Bahasa Bawean: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(38 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|name=Bawean
|nativename=''
| states = [[Indonesia]]
| region = [[Pulau Bawean]], [[Kabupaten Gresik]]
| ethnicity = [[Suku Bawean|Bawean]]
| minority = [[Indonesia]]
| agency = {{flagicon|Indonesia}} [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
|familycolor= |fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3=[[Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa|Melayu-Sumbawa]]
Baris 15 ⟶ 16:
* [[Abjad Pegon|Pèghu]]
|speakers=20.000 (1984)<ref name="IKIP">{{cite book|url=http://repository.unp.ac.id/47568/1/NABABAN_558_1984.pdf|title=Bahasa-Bahasa Indonesia|website=repository.unp.ac.id|language=id|year=1984|first=P.W.J.|last=Nababan|publisher=[[Universitas Negeri Padang|Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Padang]]|location=[[Padang]], Indonesia|pages=558|access-date=11-02-2024|isbn=|volume=}}</ref>
|dia1=Daun
|dia2=Diponggo
|dia3=Kepuhteluk
|dia4=[[#Kreolisasi|Kreol Bawean]]
|dia5=Suwari
|glotto=bawe1237
|map=Baweanese-Map.png{{!}}200px
|mapcaption={{legend|#0080ff|Wilayah dituturkannya bahasa Bawean}}
{{legend|#808080|Wilayah yang termasuk kedalam [[Kabupaten Gresik]] (termasuk [[Pulau Bawean]])}}
|qid=Q812044
}}
'''Bahasa Bawean'''<ref>{{cite web |url=https://glottolog.org/resource/languoid/id/bawe1237|title=Dialect: Bawean|trans-title=Dialek Bawean|lang=en|first1=Harald|last1=Hammarström|first2=Robert|last2=Forkel|first3=Martin, ed.|last3=Haspelmath|publisher=Jena, Germany: Max Planck Institute for the Science of Human History [Kota Jena, negara Jerman: Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia]|date=2019}}</ref> adalah sebuah ragam geografis [[bahasa]] yang dianggap sebagai salah satu [[dialek]] dari [[bahasa Madura]]{{refn|group=a|Menurut ''[[Glottolog|Glottolog 4.8]]'', bahasa Madura terbagi menjadi 6 dialek yang terdiri dari: Bawean, Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, dan Sapudi.<ref name="Madurese">{{cite web |url=https://glottolog.org/resource/languoid/id/nucl1460|title=Madurese|trans-title=Bahasa Madura|lang=en|first1=Harald|last1=Hammarström|first2=Robert|last2=Forkel|first3=Martin, ed.|last3=Haspelmath|publisher=Jena, Germany: Max Planck Institute for the Science of Human History [Kota Jena, negara Jerman: Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia]|date=2019}}</ref>}} yang utamanya dituturkan oleh [[suku Bawean]] di [[pulau Bawean]], [[Kabupaten Gresik]], [[Jawa Timur]].<ref name="Madurese">{{cite web |url=https://glottolog.org/resource/languoid/id/nucl1460|title=Madurese|trans-title=Bahasa Madura|lang=en|first1=Harald|last1=Hammarström|first2=Robert|last2=Forkel|first3=Martin, ed.|last3=Haspelmath|publisher=Jena, Germany: Max Planck Institute for the Science of Human History [Kota Jena, negara Jerman: Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia]|date=2019}}</ref><ref>{{cite web |url=https://glottolog.org/resource/languoid/id/madu1247|title=Maduresic|lang=en|first1=Harald|last1=Hammarström|first2=Robert|last2=Forkel|first3=Martin, ed.|last3=Haspelmath|publisher=Jena, Germany: Max Planck Institute for the Science of Human History [Kota Jena, negara Jerman: Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia]|date=2019}}</ref> Bahasa ini mulanya merupakan sebuah [[pijin]] yang telah mengalami proses [[kreolisasi]], sehingga memiliki beragam kosakata campuran dari bahasa lain, seperti [[bahasa Jawa]] (terutama dari wilayah [[Gresik]]), [[Bahasa Banjar|Banjar]], [[Bahasa Bugis|Bugis]], dan [[Bahasa Makassar|Makassar]].<ref name=":0">{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/jatim/hal-hal-yang-hanya-bisa-dijumpai-di-pulau-bawean-jawa-timur.html|title=3 Hal Menakjubkan yang Hanya Bisa Dijumpai di Pulau Bawean Jawa Timur|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-05-07|editor-last=Muallifa|editor-first=Rizka|first=Rizka Nur Laily|last=M}}</ref><ref name=":3"/>
