Bahasa Makassar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(41 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{Teks Lontara}}
{{Infobox Bahasa
| name = Bahasa Makassar
| nativename = ''{{hlist|Basa Mangkasaraʼ}}''
{{script|Maka|𑻤𑻰 𑻥𑻠𑻰𑻭}}{{br}}ᨅᨔ ᨆᨀᨔᨑ{{br}}بَاسَ مَڠْكَاسَرَءْ
| image = Mangkasarak in Lontarak Script.svg
| imagecaption = ''Mangkasara''' dalam aksara [[Aksara Makassar Kuno|Lontara Jangang-Jangang]] dan [[Aksara Lontara|Lontara Baru]]
| states = [[Indonesia]]
| region = [[Sulawesi Selatan]]
| ethnicity = [[Suku Makassar|Makassar]]
| dialects = Gowa/Lakiung<br/>Jeneponto/Turatea<br/>Bantaeng
| speakers = {{sigfig|1867707|3}}
| date = 2010
| ref = {{sfnp|Ananta|Arifin|Hasbullah|Handayani|2015|p=278}}
| familycolor = Austronesia
| fam2 = [[rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
| fam3 = [[rumpun bahasa Sulawesi Selatan|Sulawesi Selatan]]
| fam4 = [[rumpun bahasa Makassar|
| script = '''
| iso2 = mak
| iso3 = mak
| glotto = maka1311
| glottofoot = no
| map = Makassarese and Makassaric locator map.svg
| mapsize = 200px
| mapcaption = {{legend|#f3a297|Bahasa Makassar}}
{{legend|#
| mapalt = Peta semenanjung Sulawesi Selatan yang diberi arsiran di bagian ujung bawahnya untuk menandai persebaran bahasa Makassar serta bahasa-bahasa
| notice = IPA▼
▲|mapalt=Peta semenanjung Sulawesi Selatan yang diberi arsiran di bagian ujung bawahnya untuk menandai persebaran bahasa Makassar serta bahasa-bahasa Makassarik lainnya
| contoh_teks =
▲|notice=IPA
}}
'''Bahasa Makassar
Terdapat 23 [[fonem]] dalam sistem [[fonologi]] bahasa Makassar. Bahasa Makassar juga memiliki beberapa deret [[konsonan]] ganda atau [[geminat]]. Sebagai bahasa [[aglutinasi|aglutinatif]], bahasa Makassar memiliki beragam [[afiks]] yang masih produktif serta serangkaian [[klitik]] yang (antara lain) memarkahi fungsi [[pronomina]] dan [[aspek]]. [[Argumen (linguistik)|Argumen]] dalam bahasa Makassar dimarkahi pada [[predikat]] dengan klitik pronomina yang lazimnya mengikuti [[Aliansi gramatikal|pola persekutuan]] [[persekutuan ergatif-absolutif|ergatif-absolutif]].
{{TOC limit|3}}
Baris 40:
== Klasifikasi ==
=== Kekerabatan ===
Bahasa Makassar merupakan bahasa Austronesia dari subrumpun
Dalam hal [[leksikon|kosakata]], rumpun bahasa
=== Dialek ===
{{lihat pula|Rumpun bahasa Makassar}}
[[Berkas:Makassaric lexical similarity.svg|jmpl|kiri|upright=1.5|Diagram hubungan antara ragam-ragam bahasa/dialek dalam [[Rumpun bahasa Makassar|rumpun
Ragam bahasa dalam rumpun
Tidak termasuk ragam-ragam bahasa Konjo dan Selayar, bahasa Makassar dapat dibagi ke dalam setidaknya tiga dialek, yaitu 1) dialek Gowa atau Lakiung, 2) dialek Jeneponto atau Turatea, dan 3) dialek Bantaeng.{{sfnp|Grimes|Grimes|1987|pp=25–26}}{{sfnp|Manyambeang|Mulya|Nasruddin|1996|pp=2–4}}{{sfnp|Jukes|2020|pp=20–21}}{{efn|Grimes & Grimes (1987) mendaftar dialek keempat, yaitu dialek Maros-Pangkep, terpisah dari dialek Gowa.{{sfnp|Grimes|Grimes|pp=25–26}} ''[[Glottolog]]'' versi 4.1 mengutip kajian ini dan memasukkan Maros-Pangkep sebagai salah satu dari tiga dialek bahasa Makassar, minus dialek Bantaeng.{{sfnp|Hammarström|Forkel|Haspelmath|2019}}}} Perbedaan utama antara ragam-ragam dialek dan bahasa dalam rumpun Makassar adalah
