Oligarki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20220809)) #IABot (v2.0.8.9) (GreenC bot
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
 
(9 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Oligarki''' ({{etymology|el|''ὀλιγαρχία''adalah (oligarkhía)|aturan[[bentuk pemerintahan]] di mana kekuasaan politik dan ekonomi dikendalikan oleh sedikit}};sekelompok {{etymology||kecil individu atau golongan elit. Istilah "oligarki" berasal dari [[bahasa Yunani kuno]], yaitu "''ὀλίγοςoligos''" (olígos)|yang berarti "sedikit||" dan "''ἄρχωarkhein''" (arkho)|mengaturyang atauberarti "memerintah}})".<ref>[https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Do%29li%2Fgos "ὀλίγος"], Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek-English Lexicon'', on Perseus Digital Library</ref><ref>[https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Da%29%2Frxw "ἄρχω"], Liddell/Scott.</ref><ref>[https://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Do%29ligarxi%2Fa "ὀλιγαρχία"]. Liddell/Scott.</ref> adalahDalam bentukkonteks strukturmodern, kekuasaanoligarki disering manamerujuk kekuasaanpada beradapenguasaan dioleh tangansekelompok segelintirkecil orang. Orang-orang ini mungkin atau mungkinentitas tidakyang dibedakanmemiliki olehkekuatan satusignifikan atauatas beberapasumber karakteristikdaya, seperti bangsawanekonomi, ketenaran,dan kekayaan, pendidikan, atau kontrol perusahaan, agama, politik, ataukebijakan militernegara.
 
==Sejarah==
Sepanjang sejarah, oligarki sering bersifat tirani, mengandalkan kepatuhan atau penindasan publik untuk eksis. Aristoteles mempelopori penggunaan istilah sebagai aturan yang berarti oleh orang kaya,<ref>Winters (2011) p. 26-28. "Aristotle writes that 'oligarchy is when men of property have the government in their hands... wherever men rule by reason of their wealth, whether they be few or many, that is an oligarchy, and where the poor rule, that is a democracy'."</ref> yang istilah lain yang umum digunakan saat ini adalah plutokrasi. Pada awal abad ke-20 Robert Michels mengembangkan teori bahwa demokrasi, seperti semua organisasi besar, cenderung berubah menjadi oligarki. Dalam "hukum besi oligarki" dia menyarankan bahwa pembagian kerja yang diperlukan dalam organisasi besar mengarah pada pembentukan kelas penguasa yang sebagian besar peduli dengan melindungi kekuasaan mereka sendiri.
Konsep oligarki pertama kali dijelaskan oleh filsuf Yunani, [[Aristoteles]], dalam karyanya "''Politika''". Ia membedakan antara oligarki, monarki (kekuasaan satu orang), dan demokrasi (kekuasaan rakyat).<ref>Winters (2011) p. 26-28. "Aristotle writes that 'oligarchy is when men of property have the government in their hands... wherever men rule by reason of their wealth, whether they be few or many, that is an oligarchy, and where the poor rule, that is a democracy'."</ref> Menurut [[Aristoteles]], oligarki terjadi ketika kekuasaan dijalankan oleh kelompok kecil yang memerintah demi kepentingan pribadi mereka, bukan demi kepentingan masyarakat luas.
 
Di berbagai belahan dunia, bentuk oligarki dapat ditemukan di berbagai periode sejarah. Di [[Athena kuno]], misalnya, kekuasaan sering kali berada di tangan segelintir elit yang kaya. Begitu juga dengan [[Kekaisaran Romawi]] yang dalam banyak hal dikuasai oleh keluarga-keluarga bangsawan yang berpengaruh.
 
==Ciri-ciri==
Oligarki dapat dikenali melalui beberapa ciri umum, antara lain:
# '''Kekuasaan Terkonsentrasi''': Kekuasaan politik dan ekonomi hanya dipegang oleh sekelompok kecil orang yang memiliki pengaruh besar.
# '''Kesenjangan Sosial''': Oligarki sering kali menimbulkan atau memperparah kesenjangan ekonomi dan sosial dalam masyarakat, di mana kekayaan dan pengaruh lebih banyak terpusat pada kelompok elit.
# '''Kepentingan Pribadi''': Para oligark sering menggunakan kekuasaan mereka untuk melindungi dan memperluas kepentingan pribadi atau golongan mereka, bukan untuk kesejahteraan umum.
# '''Korupsi''': Sistem oligarki sering kali rentan terhadap korupsi, di mana kekuasaan dan kekayaan disalahgunakan untuk keuntungan pribadi.
 
==Oligarki dalam Perspektif Politik dan Ekonomi==
Oligarki sering kali dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam sistem demokrasi, kekuasaan seharusnya dibagi secara lebih merata dan setiap warga negara memiliki kesempatan yang setara untuk memengaruhi kebijakan. Namun, dalam oligarki, hanya segelintir orang yang memiliki kendali nyata atas pemerintahan, sering kali melalui cara-cara yang tidak transparan.
 
Dalam ekonomi, oligarki sering dikaitkan dengan [[kapitalisme kroni]], di mana individu-individu kaya dan berkuasa menggunakan hubungan pribadi dan politik mereka untuk mendapatkan keuntungan bisnis, memperlemah persaingan, dan mengendalikan pasar.
 
==Contoh Oligarki dalam Sejarah dan Dunia Modern==
Oligarki dapat ditemukan di berbagai negara dan periode sejarah, baik dalam konteks pemerintahan, ekonomi, maupun politik:
* [[Athena Kuno]]: Meskipun dikenal sebagai pelopor demokrasi, [[Athena]] pada beberapa periode berada di bawah kekuasaan oligarki, di mana segelintir elit yang kaya mendominasi kebijakan negara.
* [[Republik Venesia]]: Pada masa kejayaannya, Venesia dikuasai oleh keluarga-keluarga bangsawan yang memiliki kekuasaan besar dalam pemerintahan dan perdagangan.
* [[Rusia]]: Pada era pasca-[[Uni Soviet]], [[Rusia]] mengalami fenomena oligarki, di mana segelintir individu kaya mengendalikan sebagian besar kekayaan dan sumber daya negara. Oligark-oligark [[Rusia]] sering kali memiliki hubungan erat dengan pemerintahan dan menggunakan pengaruh mereka untuk mempertahankan kekuasaan ekonomi dan politik.
* [[Amerika Serikat]]: Meskipun AS dikenal sebagai negara demokrasi, beberapa kritikus berpendapat bahwa sistem politik dan ekonomi di AS memperlihatkan ciri-ciri oligarki, terutama dengan pengaruh besar yang dimiliki oleh korporasi dan individu kaya dalam proses politik.
 
== Lihat pula ==