Majalengka, Majalengka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Anangyb001 (bicara | kontrib) membuat kalimat efektif |
||
(42 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
eksplorasi ditambahkan pranala dalam {{RedireksiIndoKabKota|Majalengka|Kabupaten|4=1}}
{{rapikan}}
{{kecamatan
|nama=Majalengka
|foto=[[Berkas:Gedung Jangkung Majalengka 01.jpg|jmpl|"Gedung Jangkung" di Majalengka]]
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Majalengka
|luas=- km
|penduduk=-
|kelurahan=-
|nama camat=-
|kepadatan=- jiwa/km
|provinsi=Jawa Barat
}}
'''Majalengka''' merupakan ibu kota [[Kabupaten Majalengka]]<ref>{{Cite web|title=DESA MAJALENGKA|url=https://desa-majalengka.id|website=desa-majalengka.id|language=en|access-date=2024-09-26}}</ref> sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari [[Kabupaten Majalengka]]. Majalengka merupakan suatu wilayah [[kecamatan]] dari total 26 kecamatan<ref>{{Cite web|url=http://www.nomor.net/_kodepos.php?_i=kecamatan-kodepos&sby=010000&daerah=Kab.&jobs=Majalengka|title=Daftar Kecamatan/Distrik di Kabupaten Majalengka + Kode POS, hal 1|website=www.nomor.net|language=en|access-date=2018-03-20}}</ref> yang terletak di [[Kabupaten Majalengka]], Provinsi [[Jawa Barat]], Indonesia. Majalengka memiliki bangunan ikonik bernama gedung Jangkung.
== Sejarah Kecamatan Majalengka ==
Nama kecamatan dan kelurahan yang ada di kabupaten Majalengka berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Majalengka nomor 10 tahun 2009 tentang organisasi perangkat daerah kabupaten Majalengka. Kecamatan Majalengka terdiri atas:<ref>{{Cite web|url=http://www.nomor.net/_kodepos.php?_i=desa-kodepos&daerah=Kecamatan-Kab.-Majalengka&jobs=Majalengka&urut=&asc=000010&sby=010000&no1=2&prov=Majalengka|title=Daftar Desa/Kelurahan di Kecamatan Majalengka Kab. Majalengka + Kode POS, hal 1|website=www.nomor.net|language=en|access-date=2018-03-20}}</ref>
# Desa Cibodas (Kodepos: 45411)
# Desa Kawunggirang (Kodepos: 45411)
# Kelurahan Kulur (Kodepos: 45411)
# Kelurahan Majalengka Wetan (Kodepos: 45411)
# Desa Sidamukti (Kodepos: 45411)
# Kelurahan Sindangkasih (Kodepos: 45411)
# Kelurahan Cicurug (Kodepos: 45412)
# Kelurahan Tonjong (Kodepos: 45414)
# Kelurahan Cikasarung (Kodepos: 45415)
# Kelurahan Tarikolot (Kodepos: 45416)
# Kelurahan Cijati (Kodepos: 45417)
# Kelurahan Munjul (Kodepos: 45417)
# Kelurahan Majalengka Kulon (Kodepos: 45418)
# Kelurahan Babakan Jawa (Kodepos: 45419)
Karena Majalengka ini juga sebagai ibu kota Kabupaten Majalengka, kesejarahannya sebagai kabupaten sering tumpang tindih dengan kesejarahan kota kecamatan. Setiap kecamatan memiliki sejarah sendiri-sendiri yang biasa dikenal sebagai asal-usul atau sasakala.<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sasakala|title=Arti kata sasakala - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|last=Setiawan|first=Ebta|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2018-03-20}}</ref>
Sejarah kabupaten Majalengka pernah diteliti dan direkonstruksi. Penelitian paling mutakhir dilakukan oleh N. Kartika yang meneliti sejarah kabupaten Majalengka dalam bukunya "Sejarah Majalengka; Sindangkasih–Maja–Majalengka."<ref>N. Kartika, Sejarah Majalengka; Sindangkasih–Maja–Majalengka. UvulaPress, 2008</ref>
Untuk melengkapi sejarah kabupaten Majalengka pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Secara ringkas, melalui data sejarah sebagai rekaman dan peninggalan agar peristiwa masa lampau dapat direkonstruksi secara imajinatif (Gottschalk, 1985: 32).<ref>Gottschalk, Louis. Louis Gottschalk. "Mengerti sejarah". 1985. Jakarta: UI Press</ref>
== Legenda Masyarakat ==
Masyarakat Kabupaten Majalengka memiliki banyak mitos sebagai upaya memperkaya khazanah kebudayaan suatu masyarakat dan tingkat perkembangan pola pemikiran atau mentalitas masyarakat pada suatu periode. Mitos-mitos itu antara lain terkait pada asal-usul nama tempat atau daerah, benda dan budaya. Mitos yang menceritakan tentang asal usul nama Majalengka. Cerita asal-usul nama Majalengka berkaitan dengan wawacan sejarah karatuan sindangkasih antara lain menceriterakan bahwa pada akhir abad ke-15 daerah Sindangkasih diperintah oleh seorang ratu yang bernama Nyi Rambut Kasih.