== Demografi dan persebaran ==
Baris 55:
Menurut sebuah studi demografi yang didasarkan pada data sensus tahun 2010, sekitar 1,87 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas lima tahun menggunakan bahasa Makassar sebagai [[bahasa ibu]]. Secara nasional, bahasa Makassar termasuk ke dalam 20 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak, tepatnya di posisi ke-16.{{sfnp|Ananta|Arifin|Hasbullah|Handayani|2015|pp=278, 280}} Bahasa Makassar juga merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di [[Sulawesi]] setelah bahasa Bugis yang memiliki lebih dari 3,5 juta penutur.{{sfnp|Ananta|Arifin|Hasbullah|Handayani|2015|p=278}}{{sfnp|Tabain|Jukes|2016|p=99}}
Bahasa Makassar utamanya dituturkan oleh etnis Makassar,{{sfnp|Ananta|Arifin|Hasbullah|Handayani|2015|p=280}} walaupun sebagian kecil (1,89%) etnis Bugis juga menggunakan bahasa ini sebagai bahasa ibu.{{sfnp|Ananta|Arifin|Hasbullah|Handayani|2015|p=292}} Penutur bahasa Makassar terpusat di wilayah barat daya semenanjung Sulawesi Selatan, terutama di wilayah pesisir yang subur di sekitar [[Kota Makassar]], [[Kabupaten Gowa]], dan [[Kabupaten Takalar]].{{sfnp|Jukes|2020|p=4}} Bahasa Makassar juga dituturkan oleh sebagian penduduk kabupaten [[Kabupaten Maros|Maros]] serta [[Pangkajene dan Kepulauan]] di utara, berdampingan dengan bahasa Bugis.{{sfnp|Friberg|Laskowske|1989|p=3}}{{sfnp|Grimes|Grimes|1987|p=27}}{{sfnp|Manyambeang|Mulya|Nasruddin|1996|p=2}} Penduduk kabupaten [[Kabupaten Jeneponto|Jeneponto]] serta [[Kabupaten Bantaeng|Bantaeng]] umumnya juga mengidentifikasi diri sebagai bagian dari komunitas penutur bahasa Makassar, walaupun ragam yang mereka tuturkan (dialek Jeneponto atau Turatea serta dialek Bantaeng) lumayan berbeda dari dialek yang digunakan di Gowa dan Takalar.{{sfnp|Jukes|2020|p=4}}{{sfnp|Grimes|Grimes|1987|p=27}} [[Bahasa Konjo]] yang berkerabat dekat dengan bahasa Makassar dituturkan di wilayah pegunungan Gowa serta di pesisir [[Kabupaten Bulukumba]],{{sfnp|Grimes|Grimes|1987|p=28}} sementara [[bahasa Selayar]] dituturkan di [[Pulau Selayar]] di selatan semenanjung.{{sfnp|Jukes|2020|p=4}}{{sfnp|Manyambeang|Mulya|Nasruddin|1996|p=3}}
== Sejarah ==
Baris 173:
Fonem {{IPA|/t/}} merupakan satu-satunya konsonan dengan pengucapan [[konsonan dental|dental]], tidak seperti fonem {{IPA|/n d s l r/}} yang merupakan [[konsonan alveolar]].{{sfnp|Jukes|2020|p=70}} Fonem [[Konsonan hambat|hambat]] [[suara (fonetik)|nirsuara]] {{IPA|/p t k/}} umumnya diucapkan dengan sedikit [[Aspirasi (linguistik)|aspirasi]] (aliran udara), seperti dalam kata ''katte'' [ˈkat̪.t̪ʰɛ] 'kitaʼ, ''lampa'' [ˈlam.pʰa] 'pergi', dan ''kana'' [ˈkʰa.nã] 'kata'. Fonem {{IPA|/b/}} dan {{IPA|/d/}} memiliki alofon [[implosif]] {{IPA|[ɓ]}} dan {{IPA|[ɗ]}}, terutama pada posisi awal kata semisal ''balu'' [ˈɓa.lu] 'janda' dan setelah bunyi {{IPA|[ʔ]}} seperti dalam kata ''aʼdoleng'' [aʔ.