Bengkulu Britania: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tri Ardiansyah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Rangga Gultom (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox former subdivision
| native_name = Bengkulu-Inggris
| common_name = Bengkulu-Inggris
| nation = Imperium Britania
| subdivision = [[Keresidenan]]
| era =
| year_start = 1685
| date_start =
| event_start =
| year_end = 1824
| date_end =
| event_end =
| event1 =
| date_event1 =
| p1 =
| s1 = Hindia Belanda
| flag_p1 =
| flag_s1 = Flag of the Netherlands.svg
| image_flag = Flag of the British East India Company (1801).svg
| image_coat =
[[File:| image_map = Southern Sumatra, De Grote Winkler Prins Encyclopedia 1910.jpg|thumb|Wilayah Bengkulu-Inggris (warna pink) pada tahun 1910]]
|image_map = Locator bengkulu final.png
| image_map_caption = Wilayah Bengkulu-Inggris (warna pink) pada tahun 1910
| stat_area1 =
| stat_year1 =
| stat_pop1 =
| today = {{flag|Indonesia}}
| footnotes =
| demonym=|capital=Fort Marlborough =
| capital = Fort Marlborough
}}
'''Bengkulu-Inggris''' ({{lang-en|British Bencoolen}}}) adalah wilayah keresidenan milik [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] (EIC) yang membentang sekitar 300 mil di sepanjang pantai barat daya Sumatera dan berpusat di daerah yang sekarang menjadi [[Kota Bengkulu]]. EIC hadir di sana pada tahun 1685,<ref name="Olson1996"/> dan pada tahun 1714 EIC membangun [[Benteng Marlborough]] di sana, karena datuk lokal mengizinkan EIC membangun benteng untuk melindungi mereka dari Belanda.
 
Hubungan yang terjalin antara rakyat provinsi [[Bengkulu]] dengan [[Inggris]] sudah berjalan sejak lama, yakni sejak abad ke-17. Pada tahun 1682, [[Belanda]] (VOC) mampu mengungguli ''East India Company'' (EIC), khususnya setelah tercapai kesepakatan antara [[VOC]] dengan [[kerajaan Banten]] mengenai monopoli perdagangan [[rempah-rempah]]. Hal ini memaksa EIC keluar dari [[Jawa]] dan harus mencari tempat pangkalan baru yang secara [[politik]] dan [[militer]] dapat menguntungkan mereka dalam perdagangan rempah-rempah.
 
Pada awalnya mereka berkeinginan untuk mendirikan perusahaan dagang di [[Aceh]], tetapi keinginan ini ditolak oleh Ratu Aceh, Sultana Zaqiyat -ud-udin Inayat Shah. Penolakan ini membuat EIC berpaling ke wilayah lain yang bersedia untuk menerima mereka, yakni [[Pariaman]] dan [[Barus]] di [[SumatraSumatera Barat]]. Keinginan kedua wilayah ini untuk menerima EIC didorong oleh ketakutan terhadap kekuatan Belanda yang sangat agresif. Namun pada akhirnya pilihan EIC jatuh kepada Bengkulu, ada dua versi catatan sejarah yang menyebabkan terjadinya perubahan pilihan ini, yakni:
[[File:Southern Sumatra, De Grote Winkler Prins Encyclopedia 1910.jpg|thumb|Wilayah Bengkulu-Inggris (warna pink) pada tahun 1910]]
 
Pada awalnya mereka berkeinginan untuk mendirikan perusahaan dagang di [[Aceh]], tetapi keinginan ini ditolak oleh Ratu Aceh, Sultana Zaqiyat -ud-udin Inayat Shah. Penolakan ini membuat EIC berpaling ke wilayah lain yang bersedia untuk menerima mereka, yakni [[Pariaman]] dan [[Barus]] di [[Sumatra Barat]]. Keinginan kedua wilayah ini untuk menerima EIC didorong oleh ketakutan terhadap kekuatan Belanda yang sangat agresif. Namun pada akhirnya pilihan EIC jatuh kepada Bengkulu, ada dua versi catatan sejarah yang menyebabkan terjadinya perubahan pilihan ini, yakni:
 
# Menurut buku ''Bencoolen: A History of the Honourable East India Company’s Garrison on the West Coast of Sumatra (1685 – 1825)'', yang ditulis oleh Alan Harfield (1995), perubahan ini disebabkan adanya surat permintaan dari para penguasa di Bengkulu yang mereka terima dua hari menjelang keberangkatan utusan EIC (Ord dan Cawley) dari [[Madras]] menuju Pariaman.
Baris 41:
Terlepas dari adanya perbedaan di atas, sejarah mencatat bahwa Inggris (EIC) pada akhirnya bercokol di [[Bengkulu]] dan rakyat Bengkulu menerima kehadiran mereka. Setibanya mereka di Bengkulu pada tahun 1685, pihak Inggris disambut oleh petinggi Bengkulu pada masa itu, yakni Orang Kaya Lela dan Patih Setia Raja Muda. Dalam beberapa pertemuan selanjutnya pihak Inggris memperoleh izin untuk mendirikan faktori di Bengkulu dan menjalin hubungan dagang dengan para penguasa Bengkulu. Pangkalan pertama yang didirikan oleh Inggris di Bengkulu adalah Fort York. Sejak saat itu Inggris menamakan faktori dagang mereka di Bengkulu sebagai Garnizun EIC di Pantai Barat pulau Sumatra ''(The Honourable East India Company’s Garrison on the West Coast of Sumatra)''.
 
Kehadiran Inggris di Bengkulu berlangsung selama 140 tahun, yaitu dari tahun 1685 sampai dengan bulan Maret 1825, ketika seluruh kekuatan Inggris meninggalkan Bengkulu. Berakhirnya kehadiran Inggris di Bengkulu adalah disebabkan adanya perjanjian antara Raja Inggris dan Raja Belanda, yang ditanda-tangani pada tanggal 17 Maret 1824. Perjanjian ini oleh pihak Inggris disebut ''The Anglo-Dutch Treaty of 1824'', sedangkan pihak Belanda menyebutnya sebagai [[Traktat London]]. Perjanjian ini mengatur pertukaran kekuasaan Inggris di Bengkulu dengan kekuasaan Belanda di [[Melaka]] dan [[Singapura]] (Singapura pada masa itu merupakan bagian dari [[kerajaanKesultanan Melaka|Kesultanan Malaka]]).
 
== Pembangunan benteng Marlborough ==
Baris 89:
{{Coord|-3.787093|102.251848|display=title}}
{{Wilayah Seberang Laut Britania}}
 
[[Kategori:Sejarah Bengkulu]]