Baris 25 ⟶ 31:
==Status kebahasaan==
Dalam buku ''Bahasa-Bahasa Indonesia'' (1984) karya P.W.J. Nababan, bahasa Bawean dicatat sebagai bahasa tersendiri dengan 20.000 penutur di Pulau Bawean.<ref name="IKIP"/> Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Retno Fatmalasari dalam jurnal berjudul ''Integrasi Kata Bahasa Jawa dan Bahasa Madura ke Dalam Bahasa Bawean'' yang diterbitkan pada tahun 2020, meskipun banyak yang menyebut bahasa Bawean sebagai salah satu dialek dari [[bahasa Madura]], dalam penelitian ini bahasa Bawean tetap dianggap sebagai sebuah bahasa tersendiri.<ref>{{cite journal|url=https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/33316/29861|website=ejournal.unesa.ac.id|title=Integrasi Kata Bahasa Jawa dan Bahasa Madura ke Dalam Bahasa Bawean|publisher=[[Universitas Negeri Surabaya]]|location=[[Surabaya]], Indonesia|first=Retno|last=Fatmalasari|volume=6|language=id|year=2020|pages=11|access-date=10 Februari 2024}}</ref>
==Dialek==
Bahasa Bawean mempunyai beberapa dialek, perbedaan dialek ini bisa ditemukan di beberapa desa yang ada di Pulau Bawean. Mengutip dari [[Universitas Airlangga|Repository Unair]], Eva Wijayanti mengungkapkan bahwa terdapat empat desa yang memiliki dialek bahasa yang cukup berbeda, yaitu desa [[Daun, Sangkapura, Gresik|Daun]] dan [[Suwari, Sangkapura, Gresik|Suwari]] di kecamatan [[Sangkapura, Gresik|Sangkapura]], serta desa [[Kepuhteluk, Tambak, Gresik|Kepuhteluk]] dan [[Diponggo, Tambak, Gresik|Diponggo]] di kecamatan [[Tambak, Gresik|Tambak]].<ref name=":3"/><ref name="dialek"/>
Ragam dialek dari empat desa tersebut tercermin dalam penyebutan untuk kata 'saya'. Masyarakat desa Daun menyebut 'saya' dengan kata ''éson'', sedangkan masyarakat desa Suwari menyebutnya ''éhon''. Kemudian, masyarakat desa Kepuhteluk akan menyebut 'saya' dengan kata ''bulâ'' dan masyarakat Diponggo menyebutnya dengan kata ''aku''.<ref name="dialek"/>
Variasi dialek ini pun menjadi ciri khas dari masing-masing desa. Oleh karena itu, cukup dengan mendengar dialek yang mereka pakai, orang Bawean lainnya akan dengan mudah mengenali dari desa mana mereka berasal. Dari keempat dialek tersebut, dialek dari desa Diponggo merupakan dialek yang memiliki perbedaan paling mencolok di antara dialek-dialek lainnya. Sebagian besar kosakata dalam dialek Diponggo hampir sama dengan kosakata dalam [[bahasa Jawa]].<ref name="dialek"/>
Kosakata bahasa Jawa, seperti ''dé'é'', ''iki'', ''séwu'', ''ayu'', ''saiki'', ''isuk'', dan kosakata serapan lainnya juga digunakan oleh masyarakat desa Diponggo. Hal ini terjadi karena kebanyakan masyarakat desa Diponggo merupakan keturunan [[Suku Jawa|orang-orang Jawa]]. Tidak mengherankan jika kemudian dialek Diponggo banyak dipengaruhi oleh bahasa Jawa.<ref name="dialek">{{cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/03/22/istimewa-pulau-kecil-ini-punya-dialek-bahasa-yang-beragam|title=Istimewa! Pulau Kecil Ini Punya Dialek Bahasa yang Beragam|website=www.goodnewsfromindonesia.id|date=22 Maret 2021|access-date=18 April 2022|language=id|author=Fajri Kurnia}}</ref>
==Kreolisasi==
{{Infobox Bahasa
|name=kreol Bawean
|nativename=''Cakap Boyan''
|image=Screenshoot Cakap Bawean Creole.jpg
|imagesize=155px
|imagecaption=Contoh percakapan dalam bahasa kreol Bawean di kolom komentar laman [[Facebook]].
