Tiga Maharaja dan Lima Kaisar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k mengoreksi ejaan |
||
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tanpa referensi}}{{rapikan}}
{{Sejarah Tiongkok}}
'''Tiga Maharaja dan Lima Kaisar''' ( '''sānhuáng wǔdì''' / '''三皇五帝''' ) (± 2872 SM - 2070 SM) merupakan legenda sejarah kuno paling awal [[Tiongkok]]. Dalam legenda sejarah kuno [[Tiongkok]], sampai akhir [[Periode Negara Perang]] sudah terdapat berbagai versi tentang “Lima Kaisar”. Sedangkan kata “Tiga Maharaja” baru mulai muncul pada akhir [[Periode Negara Perang]]. Dan sampai zaman [[Dinasti Hàn]] baru mulai terbentuk berbagai versi tentang “Tiga Maharaja” yang ditempatkan di depan “Lima Kaisar”.
Arti semula dari huruf “Maharaja ( huáng / 皇 )” adalah “Besar ( dà / 大 )” dan “Cantik ( měi / 美 )”, yang pada awalnya belum dipakai sebagai istilah atau kata nomina. Baru sampai akhir [[Periode Negara Perang]], oleh karena huruf “Kaisar ( dì / 帝 )” dari kata “Tuhan ( [[Shangdi|shàngdì]] / 上帝 )” dipakai juga sebagai sebutan untuk para penguasa manusia, maka baru mulai diadopsikan huruf “Maharaja” untuk sebutan “Tuhan”. Seperti berbagai sebutan dalam buku 《 [[Phraseologi Chǔ]] ( ''salah satu karya literatur puisi dan syair klasik Tiongkok )'' 》 ; Maharaja Barat, Maharaja Timur, Maharaja Atas dan sebagainya.
Baris 11 ⟶ 12:
“Tiga Maharaja dan Lima Kaisar” adalah “Kaisar-Kaisar” legenda Tiongkok yang muncul sebelum [[Dinasti Xià]]. Sesuai hasil penelitian sekarang, mereka tersebut semuanya adalah ketua suku, dan oleh karena memiliki kekuatan dan pengaruh besar sehingga berhasil menjadi pemimpin dari gabungan berbagai suku. [[Qín Shǐ Huáng]] dalam rangka menunjukkan diri berkedudukan lebih tinggi dari mereka, memakai huruf “Maharaja” dari “Tiga Maharaja” dan huruf “Kaisar” dari “Lima Kaisar” yang dikomposisikan menjadi gelar “Kaisar ( huángdì / 皇帝 )” yang kita kenal sampai sekarang.
Baik berdasarkan mitologi legenda maupun catatan buku sejarah, semuanya beranggapan dan berkeyakinan bahwa zaman dari “Tiga Maharaja” adalah lebih awal daripada zaman “Lima Kaisar”. Tetapi dari masing-masing sejarawan yang berbeda, terdapat definisi “Tiga Maharaja dan Lima Kaisar” yang berbeda. “Tiga Maharaja” ada lima versi dan “Lima Kaisar” juga ada lima versi.,
Catatan paling awal tentang '''Tiga Maharaja''' ( '''sānhuáng''' / '''三皇''' )” muncul dalam buku 《[[Catatan Sejarah Agung • Catatan Qín Shǐ Huáng]]》 pada tahun 221 SM ( ''tahun ke-26 [[Qín Shǐ Huáng]]'' ) menurut [[Lǐ Sī]] bahwa zaman kuno ada [[Maharaja Langit]], [[Maharaja Bumi]] dan [[Maharaja Manusia]] sebagai Tiga Maharaja, dan di antaranya [[Maharaja Manusia]] dianggap paling agung.
Versi-versi dari Tiga Maharaja menurut berbagai buku dan kitab sejarah
* [[Suìrén]], [[Fúxī]], [[Shénnóng]].
** 《[[Báihǔ Tōngyì]]》.
Baris 36 ⟶ 37:
Selain itu, dalam buku 《[[Norma Tata Krama]]》 dari [[Dinasti Hàn]] menyatakan [[Maharaja Langit]], [[Maharaja Bumi]] dan [[Maharaja Manusia]] sebagai Tiga Dewa Langit.