Dalam penelitiannya Nina Lubis (2012) berdasarkan cerita rakyat menerangkan bahwa sang ratu Rambut Kasih merupakan keturunan Prabu Siliwangi sehingga masih bersaudara dengan Nyi Rarasantang, Prabu Kiansantang, dan Prabu Walangsungsang. Dari keempat orang itu hanya Nyi Rambut Kasih yang masih memegang teguh agama Hindu, sedangkan ketiga saudaranya itu telah memeluk agama Islam.<ref>{{Cite web|url=http://id.rodovid.org/wk/Orang:906704|title=2. Nyi Putri Buniwangi/ Nyi Rambut Kasih b. 1552? - Rodovid ID|website=id.rodovid.org|language=id|access-date=2018-03-19}}</ref>
Lebih jauh dikatakan Nina Lubis bahwa kekuasaan Nyi Rambut Kasih di Sindangkasih bermula dari keinginannya untuk menemui saudaranya yang bernama Raden Munding Sariageng yang pada waktu berkuasa di daerah Talaga. Akan tetapi, sesampainya di perbatasan Majalengka dan Talaga, Nyi Rambut Kasih mengurungkan keinginannya itu karena mendengar daerah Talaga telah diislamkan. Sang Ratu kemudian memutuskan untuk menetap di Sindangkasih dengan wilayah kekuasaanya meliputi Sindangkasih, Kulur, Kawunghilir, Cieurih, Cicenang, Cigasong, Babakan Jawa, Munjul, dan Cijati.
Nyi Rambut Kasih berhasil membawa kerajaan Sindangkasih menjadi kerajaan yang makmur karena rakyat hidup aman dan sentosa. Kehidupan ekonominya berasal dari pertanian dan sebagian wilayahnya ditumbuhi pohon maja yang berkhasiat untuk mengobati penyakit demam. Selain itu, Kerajaan Sindangkasih pun telah berhasil membuat pakaian untuk kebutuhan sehari-harinya karena di kerajaan ini dikembangkan pohon kapas. Demikian juga dengan keperluan gula, sudah bisa dipenuhi sendiri karena Nyi Rambut Kasih berhasil mengembangkan pohon aren.<ref>{{Cite web|url=https://www.sindangkasihnews.com/menguak-misteri-petilasan-nyi-rambut-kasih/|title=Menguak Misteri Patilasan Nyi Rambut Kasih {{!}} SindangKasih News|website=www.sindangkasihnews.com|language=id-ID|access-date=2018-03-19|archive-date=2018-03-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20180320105408/https://www.sindangkasihnews.com/menguak-misteri-petilasan-nyi-rambut-kasih/|dead-url=yes}}</ref>
Namun demikian, eksistensi Kerajaan Sindangkasih tidak berlangsung lama karena ketidakmampuan Nyi Rambutkasih membendung pengaruh Islam. Atas perintah Sunan Gunung Jati, Pangeran Muhammad beserta istrinya yang bernama Nyi Siti Armilah berangkat ke Kerajaan Sindangkasih. Mereka berdua diberi tugas untuk mencari pohon maja karena pada waktu itu banyak penduduk Cirebon yang sakit demam. Selain itu, kedua utusan Sunan Gunung Jati tersebut diperintahkan juga untuk mengislamkan Kerajaan Sindangkasih. Tujuan pertama dari kedua utusan tersebut tidak dapat dilaksanakan karena pohon maja yang banyak tumbuh di Kerajaan Sindangkasih telah “disembunyikan” oleh Nyi Rambut Kasih.<ref>{{Cite news|url=https://daerah.sindonews.com/read/1033199/29/nyai-rambut-kasih-ratu-majalengka-nan-sakti-dan-cantik-1439564268|title=Nyai Rambut Kasih, Ratu Majalengka nan Sakti dan Cantik|work=[[Sindonews.com]]|language=id-ID|access-date=2018-03-19}}</ref>
Pangeran Muhammad terus mencari pohon maja dan menyuruh Nyi Siti Armilah untuk mencari Nyi Rambut Kasih dengan maksud mengislamkan dirinya. Pada akhirnya, Nyi Siti Armilah berhasil bertemu dengan Nyi Rambut Kasih sehingga menimbulkan perdebatan di antara keduanya. Ketika Nyi Siti Armilah mengingatkan Nyi Rambut Kasih tentang kematian, Nyi Rambut Kasih berkata bahwa dirinya tidak akan pernah mati. Bersamaan dengan itu, ngahiang-lah Ratu Sindangkasih itu di Cilutung. Nyi Siti Armila kemudian menetap di Sindangkasih dan berhasil mengislamkan daerah tersebut. Seiring dengan ngahiang-nya Nyi Rambut Kasih, berakhirlah eksistensi Kerajaan Sindangkasih, sebuah kerajaan yang hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Majalengka. Sampai saat ini, beberapa patilasan Nyi Rambut Kasih antara lain Sumur Sindangkasih, Sumur Sundajaya, Sumur Ciasih, dan batu-batu bekas bertapa yang ada di Majalengka masih dianggap sebagai tempat yang angker.
