Salahuddin Wahid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung menggunakan HotCat |
k Mengembalikan suntingan oleh 103.175.229.239 (bicara) ke revisi terakhir oleh 180.252.16.97 Tag: Pengembalian |
||
(36 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Ulama Muslim
|notability = Gus Solah
Baris 17 ⟶ 16:
|thn_lahir_m = 1942
|tempat_lahir = Jombang
|negara_dilahirkan = [[Kabupaten Jombang|Jombang]],
|nama_ayah = [[Wahid Hasyim|K.H. Wahid Hasyim]]
|nama_ibu = Sholehah
Baris 38 ⟶ 37:
|kunya =
|name = Salahuddin Wahid
|nama_arabic = صلاح الدين وحيد
|nisbah =
|nama_lainnya = Gus Sholah
<!-- --------- -->
|etnis = [[Jawa]]
Baris 61 ⟶ 60:
|twitter = {{Twitter|id= Gus_Sholah}}
|status_hidup_wafat = Wafat
|sebab_wafat = Sakit
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
Baris 70 ⟶ 69:
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 2020
|tempat_makam = [[Pondok Pesantren Tebuireng]], [[Kabupaten Jombang|Jombang
|birth_date={{Birth date|1942|09|11|}}|birth_place=[[Jombang]], [[Indonesia]]|death_date={{death date and age|2020|02|02|1942|09|11}}|death_place=[[Jakarta]], [[Indonesia]]}}
▲'''Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid''' atau biasa dipanggil '''Gus Solah '''({{lahirmati|[[Kabupaten Jombang|Jombang]]|11|9|1942|[[Jakarta]]|2|2|2020}})<ref>{{cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-4882861/innalilahi-wa-inna-ilaihi-rajiun-gus-solah-wafat|title=Innalilahi Wa Inna Ilaihi Raji'un, Gus Solah Wafat|author=Danu Damarjati|language=id|work=Detik.com|date=2 February 2020}}</ref> adalah seorang [[aktivis]], [[ulama]], [[politisi]], dan tokoh [[Hak Asasi Manusia]] (HAM) di [[Indonesia]]. Ia pernah menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR) pada masa awal reformasi 1998.<ref name="konvensirakyat">[http://www.konvensirakyat.com/article_detail.php?id=5 "Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid"] ''Konvensirakyat.com''. Diakses 26/4/2014.</ref>
Salahuddin juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden [[Wiranto]], ia mencalonkan diri sebagai [[Wakil Presiden Indonesia|kandidat wakil presiden]] pada [[Pemilihan Presiden Indonesia 2004|pemilu presiden 2004]]. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.<ref name="merdeka">[http://profil.merdeka.com/indonesia/s/salahuddin-wahid/ "Profil Salahuddin Wahid"] ''Merdeka.com''. Diakses 26/4/2014.</ref>
Baris 82 ⟶ 80:
== Kehidupan awal dan keluarga ==
Salahuddin Wahid lahir di [[Jombang]], [[Jawa Timur]] pada 11 September 1942. Ayahnya adalah [[Wahid Hasyim]], dan kakeknya adalah [[Hasyim Asy'ari]], pendiri [[Nahdlatul Ulama]] (NU). Ia bersekolah di sekolah-sekolah umum di Jakarta, lulus dari [[SMP Negeri 1 Jakarta|SMPN 1 Cikini]] dan [[SMA Negeri 1 Jakarta|SMAN 1 Jakarta]], sebelum mendapatkan gelar arsitektur dari [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>{{cite news |title=Profil Gus Solah |url=https://www.viva.co.id/siapa/read/127-gus-solah |accessdate=26 April 2019 |work=VIVA |language=id}}</ref><ref name="tebuireng">{{cite web |title=Pengasuh Pesantren Tebuireng Periode Ketujuh KH. Salahuddin Wahid (2006-sekarang) |url=https://tebuireng.online/kh-salahuddin-wahid/ |website=tebuireng.online |publisher=Pesantren Tebuireng |accessdate=26 April 2019 |language=id}}</ref>
