Sejarah Paser: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edogang1 (bicara | kontrib)
k +image
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 15:
== Religi dan pengetahuan ==
 
Jauh sebelum mengenal agama, di daerah Paser ini, masyarakat Paser mengenal kepercayaan [[animisme]] supernatural, syamanisme[[shamanisme]] dan sebagainya, mereka terikat dengan [[makhluk]]-makhluk halus, [[roh]]-roh halus, kekutan-kekuatan [[gaib]] dan kekuatan-kekuatan [[sakti]].
Di daerah Paser, dikenal dengan ilmu gaib, sebagai bentuk kepercayaan “Kuno” yang mempercayai adanya kekuatan maha dasyat terdapat di [[alam semesta]]. Desa yang diartikan sebagai penguasa tertinggi dalam kekuasaannya menguasai seluruh alam semesta, dalam sistem ini terlihat dalam tata cara pelaksanaan untuk maksud-maksud tertentu, misalkan pada saat pembukaan hutan untuk lahan perladangan atau persawahan, menanam padi dan sebagainya yang dilaksanakan oleh seorang [[dukun]] / mulung, yang mengetahui [[jampi-jampi]] atau [[soyong]] dalam bahasa Paser, diucapkan kata-kata permohonan sesuai dengan yang diharapkan.
 
== Kepercayaan kepada makhluk halus ==
 
Dunia ini dihuni oleh beberapa [[makhluk halus]], ada yang bersifat mengganggu [[manusia]], ada yang membantu dan ada pula yang tidak menggangu, juga tidak berfaedah bagi manusia. Makhluk halus dikenal mendiami tempat-tempat tertentu, seperti di [[hutan]], di pepohonan kayu besar di [[rawa-rawa]], di [[Tempat pemakaman|kuburan]] dan sebagainya. Menurut [[cerita rakyat]], bahwa salah satu pusat kediaman makhluk-makhluk halus di daerah Paser adalah daerah “Raya” yang terletak di antara Pondong dan Air Mati. Jika diklasifikasikan, makhluk halus itu ada bermacam-macam, di antaranya:
* Makhluk halus asal kejadiannya sudah gaib, seperti [[hantu]] atau uwok dalam bahasa Pasernya, jin dan setan.
Makhluk halus dikenal mendiami tempat-tempat tertentu, di hutan, di pepohonan kayu besar di rawa-rawa, di kuburan dan sebagainya. Menurut cerita rakyat, bahwa salah satu pusat kediaman makhluk-makhluk halus didaerah Paser adalah yang dikatakan “Raya” terletak di antara Pondong dan Air Mati. Jika diklasifikasikan, makhluk halus itu ada bermacam-macam, di antaranya:
* Makhluk halus asal kejadiannya sudah gaib, seperti hantu atau uwok dalam bahasa Pasernya, jin dan setan.
* Makhluk halus dari manusia yang lenyap tanpa melalui proses kematian seperti mahal imunan dan orang gaib.
* Makhluk halus dari roh manusia yang meninggal tidak secara wajar, misalnya meninggal karena [[kecelakaan]], meninggal karena dibunuh.
 
Dalam kepercayaan masyarakat Paser, makhluk halus kadang-kadang menjelma dalam bentuk [[manusia]], [[binatang]] atau menjelma dalam bentuk [[benda]]-benda dan lain sebagainya.
 
== Tempat perlindungan ==
Baris 292 ⟶ 291:
==== Sultan Aji Dipati Anom Alamsyah ====
 
Setelah wafatnya Sultan Aji Sepuh Alamsyah, digantidigantikan oleh Aji Dipati bin Penemban Adam., Dengandengan gelar: [[Sultan Anom Alamsyah|Sultan Aji Dipati Anom Alamsyah]], yang memerintah pada tahun 1181 - 1213 Hijriyah atau 1768 - 1779 Masehi. Sultan ini menerima putusan Majelis Adat dan Alim Ulama menggantikan Sultan Aji Sepuh Alamsyah, karena ibunya Diang Cengal telah meninggal dunia, yang sebelumnya pada tahun 1738 Masehi, menolak menjadi Sultan saat itu, karena perlu merawat si Ibu yang sudah tua (Vr, Aji Aqub menggambarkan Aji Dipati Anom Alamsyah sebagai tokoh yang tidak puas atas pengangkatan Aji Ngara, nama asli., atau Aji Selumuh bergelardengan gelar Pangeran Raka, sehingga dia memberontak dan daerah Rantau Manggaris terjadi banjir darah,. Pangeran iniRaka kalah, dan ditolong oleh Kiai Mas Muda dankemudian dibawa ke muara Suatang. Danserta tunduk kepada Sultan Sepuh).<ref>OP cit hlm 18</ref>
 
Sultan Aji Dipati memerintah dalam usia tua, kehidupan sebagai Sultan dijalankan dengan sederhana kegiatan rutin menghadiri salat di masjid sambil memberikan berbagai petuah keagamaan. Aktivitas pemerintahan banyak dijalankan oleh wajirnya Aji Panji bin Ratu Agung mantan kepala wilayah Lempesu.