Mencuci tangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Empat Tilda (bicara | kontrib)
#WLA #WPWP
k Mengembalikan suntingan oleh Bebasnama (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 22:
 
== Mencuci tangan dengan sabun ==
[[File:Pupil washes hands during COVID-19 pandemic in Ghana.jpg|jmpl|ka|300px|Mencuci Tangan]]
[[Berkas:Cuci tangan pakai sabun.jpg|jmpl|ka|300px|Mencuci tangan dengan sabun]]
[[Berkas:Cuci tangan pake sabun.jpg|jmpl|ka|300px|Poster mencuci tangan dengan sabun]]
Baris 45:
Pada lingkungan pemukiman yang padat dan kumuh, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dengan benar dapat menurunkan separuh dari penderita [[diare]]. Penelitian ini dilakukan di [[Karachi]], [[Pakistan]] dengan intervensi pencegahan penyakit dengan melakukan kampanye mencuci tangan dengan sabun secara benar yang intensif pada komunitas secara langsung. Komunitas yang mendapatkan intervensi dan komunitas pembanding yang mirip yang tidak mendapatkan intervensi menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya.
 
Keterkaitan perilaku mencuci tangan dengan sabun dan penyakit diare, penelitian intervensi, kontrol kasus, dan lintas sektor dilakukan menggunakan data elektronik dan data yang terkumpul menunjukkan bahwa risiko relatif yang didapat dari tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95 persen menderita diare, dan mencuci tangan degandengan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47 persen.<ref>{{en}} [http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1473309903006066 Effect of washing hands with soap on diarrhoea risk in the community: a systematic review]. The Lancet Infectious Diseases, Volume 3, Issue 5, Pages 275 - 281 V . Curtis, S . Cairncross</ref>
 
=== Jenis sabun untuk mencuci tangan ===
Baris 67:
 
=== Perilaku dan penelitian tentang mencuci tangan dengan sabun di dunia ===
[[Berkas:Germfarm.jpg|jmpl|250px|Peternakan kuman, ilustrasi untuk mencuci tangan dengan sabun]]
Berbagai macam masyarakat di dunia mencuci tangan dengan sabun untuk alasan yang berbeda-beda, walaupun pada umumnya perilaku mencuci tangan dengan sabun itu secara luas diketahui untuk membersihkan tangan dari kuman namun perilaku ini tidak otomatis dilakukan untuk tujuan tersebut.
* Sebuah studi awal dengan pendekatan kualitatif di [[Kerala]], [[India]] menunjukkan bahwa orang dewasa menginginkan tangan yang bersih atas dasar kenyamanan, tangan yang tidak bau, menunjukkan kecintaan mereka terhadap anak-anaknya, dan mempraktikkan tanggung jawab sosial mereka dalam masyarakat.
Baris 105 ⟶ 104:
Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga cairan pembersih tangan non alkohol. Namun apabila tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh tanah, darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci tangan lebih disarankan karena cairan pencuci tangan baik yang berbahan dasar alkohol maupun non alkohol walaupun efektif membunuh kuman cairan ini tidak membersihkan tangan, ataupun membersihkan material organik lainnya.
 
Dalam perdebatan yang mana perilaku yang lebih efektif di antara menggunakan cairan pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun, Wallace Kelly, ''Infection Control R.N.'' (Paramedik untuk Pengendalian Infeksi) <ref name="wtxl.com">{{en}} [http://www.wtxl.com/Global/story.asp?S=7315358 Cairan Pencuci Tangan Vs Mencuci Tangan dengan Sabun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090519000529/http://www.wtxl.com/Global/story.asp?S=7315358 |date=2009-05-19 }}</ref> berpendapat bahwa keduanya efektif dalam membersihkan bakteria-bakteria tertentu. Namun cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol tidak efektif dalam membunuh bakteria yang lain seperti e-coli dan salmonela. Karena alkohol tidak menghancurkan spora-spora namun dengan mencuci tangan dengan sabun spora-spora tersebut terbasuh dari tangan. Menurutnya metode terbaik adalah menentukan saat keadaan tidak memungkinkan untuk mengakses air dan sabun, maka cairan pencuci tangan jauh lebih baik daripada tidak menggunakan apapun.
 
Di [[Amerika Serikat]] cairan pencuci tangan dilarang oleh Departemen Pemadam Kebakaran dari sekolah-sekolah karena kekhawatiran bahwa cairan tersebut dapat merangsang api menjadi besar, tetapi Rumah Sakit Tallahasee Memorial Hospital diperbolehkan untuk menaruh cairan pencuci tangan dalam jumlah tertentu. Cairan pencuci tangan yang disarankan adalah yang mengandung paling sedikit 60 persen alkohol dan bahan pelembab.<ref name="wtxl.com"/>
Baris 117 ⟶ 116:
=== Mencuci tangan dengan tisu basah ===
[[Berkas:Rediwipes white.jpg|jmpl|250px|Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan Salmonella]]
[[Tisu basah]] diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya tangan, tetapi juga kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk peralatan rumah tangga lainnya. Menurut ''Center for Disease Control and Prevention (CDC)'' (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular) di Amerika serikat sebayak 76 juta dari 300 juta orang yang tinggal di AS sakit setiap tahunnya karena penyakit yang dibawa bersamaan dengan masuknya makanan. Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal dunia karena penyakit dibawa bersamaan dengan masuknya makanan.<ref name="bio-medicine.org">{{en}} [http://www.bio-medicine.org/medicine-news-1/Disinfecting-Rediwipes-28TM-29-Launch-Targets-E--coli-and-Salmonella-6160-1/ Bio Medicine.org: Rediwipes Menargetkan E-coli dan Salmonella] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080830035804/http://www.bio-medicine.org/medicine-news-1/Disinfecting-Rediwipes-28TM-29-Launch-Targets-E--coli-and-Salmonella-6160-1/ |date=2008-08-30 }}</ref>
 
