William Soerjadjaja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot:kosmetik perubahan
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(60 revisi perantara oleh 43 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|birth_name = Tjia Kian Liong
|name = William Soerjadjaja
|image = William Soerjadjaja-soerjadjaja.jpg
|imagesize = 145px
|caption = William Soerjadjaja
Baris 12 ⟶ 13:
|predecessor1 =
|successor1 =
|birth_date = {{birth date|19231922|12|2320}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Majalengka (kota)|Malajengka]], [[Jawa Barat]], [[IndonesiaHindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|2010|4|2|19231922|12|2320}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|party =
|spouse = Lily Anwar Soeryadjaya
|children = EdwinEdward Soeryadjaya (Tjia SoerjadjajaHan-Sek) <br /> Edward[[Edwin SoerjadjajaSoeryadjaya]] (Tjia Han-Pun) <br /> Joyce SoerjadjajaSoeryadjaya (Tjia May-Ling) <br /> Judith SoerjadjajaSoeryadjaya (Tjia May-Lan)
|residence =
|alma_mater =
|occupation = Pengusaha
|religion =
}}
'''William Soerjadjaja''' ({{lahirmati|[[Majalengka]]|2320|12|19231922|[[Jakarta]]|2|4|2010}}) adalah seorang [[pengusaha]] Indonesia yang menjadi terkenal karena suksesnya membangun [[Astra Internasional|PT Astra InternasionalInternational Tbk]], sebuah perusahaan besar di Indonesia. William dikenal dengan sebuatansebutan "OomOm WillamWilliam". <ref name="TI1">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/william-soerjadjaja/biografi/02.shtml|title=William Soerjadjaja, Andalkan Resep Memberi - Biografi Tokoh Indonesia|accessdate=2010-04-04|archive-date=2010-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20100407055018/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/william-soerjadjaja/biografi/02.shtml|dead-url=yes}}</ref>
 
== Masa kecil ==
William dilahirkan dengan nama '''Tjia Kian Liong''', sebagai anak kedua dari enam bersaudara.<ref name="TI1" /> Namun di antara saudara-saudaranya, ia adalah anak laki-laki yang pertama. <ref name="TI1" />
 
Kedua orangtuanya meninggal pada waktu ia berusia 12 tahun.<ref name="Kompas" /> Ayahnya meninggal dunia pada Oktober [[1934]], disusul oleh ibunya pada Desember 1934[[193]]4. William, dalam usia yang masih sangat muda, melanjutkan usaha ayahnya, berjualan hasil bumi.<ref name="TI1" /> Ia tampaknya mewarisi bakat dagang ayahnya.<ref name="TI1" />
 
Sewaktu bersekolah di HCZS (Hollands Chinesche Zendingsschool) di [[Kadipaten]] [[Majalengka]], pada masa penjajahan Belanda, ia sempat tidak naik kelas.<ref name="TI1" /> Namun karena ketekunannya, ia berhasil melanjutkan pendidikannya ke [[MULO]] di [[Cirebon]].<ref name="TI1" /> Namun kembali ia tinggal kelas.<ref name="TI1" /> Dari pelajaran-pelajaran yang diberikan di sekolah, William paling menyukai pelajaran [[ekonomi]] dan [[tata buku]]. Dengan kedua pelajaran inilah ia membangun seluruh usahanya.<ref name="TI1" />
 
== Menikah dan berkeluarga ==
William kemudian pindah ke [[Kota Bandung]], disana ia bertemu dengan jodohnya, Lily Anwar, (1924–2021) dan mereka menikah pada [[15 Januari]] [[19471945]].<ref name="TI1" /> Pernikahan mereka berlangsung dengan sangat sederhana.<ref name="TI1" />
 
"Kami ke kantor catatan sipil naik becak. Kami menikah tanpa dihadiri tamu undangan. Kami pun hanya mengenakan baju biasa saja. Benar-benar sangat sederhana. Tidak ada tukang potret yang hadir, itu sebabnya kami tidak punya potret pernikahan. Setelah selesai nikah, kami pulang ke Jalan Merdeka naik becak lagi," begitu kisah William.<ref name="TI1" />
 
Pernikahan ini dikaruniai empat orang anak, yaitu EdwinEdward Soeryadjaja ([[1722 Juli]]Mei [[19421947]]), Edward ([[21Edwin MeiSoeryadjaya]] (17 Juli [[19481949]]), Joyce ([[14 Agustus]] [[19501951]]), dan Judith ([[14 Februari]] [[19521953]]). <ref name="TI1" />
 
