Hartono Rekso Dharsono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(41 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox President
|name = Hartono Rekso Dharsono
|image = Jendralhrdarsonoun5H. R. Dharsono.jpg
|imagesize = 200px
|office = [[Daftar Sekretaris Jenderal ASEAN|Sekretaris Jenderal ASEAN]] ke-1
|term_start = 5 Juni 1976
Baris 7 ⟶ 8:
|predecessor = ''Kantor dibuat''
|successor = [[Umarjadi Notrowijono]]
|office1 = [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi#Pejabat Pangdam|Pangdam Siliwangi]]
|term_start1 = 1966
|term_end1 = 1969
|predecessor1 = [[Ibrahim AjiAdjie]]
|successor1 = [[A. J. Witono Sarsanto]]
|birth_date = {{birth date|1925|6|10}}
|birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]], [[Jawa Tengah]], [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Indonesia]])
|death_date = {{death date and age|1996|6|5|1925|6|10}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|alma_mater = [[Institut Teknologi Bandung]]
|profession = [[Diplomat]]
|religion nationality = [[IslamIndonesia]]
|nationality serviceyears = [[Indonesia]] 1945—1969
|rank = [[Berkas:21-TNI Army-LG.svg|25px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit = [[Infanteri]]
}}
 
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Hartono Rekso Dharsono''' yang lebih dikenal dengan sapaan '''Pak Ton''' atau '''Bang Kalong''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Pekalongan|Pekalongan]], [[Jawa Tengah]]|10|6|1925|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|5|6|1996}}) adalah seorang tokoh [[militer]] dan [[politik]] [[Indonesia]].
 
== Riwayat hidup ==
=== Latar belakang dan pengabdian ===
Pak Ton dilahirkan sebagai anak kesembilan dari 12 bersaudara. Pak Ton yang pernah memperoleh pendidikan militer di [[Belanda]] ini, memulai kariernya di dunia militer di [[Kodam III /Siliwangi|Divisi Siliwangi]] sebagai seorang komandan regu, pleton dan kemudian komandan [[batalyon]] pada masa perang kemerdekaan ([[1946]]-[[1949]]). Pada tahun [[1947]] Pak Ton memimpin Batalyon III Jonggol (Tji Baroesa) atau sering di sebut ''Batalyon Badak Putih'', bersama Kapten [[Oking Jaya Atmaja|Oking Djajaatmadja]] yang melakukan perlawanan di daerah [[Jonggol]], [[Bogor]] hingga [[Bekasi]]. Pada [[1948]] ia menjadi Komandan Batalyon 322/Siluman merah yang pernah ditugaskan menumpas [[Pemberontakan PKI 1948|pemberontakan PKI di Madiun]]. Ia juga pernah menjabat sebagai kepala staf brigade di Siliwangi, dan kemudian bertugas di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD) ([[1954]]-[[1956]]) dan sebagai Wakil Gubernur [[Akademi Militer Nasional]] ([[1956]]-[[1959]]). Ia juga mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Staf Kodam Siliwangi hingga dua kali, yaitu pada [[1960]] dan [[1964]]-[[1965]].
 
Pada [[1962]]-[[1964]] ia mendapat tugas sebagai [[atase militer]] di [[London]], [[Inggris]]. Selesai dengan tugasnya di London, H.R. Dharsono diangkat menjadi Asisten III Panglima Angkatan Darat ([[1965]]-[[1966]]) dan kemudian sebagai Pangdam ke-9 Kodam VI Siliwangi (kini Kodam III) ([[1966]]-[[1969]]).
 
Pada [[1969]], Pak Ton diangkat menjadi [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Thailand|Duta Besar di [[Thailand]]. Tugas ini dijalaninya hingga [[1972]]. Ia kemudian diangkat menjadi [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Kamboja|Duta Besar di [[Kamboja]] ([[1972]]-[[1975]]). Ia kemudian menjadi Ketua Delegasi RI pada ''International Commission for Control and Supervision'' (ICCS) dalam upaya mengakhiri [[Perang Vietnam]] ([[1973]]-[[1975]])..
 
Pada [[1976]], ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal [[ASEAN]], namuntetapi jabatan ini tidak sempat dijalaninya hingga selesai. Pada [[1978]] ia dicopot dari jabatannya itu karena terlibat dalam kelompok [[Petisi 50]], yaitu sekelompok tokoh politik, militer dan masyarakat yang tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan Presiden [[Soeharto]] saat itu.
 
Setelah itu ia beralih ke swasta menjadi direktur utama PT. Propelat Bandung ([[1978]]-[[1980]]). Ia juga pernah menjadi Sekjen pada Forum Studi dan Komunikasi (Fosko) TNI Angkatan Darat.
 
