Insiden 13 Mei: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
Pada pemilihan umum [[10 Mei]] [[1969]], koalisi [[Aliansi]] yang memerintah diketuai oleh [[United Malays National Organization]] (UMNO) mengalami kekalahan terbesar sejak 1955 walaupunpun masih tetap memenangkan Pemilu. Partai terbesar golongan Tionghoa [[Democratic Action Party]] dan [[Partai Gerakan Rakyat Malaysia|Gerakan]] mendapat suara dalam pemilihan, dan berhak untuk mengadakan pawai kemenangan melalui jalur yang telah ditetapkan di [[Kuala Lumpur]]. Namun, pawai menjadi berisik, kasar, dan menyimpang dari jalurnya dan mengarah ke distrik Melayu Kampong Bahru, mengolok penduduknya dengan spanduk berbaur rasis bertulis "Malai Si" yang dalam bahasa Tionghoa berarti "Mampus Melayu".
 
Meskipun Partai Gerakan langsung mengeluarkan permintaan maaf keesokan harinya, UMNO mengumumkan pawai tandingan mulai dari kepalaMenteri negeriBesar [[Selangor]] Dato' [[Harun bin Idris]] di Jalan Raja Muda untuk merayakan kemenangan mereka. Dilaporkan, masyarakat yang berkumpul diberi tahu bahwa suku Melayu yang menuju ke prosesi telah diserang dan dipenggal kepalanya oleh suku [[Tionghoa]] di Setapak, beberapa mil di utara [http://www.littlespeck.com/ThePast/CPast-My-tunku-030513.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030525212134/http://www.littlespeck.com/ThePast/CPast-My-tunku-030513.htm |date=2003-05-25 }} Para pengunjuk rasa ([[Suku Melayu|Orang Melayu]]) yang marah mulai berkumpul, termasuk organisasi-organisasi yang membela nasib [[Suku Melayu|orang melayu]] di negara itu seperti Gang Parang Terbang ([[:en:Buginese_people|Bugis]]), Gang Parang Panjang, Gang Sungai Manik, Gang Selendang Merah ([[Pencak silat|Pesilat]]) dan ratusan orang Melayu lainnya datang dari berbagai partai, mulai bersatu di bawah satu atap, kemudian dengan cepat mengadakan pembalasan dengan membunuh dua pengendara sepeda motor ber[[Tionghoa|etnis Tionghoa]] yang sedang lewat, dan kerusuhan pun meledak.
 
Ketika kerusuhan berlangsung, pengeras suara di masjid-masjid pun digunakan untuk provokasi mendorong para perusuh untuk terus melanjutkan aksi mereka hingga terjadi pertumpahan darah, demi mempertahankan muruah dan kedaulatan [[Suku Melayu|orang melayu]] yang telah dihina dan diinjak-injak.
Baris 101:
Ternyata keputusan Tunku Abdul Rahman dengan mengeluarkan Singapura dari Malaysia tidak menyelesaikan masalah ras. Peristiwa 13 Mei 1969 merupakan puncak kemarahan lama orang Melayu karena mereka miskin di tanah air mereka sendiri.
 
Pada tahun 1969 pemilu diadakan kembali dan partai yang berkuasa memenangi 2/3 dari semua kursi. Barisan Nasional dibentuk. [[Wilayah PersekutuanFederal Kuala Lumpur]] dibentuk untuk mengurangkan jumlah pemilih Tionghoa dalam Dewan Undangan Negeri Selangor. Beberapa tokoh politik yang dianggap berbahaya telah ditahan melalui Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA). Batas-batas dalam pemilu yang lebih bijaksana dan seimbang dilaksanakan. Sistem demokrasi, pemilu dan pembagian kue ekonomi nasional ditafsirkan kembali dan dibagi secara lebih adil.
 
== Lihat pula ==
Baris 112:
* [https://web.archive.org/web/20000818001220/http://pemantau.tripod.com/artikel/13Feb2000marina.html Marina Yusof's "Seditious" Act] reported in 1999 general election.
* [http://www.huaren.org/diaspora/asia/malaysia/racehis.html A History of Race Relations in Malaysia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050405111040/http://www.huaren.org/diaspora/asia/malaysia/racehis.html |date=2005-04-05 }} from www.huaren.org.
<!-- interwiki -->
 
[[Kategori:Kerusuhan]]