Tata bahasa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan konten dan referensi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(20 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Tata bahasa''', '''jalan bahasa''',<ref>{{Kamus|jalan bahasa}}</ref> '''nahu''',<ref>{{Kamus|nahu}}</ref> '''paramasastra''',<ref>{{Kamus|paramasastra}}</ref> atau '''gramatika'''<ref>{{Kamus|gramatika}}</ref> adalah jenis kaidah [[bahasa]] yang mengatur kriteria penggunaan [[kata]] dan [[kalimat]].<ref>{{Cite book|last=Purwito, dkk.|date=2016|url=http://digilib.isi.ac.id/4693/1/E-Book%20Cinta%20Bahasa%20Indonesia.pdf|title=Cinta Bahasa Indonesia, Cinta Tanah Air|location=Yogyakarta|publisher=Badan Penerbit ISI Yogyakarta|isbn=978-602-6509-02-4|pages=20|url-status=live}}</ref> Kedudukan kajian tata bahasa merupakan yang utama dalam [[Pemerolehan bahasa|pembelajaran bahasa]], khususnya pada pendekatan struktural.<ref>{{Cite book|last=Krissandi, A. D. S., Widharyanto, B., dan Dewi, R. P.|date=2017|url=https://repository.usd.ac.id/35928/1/Pembelajaran%20Bahasa%20untuk%20SD.pdf|title=Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SD: Pendekatan dan Teknis|location=Bekasi|publisher=Penerbit Media Maxima|isbn=978-602-8847-87-2|editor-last=Diman|editor-first=Thomas|pages=2|url-status=live}}</ref> Tata bahasa merupakan bahan kajian bagi para pengajar dan pembelajar bahasa.<ref>{{Cite journal|last=Pangesti|first=Fida|date=2017|title=Tata Bahasa Komunikatif dalam Pembelajaran BIPA Kelas Pemula (A1)|url=https://eprints.umm.ac.id/45020/19/Similarity%20-%20Pangesti%20-%20Tata%20bahasa%20komunikatif%20kelas%20pemula%20pembelajaran%20BIPA.pdf|journal=Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing|volume=X|pages=162}}</ref> Sementara itu, pada abad ke-16 dan ke-17 yang merupakan [[Abad Pencerahan]], para [[sarjana]] banyak mengkaji mengenai pembahasan, penyusunan dan perbandingan tata bahasa.<ref>{{Cite book|last=Nasution|first=Sahkholid|date=2017|url=http://repository.uinsu.ac.id/2034/1/6.%20Buku%20Linguistik%20Arab.pdf|title=Pengantar Linguistik Bahasa Arab|location=Sidoarjo|publisher=CV. Lisan Arabi|isbn=978-602-70113-8-0|editor-last=Kholison|editor-first=Moh.|pages=17-18|url-status=live}}</ref> Tata bahasa juga merupakan salah satu permasalahan utama dalam kegiatan pembelajaran [[membaca]] dan [[menulis]].<ref>{{Cite book|date=2019|url=https://ustjogja.ac.id/journal/download/SITI%20ROCHMIYATI.pdf|title=Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya dalam Perspektif Masyarakat 5.0|location=Yogyakarta|publisher=Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dan HISKI Komisariat UST-UTY|isbn=978-602-356-262-6|editor-last=Macaryus, S., dkk.|pages=300|url-status=live}}</ref>
== Teori ==
[[Berkas:Errare_humanum_est.jpg|jmpl|Beberapa kata ber[[bahasa Latin]]. Bahasa ini merupakan salah satu jenis bahasa yang dikaji oleh para ahli tata bahasa tradisional.|145x145px]]
[[Berkas:Ludwig_Wittgenstein.jpg|jmpl|[[Ludwig Wittgenstein]], tokoh yang memperkenalkan teori tata permainan bahasa.|212x212px]]
=== Tata bahasa tradisional ===
Istilah "tata bahasa tradisional" digunakan untuk mewakili sikap dan metode dalam kajian [[bahasa]] sebelum berkembangnya [[linguistik]]. Pembatasan masa penggunaan tata bahasa ini dimulai pada masa [[Yunani Kuno]] dan masa [[Romawi Kuno]] hingga abad ke-18 oleh para pakar tata bahasa preskriptif selama [[Abad Pencerahan]]. Analisis tata bahasa tradisional umumnya mengkaji bahasa deklinatif antara lain [[bahasa Yunani]], bahasa Romawi dan [[bahasa Latin]]. Bahasa deklinatif ini memberikan kategori, kasus, jumlah atau jenis melalui perubahan kata.<ref>{{Cite book|last=Siminto|date=2013|url=http://lib.unnes.ac.id/39139/1/Pengantar%20Linguistik.pdf|title=Pengantar Linguistik|location=Semarang|publisher=Penerbit Cipta Prima Nusantara|editor-last=Irawati|editor-first=Retno Purnama|pages=26|url-status=live}}</ref>
