Ahmad Yunus Mokoginta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Ahmad Yunus Mokoginta''' ({{lahirmati|Kotamobagu|28|4|1921}}) adalah tokoh militer Indonesia yang juga menjadi salah satu penandatangan Petisi 50. Ia be...'
 
Achmad Suharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(61 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[Suku Mongondow]], [[Suku Mongondow|marganya]] adalah ''[[Mokoginta]]}}
'''Ahmad Yunus Mokoginta''' ({{lahirmati|[[Kotamobagu]]|28|4|1921}}) adalah tokoh militer [[Indonesia]] yang juga menjadi salah satu penandatangan [[Petisi 50]]. Ia berasal dari keluarga aristokrat di [[Bolaang Mongondow]]. Pada tahun [[1926]] ia hijrah ke [[Jawa]] mengikuti ayahnya, [[Abraham Patra Mokoginta]], seorang Jogugu (Perdana Menteri) yang di asingkan oleh pemerintah kolonial [[Belanda]] karena mendukung gerakan [[Serikat Islam]] di Kotamobagu.
{{Infobox officeholder
|name = Ahmad Junus Mokoginta
|image = Danpuspomad Ahmad Yunus Mokoginta.jpg
|caption =
|office = [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Komandan SSKAD]]
|term_start = 12 Maret 1956
|term_end = 16 April 1958
|predecessor = [[Djatikoesoemo|GPH Djatikoesoemo]]
|successor = [[Latief Hendraningrat]]
|term_start1 = 1 Oktober 1951
|term_end1 = 8 April 1953
|predecessor1 = Tidak ada, jabatan baru
|successor1 = [[Djatikoesoemo|GPH Djatikoesoemo]]
|office2 = [[Kodam VII/Wirabuana|Panglima Teritorium VII/Indonesia Timur]]
|term_start2 = 1950
|term_end2 = 1950
|predecessor2 = Tidak ada, jabatan baru
|successor2 = [[A.E. Kawilarang]]
|office3 = [[Polisi Militer Angkatan Darat Indonesia#Daftar komandan|Komandan Polisi Militer Daerah Jawa]]
|term_start3 = 1949
|term_end3 = 1950
|predecessor3 = [[Gatot Soebroto]]
|successor3 = [[Siswondo Parman]]
|birth_date = {{birth date|1921|4|28}}
|birth_place = [[Kotamobagu]], [[Sulawesi Utara]]
|death_date = {{dda|1984|1|11|1921|4|28}}
|death_place = [[Jakarta]]
|birth_name =
|alma_mater = Akademi Militer Breda di Bandung (1941)
|spouse =Ny. Koriyati Mokoginta
|children =9
|nickname = A.Y. Mokoginta
|allegiance = {{nowrap|{{flag|Indonesia|size=23px}}}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|serviceyears = 1941 -
|rank = [[Berkas:21-TNI Army-LG.svg|25px]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]]
|unit = [[Polisi Militer|Polisi Militer (CPM)]]
|commands =
|battles =
|awards =
}}
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Ahmad Yunus Mokoginta''' atau biasa juga dikenal sebagai '''A.Y. Mokoginta''' ({{lahirmati|[[Kotamobagu]]|28|4|1921|[[Jakarta]]|11|1|1984}}) adalah tokoh militer [[Indonesia]] yang juga menjadi salah satu penandatangan [[Petisi 50]]. Ia berasal dari keluarga [[aristokrat]] di [[Bolaang Mongondow]].
 
== Latar Belakang ==
Pada masa perang Pasifik dia masuk Akademi Militer Breda di [[Bandung]]. Saat pendudukan [[Jepang]] dan masa-masa menjelang dan setelah Proklamasi, ia terlibat dalam gerakan pemuda. Mokoginta bergerilya di [[Jawa Barat]] saat terjadi perang Revolusi. Pada saat itu ia menjabat staf perwira pada Brigade III [[Divisi Siliwangi]]. Pada masa itu dia juga pernah menjadi ajudan Jenderal [[Urip Sumohardjo]]. Setelah itu ia menjabat Komandan Polisi Militer Daerah Jawa, menggantikan [[Gatot Soebroto]] pada periode 1948-1950.
Pada tahun [[1926]] ia hijrah ke [[Jawa]] mengikuti ayahnya, [[Abraham Patra Mokoginta]], seorang Jogugu (Perdana Menteri) yang diasingkan oleh pemerintah kolonial [[Belanda]] karena mendukung gerakan [[Serikat Islam]] di Kotamobagu.<ref>{{Cite web |url=https://radarbolmongonline.com/2015/11/pahlawan-yang-terlupakan-letjen-purn-ay-mokoginta-dan-lena-hadidjah-mokoginta/letnan-jendral-purn-ahmad-yunus-mokoginta/ |title="letnan jendral purn ahmad yunus mokoginta" |access-date=2016-09-07 |archive-date=2017-10-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171009093733/https://radarbolmongonline.com/2015/11/pahlawan-yang-terlupakan-letjen-purn-ay-mokoginta-dan-lena-hadidjah-mokoginta/letnan-jendral-purn-ahmad-yunus-mokoginta/ |dead-url=yes }}</ref><ref>[https://www.geni.com/people/Letnan-Jendral-Purn-Ahmad-Yunus-Mokoginta/6000000020151117936 "Letnan Jendral (Purn) Ahmad Yunus Mokoginta"]</ref> Ia pernah bersekolah di [[SMA Negeri 3 Semarang|AMS B Semarang (sekarang SMA Negeri 3 Semarang)]].<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|title=Sejarah Hidup A.Y. Mokoginta, Panglima Pembantai PKI di Sumatra|url=https://tirto.id/sejarah-hidup-ay-mokoginta-panglima-pembantai-pki-di-sumatra-ddPr|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-09-29}}</ref>
 