Ia menikahi [https://www.tebuireng.co/nyai-farida-salahuddin-wahid-lindungi-anak-melalui-komunikasi/ Farida], putri<ref>{{Cite web|last=Sugendal|first=Zainuddin|date=2022-11-02|title=Nyai Farida Salahuddin Wahid: Lindungi Anak melalui Komunikasi|url=https://www.tebuireng.co/nyai-farida-salahuddin-wahid-lindungi-anak-melalui-komunikasi/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref> mantan Menteri Agama [[Saifuddin Zuhri]] dan saudara perempuan menteri di jabatan yang sama [[Lukman Hakim Saifuddin]], pada tahun 1968. Pasangan ini memiliki tiga anak. Anak pertamanya bernama [https://www.tebuireng.co/kunci-kesuksesan-gus-sholah-tebuireng/ Irfan Asy'ari Sudirman Wahid] atau Ipang Wahid.<ref>{{Cite
==
[[Berkas:Salahuddin Wahid, Seminar Nasional Peran Pesantren dalam Pembangunan Kesehatan.jpg|jmpl|Salahuddin Wahid, 2019]]
Setelah lulus dari studinya, Salahuddin bekerja di bidang arsitektur dan memiliki posisi pimpinan di perusahaan konstruksi, tetapi meninggalkan peran ini setelah [[krisis keuangan Asia]].<ref>{{cite news |last1=Triraharjo |first1=Mardiansyah |title=Mengenal Sosok KH Salahuddin Wahid, Sang Pembaharu Pesantren Tebuireng |url=https://radarjombang.jawapos.com/read/2019/03/12/124609/mengenal-sosok-kh-salahuddin-wahid-sang-pembaharu-pesantren-tebuireng |accessdate=11 October 2019 |work=Radar Jombang |date=12 March 2019 |language=id |archive-date=2019-10-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191011001404/https://radarjombang.jawapos.com/read/2019/03/12/124609/mengenal-sosok-kh-salahuddin-wahid-sang-pembaharu-pesantren-tebuireng |dead-url=yes }}</ref> Antara 1998 dan 1999, Salahuddin bertugas di [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]].<ref name="mujani2018"/> Menyusul [[Kejatuhan Soeharto|jatuhnya Soeharto]], beberapa partai politik didirikan yang terkait dengan NU, termasuk [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) dan [[Partai Kebangkitan Ummat]] (PKU). Saudara laki-laki Salahuddin dan kemudian presiden [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur) bergabung dengan PKB, sementara Salahuddin bergabung dengan PKU. Keduanya terlibat dalam debat publik yang diterbitkan oleh surat kabar ''[[Media Indonesia]]'' selama Oktober 1998, dengan topik visi ayah mereka untuk negara tersebut.{{sfn|Bush|2009|pp=125–127}} Gus Dur berpendapat bahwa Hasyim mendukung [[Pancasila]], sementara Salahuddin berpendapat bahwa ia mendukung negara yang berdasarkan pada Islam.{{sfn|Bush|2009|pp=125–127}} Wahid meninggalkan PKU pada September 1999.<ref name="tebuireng"/>
Pada 1999, Wahid mencalonkan diri sebagai Ketua PBNU. Dia menempatkan ketiga di putaran pertama pemungutan suara, tetapi mundur dari putaran kedua.{{sfn|Bush|2009|pp=164–166}} Kemudian, pada tahun 2002 ia menjadi wakil ketua [[Komisi Nasional Hak Asasi Manusia]] (KOMNAS HAM). Dalam organisasi tersebut, ia memimpin tim yang menyelidiki [[Wiranto]] untuk pelanggaran HAM di [[Timor Timur]] setelah [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum kemerdekaan 1999]], yang pada akhirnya mengeluarkan kesimpulan yang membebaskan tanggung jawab Wiranto atas pelanggaran signifikan.<ref name="mujani2018">{{cite book |last1=Mujani |first1=Saiful |last2=Liddle |first2=R. William |last3=Ambardi |first3=Kuskridho |title=Voting Behaviour in Indonesia since Democratization: Critical Democrats |date=2018 |publisher=Cambridge University Press |isbn=9781108421799 |pages=59–61 |url=https://books.google.com/books?id=tHRJDwAAQBAJ&pg=PA59 |language=en}}</ref> Dia juga memimpin tim pencari fakta yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia selama [[kerusuhan Mei 1998]] dan di [[Pulau Buru|kamp-kamp Buru]].<ref name="tebuireng"/>
