Rekayasa kansei: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan. |
|||
Baris 6:
Ketika [[desainer]] mulai mendesain produk baru, dia perlu mengintegrasikan banyak tuntutan dan harapan yang sekiranya dimiliki oleh pengguna prospektif nantinya. Tidak hanya tuntutan teknis dan obyektif saja yang penting, namun juga estetis, emosi, dan faktor pengalaman lain. Beberapa darinya barangkali akan susah atau bahkan mustahil untuk diekspresikan secara obyektif. Dalam praktik desain, sang desainer harus menyeimbangkan antara aspek obyektif dan subyektif, antara teknologi fungsional dan ekspresivitas emosional, antara informasi dan inspirasi. Pengembangan desain dengan "Kansei (kriteria subyektif) science' atau Rekayasa Kansei adalah pendekatan baru yang lahir dari kondisi ini.
Metode ini pertama kali diperkenalkan sebagai sebuah metode keteknikan yang baru dalam desain dan pengembangan produk industri yang berorientasi perasaan manusia. Sasaran dari studi Kansei adalah untuk mencari struktur emosi yang muncul di balik [[perilaku manusia]]. Struktur ini lah yang disebut sebagai Kansei-nya seseorang. Kansei telah banyak digunakan di seluruh dunia semisal untuk mendesain kursi mobil, kursi kantor, dekorasi mobil, dan warna luar dari produk.
Mengingat perangkat lunak merupakan produk yang bersifat tak berwujud, kebanyakan pelanggan merasakan kesulitan dalam mengekspresikan kebutuhan terkait kualitas. Dalam hal ini, Rekayasa Kansei akan membantu pengguna dalam mengekspresikan preferensi mereka.
|