Ambiguitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyebab: merapikan penulisan judul rujukan
Tsbtmstfd (bicara | kontrib)
k Fonem k seharusnya luluh
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
 
== Penyebab ==
Ada beberapa faktor yang mempengaruhimemengaruhi terjadinya ambiguitas pada satuan gramatikal.
 
* Tidak hadirnya [[konjungsi]] atau [[preposisi]].<ref name=":1" />
Baris 13:
 
== Ciri ==
Satuan gramatikal yngyang mengalami ambiguitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 
* Kata yang digunakan dalam menyusun satuan gramatik memiliki makna ganda atau lebih dari satu makna.
Baris 23:
 
* Ambiguitas [[fonetik]] terjadi karena berbaurnya bunyi-bunyi bahasa yang dapat dilafalkan. Jenis ini terbentuk ketika suatu kata atau kalimat dilafalkan terlalu cepat sehingga mengakibatkan makna yang kurang meyakinkan. Ambiguitas fonetik terjadi saat adanya persamaan [[bunyi]] kata ketika terucap.<ref name=":2" />
* Ambiguitas gramatikal terjadi saat proses pembentukan di tingkat morfologi ([[morfem]] dan kata) dan [[sintaksis]] (frasa, [[klausa]], kalimat). Pada tatanan [[morfologi]], ambiguitas mengakibatkan perubahan makna. Sedangkan di tataran sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa, klausa, dan kalimat yang memiliki tafsiran lebih dari satu pengertian ketika mengkombinasikannyamengombinasikannya.<ref name=":3" />
* Ambiguitas [[leksikal]] meliputi [[polivalensi]], ketidakjelasan batas makna suatu kata, dan penggunaan gaya bahasa. Ambiguitas ini menyebabkan makna dari teks utuh dapat berbeda tergantung pada konteks kalimat. Ambiguitas leksikal sering digunakan sengaja untuk membuat permainan kata yang bisa dilihat dari dua sisi yaitu polisemi dan [[homonim]].<ref name=":3">{{Cite news|last=Azizah|first=Kurnia|date=2021-09-04|title=Ambigu Adalah Kondisi Bermakna Lebih dari Satu, Pahami Contoh dan Jenisnya|url=https://www.merdeka.com/trending/ambigu-adalah-kondisi-bermakna-lebih-dari-satu-pahami-contoh-dan-jenisnya-kln.html|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2021-12-03|editor-last=Azizah|editor-first=Kurnia}}</ref>
 
Baris 29:
Contoh pemaknaan ambiguitas dijelaskan sebagai berikut.
 
* Dikutip dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 22 Agus-tusAgustus 2007 dengan judul berita: "Nyawa Kedua Flu Burung". Judul tersebut dapat memiliki banyak arti seperti:
** Arti 1: Flu burung memiliki dua nyawa.
** Arti 2: Flu burung telah merenggut nyawa orang yang kedua. (telah ada korban kedua)<ref name=":0" />
* Diambil dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 26 No-vemberNovember 2007 dengan judul berita: "Anak Dipukuli Konglomerat Balas Dendam".
 
* Diambil dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 26 No-vember 2007 dengan judul berita: "Anak Dipukuli Konglomerat Balas Dendam".
** Arti 1: Anak konglomerat yang dipukuli lalu orang tuanya balas dendam.
** Arti 2: Seorang anak biasa dipukuli oleh konglomerat dan kerabatnya balas dendam kepada konglomerat.<ref name=":0" />
 
* Diambil dari sebuah surat kabar, yang terbit pada tanggal 19 Juni 2007 dengan judul berita: "Petugas Periksa KTP Diamankan".
** Arti 1: Petugas yang bertugas memeriksa KTP yang diamankan.