{{reflist}}▼
Wiranto kemudian memilih Wahid sebagai pasangannya dalam [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004]]. Wahid mewakili PKB, yang berkoalisi dengan [[Golkar]], partai pendukung Wiranto.<ref name="mujani2018"/> Wahid mengundurkan diri dari komite PBNU dan KOMNAS HAM untuk ikut serta dalam pemilihan.<ref name="tebuireng"/> Pasangan ini menempati posisi ketiga dengan 22,15 persen suara, mencegah mereka maju ke putaran kedua yang kemudian dimenangkan oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dan [[Jusuf Kalla]].<ref>{{cite book |last1=Ananta |first1=Aris |last2=Arifin |first2=Evi Nurvidya |last3=Suryadinata |first3=Leo |title=Emerging Democracy in Indonesia |date=2005 |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |isbn=9789812303226 |pages=82–83 |url=https://books.google.co.uk/books?id=1QpWEAtDjWMC&pg=PA8 |language=en}}</ref>
Sejak 2006 hingga kematiannya, Salahuddin membina [https://www.tebuireng.co/pemikiran-pendidikan-islam-kh-salahuddin-wahid-2/ Pondok Pesantren Tebuireng] yang didirikan oleh kakeknya.<ref>{{Cite web|last=Abedillah|first=Hilmi|date=2021-02-06|title=Pemikiran Pendidikan Islam KH. Salahuddin Wahid (2)|url=https://www.tebuireng.co/pemikiran-pendidikan-islam-kh-salahuddin-wahid-2/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-01-21}}</ref>
== Kematian ==
Pada Januari 2020, Salahuddin menjalani [[ablasi]] di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, [[Jakarta]]. Dia kemudian dirujuk kembali ke rumah sakit karena dia melaporkan masalah setelah prosedur, yang membutuhkan operasi pada tanggal 31 Januari. Kondisinya tidak membaik setelah operasi dan ia meninggal pada pukul 20.55 WIB pada 2 Februari.<ref name="Danu Damarjati"/><ref>{{cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20200202212852-4-134614/mantan-wakil-ketua-komnas-ham-gus-sholah-tutup-usia|title=Mantan Wakil Ketua Komnas HAM Gus Sholah Tutup Usia|work=CNBC Indonesia|date=2 February 2020}}</ref> Jasadnya akan diterbangkan pada pagi hari tanggal 3 Februari ke Jombang, di mana [[pemakaman]]nya dijadwalkan pada sore hari. Dia akan dimakamkan di tanah pemakaman Tebuireng, di kompleks yang sama di dekat orang tua, kakek-nenek, dan saudaranya, Abdurrahman Wahid.<ref>{{cite news|url=https://nasional.kompas.com/read/2020/02/02/23280231/jenazah-gus-sholah-akan-dimakamkan-di-tebuireng|title=Jenazah Gus Sholah Akan Dimakamkan di Tebuireng|work=Kompas|date=2 February 2020|author1=Kristian Erdianto |author2=Krisiandi}}</ref>
== Referensi ==
=== Catatan Kaki ===
▲{{reflist|30em}}
== Pranala luar ==
* {{twitter|Gus_Sholah}}
*Muktamar NU Sebentar Lagi, Ini Pesan Gus Sholah - Tebuireng Initiatives
*Ciri khas dan pola berpikir Gus Sholah Ada Berapa? - Tebuireng Initiatives
{{Abdurrahman Wahid}}
{{DEFAULTSORT:Wahid, Salahuddin}}
▲[[Kategori:Tokoh ICMI|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Abdurrahman Wahid|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Jombang|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Tokoh Jawa|Salahuddin Wahid]]
Baris 108 ⟶ 120:
[[Kategori:Ulama Indonesia|Salahuddin Wahid]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Meninggal usia 77]]
|