=== Tata permainan bahasa ===
[[Tata Permainan Bahasa|Tata permainan bahasa]] merupakan salah satu hasil pemikiran dari [[Ludwig Wittgenstein]]. Teori ini berawal dari pengubahan pandangan Wittgenstein dari "arti adalah gambaran" menjadi arti adalah kegunaan". Pandangan baru dari Wittgenstein berlawanan dengan atomisme logis yang merupakan pandangan awalnya dalam [[filsafat bahasa]]. Peralihan pandangan ini dimulai ketika Wittgenstein menyadari bahwa bahasa memiliki banyak fungsi yang dapat digunakan untuk memahami kenyataan. Inti dari teori tata permainan bahasa adalah adanya aturan pemakaian bahasa yang disebut sebagai tata bahasa. Aturan ini terdapat pada jenis bahasa tertentu yang terdiri dari kata-kata.<ref>{{Cite book|last=Hamidah|date=2017|url=http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2334/1/Filsafat%20Bahasa-Naila%20Pustaka-2017-442%20hlm-Full.pdf|title=Filsafat Pembelajaran Bahasa: Perspektif Strukturalisme dan Pragmatisme|location=Bantul|publisher=Naila Pustaka|isbn=978-602-1290-43-9|pages=38-39|url-status=live}}</ref>
=== Tata bahasa fungsional sistemik ===
[[Berkas:Michael_Halliday_at_his_90th_birthday_symposium,_2015.jpg|jmpl|[[Michael Halliday]] merupakan tokoh yang mengemukakan teori tentang tata bahasa fungsional sistemik.]]
Tata bahasa fungsional sistemik adalah model tata bahasa yang dikembangkan oleh [[Michael Halliday]]. Dalam teorinya ini, pengaturan [[fungsi bahasa]] ditentukan dan disusun oleh satuan bahasa. Tata bahasa fungsional sistemik mengutamakan peran bahasa sebagai [[semiotika]] sosial. Persoalan utamanya dalam lingkup tataran [[klausa]].<ref>{{Cite journal|last=Anwar|first=Miftahulkhairah|date=2010|title=Asumsi-Asumsi Linguistik Fungsional bagi Pengajaran Sintaksis|url=https://miftahulkhairahanwar.id/wp-content/uploads/2020/04/ASUMSI-ASUMSI-LINGUISTIK-FUNGSIONAL.pdf|journal=Prosiding Seminar Nasional: Idiosinkrasi Pendidikan Karakter Melalui Bahasa dan Sastra|publisher=Keppel Pres Yogyakarta|pages=5|isbn=978-979-3075-79-2}}</ref>
== Pengembangan ==
[[Berkas:Noam_Chomsky_portrait_2017.jpg|jmpl|[[Noam Chomsky]], tokoh yang memperkenalkan perangkat pemerolehan bahasa.|180x180px]]
Pengembangan tata bahasa pada [[manusia]] dimulai pada tahap anak, yaitu berusia sekitar dua hingga tiga tahun. Pada masa ini, anak mulai
== Kajian ==
=== Sintaksis ===
[[Sintaksis]] khusus mengkaji tata bahasa pada tuturan yang memiliki hubungan antarkata.<ref>{{Cite book|last=Noortyani|first=Rusma|date=2017|url=http://eprints.ulm.ac.id/2990/1/Buku_Ajar_Sintaksis_Rusma_Noortyani_ISBN.pdf|title=Buku Ajar Sintaksis|location=Yogyakarta|publisher=Penebar Pustaka Media|isbn=978-602-5414-27-5|pages=2|url-status=live}}</ref> Bahasan di dalam sintaksis berkaitan dengan penggabungan kata hingga menjadi satuan bahasa yang berbentuk frasa, klausa dan kalimat. Kedudukan ketiga satuan tata bahasa ini lebih besar dibandingkan dengan kata. Keinginan pembicara terkait struktur semantik menjadi dasar bagi tata bahasa di dalam sintaksis untuk penempatan [[morfem]] suprasegmental pada [[intonasi]].<ref>{{Cite book|last=Supriyadi|date=2014|url=https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/221/Sintaksis-Bahasa-Indonesia.pdf|title=Sintaksis Bahasa Indonesia|location=Gorontalo|publisher=UNG Press|isbn=978-979-1340-62-5|editor-last=Munaris|pages=1|url-status=live}}</ref>
=== Konteks tuturan ===
[[Konteks]] tuturan merupakan salah satu bagian dari tata bahasa yang meliputi aspek fisik atau latar sosial dari ekspresi tuturan yang relevan. Kedudukannya sebagai salah satu komponen situasi tuturan. Konteks tuturan terbagi menjadi dua jenis yaitu koteks dan kinteks. Koteks merupakan fisik tuturan dengan tuturan lain. Sementara kinteks merupakan konteks dengan latar sosial.<ref>{{Cite book|last=Damayanti, R., dan Suryandari, S.|date=2017|url=https://erepository.uwks.ac.id/6463/1/13%20cover-Daftar%20isi%20buku%20Baru.pdf|title=Psikolinguistik: Tinjauan Bahasa Alay dan Cyberbullying|publisher=Kresna Bina Insan Prima|isbn=978-602-6276-24-7|pages=97|url-status=live}}</ref>