|altname=Bawean Selat, Bawean Pasar{{refn|group=a|Nama alternatifnya dikutip dari perkataan penutur aslinya.}}
| states = [[Malaysia]] dan [[Singapura]]
| region = [[Johor]], [[Kuala Lumpur]], dan [[Selangor]] (Malaysia); [[Lorong Buangkok]] (Singapura)<ref>{{Cite web|url=https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/9297/kampung-lorong-buankok-desa-komunitas-keturunan-bawean-di-singapura|title=Kampung Lorong Buankok, Desa Komunitas Keturunan Bawean di Singapura|publisher=[[Sindonews]]|website=daerah.sindonews.com|first=Ashadi|last=Iksan|access-date=14 Februari 2024|date=6 April 2019|language=ms}}</ref>
| ethnicity = [[Suku Bawean|Bawean]]
| minority =
| agency =
|familycolor=Kreol
|fam2=[[Bahasa Madura|Kreol berbasis bahasa Madura]]
|fam3=[[Bahasa Bawean|Bawean]]
|script=
* [[Alfabet Latin|Latin]]
* [[Abjad Jawi|Jawi]]
|speakers=''tidak diketahui''
|glotto=
|map=
|mapcaption=
|mapcode=
}}
Dalam bahasa Bawean juga terdapat suatu bentuk bahasa [[kreol]] sebagai akibat dari akulturasi budaya dan bahasa yang terjadi pada masyarakat etnis [[Suku Bawean|Bawean]].<ref>{{Cite journal|url=https://scholar.unair.ac.id/en/publications/tribus-en-bawean-como-la-miniatura-de-indonesia|title=Tribes in Bawean as "the miniature of Indonesia"|trans-title=Suku-suku di Bawean sebagai "miniatur Indonesia"|language=en|publisher=[[Universitas Airlangga]]|location=[[Surabaya]], Indonesia|website=scholar.unair.ac.id|first1=S.W.B.|last1=Utami|first2=Bea|last2=Anggraini|volume=35|pages=12|year=2019|access-date=14 Februari 2024}}</ref> Bahasa ini dianggap sebagai proses dari kreolisasi [[bahasa Madura]]. Bentuk bahasa kreol ini berbeda dengan bentuk asli bahasa Bawean di pulau asalnya yang dipengaruhi oleh [[bahasa Madura]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], dan [[Bahasa Melayu|Melayu]].<ref>{{Cite journal|url=https://kimli.mlindonesia.org/index.php/kimli/article/view/80|title=Tipologi Bahasa Bawean Sebagai Kreolisasi Bahasa Madura Dalam Identitasnya Sebagai Bahasa Hibrida|language=id|publisher=Universitas Panca Marga|location=[[Probolinggo]], Indonesia|website=kimli.mlindonesia.org|first=S.|last=Andayani|volume=|pages=|year=2022|access-date=14 Februari 2024}}</ref> Ragam bahasa kreol ini umumnya dituturkan oleh perantau dan keturunan Bawean yang menetap di [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. Penggunaannya bercampur dengan [[Bahasa Melayu Malaysia|bahasa Melayu standar]] dan ragam [[bahasa Inggris]] di negara tersebut. Contohnya dapat dilihat pada kalimat "''Bulâ ni orèng Boyan la, first time ni i ada balik kat kampong halaman''" yang berarti "Saya ini orang Bawean lah, untuk pertama kalinya saya pulang ke kampung halaman".<ref>{{Cite web|url=https://www.facebook.com/SuaraKomunitiBawean/posts/bahasa-bawean-ditengarai-sebagai-kreolisasi-bahasa-madura-karena-kata-kata-dasar/204033783059480/|title=Bahasa Bawean - Facebook|publisher=Suara Komuniti Bawean (SKB)|website=www.facebook.com|access-date=14 Februari 2024|date=14 Juli 2014|language=ms}}</ref>
==Fonologi==
Dalam bahasa Bawean terdapat 28 lambang [[transkripsi fonetik]] yang terdiri dari 18 konsonan [[fonem]] dan 10 dasar-sistem [[vokal]].<ref name=":3">{{cite journal|url=https://123dok.com/document/qv836klz-skripsi-variasi-dialek-bahasa-bawean-wilayah-kabupaten-dialektologi.html|title=Skripsi Variasi Dialek Bahasa Bawean di Wilayah Pulau Bawean Kabupaten Gresik: Kajian Dialektologi|website=123dok.com|language=id|access-date=11-02-2024|year=2016|first=Eva Dwi|last=Wijayanti|publisher=[[Universitas Airlangga]]|location=[[Surabaya]], Indonesia|pages=165}}</ref> Berikut merupakan kotak fonem yang terdapat dalam bahasa Madura dialek Bawean, huruf yang berada dalam tanda kurung siku {{angbr|...}} menunjukkan penulisan ortografi fonetik dalam sumber.
