Ledia Hanifa Amaliah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pranala luar: kategori |
→cleanup: -> honorifics; fixed infobox |
||
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
| name = Ledia Hanifa Amaliah
| honorific-suffix =
| image = KPU Ledia
| office = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
| term_start = 1 Oktober 2009
| term_end =
| constituency = [[Daftar daerah pemilihan nasional Indonesia|Jawa Barat I]]
| predecessor =
| successor =
| birth_date = {{Birth date and age|1969|4|30|df=y}}
| birth_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| nationality =
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
| relations = [[Raden Hasan Nata Permana]] (kakek)
| spouse =
| parents = Moechsoen (ayah) <br/> Moeliana Sekar Asih (ibu)
| children =
| party = [[Berkas:Contoh Logo Baru PKS.jpg|20px]] [[Partai Keadilan Sejahtera]]
| occupation = [[Politikus]]
| religion =
| website =
}}
'''
Ledia dikenal karena kiprahnya dalam pemberdayaan perempuan. Melalui persinggungannya dengan pergerakan dakwah Islam, ia menunjukan perhatiannya dalam politik, bergabung dengan PKS ketika partai itu masih bernama Partai Keadilan pada 1998. Pada 2009, ia terpilih sebagai [[Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2009–2014|anggota DPR]] mewakili daerah pemilihan Kota Bandung dan Kota Cimahi. Daerah pemilihan yang sama kembali mengantarnya ke DPR pada 2014 dan 2019. Selama duduk di parlemen, ia mencurahkan pandangannya dalam penyusunan sejumlah RUU, termasuk perundangan mengenai jaminan pemenuhan hak-hak disabilitas.
Baris 32:
Ia pernah ditunjuk oleh partainya untuk menggantikan [[Fahri Hamzah]] sebagai [[Daftar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Wakil Ketua DPR]] pada April 2016. Namun, pelantikannya urung karena gugatan yang diajukan Fahri Hamzah.
==
=== Kehidupan awal ===
Ledia melewati masa kecil dan menyelesaikan pendidikannya di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Moechsoen (ayah) dan Meolina Sekar Asih (ibu).<ref>{{Cite web|title=Ini profil Ledia Hanifa, pengganti Fahri sebagai Wakil Ketua DPR|url=https://www.merdeka.com/politik/ini-profil-ledia-hanifa-pengganti-fahri-sebagai-wakil-ketua-dpr.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-10-12}}</ref> Minatnya pada kegiatan sosial dipengaruhi oleh figur kakeknya, [[Raden Hasan Nata Permana]], seorang tokoh koperasi di Jawa Barat yang pernah menjadi [[Daftar anggota Konstituante|anggota Konstituante]] mewakili [[Partai Masyumi]].<ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=9eou96EnD2gC&pg=PA337&dq=%22Hasan+Nata+permana%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi3uf7_4LDsAhXCX3wKHYZoB2oQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=%22Hasan%20Nata%20permana%22&f=false|title=Mengenang hidup orang lain: sejumlah obituari|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-979-9102-22-5|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|title=Raden Hasan Nata Permana - Masjumi - Profil Anggota|url=http://www.konstituante.net/id/profile/MASJUMI_hasan_nata_permana|website=Konstituante.Net|access-date=2020-10-13}}</ref><ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2000|url=https://books.google.co.id/books?id=8uoSAQAAMAAJ&q=%22Hasan+Natapermana%22&dq=%22Hasan+Natapermana%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwifv6fX4LDsAhWIF3IKHZp6DfoQ6AEwA3oECAUQAg|title=Ensiklopedi Sunda: alam, manusia, dan budaya, termasuk budaya Cirebon dan Betawi|publisher=Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-259-7|language=id}}</ref> Otobiografi sang kakek berjudul ''Tapak Kuring Ngaliwat'' menjadi bacaan Ledia saat masih duduk di SD.