Pacaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Si Fukuro (bicara | kontrib)
k Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
'''Pacaran''' ({{lang-en|courtship}}) adalah periode perkenalan antara dua individu sebelum [[perkawinan]] atau hubungan romantis ''de facto''.<ref>Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] (Edisi Ketiga, 2002:807), pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan; (atau) berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah mengencani; (atau) menjadikan dia sebagai pacar. Sementara kencan sendiri menurut [[kamus]] tersebut (lihat halaman 542) adalah berjanji untuk saling bertemu di suatu tempat dengan waktu yang telah ditetapkan bersama.</ref> Pacaran secara tradisional dapat dimulai setelah [[pertunangan]] dan dapat berakhir dengan [[perkawinan]]. Pacaran mungkin hal informal dan privat antara 2 orang atau mungkin hal publik, atau berupa [[Perjodohan|perjodohan dengan persetujuan keluarga]]. Dulu, waktu pertunangan formal, peran pria adalah untuk "merayu" seorang wanita dan mengajak dia untuk memahami prianya dan pertimbangan dia terhadap [[Lamaran pernikahan|lamaran perkawinan]].
 
Pacaran sebagai praktik sosial adalah fenomena yang relatif baru, dan hanya muncul dalam beberapa abad terakhir. Dari pandangan [[antropologi]] dan [[sosiologi]], pacaran terkait dengan [[institusi]] sosial lain seperti perkawinan dan [[keluarga]] yang telah berubah cepat, karena dipengaruhi efek kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran. Selama masyarakat berevolusi dari [[pemburu-pengumpul]] menjadi [[Peradaban|masyarakat yang beradab]], ada banyak perubahan terhadap hubungan antar-orang. Bahkan, imperatif [[Biologi|biologis]] bahwa seorang [[Perempuan|wanita]] dan [[Laki-laki|pria]] harus [[Persetubuhan|bersetubuh]] untuk prokreasi manusia sedang dilewati oleh [[Inseminasi|fertilisasi dalam vivo]].
 
== Sejarah ==
Baris 19:
Pada pertengahan abad ke-20, munculnya [[pengaturan kelahiran]] dan prosedur [[aborsi]] yang lebih aman mengurangi tekanan menikah sebagai cara memenuhi keinginan seksual. Jenis hubungan baru terbentuk; orang dapat hidup bersama tanpa perkawinan dan tanpa [[anak]]. Informasi [[seksualitas manusia]] bertambah, dan dengan itu penerimaan semua jenis orientasi seksual yang konsensual menjadi lebih umum. Sekarang, institusi pacaran terus cepat berevolusi dan muncul kesempatan dan pilihan baru terutama melalui [[Kencan online|pacaran online]].{{Citation needed|date=August 2022}}
 
Manusia telah dibandingkan dengan spesies lain dalam hal perilaku seksual. [[Ilmu saraf|Neurobiolog]] [[{{ill|Robert Sapolsky]]|en}} membuat spektrum reproduksi, dengan sisi satunya berupa [[spesies turnamen]], dimana jantan bersaing secara sengit untuk hak istimewa reproduksi dengan betina, dan sisi satunya lagi berupa [[ikatan pasangan]], dimana jantan dan betina membentuk ikatan sepanjang kehidupan mereka.<ref name="twsDecM11fss">{{cite news|author=Robert Sapolsky|year=2005|title=Biology and Human Behavior: The Neurological Origins of Individuality, 2nd edition|trans-title=Biologi dan Perilaku Manusia: Asal Usul Neurologis Individualitas, edisi ke-2|url=https://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|publisher=The Teaching Company|archive-url=https://web.archive.org/web/20130824092905/http://www.amazon.co.uk/Biology-Human-Behavior-Neurological-Individuality/dp/B00DTUY66C|archive-date=2013-08-24|access-date=2010-12-07|quote=(lectures on CD-audio)<br>[(ceramah dalam CD-audio}]|url-status=live}}</ref> Menurut Sapolsky, manusia agak berada di tengah spektrum ini, artinya manusia membentuk ikatan pasangan, tetapi ada kemungkinan perselingkuhan atau pergantian pasangan.<ref name="twsDecM11fss" /> Pola perilaku spesies-spesies tersebut memberikan konteks untuk aspek [[reproduksi manusia]], termasuk pacaran. Namun, salah satu ciri khas spesies manusia adalah ikatan pasangan sering dibentuk tanpa keinginan reproduksi. Pada masa modern, penekanan institusi perkawinan, secara tradisional dideskripsikan sebagai ikatan pria-wanita, telah mengaburkan ikatan pasangan sesama jenis dan transgender dan fakta bahwa banyak pasangan heteroseksual berpasangan seumur hidup tanpa anak atau pasangan yang punya anak dapat bercerai. Oleh karena itu, konsep perkawinan sedang berubah di banyak negara.                                       
== Pandangan ==
===Islam===
{{main|zina}}
Dalam pandangan [[Islam]], [[pacaran]] atau [[pergaulan bebas]] dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip [[Islam]] yang menekankan pada [[kesucian]] [[hubungan]] antara [[pria]] dan [[wanita]]. [[Pergaulan bebas]] dalam hal ini mencakup segala bentuk [[hubungan]] antara [[pria]] dan [[wanita]] yang melampaui [[Syariat Islam|batasan syariat]] tanpa adanya ikatan [[pernikahan]] yang sah.<ref>{{Cite journal|last=Thomas|first=Maria Carmelita Patricia|last2=Maria|first2=Cindy|date=2021-05-10|title=Studi Komparatif Mengenai Mindset antara Pria/Wanita yang Terikat Pernikahan dan Pria/Wanita yang Bercerai di Kota Bandung|url=http://dx.doi.org/10.15408/tazkiya.v9i1.18939|journal=TAZKIYA: Journal of Psychology|volume=9|issue=1|pages=64–75|doi=10.15408/tazkiya.v9i1.18939|issn=1412-1735}}</ref>
 