ˈɗo.lẽŋ] 'menggelepai'.{{sfnp|Jukes|2020|pp=69–71, 73}} Kedua konsonan ini, terutama {{IPA|/b/}} pada posisi awal, terkadang juga direalisasikan sebagai konsonan nirsuara tanpa aspirasi.{{sfnp|Tabain|Jukes|2016|pp=101–102}} Fonem palatal {{IPA|/c/}} dapat direalisasikan sebagai [[afrikat]] (bunyi hambat dengan pelepasan desis) [cç] atau bahkan [tʃ]. Fonem {{IPA|/ɟ/}} juga dapat diucapkan sebagai afrikat [ɟʝ]. Jukes menganalisis kedua konsonan ini sebagai konsonan hambat karena keduanya memiliki padanan sengau palatal /ɲ/, sebagaimana konsonan hambat oral lainnya juga memiliki padanan sengau masing-masing.{{sfnp|Jukes|2020|p=71}}
<!--Konsonan hambat glotal di akhir kata dasar akan mengalami penguatan menjadi {{IPA|[k]}} jika diimbuhi dengan sufiks atau enklitik berawalan vokal, seperti misalnya ... . Walaupun begitu, penguatan ini tidak terjadi pada konsonan hambat glotal yang berada di akhir prefiks yang dipasangkan dengan kata dasar, seperti aʼoto...
Kecuali bunyi geminat rr, seluruh konsonan geminasi dalam bahasa Makassar merupakan hasil asimilasi antara konsonan koda sebuah suku kata dengan konsonan awal suku kata berikutnya...
Baris 221:
|}
Bunyi /s l r/ dapat dikategorikan sebagai kelompok [[kontinuan]] (bunyi yang diucapkan tanpa menghalangi secara penuh aliran udara yang keluar melalui mulut) non-sengau, dan ketiga-tiganya tidak dapat mengisi posisi akhir suku kata kecuali sebagai bagian dari deret konsonan geminasi.{{sfnp|Jukes|2020|p=108}} Kata dasar yang sejatinya berakhir dengan konsonan-konsonan ini akan diimbuhi vokal [[epentesis|epentetis]] yang sama dengan vokal di suku kata sebelumnya, serta ditutup dengan konsonan hambat glotal {{IPA|[ʔ]}},{{sfnp|Macknight|2012|p=10}} seperti pada kata ''ótereʼ'' {{IPA|/oter/}} 'tali', ''bótoloʼ'' {{IPA|/botol/}} 'botol', dan ''rántasaʼ'' {{IPA|/rantas/}} 'kotor'.{{sfnp|Basri|Broselow|Finer|1999|p=26}} Elemen tambahan ini juga disebut sebagai deret "
Umumnya, kata dasar dalam bahasa Makassar memiliki panjang dua atau tiga suku kata. Meski begitu, kata-kata yang lebih panjang dapat dibentuk karena sifat bahasa Makassar yang [[aglutinasi|aglutinatif]] serta adanya proses [[reduplikasi]] (perulangan) yang masih sangat produktif.{{sfnp|Tabain|Jukes|2016|p=108}} Menurut Jukes, kata dengan panjang enam atau tujuh suku kata lazim ditemukan dalam bahasa Makassar, sementara kata dasar dengan satu suku kata (yang bukan merupakan pinjaman dari bahasa lain) sangatlah jarang, walaupun ada beberapa kata seru dan partikel yang terdiri dari satu suku kata saja.{{sfnp|Jukes|2020|pp=97, 99–100}}
Baris 228:
