'''Kebocoran data''' atau '''ketirisan data''' adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pengunggahan data-data pribadi yang bersifat sensitif ke [[internet]] secara berlebihan. Biasanya pengguna yang melakukan hal ini sering mengabaikan dampak yang dapat ditimbulkan.<ref>{{Cite report|url=https://www.acf.hhs.gov/sites/default/files/documents/cb/im1504.pdf|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20201111184732/https://www.acf.hhs.gov/sites/default/files/cb/im1504.pdf|archive-date=11 November 2020|title=State and Tribal Child Welfare Information Systems, Information Security Data Breach Response Plans|date=1 July 2015|page=2|publisher=United States Department of Health and Human Services, Administration for Children and Families|id=ACYF-CB-IM-15-04 }}</ref> Data-data tersebut biasanya tersimpan dalam "Riwayat Penelusuran" atau informasi [[log masuk]] di perangkat elektronik sehingga sangat rawan terjadi [[serangan siber]].<ref>{{Cite journal|date=2019-01-01|title=Digging Deeper into Data Breaches: An Exploratory Data Analysis of Hacking Breaches Over Time|journal=Procedia Computer Science|language=en|volume=151|pages=1004–1009|doi=10.1016/j.procs.2019.04.141|issn=1877-0509|doi-access=free|last1=Hammouchi|first1=Hicham|last2=Cherqi|first2=Othmane|last3=Mezzour|first3=Ghita|last4=Ghogho|first4=Mounir|last5=Koutbi|first5=Mohammed El}}</ref>
Jika data-data pengguna (pemilik data) sudah masuk atau terunggah ke internet, maka jejak-jejak dari data itu selamanya akan membekas dan berada di sana. Singkatnya, data itu tidak akan pernah hilang, karena data-data tersebut sudah tersimpan secara digital.