''[[Al-Qur'an]]'' dengan tegas melarang umat [[Islam]] mendekati [[zina]], yang merupakan perbuatan [[Dosa besar dalam Islam|dosa besar]]. <ref name=":1">{{Cite journal|last=Fatih|first=Muhammad|date=2019-08-16|title=Pendidikan Seks dalam Al-Qur’an; Perspektif Tafsir Tarbawi tentang Larangan Mendekati Zina|url=http://dx.doi.org/10.32616/tdb.v8.2.176.7-14|journal=Ta'dibia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam|volume=8|issue=2|pages=7–14|doi=10.32616/tdb.v8.2.176.7-14|issn=2088-4540}}</ref>[[Allah|Allah berfirman]]:
{{Blockquote
|text= Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." | |author=(QS. Al-Isra' 17:32)
}}
 
menurut para [[Sunni|ulama Sunni]] memahami [[ayat]] ini sebagai dasar bahwa segala bentuk [[pergaulan]] yang dapat mengarah pada [[zina]], seperti [[pergaulan bebas]], harus dihindari. [[Sunni|Ulama Sunni]] sepakat bahwa menjaga jarak antara [[pria]] dan [[wanita]] yang bukan mahram sangat penting untuk mencegah terjadinya [[fitnah]] dan [[dosa]].<ref name=":1" />
 
Salah satu [[prinsip]] yang diajarkan dalam [[Islam]] adalah pentingnya menjaga [[hijab]] atau batasan dalam [[interaksi]] antara [[pria]] dan [[wanita]] yang bukan [[Mahram untuk Najwa|mahram]].<ref name=":2">{{Cite journal|last=Majri|first=Athifa Khalisha|last2=Khairani|first2=Uswah|last3=Zahara|first3=Putri|last4=Nurjanah|first4=Nyai Ai|last5=Wismanto|first5=Wismanto|date=2024-01-23|title=Pentingnya Pendidikan Menjaga Aurat Antara Mahram dalam Islam|url=http://dx.doi.org/10.60126/maras.v2i1.165|journal=MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin|volume=2|issue=1|pages=163–176|doi=10.60126/maras.v2i1.165|issn=2987-811X}}</ref> [[Sunni|Ulama Sunni]] seperti [[Al-Ghazali|Imam Al-Ghazali]] dan [[As-Suyuti|Imam As-Suyuti]] mengajarkan bahwa menjaga [[kesucian]] dan [[kehormatan]] dalam [[pergaulan]] adalah bagian dari ketaatan kepada [[Allah]]. Hal ini meliputi larangan untuk berdua-duaan ([[khalwat]]) dan melakukan kontak fisik yang tidak halal.<ref name=":2" />
 
Hadis [[Muhammad]] juga menekankan hal ini:{{Blockquote
|text= Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali bersama mahramnya.” | |author=(HR. Bukhari dan Muslim)
}}
 
[[Hadis]] ini dijadikan acuan oleh para [[Sunni|ulama Sunni]] untuk menekankan pentingnya menjaga interaksi yang sesuai [[Syariat Islam|syariat]], guna menghindari terjadinya perbuatan [[maksiat]].
 
Ulama Sunni, berpendapat bahwa pergaulan bebas memiliki dampak negatif yang luas, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Kerusakan moral Pergaulan bebas dinilai dapat merusak moral individu, terutama jika hubungan yang terjalin hanya didasari [[nafsu]] tanpa adanya komitmen yang sah.<ref>{{Cite journal|last=Jundiyana|first=Haniyah|last2=Rakhmaditya Dewi Noorizki|date=2024-01-28|title=Kelekatan di Masa Dewasa Awal pada Individu yang Menjalin Hubungan tanpa Komitmen|url=http://dx.doi.org/10.17977/um070v4i12024p21-30|journal=Flourishing Journal|volume=4|issue=1|pages=21–30|doi=10.17977/um070v4i12024p21-30|issn=2797-9865}}</ref>[[Pergaulan bebas]] sering kali menimbulkan [[masalah sosial]], seperti [[Seks pranikah|kehamilan di luar nikah]], [[aborsi]], dan ketidakjelasan status anak.<ref>{{Cite journal|last=Kudrat|date=2016-04-01|title=STATUS ANAK DI LUAR NIKAH DALAM PERSPEKTIF SEJARAH SOSIAL|url=http://dx.doi.org/10.22373/petita.v1i1.78|journal=PETITA: JURNAL KAJIAN ILMU HUKUM DAN SYARIAH|volume=1|issue=1|doi=10.22373/petita.v1i1.78|issn=2549-8274}}</ref>[[Pergaulan bebas]] juga dapat menyebabkan desas-desus dan fitnah yang merusak reputasi seseorang, baik pria maupun wanita.<ref>{{Cite journal|last=Kusnadi|first=Kusnadi|last2=Khatimah|first2=Khusnul|last3=Saputra|first3=Arham Hadi|date=2021-10-30|title=Gibah dan Fitnah dalam Pandangan Islam|url=http://dx.doi.org/10.47435/retorika.v3i2.744|journal=RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam|volume=3|issue=2|pages=149–158|doi=10.47435/retorika.v3i2.744|issn=2715-2103}}</ref>
 
== Aktivitas & durasi ==