602004.2010.494072|journal=Journal of Muslim Minority Affairs|location=Koninklijke Brill NV, Leiden|publisher=Routledge Publishers|volume=56|pages=219–220|doi=10.1080/13602004.2010.494072|s2cid=144096423|via=tandfonline}}</ref> Dalam pendekatan hukum, Salafi terbagi antara mereka yang, atas nama penilaian hukum independen ([[ijtihad]]), menolak kepatuhan yang ketat ([[taqlid]]) terhadap empat mazhab dan lainnya yang tetap setia pada ini.<ref name="al-Yaqoubi" /><ref>{{Cite journal|last=Hamdeh|first=Emad|date=9 June 2017|title=Qurʾān and Sunna or the Madhhabs?: A Salafi Polemic Against Islamic Legal Tradition|journal=Islamic Law and Society|language=en|volume=24|issue=3|pages=211–253|doi=10.1163/15685195-00240A01|issn=1568-5195|url=https://commons.erau.edu/publication/1480}}</ref><ref>''The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought,'' p. 484</ref>
Meskipun [[Muhammad bin Abdul Wahhab]] secara pribadi menolak praktik Taqlid, ulama Wahhabi dan Salafi lebih memilih mengikuti madzhab [[Hanbali]] dan umumnya mengizinkan Taqlid mengikuti Fatwa (pendapat hukum hukum) dan mendorong mengikuti mazhab.<ref>{{Cite book|last=H. Warren|first=David|title=Rivals in the Gulf|publisher=Routledge: Taylor & Francis|year=2021|isbn=978-0-367-28062-8|location=Abingdon, Oxon|pages=5|quote="While Wahhab personally rejected the practice of adhering (taqlīd) to a particular legal school, the Wahhabi ʿulamāʾ who follow his thought do, in effect, practice a taqlīd of the Hanbali school.."}}</ref> Sementara mereka secara doktrinal mengutuk Taqlid dan menganjurkan Ijtihad, secara historis praktik hukum Wahhabisme sebagian besar didasarkan dalam batas-batas mazhab Hanbali, sampai saat ini. Penolakan doktrin Taqlid oleh Salafi akan menyebabkan munculnya ulama Salafisme terkemuka seperti [[Sa'ad bin Atiq]], [[Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di]], [[Ibnu Utsaimin]], [[Ibnu Baz]], dan yang lainnya; yang akan menyimpang secara signifikan dari hukum fiqih Hanbali
Gerakan Salafi lainnya, bagaimanapun, percaya bahwa taqlid adalah melanggar hukum dan menantang otoritas sekolah hukum. Dalam perspektif mereka, sejak mazhab muncul setelah era [[Salafus Shalih]] (pendahulu yang saleh); orang-orang Muslim yang mengikuti madzhab tanpa langsung mencari dalil-dalil Kitab Suci akan menyimpang.<ref>{{Cite book|last=Olidort|first=Jacob|url=https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2016/07/Brookings-Analysis-Paper_Jacob-Olidort-Inside_Final_Web.pdf|title=The Politics of "Quietist Salafism"|publisher=Harvard University Press|year=2015|location=Cambridge, Massachusetts, London, England|pages=7, 8}}</ref><ref>{{Cite book|last=Cooke, B. Lawrence|first=Miriam, Bruce|title=Muslim Networks from Hajj to Hip Hop|publisher=The University of North Carolina Press|year=2005|isbn=0-8078-2923-4|location=London|pages=212–213|chapter=Chapter 10: The Salafi Movement}}</ref> Ini termasuk ulama gerakan [[Ahlul Hadits]] seperti [[Muhammad Nashiruddin al-Albani]], Muḥammad Ḥayāt al-Sindzī, Ibnu Amir al-Ṣanʿānī, asy-Syaukānī, dan yang lainnya; yang sama sekali mengutuk taqlid (peniruan), menolak otoritas mazhab, dan mewajibkan umat Islam untuk mencari fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama yang hanya berdasarkan [[Al-Qur'an]] dan [[Hadis]]; tanpa melibatkan perantara.<ref name="muslimmatters.org"/><ref name="Bennett, p. 174">"From there he [Albani] learned to oppose taqlid in a madhab." Bennett, ''The Bloomsbury Companion to Islamic Studies'', p. 174. "Al-Albani had denounced Wahhabi attachment to the Hanbali school." Stephane Lacroix, George Holoch, ''Awakening Islam,'' p. 85</ref><ref>{{Cite book|last=Meijer|first=Roel|title=Global Salafism: Islam's New Religious Movement|publisher=Oxford University Press|year=2014|isbn=978-0-19-933343-1|location=New York|pages=62–63|chapter=Between Revolution and Apoliticism: Nasir al-Din al-Albani and his Impact on the Shaping of Contemporary Salafism}}</ref> Ulama Ahlul Hadits akan membedakan diri mereka dari Wahhabi yang mengikuti mazhab Hanbali sementara mereka menganggap diri mereka tidak mengikuti mazhab tertentu. Di era kontemporer, Albani dan murid-muridnya, khususnya, akan langsung mengkritik Wahhabi dalam masalah Taqlid. karena afinitas mereka terhadap mazhab Hanbali dan menyerukan regenerasi [[Wahhabisme]] yang dimurnikan dari unsur-unsur yang bertentangan dengan doktrin Salaf.<ref>{{Cite book|last=Krawietz, Tamer|first=Birgit, Georges|title=Islamic Theology, Philosophy and Law: Debating Ibn Taymiyya and Ibn Qayyim al-Jawziyya|publisher=Walter De Gruyter|year=2013|isbn=978-3-11-028534-5|location=Berlin, Germany|pages=165–166}}</ref>
Baris 79 ⟶ 80:
== Bacaan Lanjutan ==
* ''Muhammad in History, Thought, and Culture: An Encyclopedia of the Prophet of God'' (2 vols.), Edited by C. Fitzpatrick and A. Walker, Santa Barbara, ABC-CLIO, 2014. {{ISBN|1610691776}}.
* {{cite book |last=Botobekov |first=Uran |year=2021 |chapter=How Central Asian Salafi-Jihadi Groups are Exploiting the Covid-19 Pandemic: New Opportunities and Challenges |editor-last=Käsehage |editor-first=Nina |title=Religious Fundamentalism in the Age of Pandemic |series=Religionswissenschaft |volume=21 |location=[[Bielefeld]] |publisher=Transcript Verlag |doi=10.14361/9783839454855-005 |doi-access=free |pages=107–148 |isbn=978-3-8376-5485-1 | issn = 2703-1438}}
== Pranala luar ==
{{Sister project links}}
|