Maludin Simbolon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kris Simbolon (bicara | kontrib)
Achmad Suharto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(23 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
| birth_name =
| birth_date = {{birth date|1916|9|13}}
| birth_place = [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung, Silindung]], [[Kabupaten Tapanuli Utara|Bataklanden]], [[Keresidenan Tapanuli]]
| death_date = {{dda|2000|4|15|1916|9|13}}
| death_place =
Baris 21:
| grandchild =
| parents = {{unbulleted list|Julius Simbolon (ayah)|Nursiah br. Lumbantobing (ibu)}}
| allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1942—1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—1961)}}
| serviceyears = 1942–19611942—1961
| rank = [[Berkas:Pdu18-TNI koloneltni stafArmy-COL.pngsvg|25px]] [[Kolonel]]
| servicenumber = 12211
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] <br> [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI Angkatan Darat]]
| unit =
Baris 31 ⟶ 32:
| successor1 = [[Jamin Ginting]]
| predecessor1 = ''jabatan dibentuk''
| resting_place = [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]]
}}
 
[[Kolonel]] [[Infanteri]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Maludin Simbolon''' ({{lahirmati||13|9|1916||15|4|2000}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, [[Daftar Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan|Panglima]] [[Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan|Tentara Teritorium I/Bukit Barisan]], dan kemudian Menteri Luar Negeri dalam kabinet [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI).<ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=WnRTP-olmNQC&pg=PA56&dq=Maludin+Simbolon&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj5n--unujWAhWEspQKHezrAf4QuwUIPzAD#v=onepage&q=Maludin%20Simbolon&f=false|title=Subversion as Foreign Policy: The Secret Eisenhower and Dulles Debacle in Indonesia|last=Kahin|first=Audrey|last2=Kahin|first2=George McTurnan|date=1997|publisher=University of Washington Press|isbn=9780295976181|language=en}}</ref>
 
== Latar belakang ==
Keluarga Maludin Simbolon berasal dari [[Kabupaten Samosir|Samosir]]. Di kemudian hari, kakek buyutnya, Ompu Julius Simbolon, berpindah dari Samosir ke [[Baktiraja, Humbang Hasundutan|Bakkara]]. Salah satu anak dari Ompu Julius Simbolon adalah Salamat Simbolon gelar Parseat Manuk, yang menikahi perempuan [[Sianturi|boru Sianturi]] dari [[Muara, Tapanuli Utara|Muara]]. Salamat dan istrinya tinggal di Muara. Namun, karena pernah terlibat perkelahian dengan seorang bermarga Sianturi, Salamat memilih meninggalkan Muara dan membawa serta istrinya. Mereka menetap di [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]], tempat saudari Salamat tinggal setelah dinikahi pria bermarga [[Lumbantobing]]. Salamat memiliki lima orang anak, anak tertuanya adalah Julius Simbolon, ayah Maludin Simbolon. Julius Simbolon menikahi Nursiah Lumbantobing, putri dari seorang sipir penjara dan kontraktor jalan yang bernama Pipin Lumbantobing.{{sfn|Bangun|1996|p=5}} Mereka menikah di [[Pangururan, Samosir|Pangururan]].{{sfn|Bangun|1996|p=7}} Julius Simbolon dan Nursiah Lumbantobing memiliki 11 orang anak: 6 laki-laki dan 5 perempuan. Maludin Simbolon merupakan anak kedua dari sebelas bersaudara itu. Saudara laki-lakinya antara lain Johan, Joshua, Jansen, Lodewijk, dan Fridolin. Saudara perempuannya antara lain Maria, Tumiar, Porman, Sorta, dan Dumaris.{{sfn|Bangun|1996|p=6}}
Maludin Simbolon adalah anak kedua dari sepuluh bersaudara, anak pasangan Julius Simbolon dan Nursiah Lumbantobing.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://pussisunimed.wordpress.com/2010/01/28/kolonel-maludin-simbolon-ingatan-kolektif-masyarakat-terhadap-jatuhnya-pesawat-tentara-pusat-di-huta-tongah/|title=Kolonel Maludin Simbolon: Ingatan Kolektif Masyarakat Terhadap Jatuhnya Pesawat Tentara Pusat di Huta Tongah.|date=2010-01-28|publisher=Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Lembaga Penelitian-Universitas Negeri Medan (Pussis Unimed)'s Blog|first=Erond L. |last=Damanik|access-date=2017-10-16}}</ref> Dia lahir di [[Hutatoruan V, Tarutung, Tapanuli Utara|Pearaja]], [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]]. Ayahnya, Julius Simbolon, adalah mandor perkebunan di [[Simanindo, Samosir|Pulo Tao]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]].<ref name=":0" />
 