[[Tao|Ajaran Tao]] juga membagi Tiga Maharaja menjadi Awal ( chū / 初 ), Tengah ( zhōng / 中 ), Akhir ( hòu / 后 / 後 ) tiga kelompok
* Kelompok Tiga Maharaja Awal berbentuk manusia.
* Tiga Maharaja Tengah bermuka manusia berbadan ular atau naga.
Baris 46 ⟶ 47:
** [[Maharaja Manusia]] [[Shénnóng]] bermuka sapi berbadan manusia.
Penempatan posisi kedewaan menurut [[Tao|Ajaran Tao]] adalah
* [[Sanqing|Tiga Dewa Murni]] ( sānqīng / 三清 ).
** Yùqīng ( 玉清 ) [[Yuanshi Tianzun|Yuánshǐ Tiānzūn]] ( 元始天尊 ).
Baris 58 ⟶ 59:
** Hòutǔ Huángdìzhī ( 后土皇地祗 / 後土皇地祗 ).
Sedangkan penempatan posisi kedewaan menurut [[Kong Hu Cu|Ajaran Konghucu]] adalah
* Langit ( [[Tian|tiān]] / 天 ).
* Leluhur ( zǔ / 祖) ( ''Tiga Maharaja dan Lima Kaisar'' ).
Baris 66 ⟶ 67:
** Agung Perkasa ( wǔshèng / 武圣 / 武聖 ) [[Guan Yu|Guānyǔ]].
Kemudian juga ada penempatan posisi kedewaan menurut legenda rakyat maupun buku cerita pendek sebagai berikut
* [[Pangu|Pángǔ]].
* [[Hóngjūn]] ( 鸿钧 / 鴻鈞 ).
Baris 76 ⟶ 77:
Dalam [[Tao|Ajaran Tao]] tidak ada [[Pangu|Pángǔ]] dan [[Hóngjūn]]. Sebagian besar legenda rakyat dan buku cerita pendek menjadikan [[Pangu|Pángǔ]], [[Hóngjūn]] dan [[Yuanshi Tianzun|Yuánshǐ Tiānzūn]] sebagai satu orang yang sama. Ada juga yang menceritakan bahwa [[Pangu|Pángǔ]] adalah kakak dan [[Hóngjūn]] adalah adik, setelah [[Pangu|Pángǔ]] menjadi Tiga Dewa Murni, dia mengangkat [[Hóngjūn]] sebagai Maha Guru.
Sedangkan kedudukan [[Nǚwā]], kadang-kadang berada di atas Tiga Maharaja, kadang-kadang berada di antara Tiga Maharaja, dan kadang-kadang malah berada dibawah Tiga Maharaja. Menurut cerita alasannya ada tiga
# Dalam legenda ; [[Nǚwā]] menciptakan berbagai makluk dunia, sehingga kedudukannya sangat tinggi dan berada di atas Tiga Maharaja.
# Dalam legenda ; [[Fúxī]] dan [[Nǚwā]] adalah kakak beradik yang juga suami istri, dan merupakan satu keluarga, sehingga dalam daftar Tiga Maharaja, kadang-kadang ada keduanya, kadang-kadang cuma dipilih salah satu sebagai wakil. Dengan demikian, kedudukan [[Nǚwā]] berada di antara Tiga Maharaja.
# Oleh karena status buku 《[[Klasik Sejarah]]》 yang istimewa di antara buku dan kitab sejarah, sehingga pendapat tentang [[Fúxī]], [[Shénnóng]] dan [[Huángdì]] sebagai Tiga Maharaja yang dipropaganda didalamnya mendapat pengakuan yang jauh lebih luas dari khalayak umum. Sedangkan keberadaan [[Nǚwā]] dari zaman Masyarakat Matriarkal, yang kemudiannya terganti oleh Masyarakat Patriarkal yang lebih menghargai kedudukan laki-laki, sehingga membuat kedudukan [[Nǚwā]] menjadi dibawah Tiga Maharaja.