===Vokal===
Dalam bahasa Bawean, terdapat 2 fonem vokal yang tidak terdapat dalam dialek utama bahasa Madura (fonem {{IPAslink|o}} dan {{IPAslink|e}}), sehingga menjadikan dialek ini mempunyai 10 fonem vokal secara keseluruhan.<ref name=":3"/>
{|
|+ Perbandingan kotak fonem vokal
|-
|
{| class="wikitable" style="text-align:center"
|+ Bawean
! rowspan=2|
! rowspan=2| [[vokal depan|Depan]]
! rowspan=2| [[vokal madya|Madya]]
! colspan=2| [[vokal belakang|Belakang]]
|-
! {{small|[[vokal takbulat|takbulat]]}}
! {{small|[[vokal bulat|bulat]]}}
|-
! [[Vokal tertutup|Tertutup]]
| {{IPAslink|i}}<br>{{Grapheme|i}}
| {{IPAslink|ɨ}}<br>{{Grapheme|I}}
|
| {{IPAslink|u}}<br>{{Grapheme|u}}
|-
! [[Vokal tengah|Tengah]]
| {{IPAslink|e}}<br>{{Grapheme|e}}
| {{IPAslink|ə}}<br>{{Grapheme|ə}}
| {{IPAslink|ɤ}}<br>{{Grapheme|U}}
| {{IPAslink|o}}<br>{{Grapheme|o}}
|-
! [[Vokal setengah terbuka|½ buka]]
| {{IPAslink|ɛ}}<br>{{Grapheme|ɛ}}
|
|
| {{IPAslink|ɔ}}<br>{{Grapheme|Ͻ}}
|-
! [[Vokal terbuka|Terbuka]]
|
| {{IPAslink|a}}<br>{{Grapheme|a}}
|
|
|}
|
{| class="wikitable" style="text-align:center"
|+ Madura
! rowspan=2| [[vokal depan|Depan]]
! rowspan=2| [[vokal madya|Madya]]
! colspan=2| [[vokal belakang|Belakang]]
|-
! {{small|[[vokal takbulat|takbulat]]}}
! {{small|[[vokal bulat|bulat]]}}
|-
| {{IPAslink|i}}<br>{{Grapheme|i}}
| {{IPAslink|ɨ}}<br>{{Grapheme|e}}
|
| {{IPAslink|u}}<br>{{Grapheme|u}}
|-
| {{IPAslink|e}}<br>{{Grapheme|è}}
| {{IPAslink|ə}}<br>{{Grapheme|e}}
| {{IPAslink|ɤ}}<br>{{Grapheme|â}}
|
|-
|
|
|
| {{IPAslink|ɔ}}<br>{{Grapheme|o}}
|-
|
| {{IPAslink|a}}<br>{{Grapheme|a}}
|
|
|}
|}
===Konsonan===
Berbeda dengan fonem vokalnya yang lebih banyak, fonem konsonan dalam kotak fonem bahasa Madura dialek Bawean lebih sedikit ketimbang dialek utama bahasa Madura. Bahasa Bawean hanya memiliki 18 konsonan dibandingkan dengan [[bahasa Madura]] yang memiliki sekitar 27 fonem konsonan.<ref name=":3"/><ref name=":4">{{Cite book |url=http://repository.iainmadura.ac.id/171/ |title=A Grammar of Madurese |last=Davies |first=W. D. |publisher=De Gruyter Mouton |year=2010 |location=Berlin}}</ref> Sedikitnya jumlah konsonan pada dialek ini mungkin disebabkan karena ketidakadaan fonem [[konsonan letup tarik-belakang bersuara|letupan tarik-belakang]] ({{IPAslink|ʈ}} dan {{IPAslink|ɖ}}) serta [[aspirasi (linguistik)|pengaspirasian fonem]] yang seringkali ditemukan dalam dialek utama justru jarang ditemui dalam dialek ini.<ref name=":4"/>
{|class="wikitable" style=text-align:center
|-
!colspan=2|
! [[Konsonan dwibibir|Dwibib.]]