Tisu basah menjadi alternatif membersihkan tangan setelah mencuci tangan dengan sabun karena lebih praktis dan tidak memerlukan air. Beberapa tisu basah telah mengembangkan kandungan wewangian beralkohol, atau anti bakteri, ataupun minyak almond untuk menjaga kulit tangan agar tidak terasa kering. Namun menurut [[Handrawan Nadesul|dr. Handrawan]] tisu basah tidak baik untuk mencuci tangan karena hanya mengembalikan kuman bolak-balik di tangan.<ref>{{id}} [http://www.perspektifbaru.com/wawancara/557 Cucilah Tangan dengan Sabun Wawancara dengan [[Wimar Witoelar]] di Perspektif Baru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080604065221/http://www.perspektifbaru.com/wawancara/557/ |date=2008-06-04 }}</ref>
 
Dalam beberapa kasus khusus, sebuah perusahaan di AS mengeluarkan tisu basah yang berlabel Rediwipes yang menyatakan dapat membunuh 99.9 persen bakteri yang terdapat dirumah termasuk bakteri Salmonella dan E. coli. Tisu ini dianjurkan untuk digunakan dalam membersihkan tangan dan peralatan dapur lainnya sebelum masak agar mencegah kontaminasi bakteri silang antara tangan, bahan masakan, dan peralatan dapur sehingga tidak menyebar.<ref name="bio-medicine.org"/>
Baris 127 ⟶ 126:
 
== Sejarah ==
Selama bertahun-tahun, mencuci tangan telah menjadi komponen utama dari kebersihan pribadi, kebiasaan [[agama]] dan [[budaya]]. Namun, hubungan antara mencuci tangan dan [[kesehatan]] baru ditemukan kurang dari dua [[abad]] lalu.<ref name=":0">{{Cite web|title=The Global Handwashing Partnership|url=https://globalhandwashing.org/about-handwashing/history-of-handwashing/|website=globalhandwashing.org|language=en-US|access-date=18-3-2021}}</ref> Pada pertengahan abad ke-19, seorang dokter [[HongariaHungaria]], [[Ignaz Semmelweis|Ignaz Philipp Semmelweis]] mengemukakan ide mencuci tangan pertama kali. Dia menyarankan para [[dokter]] untuk mencuci tangan menggunakan [[klorin]] dengan tujuan menekan [[Mortalitas|angka kematian]] akibat [[infeksi]] pada [[Kelahiran|persalinan]]. Setelah para dokter giat mencuci tangan, angka kematian pada [[pasien]] yang melahirkan di HongariaHungaria turun dari 13-18% menjadi sekitar 2%.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Ali|first=Soegianto|title=Sejarah dan keajaiban cuci tangan bisa cegah penyakit infeksi termasuk Covid-19|url=http://theconversation.com/sejarah-dan-keajaiban-cuci-tangan-bisa-cegah-penyakit-infeksi-termasuk-covid-19-140708|website=The Conversation|language=en|access-date=18-3-2021}}</ref> Sayangnya, ide ini tidak populer di kalangan semua orang. Bahkan beberapa dokter merasa dipersalahkan atas angka kematian yang tinggi di masa lalu. Ditambah adanya anggapan bahwa air yang menjadi penyebab potensial penyakit. Semmelweis pun mencoba membujuk dokter lain di rumah sakit di [[Eropa]] akan manfaat mencuci tangan, tapi tidak berhasil.<ref name=":0" />
 
Praktek mencuci tangan juga dilakukan oleh [[Florence Nightingale|Florence Nightingale―]]<nowiki/>seorang [[Keperawatan|perawat]] [[Inggris]]― di [[Scutari, Italia]] pada masa [[perang Krimea]]. Pada saat kebanyakan orang percaya bahwa [[infeksi]] disebabkan oleh bau busuk yang disebut [[Teori miasma|miasma]], Nightingale menerapkan cuci tangan dan praktek kebersihan lainnya di rumah sakit perang tempat dia bekerja. Praktek tersebut berhasil mengurangi infeksi.<ref name=":0" />
Baris 148 ⟶ 147:
* {{en}} [http://www.irc.nl/page/42844 IRC: Valerie Curtis: the ´yuck´ factor makes people wash their hands] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080927062520/http://www.irc.nl/page/42844 |date=2008-09-27 }}</ref>
* {{id}} [http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=146976 Suara Karya Online: Menkes Canangkan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120211154246/http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=146976 |date=2012-02-11 }}</ref>
 
{{Konsep dalam penyakit infeksius}}
{{Authority control}}