Secara umum, tokoh-tokoh yang dimaksud dalam Tiga Maharaja merupakan simbol dari berbagai tahap kebudayaan yang berbeda dari leluhur Tiongkok pada masa pra-sejarah. [[Yǒucháo]], [[Suìrén]] dan [[Fúxī]] masing-masing
Pendapat umum tentang “Tiga Maharaja” adalah [[Suìrén]], [[Fúxī]] dan [[Shénnóng]], yang bermula dari masa [[Periode Musim Semi dan Musim Gugur]] dan [[Periode Negara Perang]].
Versi-versi dari '''Lima Kaisar''' ( '''wǔdì''' / '''五帝''' ) menurut berbagai buku dan kitab sejarah
* [[Huángdì]], [[Zhuānxù]], [[Kù]], [[Yáo]], [[Shùn]].
** 《[[Shìběn]]》.
Baris 103 ⟶ 104:
Versi terakhir oleh karena kedudukan kitabnya yang sangat dihargai, sehingga karya-karya sejarah seterusnya cenderung banyak yang memakai versi ini. Sehingga versi dari Tiga Maharaja dan Lima Kaisar ini dihargai sebagai catatan sejarah kuno yang paling dipercayai.
Lima Kaisar Langit Awal ( xiāntiān wǔdì / 先天五帝 ) dalam [[Ajaran Konghucu]] ( ''yang juga menurut 《[[Zhōulǐ • Tiānguān]]》 karya [[Jiǎ Gōngyàn]] dari zaman [[Dinasti Táng]]'' ) adalah
* Tengah ; [[Huángdì]] ( 黄帝 ~ 黃帝, Kaisar Kuning ) Hánshūniǔ ( 含枢纽 / 含樞紐 )
* Timur ; Qīngdì ( 青帝, Kaisar Hijau ) Língwēiyǎng ( 灵威仰 / 靈威仰 )
Baris 112 ⟶ 113:
* Utara ; Hēidì ( 黑帝, Kaisar Hitam ) Yèguāngjì ( 叶光纪 / 葉光紀 )
Ada legenda yang menggunakan dewa dari lima arah sebagai “Lima Kaisar”. “Lima Kaisar” dalam 《[[Phraseologi Chǔ]] • Xīsòng》 karya [[Wáng Yì]] dari zaman [[Dinasti Hàn Timur]] adalah Dewa Lima Arah. Serta oleh [[Lǚ Bùwéi]] dalam bukunya 《[[Kronik Sejarah Lǚ Bùwéi]]》 dari empat kaisar yang semula dipuja oleh Negara Qín ( 秦 ) ( ''Báidì, Qīngdì, [[Huángdì]], [[Yándì]]'' ) ditambah dengan Hēidì menjadi Lima Kaisar yang mengatur Empat Arah, Empat Musim dan Lima
* Timur
* Selatan
* Barat
* Utara
* Pusat (
Sedangkan dalam [[Ajaran Tao]] juga ada versi “Lima Kaisar” yang dikenal dengan sebutan Wǔlíng Wǔlǎo Tiānjūn ( 五灵五老天君 / 五靈五老天君 )
* Timur
* Selatan
* Barat
* Utara
* Tengah
Sebenarnya, perbedaan legenda tentang Tiga Maharaja dan Lima Kaisar merupakan produk dari perkembangan beragamnya suku bangsa di Tiongkok, yang secara komplikasi merefleksikan perkembangan dari pembauran antar suku bangsa. Jauh sebelum memasuki zaman beradab, di atas tanah air Tiongkok yang luas, sudah terbentuk [[Suku Huáxià]] ( 华夏 ), [[Suku Miáo]] ( 苗 ) dan berbagai saudara suku yang pada waktu itu disebut oleh [[Suku Huáxià]] sebagai [[Suku Mán]] ( 蛮 / 蠻 ), [[Suku Yí]] ( 夷 ), [[Suku Róng]] ( 戎 ), [[Suku Dí]] ( 狄 ) dan sebagainya.
|