Sunat paksa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Kekerasan terhadap laki-laki}} '''Sunat paksa''' sering mengacu pada sunat laki-laki yang mana orang tersebut belum memberikan persetujuan. Sebagian besar p...' |
Anangyb001 (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kekerasan terhadap laki-laki}}
'''Sunat paksa''' sering mengacu pada [[sunat]] [[laki-laki]] yang mana orang tersebut belum memberikan persetujuan. Sebagian besar penyunatan dilakukan pada bayi laki-laki dan anak-anak yang tidak bisa memberikan persetujuan, tetapi artikel ini meliputi sunat paksa pada pria dewasa. Dalam konteks [[Alkitab]], istilah ini digunakan terutama berkaitan dengan [[Paulus]] dan [[polemik]]nya terhadap [[Kontroversi sunat dalam awal Kekristenan|sunat paksa orang-orang Kristen bukan Yahudi]].<ref>See, e.g., Dunn, ''Paul and the Mosaic Law'',
== Sejarah ==
==
===
====
Ribuan orang [[Kekristenan|Kristen]] secara paksa disunat di [[Kepulauan Maluku|Maluku]] sejak Desember 1999 sampai Januari 2001.<ref>Lipton, ''Religious Freedom in Asia'', p. 124.</ref> ''The Sydney Morning Herald'' melaporkan secara rinci tentang hal ini, menyatakan bahwa "hampir semua" dari 3.928 penduduk desa yang dipaksa untuk masuk Islam disunat. Pisau cukur dan pisau yang digunakan kembali, menyebabkan infeksi.<ref name="murdoch-smh">{{cite web▼
▲Ribuan orang Kristen secara paksa disunat di [[Kepulauan Maluku|Maluku]] sejak Desember 1999 sampai Januari 2001.<ref>Lipton, ''Religious Freedom in Asia'', p. 124.</ref> ''The Sydney Morning Herald'' melaporkan secara rinci tentang hal ini, menyatakan bahwa "hampir semua" dari 3.928 penduduk desa yang dipaksa untuk masuk Islam disunat. Pisau cukur dan pisau yang digunakan kembali, menyebabkan infeksi.<ref name="murdoch-smh">{{cite web
| url = http://www.cirp.org/news/morningherald01-27-01/
| title = Terror attacks in the name of religion
Baris 18 ⟶ 16:
| date = 2001-01-27
| accessdate = 2010-10-05
}}</ref> Salah satu dari mereka, Kostantinus Idi, melaporkan: "Saya tidak bisa melarikan diri,"katanya. "Salah satu dari mereka mengangkat [[kulup]] saya di antara potongan kayu sementara yang lain memotong dengan pisau cukur ...orang ketiga memegang kepala saya, siap untuk menuangkan air ke tenggorokan saya jika saya berteriak. Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali berteriak dan ia menuangkan air. Saya terus berteriak keras dan muntah. Saya tidak dapat menahan rasa sakit." Dia lebih jauh melaporkan bahwa salah satu pemuka agama mengencingi lukanya, mengatakan itu akan menghentikan infeksinya. ''The Sydney Morning Herald'' melaporkan bahwa pengkonversi paksa dan penyunat paksa telah
== Referensi ==
{{reflist}}
|