Tekanan umumnya diberikan pada suku kata [[ultima|penultima]] (kedua dari akhir) dari sebuah kata dasar. Dalam kata ulang, tekanan sekunder akan diberikan pada unsur pertama, contohnya pada kata ''ammèkang-mékang'' {{IPA|/amˌmekaŋˈmekaŋ/}} 'memancing-mancing (secara tidak serius)'.{{sfnp|Tabain|Jukes|2016|p=108}}{{sfnp|Jukes|2005|p=651–652}} Sufiks umumnya dihitung sebagai bagian dari unsur fonologis yang diberikan tekanan, sementara enklitik tidak dihitung (ekstrametrikal).{{sfnp|Tabain|Jukes|2016|p=108}}{{sfnp|Jukes|2020|p=101}} Kata ''gássing'' 'kuat', misalnya, jika ditambah sufiks benefaktif ''-ang'' akan menjadi ''gassíngang'' 'lebih kuat dari' dengan tekanan pada suku kata penultima, tetapi jika diberi enklitik pemarkah persona pertama ''=aʼ'' akan menjadi ''gássingaʼ'' 'saya kuat', dengan tekanan pada suku kata antepenultima (ketiga dari akhir).{{sfnp|Basri|Broselow|Finer|1999|pp=25–26}}
[[Morfem]] lainnya yang dihitung sebagai bagian dari unsur yang diberi tekanan adalah klitik afiksal{{efn|"Klitik afiksal" atau "afiks frasa" merupakan sekumpulan [[morfem]] dalam bahasa Makassar yang memiliki
== Tata bahasa ==
Baris 289:
Pronomina persona pertama jamak inklusif juga digunakan untuk merujuk kepada persona kedua jamak sekaligus berfungsi sebagai bentuk hormat bagi persona kedua tunggal. Seri pronomina persona pertama ''ku='' lazimnya juga digunakan untuk merujuk pada persona pertama jamak dalam bahasa Makassar modern; pronomina ''kambe'' dan pemarkah kepunyaan ''≡mang'' bersifat arkais, sementara enklitik ''=kang'' hanya dapat muncul dalam bentuk kombinasi dengan klitik pemarkah [[Modalitas (linguistik)|modalitas]] dan [[aspek]], seperti ''=pakang'' (''=pa'' {{gcl|IPF}} ''=kang'' {{gcl|1PL}}.{{gcl|EXCL}}).{{sfnp|Jukes|2020|p=169}} Makna jamak dapat dinyatakan lebih jelas dengan menambahkan kata ''ngaseng'' 'semua' setelah bentuk bebas, semisal ''ia–ngaseng'' 'mereka semua' dan ''ikau–ngaseng'' 'kalian semua',{{sfnp|Macknight|2012|p=13}} atau sebelum enklitik, misalnya ''ngaseng=i'' 'mereka semua'. Walaupun begitu, ''ngaseng'' tidak dapat dipasangkan dengan proklitik.{{sfnp|Jukes|2020|p=169}}
Bentuk proklitik dan enklitik merupakan bentuk pronomina yang paling umum digunakan untuk merujuk pada persona atau benda yang dituju (lihat bagian [[#Klausa dasar]] untuk contoh penggunaannya). Bentuk bebas lebih jarang digunakan; pemakaiannya biasanya terbatas pada klausa [[presentatif (linguistik)|presentatif]] (klausa yang menyatakan atau mengenalkan sesuatu, lihat contoh 1), sebagai penekanan (2), dalam [[frasa]] [[preposisi]]onal yang berfungsi sebagai argumen maupun [[adjung]] (3), dan sebagai [[predikat]] (4).{{sfnp|Jukes|2020|pp=169–170}}{{efn|Singkatan glos dan pemarkah antarmorfem pada contoh-contoh di artikel ini telah diselaraskan mengikuti Jukes (2020). Simbol -
:{{interlinear |lang=mak |number=(1) |indent=2
|top='''''Ia'''minjo allo makaruayya''
Baris 440:
:{{interlinear |lang=mak |number=(8) |indent=2
|top=''Tau <u>battua ri
|tau battu ≡a ri
|orang datang ≡{{gcl|DEF}} PREP Jepang
|'Orang yang datang dari Jepang.'{{sfnp|Jukes|2020|p=226}}
Baris 451:
=== Klausa dasar ===
==== Klausa intransitif ====
Dalam klausa intransitif bahasa Makassar, enklitik 'absolutif' (={{gcl|ABS}}) digunakan untuk merujuk-silang satu-satunya argumen dalam klausa tersebut (S) jika argumen tersebut bersifat takrif (''definite'') atau kentara (''salient'') menurut konteks percakapannya. Enklitik ini cenderung dipasangkan pada konstituen pertama dari sebuah