<ref>{{Cite web|title=Koran Kota|url=http://korankota.co.id/index.php/web/profil/258/ledia-hanifa-sebagai-kader-harus-siap-ditempatkan-di-posisi-apapun|website=korankota.co.id|access-date=28 Mei 2017|archive-date=2017-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20170429045035/http://korankota.co.id/index.php/web/profil/258/ledia-hanifa-sebagai-kader-harus-siap-ditempatkan-di-posisi-apapun|dead-url=yes}}</ref>
Menginjak bangku SMP, Ledia aktif dalam ekstrakurikuler [[Gerakan Pramuka Indonesia|Pramuka]]. Saat tamat SMP pada 1984, ia mendapatkan Penghargaan Penggalang Garuda Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Pusat.<ref name=":4">{{Cite book|last=Fadjri|first=Azrul|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=NWbaAAAAMAAJ&q=ledia+hanifa+%22pramuka%22&dq=ledia+hanifa+%22pramuka%22&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiPpOfUtK7sAhVTfX0KHSkaAtsQ6AEwAHoECAEQAg|title=Perempuan-perempuan pilihan|publisher=Misykat Publication|language=id}}</ref> Setelah itu, ia masuk [[SMA Islam Al Azhar 1 Jakarta|SMA Islam Al-Azhar Kebayoran Baru]].<ref name=":4" /> Pada 1986, tahun keduanya di SMA, ia ikut Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak dan Pandega Pramuka se-Kwartir Cabang Jakarta Pusat dan menyabet prediket peserta terbaik.<ref name=":4" />
=== PKS ===
Ledia menamatkan kuliah di [[Universitas Indonesia|Jurusan Kimia Universitas Indonesia]] pada 1993. Setelah tamat, ia mengerahkan aktivitasnya di bidang pemberdayaan perempuan.<ref>{{Cite news|url=https://m.tempo.co/read/news/2016/04/06/078760331/inilah-ledia-pengganti-fahri-hamzah-apa-hebatnya|title=Inilah Ledia Pengganti Fahri Hamzah, Apa Hebatnya?|last=Ghoida Rahmah|newspaper=[[Tempo.co]]|access-date=29 Mei 2017|archive-date=2016-04-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20160430062446/https://m.tempo.co/read/news/2016/04/06/078760331/inilah-ledia-pengganti-fahri-hamzah-apa-hebatnya|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://mediaindonesia.com/news/read/38853/ledia-hanifa-gantikan-fahri-hamzah/7 April 2016|title=Ledia Hanifa Gantikan Fahri Hamzah|date=7 April 2016|newspaper=[[Media Indonesia]]|access-date=29 Mei 2017}}</ref> Ia bergabung dengan PKS pada 1998, duduk sebagai anggota Deputi Kewanitaan untuk Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Jakarta.<ref>{{Cite news|url=https://profil.merdeka.com/indonesia/l/ledia-hanifa-amaliah/|title=Ledia Hanifa Amaliah|newspaper=[[MERDEKA.com|Merdeka.com]]|access-date=29 Mei 2017}}</ref>
Baris 46 ⟶ 48:
Pada 2011, Ledia duduk sebagai staf Bidang Kebijakan Publik untuk DPP PKS. Setelah kepemimpinan PKS beralih ke [[Sohibul Iman]] pada 2015, Ledia mengetuai Bidang Ketenagakerjaan, Petani, dan Nelayan (BPN) DPP PKS.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=http://www.gulalives.co/2016/04/12/kenalan-dengan-ledia-hanifa-srikandi-pertama-indonesia-yang-jadi-pimpinan-dpr/|title=Kenalan dengan Ledia Hanifa, Srikandi Pertama Indonesia yang Jadi Pimpinan DPR|last=Purnawan|first=Dwi|date=12 April 2016|website=Gulalives|access-date=28 Mei 2017}}{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