Belum dua minggu menikah, William berangkat untuk belajar di [[Belanda]] untuk mempelajari ilmu penyamakan kulit.<ref name="Kompas" /> Ia lalu mendirikan pabrik penyamakan kulit pada tahun 1949.<ref name="Kompas" /> Tahun [[1948]], ketika Edward lahir, kedua pasangan ini hidup dengan berjualan kacang dan rokok yang dikirim dari [[Kota Bandung|Bandung]].<ref name="TI1" /> Mereka hidup dengan penuh perjuangan, kerja keras, dan doa. Dalam kehidupan yang sangat sederhana, mereka masih dapat menyewa satu kamar di sebuah hotel di [[Amsterdam]].<ref name="TI1" />
 
Pola hidup hemat ini tampak jelas ketika pada suatu kali keluarga muda ini pergi ke [[Basel]], [[Swiss]]. Dalam perjalanan yang berlangsung satu minggu itu mereka hanya hidup dengan [[roti]], [[bubur]], dan [[susu]] untuk berhemat. <ref name="TI1" />
 
Bulan Februari 1949 keluarga William kembali ke Indonesia.<ref name="TI1" />
 
== Mendirikan Astra ==
Pada tahun 1957, William bersama adiknya, Tjia Kian Tie, dan temannya, Lim Peng Hong serta Teddy Thohir, mendirikan PT Astra yang belakangan berkembang menjadi PT Astra Internasional.<ref name="Kompas" /> Astra awalnya memasarkan minuman ringan dan mengekspor hasil bumi. Usaha otomotif dimulai pada tahun 1968-691969. Saat itu Astra mulai mengimpor truk [[Chevrolet]].<ref name="Kompas" />dan Dalamdalam waktu 13 tahun saja, sudah 72 perusahaan yang bernaung di bawah bendera grup itu.<ref name="TI2">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/william-soerjadjaja/biografi/01.shtml|title=Ketulusan Taipan Panutan - Biografi Tokoh Indonesia|accessdate=2010-04-04}}</ref> Pada akhir tahun 1992, jumlah perusahaannya sudah mencapai sekitar 300 buah, bergerak di berbagai sektor: otomotif, keuangan, perbankan, perhotelan dan properti.
 
William selalu mengutamakan pengembangan kemampuan dan peningkatan pendidikan sumber daya manusia.<ref name="TI2" /> Hal ini dijalankannya dalam berbagai program pelatihan dan beasiswa untuk karyawan. Pada tahun 1970-an, banyak karyawannya yang dikirimnya ke [[Amerika Serikat]], [[Eropa]], dan [[Jepang]] untuk belajar. <ref name="TI2" />
Pada tahun 1957, William bersama adiknya, Tjia Kian Tie, dan temannya, Lim Peng Hong, mendirikan PT Astra yang belakangan berkembang menjadi PT Astra Internasional.<ref name="Kompas" /> Astra awalnya memasarkan minuman ringan dan mengekspor hasil bumi. Usaha otomotif dimulai pada tahun 1968-69. Saat itu Astra mulai mengimpor truk [[Chevrolet]].<ref name="Kompas" /> Dalam waktu 13 tahun saja, sudah 72 perusahaan yang bernaung di bawah bendera grup itu.<ref name="TI2">{{cite web|url=http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/william-soerjadjaja/biografi/01.shtml|title=Ketulusan Taipan Panutan - Biografi Tokoh Indonesia|accessdate=2010-04-04}}</ref> Pada akhir tahun 1992, jumlah perusahaannya sudah mencapai sekitar 300 buah, bergerak di berbagai sektor: otomotif, keuangan, perbankan, perhotelan dan properti.
 
William tidak membeda-bedakan karyawannya.<ref name="TI2" /> Di Astra, banyak tenaga kerja pribumi yang dipekerjakannya, dari tingkat karyawan biasa hingga pimpinan. Ini merupakan wujud kecintaan dan kebanggaannya sebagai orang Indonesia.<ref name="TI2" />
William selalu mengutamakan pengembangan kemampuan dan peningkatan pendidikan sumber daya manusia.<ref name="TI2" /> Hal ini dijalankannya dalam berbagai program pelatihan dan beasiswa untuk karyawan. Pada tahun 1970-an, banyak karyawannya yang dikirimnya ke [[Amerika Serikat]], [[Eropa]], dan [[Jepang]] untuk belajar. <ref name="TI2" />
 
William sangat mengutamakan nilai-nilai naluri, loyalitas, dan rasa percaya dalam merekrut karyawan.<ref name="TI2" /> Karyawan dipacu untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan menghargai inovasi bisnis mereka untuk diuji coba.<ref name="TI2" />
William tidak membeda-bedakan karyawannya.<ref name="TI2" /> Di Astra, banyak tenaga kerja pribumi yang dipekerjakannya, dari tingkat karyawan biasa hingga pimpinan. Ini merupakan wujud kecintaan dan kebanggaannya sebagai orang Indonesia.<ref name="TI2" />
 