Maludin Simbolon lahir di Pearaja, kampung kakeknya dari pihak ibu ({{lang-bbc|''ompung bao''}}), pada pagi hari di tanggal 13 September 1916. Setelah empat generasi meninggalkan Samosir, keluarga Maludin Simbolon kembali lagi ke Samosir karena Julius Simbolon ditempatkan di sana.{{sfn|Bangun|1996|p=6}}
Maludin menempuh pendidikan dasarnya di [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] [[Siantar Narumonda, Toba|Narumonda]], kemudian melanjutkan di [[Kweekschool|Chr. HIK]] (sekolah guru) [[Kota Surakarta|Solo]] dan tamat tahun 1938.<ref name=":0" /> Ia bertemu dengan calon istrinya di Solo, dan dari pernikahan mereka lalu dikaruniai 5 orang anak.<ref name=":0" />
Maludin Simbolonmenempuh adalahpendidikan anakdasarnya keduadi dari[[Hollandsch-Inlandsche sepuluhSchool|HIS]] bersaudara[[Siantar Narumonda, anakToba|Narumonda]], pasangankemudian Juliusmelanjutkan Simbolondi [[Kweekschool|Chr. HIK]] (sekolah guru) [[Kota Surakarta|Solo]] dan Nursiahtamat tahun Lumbantobing1938.<ref name=":0">{{Cite news|url=https://pussisunimed.wordpress.com/2010/01/28/kolonel-maludin-simbolon-ingatan-kolektif-masyarakat-terhadap-jatuhnya-pesawat-tentara-pusat-di-huta-tongah/|title=Kolonel Maludin Simbolon: Ingatan Kolektif Masyarakat Terhadap Jatuhnya Pesawat Tentara Pusat di Huta Tongah.|date=2010-01-28|publisher=Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Lembaga Penelitian-Universitas Negeri Medan (Pussis Unimed)'s Blog|first=Erond L. |last=Damanik|access-date=2017-10-16}}</ref> DiaIa lahirbertemu didengan [[Hutatoruancalon V,istrinya Tarutung,di Tapanuli Utara|Pearaja]]Solo, [[Tarutung,dan Tapanulidari Utara|Tarutung]].pernikahan Ayahnya,mereka Juliuslalu Simbolon,dikaruniai adalah5 mandororang perkebunan di [[Simanindo, Samosir|Pulo Tao]], [[Kabupaten Samosir|Samosir]]anak.<ref name=":0" />
 
Sebelum meletusnya [[Perang Dunia II]], ia sempat menjadi guru di HIS Solo dan di [[Curup, Merigi Sakti, Bengkulu Tengah|Curup]], [[Bengkulu]].<ref name=":0" /><ref name=":1">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=oj3mPNGxDbAC&pg=PT147&dq=maludin+simbolon&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjDzOyfvPTWAhUEE5QKHZQ6AxU4ChC7BQgpMAA#v=onepage&q=maludin%20simbolon&f=false|title=Report from Banaran: Experiences During the People's War|last=Simatupang|first=T. B.|date=2009|publisher=Equinox Publishing|isbn=9786028397551|language=en}}</ref>
Baris 52 ⟶ 56:
[[Berkas:PRRI colorized by colorbykevin.jpg|jmpl|270x270px|Kolonel [[Dahlan Djambek]], [[Burhanuddin Harahap]], [[Ahmad Husein]], [[Sjafruddin Prawiranegara]], Kolonel Maludin Simbolon, dan [[Muhammad Sjafei]]]]
Maludin Simbolon termasuk di antara pemimpin daerah di Sumatra dan Sulawesi, yang merasa tidak puas terhadap berbagai kebijakan pemerintah pusat akhir tahun 1950-an.<ref name=":2" /><ref name=":3" /> Antara lain tuntutan perubahan yang diinginkan ialah dalam hal peningkatan kesejahteraan prajurit, otonomi daerah yang lebih besar, serta penggantian para pejabat sipil dan militer pusat di Jakarta.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
 