=== Ditahan dan dipenjarakan ===
Pada [[1984]] terjadi pengeboman atas beberapa kantor [[Bank Central Asia]] (BCA) di [[Jakarta]], yaitu BCA di Jl. Pecenongan, di kompleks pertokoan Glodok, dan di Jl. Gajah Mada. Lima orang ditangkap dan dipenjarakan sehubungan dengan peristiwa ini. Namun kemudian beberapa tokoh Petisi 50 pun ikut ditangkap, yaitu [[Muhammad Sanusi|H.M. Sanusi]] dan [[A.M. Fatwa]] serta H.R. Dharsono.
 
Pada [[8 November]] [[1984]] ia ditahan oleh Kejaksaan Tinggi [[DKI Jakarta]] di LP Salemba. Ia diajukan ke pengadilan pada [[19 Agustus]] [[1985]] dan dinyatakan bersalah melakukan delik politik dan tindak subversif, menghadiri rapat-rapat yang berkaitan dengan pengeboman tersebut. Pada [[8 Januari]] [[1986]] pengadilan menjatuhkan hukuman tahanan selama 10 tahun kepadanya. Tuntutan ini lima tahun lebih ringat daripada tuntutan [[jaksa]].
 
Pak Ton menyatakan naik banding atas hukuman 10 tahun yang dijatuhkan itu. Pengadilan Tinggi kemudian mengurangi masa hukumannya menjadi tujuh tahun. Masa hukuman ini dikukuhkan oleh [[Mahkamah Agung]] pada tingkat [[kasasi]]. H.R. Dharsono dibebaskan setelah 5 tahun mendekam di penjara. Ia keluar dari LP Cipinang pada [[16 September]] [[1990]] karena remisi yang diterimanya setiap tanggal [[17 Agustus]].
 
Menurut keluarganya, selepas dari tahanan, Pak Ton tidak mendendam kepada siapapun dan tidak pernah mengeluh tentang apa yang telah dialaminya. Itu semua dianggapnya sebagai risiko dari perjuangan yang telah diperhitungkannya.
 
=== Sakit dan akhir hayat ===
Sejak keluar dari LP Cipinang, Pak Ton menginap penyakit bronkitis. Ia kemudian menderita kanker. Setelah dua minggu dirawat di [[Rumah Sakit Advent Bandung]], ia menghembuskan napasnya yang terakhir pada pagi hari, [[5 Juni]] [[1996]]. Jenazahnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum [[Sirna Raga]], Bandung, dengan upacara kemiliteran. H.R. Dharsono kehilangan haknya untuk dikebumikan di Taman Makam Pahlawan karena ia pernah dipenjarakan selama lebih dari satu tahun.
 
Pemakamannya di tempat pemakaman umum ini sempat menimbulkan kekecewaan di kalangan teman-teman dekat Pak Ton. [[Ali Sadikin]], misalnya, menyatakan bahwa status Pak Ton tidak jelas. Memang ia pernah dipenjarakan, namuntetapi tanda-tanda kehormatan dan pensiunnya tidak pernah dicabut. Meskipun demikian, keluarga Pak Ton tidak pernah mengeluh dan menyatakan telah siap menerima kenyataan ini.
 
== KeluargaRiwayat karier ==
=== Militer ===
H.R. Dharsono meninggalkan seorang istri, Andrijana, enam orang anak dan 14 orang cucu.
* Komandan regu, komandan peleton di Divisi Siliwangi (1945 - 1947)
* Komandan Batalyon Badak Putih di Jonggol (1947 - 1948)
* Komandan Batalyon 322/Siluman merah yang pernah ditugaskan menumpas pemberontakan PKI di Madiun (1948-1949)
* Kepala Staf Brigade 23/Siliwangi yang ikut serta merencanakan operasi penumpasan RMS (1950 - 1953)
* Mendapat tugas belajar di ''Hogere Krijge School'', Den haag, Belanda (1952)
* Perwira perbantukan pada Staf Umum Angkatan Darat (SUAD) dan menjadi Asisten II Staf persiapan Akademi Militer Nasional (1953)
* Kepala Staf Akademi Militer Nasional (1954 - 1956)
* Wakil Gubernur Akademi Militer Nasional (1957 - 1958)
* Gubernur Akademi Militer Nasional (1958 - 1960)
* Kepala Staf Kodam III Siliwangi (1960 - 1962)
* Atase Militer RI di London (1962 - 1964)
* Perwira Pembina di Kodam III Siliwangi (1964 - 1965)
* Asisten III Panglima Angkatan Darat (1965 - 1966)
* Deputi/Asisten Panglima Kopkamtib (1966)
* Pangdam VI Siliwangi (1966 - 1969)
Pada 1969 ia mengakhiri karir di militer.
 
=== Aneka rupaSipil ===
* Duta Besar RI untuk Muangthai (1969 - 1971)
* Duta Besar RI untuk Rakyat Khmer dan juga menjabat Ketua Delegasi RI pada International Commission for Control and Supervision (ICCS) dalam upaya untuk mengakhiri perang Vietnam (1972 - 1975)
* Sekjen ASEAN yang pertama (1976 - 1978)
* Beralih ke swasta menjadi direktur utama Propelat, lalu mengundurkan diri dan aktif pada Forum Studi & Komunikasi (FOSKO) TNI-AD (Setelah 1978).
 
