Kota Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 18:
|caption = '''Dari kiri atas searah jarum jam''': [[Istana Maimun]], Monumen [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]], [[Gedung Balai Kota Lama Medan|Balai Kota Lama]], kawasan [[Masjid Raya Medan|Masjid Raya Al Mashun]], dan Tugu [[Sinar Indonesia Baru|SIB]].
|logo = Logo_Kota_Medan_(Seal_of_Medan).svg
|bendera =
|peta = Lokasi Sumatera Utara Kota Medan.svg
|etimologi = {{Bulleted list
Baris 31:
|hari jadi = {{start date and age|1590|07|1}}
|pendiri = [[Guru Patimpus|Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]
|nama_walikota
|nama_wakil_walikota
|sekretaris daerah = Wiriya Alrahman
|ketua DPRD = [[Hasyim]]
|wilayah = 265,10
|kecamatan = 21
|kelurahan = 151
|penduduk =
|penduduktahun = 30 Juni [[
|pendudukref = <ref name="MEDAN">{{cite news|url=https://medankota.bps.go.id/publication/2023/02/28/fd2c9f972ff3f33b1289067a/kota-medan-dalam-angka-2023.html|title=Kota Medan Dalam Angka 2023|publisher=[[Biro Pusat Statistik|BPS Medan]]|date=28 Februari 2023|accessdate=15 April 2023|pages=56|format=pdf}}</ref>
|kepadatan = auto
Baris 63:
}}
'''Medan''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: ميدن; [[Surat Batak]]: {{Btk|ᯔᯩᯑᯉ᯲}}; [[Aksara Han|Hanzi]]: 棉蘭; [[Aksara Tamil|Tamil]]: மேடான்) adalah [[ibu kota]] Provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota terbesar
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan [[Pelabuhan Belawan]] dan [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]] yang merupakan bandara terbesar kedua di [[Indonesia]]. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh [[jalan tol]] dan [[kereta api]]. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan [[Bandar udara|bandara]] dengan [[KAI Bandara|kereta api]]. Berbatasan dengan [[Selat Malaka]], Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Pada tahun 2022, Kota Medan memiliki penduduk sebanyak 2.494.512 jiwa, dengan kepadatan penduduk 9.413 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="MEDAN"/><ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=2 Februari 2022|format=Visual}}</ref>
Baris 74:
{{utama|Sejarah Kota Medan}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Luchtfoto van Medan TMnr 10015042.jpg|jmpl|220px|ki|Pemandangan udara Kota Medan pada tahun 1920-an.]]
Medan berasal dari kata bahasa [[Bahasa Tamil|Tamil]] ''Maidhan'' (மனிதன்) atau ''Maidhanam'' (மைதானம்), yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke Bahasa Melayu. Dalam Kamus Indonesia-Karo (2002) yang ditulis Darwin Prinst, kata 'medan' berarti 'menjadi sehat' atau 'lebih baik.'<ref>{{Cite web|date=9 Oktober 2020|title=Asal Muasal Nama Medan|url=https://mediaindonesia.com/humaniora/351300/asal-muasal-nama-medan|website=Media Indonesia|access-date=18 Oktober 2022|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018152354/https://mediaindonesia.com/humaniora/351300/asal-muasal-nama-medan|dead-url=no}}</ref>
Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 yang pada mulanya ditetapkan pada tanggal 1 April 1909. Tanggal ini kemudian mendapat bantahan yang cukup keras dari kalangan pers dan beberapa ahli sejarah. Karena itu, Wali kota membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan penyelidikan. Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani membentuk Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan. Duduk sebagai Ketua adalah Prof. Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA, Anggotanya antara lain Ny. Mariam Darus, SH dan T.Luckman, SH. Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618 tanggal 28 Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dengan Ketuanya Prof.Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA dan Anggotanya H. Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol. Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly Lubis, SH, Drs. Payung Bangun, MA dan R. Muslim Akbar. DPRD Medan sepenuhnya mendukung kegiatan kepanitiaan ini sehingga merekapun membentuk Pansus dengan ketua M.A. Harahap, beranggotakan antara lain Drs. M.Hasan Ginting, [[Djanius Djamin]], Badar Kamil, BA dan Mas Sutarjo.
Baris 229 ⟶ 228:
Berkas:View Toward Main Hall, Vihara Gunung Timur, Medan, Sumatra.jpg|Vihara Gunung Timur Medan.
Berkas:Sri-mariamman-medan.jpg |[[Kuil Shri Mariamman]].
Berkas:Hirohara Jinja's Haiden.jpg|{{ill|Kuil Hirohara|en|Hirohara Shrine}}
</gallery>
|