Mencuci tangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k Mengembalikan suntingan oleh Bebasnama (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Fingerprint.jpg|jmpl|ka|250px|Lekukan sidik jari adalah contoh bagaimana partikel partikel dapat terperangkap di antara lekukan kulit pada telapak tangan, dan tetap tidak terlihat oleh mata.]]
 
'''Mencuci tangan''' atau disebut juga '''bisuh'''<ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bisuh|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2022-12-17}}</ref> adalah salah satu tindakan [[sanitasi]] dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
 
Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku [[cuci tangan]] yang merujuk pada kata kiasan.
Baris 126:
 
== Sejarah ==
Selama bertahun-tahun, mencuci tangan telah menjadi komponen utama dari kebersihan pribadi, kebiasaan [[agama]] dan [[budaya]]. Namun, hubungan antara mencuci tangan dan [[kesehatan]] baru ditemukan kurang dari dua [[abad]] lalu.<ref name=":0">{{Cite web|title=The Global Handwashing Partnership|url=https://globalhandwashing.org/about-handwashing/history-of-handwashing/|website=globalhandwashing.org|language=en-US|access-date=18-3-2021}}</ref> Pada pertengahan abad ke-19, seorang dokter [[HongariaHungaria]], [[Ignaz Semmelweis|Ignaz Philipp Semmelweis]] mengemukakan ide mencuci tangan pertama kali. Dia menyarankan para [[dokter]] untuk mencuci tangan menggunakan [[klorin]] dengan tujuan menekan [[Mortalitas|angka kematian]] akibat [[infeksi]] pada [[Kelahiran|persalinan]]. Setelah para dokter giat mencuci tangan, angka kematian pada [[pasien]] yang melahirkan di HongariaHungaria turun dari 13-18% menjadi sekitar 2%.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Ali|first=Soegianto|title=Sejarah dan keajaiban cuci tangan bisa cegah penyakit infeksi termasuk Covid-19|url=http://theconversation.com/sejarah-dan-keajaiban-cuci-tangan-bisa-cegah-penyakit-infeksi-termasuk-covid-19-140708|website=The Conversation|language=en|access-date=18-3-2021}}</ref> Sayangnya, ide ini tidak populer di kalangan semua orang. Bahkan beberapa dokter merasa dipersalahkan atas angka kematian yang tinggi di masa lalu. Ditambah adanya anggapan bahwa air yang menjadi penyebab potensial penyakit. Semmelweis pun mencoba membujuk dokter lain di rumah sakit di [[Eropa]] akan manfaat mencuci tangan, tapi tidak berhasil.<ref name=":0" />
 
Praktek mencuci tangan juga dilakukan oleh [[Florence Nightingale|Florence Nightingale―]]<nowiki/>seorang [[Keperawatan|perawat]] [[Inggris]]― di [[Scutari, Italia]] pada masa [[perang Krimea]]. Pada saat kebanyakan orang percaya bahwa [[infeksi]] disebabkan oleh bau busuk yang disebut [[Teori miasma|miasma]], Nightingale menerapkan cuci tangan dan praktek kebersihan lainnya di rumah sakit perang tempat dia bekerja. Praktek tersebut berhasil mengurangi infeksi.<ref name=":0" />
Baris 147:
* {{en}} [http://www.irc.nl/page/42844 IRC: Valerie Curtis: the ´yuck´ factor makes people wash their hands] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080927062520/http://www.irc.nl/page/42844 |date=2008-09-27 }}</ref>
* {{id}} [http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=146976 Suara Karya Online: Menkes Canangkan Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120211154246/http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=146976 |date=2012-02-11 }}</ref>
 
{{Konsep dalam penyakit infeksius}}
{{Authority control}}