Pada [[1992]]-[[1993]] Astra sempat jatuh ketika bisnis Edward Soerjadjaja, anak sulungnya, ambruk. William pun terpaksa melepaskan banyak sahamnya di PT Astra sebagai bentuk tanggung jawab pribadinya dan pengorbanannya demi anaknya.<ref name="TI2" /> William menjalani semuanya dengan pasrah dan penyerahan. Belakangan William berhasil bangkit lagi.<ref name="TI2" /> Ia membeli 10 juta saham PT Mandiri Intifinance dan berinvestasi dalam pengembangan usaha petani kecil serta usaha-usaha kecil dan menengah. <ref name="TI2" />
William sangat mengutamakan nilai-nilai naluri, loyalitas, dan rasa percaya dalam merekrut karyawan.<ref name="TI2" /> Karyawan dipacu untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan menghargai inovasi bisnis mereka untuk diuji coba.<ref name="TI2" />
 
Sebagai pengusaha sukses, William mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan dari dalam maupun luar negeri.<ref name="TI2" />
Pada [[1992]]-[[1993]] Astra sempat jatuh ketika bisnis Edward Soerjadjaja, anak sulungnya, ambruk. William pun terpaksa melepaskan banyak sahamnya di PT Astra sebagai bentuk tanggung jawab pribadinya dan pengorbanannya demi anaknya.<ref name="TI2" /> William menjalani semuanya dengan pasrah dan penyerahan. Belakangan William berhasil bangkit lagi.<ref name="TI2" /> Ia membeli 10 juta saham PT Mandiri Intifinance dan berinvestasi dalam pengembangan usaha petani kecil serta usaha-usaha kecil dan menengah. <ref name="TI2" />
 
Sebagai pengusaha sukses, William mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan dari dalam maupun luar negeri.<ref name="TI2" />
 
== Akhir hayat ==
{{sect-stub|date=4 April 2010}}
William meninggal dunia pada tanggal [[2 April]] [[2010]] pukul 22.43 di RS Medistra, [[Jakarta Selatan]], [[Indonesia]] setelah sebelumnya beberapa kali dirawat karena sakit.<ref name="Kompas" /><ref>{{cite web|url=http://www.detiknews.com/read/2010/04/03/000429/1330972/10/pendiri-pt-astra-internasional-william-soerjadjaja-tutup-usia|title=detikNews : Pendiri PT ASTRA Internasional, William Soerjadjaja Tutup Usia|accessdate=2010-04-04}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.primaironline.com/berita/ekonomi/william-soerjadjaja-meninggal-dunia|title=.: Primair Online - Portal Berita Hukum dan Politik :. William Soerjadjaja Meninggal Dunia|accessdate=2010-04-04}}</ref> William terakhir dirawat pada tanggal 10 Maret dan sejak 1 April dia dirawat di [[Unit Rawat Intensif]] (''ICU'').<ref name="Kompas">{{citeCite webnews|url=http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/03/05201788/william.soeryadjaya.meninggal.dunia|title=KOMPAS cetak - William Soeryadjaya Meninggal Dunia|accessdate=2010-04-04|archive-date=2010-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20100406152022/http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/03/05201788/william.soeryadjaya.meninggal.dunia|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Sedangkan istrinya, Lily Anwar, meninggal dunia pada tanggal [[29 Juni]] [[2021]] pukul 01.40 di usia 97 tahun.<ref>https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5623750/kabar-duka-istri-pendiri-astra-lily-soeryadjaya-meninggal-dunia</ref>
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/W/ads,20030620-45,W.html Profil di PDAT] (memerlukan pendaftaran)
 
* {{id}} [http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/W/ads,20030620-45,W.html Profil di PDAT] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100408140912/http://www.pdat.co.id/hg/apasiapa/html/W/ads,20030620-45,W.html |date=2010-04-08 }} (memerlukan pendaftaran)
{{DEFAULTSORT:Soerjadaja, William}}
 
{{lifetime|1922|2010|}}
[[Kategori:Kelahiran 1923]]
[[Kategori:Kematian 2010]]
[[Kategori:Tokoh dari Majalengka]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Pengusaha Indonesia]]
 
{{DEFAULTSORT:Soerjadaja, William}}
[[en:William Soeryadjaya]]
[[Kategori:PengusahaWirausahawan perdagangan Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Filantropis Indonesia]]
[[Kategori:Kematian 2010Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Majalengka]]
[[Kategori:KelahiranMiliarder 1923Indonesia]]