Surastri Karma Trimurti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Obets451 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
PenaBijak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 13:
|birth_name = Soerastri Karma Trimoerti
|birth_date = {{Birth date|1912|5|11}}
|birth_place = <!-- dilarang menggunakan ikon bendera -->[[Kabupaten Boyolali|Boyolali]], [[Kesunanan Surakarta Hadiningrat|Surakarta Hadiningrat]], [[Hindia Belanda]]<ref>{{cite news
| last = Nugraheni
| first = Naomy A.
Baris 23:
| accessdate = 12 Maret 2024 }}</ref>
|death_date = {{Death date and age|2008|5|20|1912|5|11}}
|death_place = <!-- dilarang menggunakan ikon bendera -->[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]<ref>{{cite news
| last = Nugraheni
| first = Naomy A.
Baris 71:
Trimurti, yang cukup lantang dalam memperjuangkan [[hak-hak pekerja]], diangkat sebagai [[Menteri Tenaga Kerja (Indonesia)|Menteri Tenaga Kerja]] pertama di Indonesia di bawah Perdana Menteri [[Amir Sjarifoeddin|Amir Sjarifuddin]]. Ia menjabat tahun 1947 hingga 1948. Ia aktif sebagai eksekutif di [[Partai Buruh Indonesia]] (PBI), dan memimpin sayap wanitanya.
 
Ia ikut mendirikan Gerwis, sebuah organisasi perempuan Indonesia, pada tahun 1950, yang kemudian berganti nama sebagai [[Gerakan Wanita Indonesia|Gerwani]]. IaPada meninggalkantahun organisasi1956, padaia tahunmeninggalkan organisasi 1965tersebut, lalu kembali ke [[perguruan tinggi]] ketika ia berusia 41 tahun. Ia belajar [[ekonomi]] di [[Universitas Indonesia]], yang diselesaikannya pada tahun 1960. Ia menolak tawaran menjadi [[Daftar Menteri Sosial Indonesia|Menteri Sosial]] pada tahun 1959 karena sedang menyelesaikan gelar sarjana.
 
Trimurti adalah anggota dan penandatangan [[Petisi Limapuluh|Petisi 50]] pada tahun 1980, yang memprotes [[Soeharto]] atas penyalahgunaan [[Pancasila (politik)|Pancasila]] terhadap lawan politiknya. Para penanda tangan Petisi 50 termasuk pendukung kemerdekaan Indonesia terkemuka serta pemerintah dan [[tentara Nasional Indonesia|pejabat militer]], seperti Trimurti dan mantan [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] [[Ali Sadikin]].
 
Pada tahun 1994, Trimurti mengalami kecelakaan mobil yang cukup parah, namun ia mampu bertahan meski sejak saat itu ia harus memakai tongkat untuk berjalan.
 
Hingga usia lanjut, Trimurti masih aktif menghadiri acara-acara kenegaraan. Pada tahun 2007, ia meluncurkan buku autobiografi ''95 Tahun SK Trimurti'', yang berisi kumpulan tulisan-tulisannya dari tahun 1939 hingga 1991.
 
=== Kematian ===