:{{interlinear |lang=mak |number=(11) |indent=2
Baris 556:
Jika dibandingkan dengan [[#12|contoh (12)]] yang sekadar merupakan pernyataan fakta ('si Ali tidur'), contoh (21) dapat menyatakan makna 'kuberitahu padamu, si Ali sedang tidur', 'kudengar si Ali sedang tidur', atau makna interogatif 'benarkah si Ali yang tidur?'. Contoh ini juga merupakan jawaban bagi pertanyaan ''inai tinro?'' 'siapa yang tidur?'.<!--(perhatikan juga bahwa kata tanya umumnya berada pada posisi fokus)-->{{sfnp|Jukes|2013a|p=79}}
Dalam kalimat transitif, salah satu argumen
:{{interlinear |lang=mak |number=(22) |indent=2
|top=''<u>Kongkonga</u> ambunoi mionga''
Baris 587:
=== Kala, aspek, dan modalitas ===
[[Berkas:Makassarese clitics order id.svg|jmpl|upright=1.2|ka|Klitik kala dan aspek ('''{{red|merah}}''') diletakkan sebelum klitik pronomina ('''{{green|hijau}}''') baik sebelum maupun setelah kata dasar ('''{{blue|biru}}''')]]
Selain klitik pronomina persona yang dipakai untuk merujuk-silang argumen dalam sebuah kalimat, bahasa Makassar juga memiliki serangkaian klitik yang digunakan untuk memarkahi makna gramatikal seperti [[Kala gramatikal|kala]] (''tense''), aspek, modalitas,
{| class="wikitable" style="text-align: left;"
|+ 6. Enklitik aspek/modalitas dan pronomina{{sfnp|Jukes|2013b|p=125}}
Baris 627:
|}
Proklitik ''ta='', walaupun merupakan morfem penyangkal yang paling dasar dalam bahasa Makassar, bukan merupakan penyangkal yang paling umum digunakan. Konstruksi sangkalan pada umumnya menggunakan gabungan kata yang sudah mengalami gramatikalisasi seperti ''taena'' 'tidak'.{{sfnp|Jukes|2013b|p=125}}<!--(lihat bagian [[#Negasi]])-->
Sementara, :{{interlinear |lang=mak |number= |indent=2
|top='''''La'''mangeaʼ ri pasaraka ammuko''
Baris 646 ⟶ 648:
Penggunaan klitik perfektif ''=mo'' bersamaan dengan ''la='' menandakan bahwa hal yang dirujuk oleh kedua klitik tersebut akan segera terjadi.{{sfnp|Jukes|2013b|p=127}}
:{{interlinear |lang=mak |number= |indent=2
|top='''''La'''kusare'''
|la{{=}} ku{{=}} sare {{=}}mo {{=}}ko pa> aK- areng <ang
|FUT{{=}} 1{{=}} beri {{=}}PFV {{=}}2FAM NR> MV- nama <NR
Baris 654 ⟶ 656:
Enklitik ''=mo'' sendiri pada dasarnya merupakan pemarkah aspek perfektif atau makna 'sudah/telah'.{{sfnp|Jukes|2013b|p=128}}
:{{interlinear |lang=mak |number= |indent=2
|top=''Pirambulam'''
|piraN- bulang {{=}}mo {{=}}i battang ≡ta si- bulang {{=}}mo {{=}}aʼ ta{{=}} aK- ciniʼ ceraʼ
|berapa bulan {{=}}PFV {{=}}3 perut ≡{{gcl|2POL|persona kedua, bentuk hormat}}.POSS se- bulan {{=}}PFV {{=}}1 NEG{{=}} MV- lihat darah
Baris 662 ⟶ 664:
Enklitik ini juga memiliki makna deontik (menandakan keharusan atau kepastian) dan dapat digunakan dalam konstruksi imperatif seperti dalam contoh (9). Dalam konstruksi interogatif, penambahan enklitik ''=mo'' menandakan bahwa penanya menginginkan jawaban yang pasti.{{sfnp|Jukes|2013b|p=128–129}}
:{{interlinear |lang=mak |number= |indent=2
|top=''Ammempo'''