=== DPR ===
[[Berkas:Ledia Hanifah Wakil Ketua Komisi VIII.jpg|jmpl|258x258px|Ledia Hanifa, 2016]]Melalui PKS, Ledia terpilih sebagai anggota DPR mewakili daerah pemilihan [[Kota Bandung]] dan [[Kota Cimahi]] hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|pemilihan umum 2009]]. Ia tercatat sebagai anggota legislatif perempuan dari PKS bersama [[Herlini Amran]] dan [[Yoyoh Yusroh]].<ref>{{Cite web|url=http://www.jurnalparlemen.com/view/2011/pks-mengaku-tak-kesulitan-penuhi-kuota-perempuan.html|title=PKS Mengaku Tak Kesulitan Penuhi Kuota Perempuan|last=Dzikry Subhanie|website=www.jurnalparlemen.com|access-date=29 Mei 2017}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Oleh partainya, ia ditempatkan di Komisi IX yang menangani persoalan kesehatan, ketenagakerjaan, kependudukan, dan transmigrasi.<ref name=":0" /> Pada periode pertamanya di DPR, Ledia mengetuai dua panitia kerja rancangan undang-undang (RUU), yakni tentang jaminan produk halal dan perlindungan anak, masing-masing disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014.<ref name=":1">{{Cite news|last=Kanis Dursin|url=http://www.rappler.com/indonesia/131399-profil-ledia-hanifa-amaliah-pejuang-warga-terpinggirkan|title=Ledia Hanifa, pejuang warga terpinggirkan|newspaper=Rappler|access-date=28 Mei 2017}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|url=http://www.lediahanifa.com/2013/11/tent.html|title=Tentang Ledia|last=Hanifa|first=Ledia|website=www.lediahanifa.com|access-date=2018-12-01}}</ref>
Pada periode keduanya, Ledia duduk di Komisi VIII yang membidangi lingkup sosial, agama, bencana, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada akhir 2013, ia diangkat sebagai Wakil Ketua Komisi VIII. Melalui kedudukannya, ia mencurahkan perhatiannya dalam masalah sosial dan pemberdayaan perempuan. Ia terlibat dalam pembahasan undang-undang mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam rapat panitia khusus yang diikutinya, BPJS Kesehatan menerima usulan DPR agar biaya persalinan ditanggung oleh [[BPJS Kesehatan]].<ref name=":1" />
Menyikapi diskriminasi yang dialami oleh penyandang disabiltas, Ledia mengangkat pentingnya menyiapkan sarana dan prasarana jangka panjang bagi penyandang disabilitas dalam rangka memberdayakan dan mengoptimalkan potensi mereka.<ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/504448/legislator-paradigma-terhadap-disabilitas-perlu-diubah|title=Legislator: paradigma terhadap disabilitas perlu diubah|newspaper=[[ANTARA]] |access-date=28 Mei 2017}}</ref> Ia melihat masyarakat dan pemerintah masih cenderung abai pada hak-hak penyandang disabilitas. "Salah satunya terkait hak hidup. Banyak yang masih memberi stigma kutukan ataupun malapetaka bagi mereka yang berkekurangan secara fisik maupun mental."<ref name=":2">{{Cite news|url=http://www.rappler.com/indonesia/126291-dpr-sahkan-uu-penyandang-disabilitas|title=RUU disahkan, hak penyandang disabilitas dijamin undang-undang|newspaper=Rappler|access-date=28 Mei 2017}}</ref> Melalui panitia kerja yang diketuai Ledia, Komisi VIII memulai pembahasan pembentukan aturan perundangan mengenai penyandang disabilitas. Pada 17 Maret 2016, RUU penyandang disabilitas disahkan sebagai UU oleh DPR.