== Kehidupan pribadi ==
* Ketika menjabat sebagai Pangdam Siliwangi, H.R. Dharsono sangat dekat dengan mahasiswa dan sering ikut siaran malam hari di radio mahasiswa Bandung, [[Radio Mara]]. Ia menyamar dengan sebutan '''Bang Kalong''', karena datangnya selalu di malam hari. Dalam siarannya ini, Bang Kalong berbicara tentang masalah sosial dan menerima keluhan-keluhan masyarakat dari masyarakat tentang apa saja.
H.R. Dharsono meninggalkan seorang istri, Andrijana, enam orang anak dan 14 orang cucu.
 
== Aneka rupa ==
* Ketika menjabat sebagai Pangdam VI/Siliwangi, H.R. Dharsono sangat dekat dengan mahasiswa dan sering ikut siaran malam hari di radio mahasiswa Bandung, [[Radio Mara]]. Ia menyamar dengan sebutan '''Bang Kalong''', karena datangnya selalu di malam hari. Dalam siarannya ini, Bang Kalong berbicara tentang masalah sosial dan menerima keluhan-keluhan masyarakat dari masyarakat tentang apa saja.
* Penyanyi kesayangan Pak Ton adalah [[Andy Williams]] dengan lagunya "The Impossible Dream". Pada hari ia dimakamkan, Radio Mara memutar lagu ini berulang-ulang.
* Pak Ton semasa menjadi [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Pangdam VI/Siliwangi]] pernah mengeluarkan Surat Perintah agar masyarakat [[Jawa Barat]] tidak dikunjungi atau mengunjungi Mantan [[Presiden Indonesia]], [[Soekarno]] pada antara tahun [[1968]] - [[1969]] (Kemungkinan Diperintah oleh [[Soeharto]])
 
== Tanda kehormatan ==
* Pak Ton semasa menjadi [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Pangdam Siliwangi]] pernah mengeluarkan Surat Perintah agar masyarakat [[Jawa Barat]] tidak dikunjungi atau mengunjungi Mantan [[Presiden Indonesia]], [[Soekarno]] pada antara tahun [[1968]] - [[1969]] (Kemungkinan Diperintah oleh [[Soeharto]])
* {{Flag|Kamboja}} :
** [[File:Royal Order of Sahametrei Grand Cross Ribbon Bar.png|70px]] Grand Cross of the [[:en:Royal Order of Sahametrei|Royal Order of Sahametrei]] (27 Januari 1975)<ref>{{Cite book|last=Indonesia. Embassy (Cambodia)|first=Nazaruddin Nasution|date=2002|url=https://www.google.co.id/books/edition/Indonesia_Cambodia/IiBxAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=Indonesia-Cambodia++Forging+Ties+Through+Thick+and+Thin+grand+croix&dq=Indonesia-Cambodia++Forging+Ties+Through+Thick+and+Thin+grand+croix&printsec=frontcover|title=Indonesia-Cambodia
Forging Ties Through Thick and Thin|location=Kamboja|publisher=Embassy of the Republic of Indonesia|pages=45|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/06/08/0028.html Selamat Jalan Pak Ton] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060920100938/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/06/08/0028.html |date=2006-09-20 }}
 
{{kotak mulai}}
* [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/06/08/0028.html Selamat Jalan Pak Ton]
{{Ss-mil}}
 
{{kotak suksesi
{{S-start}}
| jabatan = [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Pangdam VI/Siliwangi]]
{{S-mil}}
| years = 1966–1969
{{Succession box |jabatan = [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi#Pejabat Pangdam|Pangdam Siliwangi]] | years = 1966-1969 |before = [[Ibrahim Aji]] |after = [[A. J. Witono]] }}
| before = [[Ibrahim Adjie]]
{{S-end}}
| after = [[Witono Sarsono]]
}}
{{Ss-enddip}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Thailand]]
| years = 1969–1971
| before = Achmad Yusuf
| after = Soetarto Sigit
}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Kamboja|Duta Besar Indonesia untuk Kamboja]]
| years = 1972–1975
| before = [[Suharnoko Harbani]]
| after = M. Ishak Juarsa
}}
{{kotak selesai}}
 
{{Sekretaris Jenderal ASEAN}}
 
{{DEFAULTSORT:Dharsono, Hartono Rekso}}
 
[[Kategori:Pangdam]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
[[Kategori:Tahanan politik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Pekalongan]]
[[Kategori:Sekretaris Jenderal ASEAN]]
[[Kategori:Tokoh Jawa TengahTNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:PangdamTokoh Siliwangi]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Pekalongan]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tahanan politik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Kamboja]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Thailand]]