== Keadaan alam Kota Majalengka ==
=== Geologi ===
Menurut keadaan [[geologi]] yang meliputi sebaran dan struktur [[batuan]], terdapat beberapa batuan dan formasi batuan yaitu [[Aluvium]] seluas 17.162 [[Ha]] (14,25%), Pleistocene Sedimentary Facies seluas 13.716 Ha (13,39%), Miocene Sedimentary Facies seluas 23,48 Ha (19,50%), Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51.650 Ha (42,89%), Pliocene Sedimentary Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 Ha (0,15%), Eosene seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Volkanik Product seluas 10.283 Ha (8,54%).
Jenis-jenis [[tanah]] di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam, secara umum jenis tanah terdiri atas [[Latosol]], [[Podsolik]], [[Grumosol]], [[Aluvial]], [[Regosol]], [[Mediteran]], dan asosianya. Jenis-jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor [[pertanian]].
=== Morfologi ===
Keadaan [[morfologi]] dan [[fisiografi]] wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya, dengan distribusi sebagai berikut
* Morfologi [[dataran rendah]] yang meliputi [[Kadipaten, Majalengka|Kecamatan Kadipaten]], Panyingkiran, Dawuan, Jatiwangi, Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Cigasong, Majalengka, Leuwimunding dan Palasah. Kemiringan tanah di daerah ini antara 5%-8% dengan ketinggian antara
* Morfologi [[bukit|berbukit]] dan bergelombang meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan, Kecamatan Maja, sebagian Kecamatan Majalengka. Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15-40%, dengan ketinggian
* Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah sekitar [[Gunung Ciremai]], sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Talaga, sebagian Kecamatan Sindangwangi, Cingambul, Banjaran, Bantarujeg dan Lemahsugih dan Kecamatan Cikijing bagian Utara. Kemiringan di daerah ini berkisar 25%-40% dengan ketinggian antara
=== Cuaca dan iklim ===
[[Curah hujan]] tahunan rata-rata di Kabupaten Majalengka berkisar antara 2.400
=== Hidrologis ===
Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya [[air]] yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Potensi sumber daya air tersebut meliputi:
# [[Air permukaan]], seperti [[mata air]], [[sungai]], [[danau]], [[waduk]] lapangan atau [[rawa]],
# [[Air tanah]], seperti [[sumur]] bor dan [[pompa]] pantek dan air hujan. Sungai yang besar di antaranya adalah [[Sungai Cilutung|Cilutung]], [[Sungai Cideres|Cideres]], Cikeruh, [[sungai Ciherang|Ciherang]], Cikadondong, Ciwaringin, Cilongkrang, Ciawi dan [[sungai Cimanuk|Cimanuk]].
=== Minyak dan gas bumi ===
Berdasarkan data dari [[Pertamina]] Eksplorasi dan Produksi Karang Ampel, bahwa potensi bahan [[minyak bumi|minyak]] dan [[gas bumi]] di Kabupaten Majalengka meliputi 14 buah sumur minyak. Sisa cadangan total pasti minyak bumi mencapai 73.46.168 MSTB, sedangkan sisa cadangan total pasti gas alam mencapai 81.088,10 MMSCF.
== Pendidikan ==
Universitas yang ada di kota Majalengka:
'''Universitas Negri:'''
* [https://www.unma.ac.id/ Universitas Majalengka (UNMA)]
* [https://www.stapin.ac.id/ SEAPIN / STT STAPIN Majalengka]
== Kelurahan/desa ==
Baris 86 ⟶ 98:
{{col-css3-end}}
== Rujukan ==
<references />{{Majalengka, Majalengka}}
{{Kabupaten Majalengka}}
{{Commonscat|Majalengka}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Jawa Barat]]
|