<ref name=":2" /><ref>{{Cite news|url=http://www.antaranews.com/berita/550908/uu-disabilitas-makin-lindungi-penyandang-disabilitas|title=UU Disabilitas makin lindungi penyandang disabilitas|newspaper=[[ANTARA]]|access-date=28 Mei 2017}}</ref> Dalam pembahasan RUU tentang penyandang disabilitas, Kanis Dursin mencatat, Ledia telah mengubah paradigma belas kasihan (''charity base'') bagi penyandang disabilitas menjadi pemenuhan hak (''right base''). Oleh karena itu, semua tuntutan dalam undang-undang tersebut wajib dipenuhi. "Dalam hal pendidikan," tulis Kanis menyebutkan salah satu contoh, "Ledia memastikan para penyandang disabilitas mendapat pendidikan dan berhak mendapat beasiswa."<ref name=":1" />
Pada April 2016, Ledia ditunjuk oleh partainya untuk menjabat sebagai Wakil Ketua DPR-RI, menggantikan [[Fahri Hamzah]].<ref>{{Cite news|url=https://beritagar.id/artikel/berita/alasan-pks-pilih-perempuan-gantikan-fahri-hamzah|title=Alasan PKS pilih perempuan gantikan Fahri Hamzah|last=Mohammad|first=Yandi|date=7 April 2016|newspaper=beritagar.id|language=en|access-date=29 Mei 2017|archive-date=2017-06-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20170628160400/https://beritagar.id/artikel/berita/alasan-pks-pilih-perempuan-gantikan-fahri-hamzah|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://news.detik.com/berita/3197743/pengganti-ledia-hanifa-di-komisi-viii-dpr-akan-dilantik-fahri-hamzah|title=Pengganti Ledia Hanifa di Komisi VIII DPR akan Dilantik Fahri Hamzah?|last=Toriq|first=Ahmad|newspaper=[[DetikCom|Detik]]|access-date=28 Mei 2017}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://pks.id/content/tunjuk-ledia-sebagai-pimpinan-dpr-pks-beri-tempat-bagi-perempuan-berprestasi|title=PKS Tunjuk Ledia Sebagai Pimpinan DPR, PKS Beri Tempat Bagi Perempuan Berprestasi|website=pks.id|access-date=28 Mei 2017}}</ref> Fahri dipecat dari seluruh keanggotan dan jabatan kepartaian PKS karena dianggap sering mengeluarkan pernyataan kontroversional.<ref>{{Cite news|url=http://www.cnnindonesia.com/politik/20160421071220-32-125396/sebagai-pengganti-ledia-tak-canggung-bertemu-fahri-hamzah/|title=Sebagai Pengganti, Ledia Tak Canggung Bertemu Fahri Hamzah|newspaper=CNN Indonesia|access-date=29 Mei 2017}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/04/07/06100011/Siapa.Ledia.Hanifa.Srikandi.PKS.Pengganti.Fahri.Hamzah.?page=2|title=Siapa Ledia Hanifa, Srikandi PKS Pengganti Fahri Hamzah?|last=Ihsanuddin|newspaper=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|access-date=28 Mei 2017}}</ref> Namun, gugatan hukum yang diajukan Fahri terhadap PKS membuat pelantikan Ledia tertunda hingga saat ini.
Memasuki masa sidang kedua pada awal 2017, Ledia mendapat amanah baru dengan menjadi anggota Komisi X yang membidangi Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Ekonomi Kreatif serta Pariwisata.<ref name=":3" />
Baris 73 ⟶ 74:
* [https://www.youtube.com/watch?v=kIFiqT2NG2M&ab_channel=DPRRI Profil] di kanal Youtube DPR RI
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Barat, 2019}}
[[Kategori:Aktivis pemberdayaan perempuan Indonesia]]▼
[[Kategori:Aktivis perempuan Sunda]]
▲[[Kategori:Aktivis pemberdayaan perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]▼
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Keadilan Sejahtera]]
[[Kategori:Tokoh politik Sunda]]▼
[[Kategori:Anggota DPR RI 2009–2014]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
▲[[Kategori:Tokoh politik Sunda]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
|