== Karier militer ==
Pada tahun [[1949]], ketika terjadi penyerahan kekuasaan dari Belanda ke Republik Indonesia, Mokoginta dipiliih sebagai perwira yg bertanggung jawab atas Daerah Teritorial Indonesia Timur. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Kolonel Schootborg, seorang perwira [[KNIL]].
Pada masa perang Pasifik dia masuk Akademi Militer Breda di [[Bandung]]. Saat pendudukan [[Jepang]] dan masa-masa menjelang dan setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi]], ia terlibat dalam gerakan pemuda. Mokoginta bergerilya di [[Jawa Barat]] saat terjadi perang Revolusi. Pada saat itu ia menjabat staf perwira pada Brigade III [[Divisi Siliwangi]]. Pada masa itu dia juga pernah menjadi ajudan Jenderal [[Oerip Soemohardjo]]. Setelah itu ia menjabat Komandan Polisi Militer Daerah Jawa, menggantikan [[Gatot Soebroto]] pada periode 1948-1950. Pada tahun [[1949]], ketika terjadi penyerahan kekuasaan dari Belanda ke Republik Indonesia, Mokoginta dipiliih sebagai perwira yg bertanggung jawab atas Daerah Teritorial Indonesia Timur. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Kolonel Schootborg, seorang perwira [[KNIL]]. Pada tanggal [[20 Juni]] [[1950]] dibentuk tujuh Teritorium di seluruh Indonesia. Ia ditunjuk untuk memimpin Teritorium VII yang berkedudukan di [[Makassar]] dengan pangkat [[Letnan Kolonel]]. Teritorium VII/Indonesia Timur membawahi wilayah [[Sulawesi]] dan [[Maluku]] dan merupakan cikal bakal lahirnya [[Kodam VII/Wirabuana]] (kini [[Kodam XIV/Hasanuddin]]). Pada Agustus 1950 istilah Teritorium VII diubah menjadi Tentara dan Teritorium (TT) VII/Wirabuana. Pada saat itu Letkol A.Y. Mokoginta menyerahkan tongkat Komando kepada komandan baru [[A.E. Kawilarang]].<ref>[https://qomaidiansyah.wordpress.com/2014/01/15/letjend-ahmad-yunus-mokoginta-sebuah-catatan-melawan-lupa/ "Letjend Ahmad Yunus Mokoginta: Sebuah Catatan Melawan Lupa"]</ref><ref>[https://radarbolmongonline.com/2015/11/pahlawan-yang-terlupakan-letjen-purn-ay-mokoginta-dan-lena-hadidjah-mokoginta/ "Pahlawan yang Terlupakan, Letjen Purn AY Mokoginta dan Lena Hadidjah Mokoginta"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Sebagai alumnus Akademi Militer Breda di Bandung (1941), dirinya pernah dipercayakan menjadi Komandan SSKAD pertama selang tahun 1951-1953, yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan [[Seskoad]]. Selain itu ia pernah dipercayakan menjadi ketua tim Panitia Doktrin Angkatan Darat. Tim ini merumuskan ideologi TNI dalam rangka menghadapi inflitrasi kekuatan asing dan ganguan dari dalam negeri. Bersama dengan Kolonel [[Soewarto]], mereka menggodok SESKOAD sebagai lembaga yg mencetak perwira-perwira modern Indonesia.
Pada tanggal [[20 Juni]] [[1950]] dibentuk tujuh Teritorium di seluruh Indonesia. Ia ditunjuk untuk memimpin Teritorium VII yang berkedudukan di [[Makassar]] dengan pangkat [[letna Kolonel]]. Teritorium VII/Indonesia Timur membawahi wilayah [[Sulawesi]] dan [[Maluku]] dan merupakan cikal bakal lahirnya [[Kodam VII/Wirabuana]]. Pada Agustus 1950 istilah Teritorium VII diubah menjadi Tentara dan Teritorium (TT) VII. Pada saat itu Letjen A.Y. Mokoginta menyerahkan tongkat Komando kepada komandan baru [[A.E. Kawilarang]].
 
Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Perumus Kurikulum Pendidikan di Akademi Militer Magelang. Ia pernah juga bersama teman-teman seangkatannya seperti Jenderal Besar TNI [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]], Letjen TNI [[T.B. Simatupang]], Kolonel Inf [[Alex Kawilarang]], Jenderal TNI [[Djatikusumo|GPH. Djatikusumo]], [[Askari]], Mayjen TNI [[Abdul Kadir (militer, lahir 1926)|Abdul Kadir]], Letjen TNI [[M.M.R. Kartakusuma]], [[Samsudarso]] pernah terlibat dalam aksi-aksi militer menghadapi [[Agresi Militer II]] Belanda di [[Yogyakarta]].
Sebagai Alumni Akademi Militer Breda di Bandung (1941), dirinya pernah dipercayakan menjadi Komandan SSKAD pertama selang tahun 1951-1953, yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan [[SESKOAD]]. Selain itu ia pernah dipercayakan menjadi ketua tim Panitia Doktrin Angkatan Darat. Tim ini merumuskan ideologi TNI dalam rangka menghadapi inflitrasi kekuatan asing dan ganguan dari dalam negeri. Bersama dengan Kolonel [[Soewarto]], mereka menggodok SESKOAD sebagai lembaga yg mencetak perwira-perwira modern Indonesia.
 
== Tanda Jasa Pahlawan ==
Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Perumus Kurikulum Pendidikan di Akademi Militer Magelang. Ia pernah juga bersama teman-teman seangkatannya seperti Jendral [[A.H. Nasution]], [[T.B. Simatupang]], Alex Kawilarang, GPH. [[Djatikusumo]], [[Askari]], [[Abdul Kadir]], [[Rachmat Kartakusuma]], [[Samsudarso]] pernah terlibat dalam aksi-aksi militer menghadapi [[Agresi Militer II]] Belanda di [[Yogjakarta]].
Pada tanggal 10 November 1958, Presiden Republik Indonesia memberikan penghargaan Tanda Jasa Pahlawan kepada Kolonel CPM Ahmad Yunus Mokoginta, NRP 16585, atas jasanya di dalam perjuangan gerilya membela kemerdekaan negara. Tanda jasa nomor 103325 ini ditanda tangani langsung Presiden Soekarno selaku Presiden dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia.
 
== Tanda Jasa ==
{{DEFAULTSORT:Mokoginta, Ahmad Yunus}}
* [[Bintang Dharma]]
* [[Bintang Gerilya]]
* [[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]]
* Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
* [[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia|Bintang Sewindu]]
* Bintang Bhayangkara
* Satyalancana Kesetiaan X
[[Berkas:AY Mokoginta-TMPNU Kalibata 2.jpg|jmpl|Makam Ahmad Yunus Mokoginta di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta]]
 
== Meninggal dunia ==
{{indo-bio-stub}}
Kesehatan Ahmad Yunus Mokoginta menurun sejak 1982 karena penyakit tulang belakang yang dideritanya. Beliau menghembuskan napas terakhir pada [[11 Januari]] [[1984]] dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref>{{Cite web|date=2018-03-07|title=Kritis hingga Akhir Hayat|url=https://historia.id/militer/articles/kritis-hingga-akhir-hayat-Dpwgn|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-11-14}}</ref>
 
== Referensi ==
 
{{Reflist}}
 
{{kotak mulai}}
{{s-dip}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Mesir|Duta Besar Indonesia untuk Mesir]]
| tahun = 1967–1970
| pendahulu = [[Mas Isman]]
| pengganti = Mohammad Syarief Padmadisastra
}}
{{kotak selesai}}
 
{{DEFAULTSORT:Mokoginta, Ahmad Yunus}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Polisi Militer]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer VII/Wirabuana]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Semarang]]
[[Kategori:Tokoh Mongondow]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Tokoh dari Bolaang Mongondow]]
[[Kategori:Tokoh dari Kotamobagu]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
[[Kategori:Penandatangan Petisi 50]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Mesir]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Kartika Eka Paksi]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
[[Kategori:Tokoh Bolaang Mongondow Raya]]