! [[Konsonan gigi|Gigi]]/<br>[[konsonan rongga-gigi|Ronggi.]]
! [[Konsonan langit-langit|Langit-<br>langit]]
! [[Konsonan langit-langit belakang|Lang-<br>bel.]]
! [[Konsonan celah-suara|Celah-<br>suara]]
|-
! colspan=2| [[konsonan sengau|Sengau]]
| {{IPAslink|m}}<br>{{Grapheme|m}}
| {{IPAslink|n}}<br>{{Grapheme|n}}
| {{IPAslink|ɲ}}<br>{{Grapheme|ñ}}
| {{IPAslink|ŋ}}<br>{{grapheme|ŋ}}
|
|-
! rowspan="2" | [[konsonan letup|Letup]]
! {{small|nirsuara}}
| {{IPAslink|p}}<br>{{Grapheme|p}}
| {{IPAslink|t}}<br>{{Grapheme|t}}
| {{IPAslink|c}}<br>{{Grapheme|c}}
| {{IPAslink|k}}<br>{{Grapheme|k}}
| {{IPAslink|ʔ}}<br>{{Grapheme|?}}
|-
! {{small|bersuara}}
| {{IPAslink|b}}<br>{{Grapheme|b}}
| {{IPAslink|d}}<br>{{Grapheme|d}}
| {{IPAslink|ɟ}}<br>{{Grapheme|j}}
| {{IPAslink|ɡ}}<br>{{Grapheme|g}}
|
|-
! colspan=2| [[konsonan geser|Geser]]
|
| {{IPAslink|s}}<br>{{Grapheme|s}}
|
|
| {{IPAslink|h}}<br>{{Grapheme|h}}
|-
!colspan=2| [[konsonan getar|Getar]]
|
| {{IPAslink|r}}<br>{{Grapheme|r}}
|
|
|
|-
! colspan="2" | [[konsonan hampiran|Hampiran]]
|
|{{IPAslink|l}}<br>{{Grapheme|l}}
| {{IPAslink|j}}<br>{{Grapheme|y}}
| {{IPAslink|w}}<br>{{Grapheme|w}}
|
|}
==Kosakata==
Baris 31 ⟶ 202:
* ''bekna'', berarti 'kamu'
* ''kalaaken'', berarti 'ambilkan'
* ''kalaben'', berarti 'dengan'
* ''tak kabessanyo'on'' atau ''naddeh nyo'on'', berarti 'terima kasih'
* ''songkan'', berarti 'malas'
* ''pandir'', berarti 'bicara'
* ''odik'', berarti 'hidup'
* ''olo'', berarti 'kepala'
* ''sakotik'', berarti 'sedikit'
Baris 42 ⟶ 215:
* "''eson terro ka bekna''", berarti "aku sayang kamu" (kata ''eson'' terkadang juga yang menyebutnya ''ehon'')
* "''buk, bede berrus?''", berarti "bu, ada sikat?" (kata ''berrus'' berasal dari [[bahasa Inggris]] 'brush')
* "''mak, pamelleaken pellem''", berarti "bu, belikan mangga" (terdapat pengaruh [[bahasa Jawa Kuno]] di akhiran ''-aken'')
* "''silling na se bucor la mare e pabender''", berarti "langit-langitnya yang bocor sudah diperbaiki" (kata ''silling'' dalam bahasa Bawean berasal dari bahasa Inggris 'ceiling'; 'langit-langit' dalam bahasa Bawean adalah ''sentek'')
* "''araa, mak ghik bede edinnak? ekowa la alajer ka Singgapur''", berarti "kenapa, kok masih disini? katanya sudah pergi berlayar ke Singapura" (kata ''araa'' berasal dari kata 'arapah' dalam bahasa Madura, sedangkan kata ''alajer'' yang berarti 'berlayar' untuk menunjukkan bahwa orang tersebut pergi keluar dari pulau Bawean)
==Lihat juga==
{{Portal|Bahasa|Indonesia}}
*[[Pulau Bawean]]
*[[Suku Bawean]]
*[[Bahasa Madura]]
*[[Orang Bawean di Malaysia]]
== Referensi ==
|