Kata kiasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jalan (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Kata kiasan''' adalah kata-kata yang berbunga-bunga, bukan dalam arti kata yang sebenarnya; kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada penting...'
 
Tsbtmstfd (bicara | kontrib)
Merapihkan artikel
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(35 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{gabung|Daftar frasa idiomatis dalam bahasa Indonesia}}
'''Kata kiasan''' adalah kata-kata yang berbunga-bungasangat tidak formal, bukan dalam arti kata yang sebenarnya; kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan. Misalnya, "Cita-citanya setinggi langit," juga, "Wajahnya bagaikan rembulan.". Kata kiasan sering ditemukan pada nyanyian-nyanyian, puisi-puisi, dan karya-karya tulis lama.
 
Dalam menjabarkan makna kata kiasan, kata ini merupakan sebuah bentuk kebahasaan yang membuat orang menerka dalam memaknai kalimat tersebut sebagai pengertian standar kalimat. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari seorang ahli bahasa yang bernama Krause, yang menulis bukunya pada tahun 2008, yang menyatakan bahwa: “Bahasa kiasan mengacu pada sudut pandang secara tidak langsung” atau “logis” yang mempertahankan bahwa awal analisis untuk arti secara harfiah dan jika tafsiran tidak masuk akal, maka proses kalimat kembali ke bahasa kiasan yang sesuai”.<ref>{{Cite web |url=https://www.siarannasional.com/index.php/2017/04/08/kategorisasi-kata-kata-kiasan/ |title=Kata-Kata Kiasan" |access-date=2018-09-26 |archive-date=2018-09-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180926205810/https://www.siarannasional.com/index.php/2017/04/08/kategorisasi-kata-kata-kiasan/ |dead-url=yes }}</ref>
Kata kiasan sering dapat ditemukan pada nyanyian-nyanyian, puisi-puisi, dan karya-karya tulis lama, juga pada Alkitab maupun buku-buku agama lainnya. Contohnya, "Saya mengasihi Tuhan karena Dia telah mendengar suaraku dan permohonanku [Mazmur 116]." Kata kiasan yang dipakai di sini (hendiadis)pada "suara dan permohonan" membuat kata benda kedua menerangkan kata benda yang pertama, yaitu, suaraku yang memohon-mohon.
 
Dalam nenanggapi permasalahan ini, kata kiasan adalah sebuah ragam bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan sebuah makna yang terkandung dalam sebuah karya sastra, yang dinyatakan secara tidak langsung, yang diungkapkan dengan majas. Jenis-jenis bahasa kiasan yaitu [[metafora]], [[simile]], [[Antropomorfisme|personifikasi]], [[sinekdoke]], [[metonimia]], simbol, [[hiperbol]], [[ironi]].
 
# Matefora merupakan ragam kata kiasan yang membandingkan suatu hal dengan yang lain secara langsung, yang tidak menggunakan kata-kata penghubung.
# Simile merupakan bahasa kiasan yang membandingkan suatu hal dengan yang lain secara tidak langsung, dengan menggunakan kata-kata pembanding. Dalam bahasa Indonesia, kata kiasan ini akan menggunakan kata: seperti, andai laksana dan lain sebagainya.
# Personifikasi merupakan jenis kata kiasan yang memberikan sifat, perilaku atau perlengkapan manusia kepada hewan, objek, ataupun konsep. Misalnya, kata seperti ''daun nyiru yang melambai''. Kata melambai biasa dipersepsikan sebagai tangan manusia.
# Sinokde adalah penggunaan kata yang sama dengan faktanya yang tujuan memperjelas. Misalnya: sepucuk surat dari ayah. Kata ayah memiliki posisi sebagai penjelas dari kata surat.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
 
* Daftar frasa idiomatis dalam bahasa Indonesia
 
{{linguistik-stub}}
 
[[Kategori:Kiasan]]
[[Kategori:Kata]]