=== Kohesi gramatikal ===
Kohesi gramatikal merupakan hubungan antarunsur bahasa yang diberikan [[bahasa markah]] untuk keperluan tata bahasa. Pembentukannya menggunakan pemarkah kohesi. Sebuah makna dibentuk menggunakan markah. Makna ini dapat merupakan bagian dari [[wacana]] ataupun tidak termasuk dalam wacana.<ref>{{Cite book|last=Tim Dosen Bahasa Indonesia Universitas Islam Bandung|date=2017|url=http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/27707/modul%20bahasa%20indonesia%20LSIPK-repository.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Buku Ajar Bahasa Indonesia|location=Bandung|publisher=Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian (LSIPK) Universitas Islam Bandung|isbn=978-602-71823-7-0|pages=69|url-status=live}}</ref>
== Penerapan ==
=== Ragam bahasa formal ===
Ragam [[bahasa formal]] umumnya menggunakan tata bahasa yang sesuai denga kaidah bahasa baku yang lugas dan sopan. Bahasa formal hanya digunakan pada situasi yang bersifat resmi
=== Pemahaman atas isi bacaan ===
Baris 25 ⟶ 39:
=== Penyuntingan ===
[[Redaktur|Penyunting]] wajib menguasai tata bahasa di dalam melakukan penyuntingan. Penguasaan tata bahasa berperan untuk mencegah terjadinya [[penerbitan]] [[naskah]] yang tidak efektif di bagian penulisan kalimatnya. Selain itu, penguasaan tata bahasa juga mencegah penggunaan kata yang tidak baku, ketidaktepatan [[diksi]] dan kesalahan dalam pemakaian [[Konjungsi (bahasa)|konjungsi]].<ref>{{Cite book|last=Haryadi|date=2021|url=http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/17032/1/BUKU%20AJAR%20KEREDAKSIAN%20%26%20PENYUNTINGAN.pdf|title=Keredaksian dan Penyuntingan|location=Yogyakarta|publisher=Tunas Gemilang Press|isbn=978-623-7292-68-5|pages=46|url-status=live}}</ref>
==
=== Aliran generatif-transformasi ===
Aliran generatif-transformatif dirintis oleh [[Noam Chomsky]] melalui [[buku]]<nowiki/>nya yang berjudul ''Language Structures''. Buku ini dipublikasikan pada tahun 1957. Aliran ini mengemukakan tentang tata bahasa generatif-transformasi. Tata bahasa ini membagi struktur bahasa menjadi dua yaitu struktur dalam dan struktur luar. Struktur luar merupakan manifestasi dari struktur dalam dengan bentuk ujaran yang diucapkan atau ditulis oleh penutur. Makna yang dimiliki oleh ujaran pada struktur luar sama dengan struktur dalam, tetapi hanya berbeda bentuk.<ref>{{Cite book|last=Rosyidi, A. W., dan Ni’mah, M.|date=2011|url=http://repository.uin-malang.ac.id/1236/1/Buku%20Memahami%20Konsep%20Dasar.pdf|title=Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab|location=Malang|publisher=UIN-Maliki Press|isbn=978-602-958-409-7|pages=9|url-status=live}}</ref>
=== Postulat pragmatik ===
[[Geoffrey Leech]] menggunakan istilah "postulat pragmatik" untuk menjelaskan teori-teorinya pada tahun 1983. Dalam penjelasannya, ia membagi postulat pragmatik menjadi delapan bagian yang tiga diantaranya berkaitan dengan tata bahasa. Pertama, tata bahasa memilik kaidah yang bersifat konvensional, tetapi memiliki prinsip pragmatik non-konvensional. Dalam prinsip ini, [[motivasi]] dari tata bahasa adalah untuk memenuhi tujuan percakapan. Kedua, tata bahasa bersifat idesional dengan sifat pragmatik melingkupi sifat interpersonal dan tekstual. Ketiga, pemerian tata bahasa dilakukan dengan melakukan kategorisasi menjadi diskrit dan pasti. Prinsip pragmatiknya dibangun menggunakan nilai-nilai yang tidak pasti tetapi berkesinambungan.<ref>{{Cite book|last=Suhartono|date=2020|url=http://repository.unesa.ac.id/sysop/files/2020-06-28_Book%20suhartono%202.pdf|title=Pragmatik Konteks Indonesia|location=Gresik|publisher=Graniti|isbn=978-602-5811-65-4|editor-last=Fidiyanti|editor-first=Murni|pages=19-20|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Bahasa]]
|