Faisol Riza: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
SebutirDebu (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
(37 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{BLP sources|date=Oktober 2024}}
{{Like resume|date=Oktober 2024}}
}}▼
{{Kembangkan|date=Oktober 2024}}
{{Infobox Officeholder
|
| office = [[Daftar Wakil Menteri Perindustrian Indonesia|Wakil Menteri Perindustrian Indonesia]] ke-3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| birth_place
|
|
|
| relations = [[Dhohir Farisi]] (Adik) <br/> [[Hasan Aminuddin]] (Sepupu) <br/> [[Dini Rahmania]] (Keponakan)
|
| alma_mater = [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]<br/>[[Universitas Indonesia]]▼
|
|
| 1namedata1 = [[Bambang Soesatyo]] <br/> [[Puan Maharani]]
|
|
| parliamentarygroup1 = [[Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa]]
| constituency1 = [[Jawa Timur II (daerah pemilihan)|Jawa Timur II]]
| majority1 = 82.777 ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]])<br/>214.779 ([[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]])
| termend1 = 20 Oktober 2024<br><small>Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2019</small>
}}'''Faisol Riza''' ({{lahirmati|[[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]|1|1|1973}}) adalah seorang [[santri]] dan [[Aktivisme|aktivis]] pejuang reformasi yang sempat diculik, tetapi dikembalikan. Ia dikenal sebagai kerabat [[Hasan Aminuddin]] mantan [[Bupati Probolinggo]].<ref>{{Cite web|last=RI|first=Setjen DPR|date=|title=Profil Anggota DPR RI - Dewan Perwakilan Rakyat|url=http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|website=www.dpr.go.id|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20201116164541/http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/1698|archive-date=2020-11-16|dead-url=yes|access-date=15 November 2020}}</ref>
▲|birth_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Kota Probolinggo|Probolinggo]], [[Jawa Timur]]
▲|party = {{Parpolicon|PKB}}<br><small>(sebelumnya [[Partai Rakyat Demokratik]])</small>
▲|spouse =
▲|parents =
▲|alma_mater = [[Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
▲}}
== Karir Politik ==
Ia sempat menjadi ketua PRD untuk mempersiapkan keikutsertaan dalam Pemilu. Namun kemudian Faisol
Seiring perburuan oleh Orde Baru terhadap aktivis yang dianggap mengganggu kekuasaan dan dipicu pula oleh peristiwa ''Ledakan Tanah Tinggi'',<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=17 Mei 1999|title=Bom Misterius dari Tanahtinggi|url=https://majalah.tempo.co/read/investigasi/94984/bom-misterius-dari-tanahtinggi|work=[[Tempo.co]]|access-date=15 November 2020|archive-date=2022-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20220928201716/https://majalah.tempo.co/read/investigasi/94984/bom-misterius-dari-tanahtinggi|dead-url=no}}</ref> maka Faisol
Selanjutnya Faisol
<blockquote>''" Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi. "'' <ref name=merdeka/></blockquote>▼
▲===Penculikan dan Penyiksaan===
▲Seiring perburuan oleh Orde Baru terhadap aktivis yang dianggap mengganggu kekuasaan dan dipicu pula oleh peristiwa ''Ledakan Tanah Tinggi'',<ref>{{Cite news|last=Administrator|date=17 Mei 1999|title=Bom Misterius dari Tanahtinggi|url=https://majalah.tempo.co/read/investigasi/94984/bom-misterius-dari-tanahtinggi|work=[[Tempo.co]]|access-date=15 November 2020}}</ref> maka Faisol Reza mulai melarikan diri dari kejaran. Ia sempat bersembunyi di RSCM, tetapi terus dikejar hingga terpojok di lantai dua. Ia dipukul dan ditendang sehingga badannya penuh lebam dan kacamatanya pecah.<ref name=merdeka/> Ulu hatinya juga dipukul, sehingga tak sanggup berteriak. Matanya ditutup dan dibawa ke suatu tempat dengan todongan pistol di pinggang agar tak berani melawan.<ref name=era>[https://era.id/afair/7202/kembalinya-aktivis-yang-hilang ''Kembalinya Aktivis yang Hilang''.] dari situs era.id</ref>
Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan [[Partai Rakyat Demokratik|PRD (Partai Rakyat Demokratik)]]. Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti [[Amien Rais]], [[Megawati Soekarnoputri]], dan [[Sofjan Wanandi|Sofyan Wanandi]].Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama [[Pius Lustrilanang]], [[Desmond Junaidi Mahesa|Desmond J Mahesa]], dan [[Haryanto Taslam]]. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.<ref name=era/>▼
▲Selanjutnya Faisol Reza dan Raharja Waluyo Jati diinterogasi dengan penyiksaan. Ia mengungkapkan kejamnya penyiksaan tersebut yang meningkat bertahap di setiap pertanyaan:
Faisol
▲<blockquote>''"Setiap jawaban berhadiah pukulan. Kalau tidak menjawab, dua pukulan. Pertanyaan kelima sudah menggunakan setruman. Tangan diborgol ke kursi. kaki juga (diborgol) ke kaki kursi."'' <ref name=merdeka/></blockquote>
Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol
▲Pertanyaan interogasi yang diajukan berkisar aktivitas mereka di SMID (Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi) dan PRD (Partai Rakyat Demokratik). Mereka juga ditanya hubungannya dengan jaringan pro demokrasi serta tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais, Megawati Soekarnoputri, dan Sofyan Wanandi.Mereka kemudian menyadari bahwa dikurung dan disiksa bersama [[Pius Lustrilanang]], Desmond J Mahesa, dan [[Haryanto Taslam]]. Lalu kemudian bersama Herman Hendrawan, Yani Afri, dan Sonny.<ref name=era/>
Penyiksaan ini, walaupun secara fisik telah sembuh, mendatangkan trauma di kemudian hari. Faisol
▲Faisol Reza kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke Purbolinggo, ke rumah orangtuanya. Waluyo Djati ke ''flyover'' Cipinang dan dibekali tiket dan uang saku untuk pulang. Sementara Herman Hendrawan tak jelas kabarnya.<ref name=era/>
▲Menurut pengakuan ibunya yang baru mengetahui penyiksaan ini di kemudian hari, Faisol Reza bersama Waluyo Jati ditidurkan di atas balok es dalam keadaan telanjang dan luka-luka di tubuhnya adalah akibat sundutan rokok. Penyiksaan paling berat adalah disetrum dan digantung terbalik dengan tali.<ref name=suara/>
▲Penyiksaan ini, walaupun secara fisik telah sembuh, mendatangkan trauma di kemudian hari. Faisol Reza diketahui ketakutan saat duduk di atas kursi. Kakinya selalu dinaikkan. Ia juga ketakutan dan kaget bila ada kucing tiba-tiba lewat. Ia juga tinggal berpindah-pindah setelah dibebaskan, untuk menghindari pengintaian intel.<ref name=suara/>
==Referensi==
Baris 88 ⟶ 59:
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Jawa Timur, 2019 |state=collapsed}}
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]▼
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
▲[[Kategori:Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Probolinggo]]
[[Kategori:Tokoh dari Kraksaan]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
Baris 98 ⟶ 73:
[[Kategori:Politikus Partai Kebangkitan Bangsa]]
[[Kategori:Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
[[Kategori:
[[Kategori:Menteri Kabinet Merah Putih]]
|