Pada 25 November 1956, Maludin Simbolon memenuhi panggilan KASAD A.H. Nasution ke Jakarta untuk membahas timbang terima jabatan Panglima TT-I yang akan dilaksanakan dengan penggantinya, Jamin Ginting. Maludin menyetujui pelaksanaan timbang terima pada Desember 1956 dengan tanggal yang akan dilaporkan kemudian. Namun, hingga 15 Desember 1956, KASAD belum menerima laporan kembali dari Maludin Simbolon. Oleh karena itu, [[Ahmad Yani]] diutus ke Medan pada 17 Desember 1956 untuk menyampaikan instruksi KASAD agar timbang terima jabatan Panglima TT-I dilaksanakan pada hari Natal. Pertemuan antara Ahmad Yani dengan Maludin Simbolon berlangsung pada 18 Desember 1956. Pada saat itu, TNI sebenarnya sudah memutuskan langkah yang akan diambil terhadap Maludin Simbolon.{{sfn|TNI-AD|1979|p=15}}
 
Maludin kemudian bergabung dalam [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI), dan mengumumkan pemutusan hubungan wilayah militer Sumatera Utara dengan pemerintah pusat tanggal 22 Desember 1956 di Medan, walaupun tetap menyatakan setia pada Dwitunggal Soekarno-Hatta.<ref name=":3" /> Kabinet [[Ali Sastroamidjojo]] di Jakarta pada malam hari itu juga mengadakan rapat darurat, dan pada pagi harinya [[Soekarno|Presiden Soekarno]] mengumumkan pencopotan Maludin dari posisinya dan menunjuk wakilnya Letkol. [[Djamin Ginting]]s untuk mengamankan situasi.<ref name=":2" /><ref name=":3" /> Selain itu juga sebutkan bahwa Letkol. Abdul Wahab Makmoer adalah sebagai pengganti selanjutnya, apabila Letkol. Gintings tidak berhasil bertindak.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
Baris 59 ⟶ 65:
Pada tanggal 27 Juli 1961, Maludin Simbolon bersama staff dan pasukannya Divisi Pusuk Buhit menyerahkan diri secara resmi kepada Panglima Kodam II, Letkol. [[Abdul Manaf Lubis]], di [[Balige, Toba|Balige]], dengan demikian mengakhiri perlawanannya terhadap pemerintah pusat.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=-X4wccKiXLAC&pg=PA50&dq=maludin+simbolon&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjDzOyfvPTWAhUEE5QKHZQ6AxU4ChC7BQhWMAc#v=onepage&q&f=false|title=Sukarno, tentara, PKI: segitiga kekuasaan sebelum prahara politik, 1961-1965|last=Anwar|first=Rosihan|date=2006|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=9789794616130|language=id}}</ref>
 
== WafatAkhir hidup ==
[[Berkas:Maludin Simbolon - TMP Kalibata 2.jpg|right|250px|jmpl|Makam Maludin Simbolon di Taman Makam Pahlawan Kalibata.]]
Maludin Simbolon meninggal dunia pada tanggal 15 April 2000, dalam usia 84 tahun.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=TjYUAQAAMAAJ&q=Maludin+Simbolon+wafat+84+tahun+2000&dq=Maludin+Simbolon+wafat+84+tahun+2000&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiUhYrp4vTWAhUMo5QKHcd6DTsQ6AEIJzAA|title=Tempo|last=|first=|date=2007|publisher=Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya|year=|isbn=|location=|pages=49|language=id}}</ref> Ia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], Jakarta.
Baris 71 ⟶ 77:
== Referensi ==
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
{{Refbegin}}
* {{Cite book|last=Bangun|first=Payung|date=1996|title=Kolonel Maludin Simbolon: Liku-liku Perjuangannya dalam Pembangunan Bangsa|url= https://www.google.co.id/books/edition/Kolonel_Maludin_Simbolon/k2hwAAAAMAAJ|location=[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|publisher=Pustaka Sinar Harapan|isbn=978-979-4164-08-2|ref={{sfnref|Bangun|1996}}}}
* {{Cite book|date=1979|title=Sejarah TNI-AD 1945–1973 3: Peranan TNI AD dalam Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia|url= https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_TNI_AD_1945_1973_Peranan_TNI_AD/ICc-jde8A98C|location=[[Kota Bandung|Bandung]]|publisher=Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat|ref={{sfnref|TNI-AD|1979}}}}
{{Refend}}
 
[[Kategori:Tokoh Batak]]
Baris 79 ⟶ 90:
[[Kategori:Tokoh Sumatera Selatan]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan]]