|amm- empo {{=}}mo {{=}}kiʼ
|MV- duduk {{=}}PFV {{=}}2POL
Baris 668 ⟶ 670:
}}
:{{interlinear |lang=mak |number= |indent=2
|top=''Kere'''
|kere {{=}}mo {{=}}i mae pa> amm- antang <ang ≡nu
|{di mana} {{=}}PFV {{=}}3 ada NR> MV- tinggal <NR ≡{{gcl|2FAM|persona kedua, bentuk akrab}}.POSS
Baris 676 ⟶ 678:
Lawan dari ''=mo'' adalah enklitik imperfektif ''=pa'', yang menyampaikan makna 'belum usai' atau 'masih'.{{sfnp|Jukes|2013b|p=129}}
:{{interlinear |lang=mak |indent=2
|top=''Ingka seʼre'''
|ingka seʼre {{=}}pa {{=}}i ku{{=}} boya
|tetapi satu {{=}}IPF {{=}}3 1{{=}} cari
Baris 684 ⟶ 686:
Makna 'saja, hanya' (dalam artian 'tidak lebih dari' atau 'tiada lain selain') disampaikan oleh enklitik limitatif ''=ja''. Contoh penggunaan:{{sfnp|Jukes|2013b|p=130}}
:{{interlinear |lang=mak |indent=2
|top=''Mannantu lompo, lompo bannan'''
|manna antu lompo lompo bannang {{=}}ja {{=}}i
|walaupun itu besar besar benang {{=}}LIM {{=}}3
Baris 692 ⟶ 694:
Enklitik ''=ka'' memiliki dua fungsi. Dalam kalimat tanya, enklitik ini digunakan untuk meminta kepastian atau mengklarifikasi pernyataan lawan bicara, serupa partikel ''question tag'' dalam bahasa Inggris.{{sfnp|Jukes|2020|pp=132–133}}
:{{interlinear |lang=mak |indent=2
|top=''Lanaung'''
|la{{=}} naung {{=}}ka {{=}}ko
|FUT{{=}} turun {{=}}OR {{=}}2FAM
Baris 698 ⟶ 700:
}}
Fungsi lain enklitik ''=ka'' adalah untuk memarkahi pilihan atau kemungkinan, misalnya ''tedong=ka jarang=ka'' (kerbau={{gcl|OR|'atau'}} kuda={{gcl|OR|'atau'}}) '[pilihannya] antara kerbau atau kuda'. Contoh penggunaan yang lebih panjang dapat dilihat dari kutipan mukadimah ''[[Kronik Gowa|Sejarah Gowa]]'' berikut:{{sfnp|Jukes|2020|p=133}}
:{{interlinear |lang=mak |indent=2
|top=''Ka punna taniassenga ruai kodina kisaʼring'''
|ka punna ta{{=}} ni- asseng ≡a rua {{=}}i kodi ≡na ki{{=}} saʼring {{=}}ka {{=}}i kale ≡nta karaeng dudu na kana {{=}}ka tau i pantaraʼ ≡a tau bawang dudu
|BCS jika NEG{{=}} PASS- tahu ≡{{gcl|DEF}} dua {{=}}3 buruk ≡{{gcl|3}}.POSS 2POL{{=}} rasa {{=}}OR {{=}}3 diri ≡{{gcl|2POL|persona kedua, bentuk hormat}}.POSS raja sangat dan kata {{=}}OR orang PREP luar ≡{{gcl|DEF}} orang biasa sangat
Baris 707 ⟶ 709:
== Simbol dan singkatan istilah ==
::{| style="border-spacing:
| {{gcl|glossing=no abbr|1}}
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|2}} || persona kedua
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|3}} || persona ketiga
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|ABS}} || absolutif
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|AF}} || fokus aktor/pelaku
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|BCS}} || sebab, karena
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|BV}} || bivalen/dwivalen
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|DEF}} || definit/takrif
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|ERG}} || ergatif
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|EXCL}} || eksklusif
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|FAM}} || bentuk akrab
|-
| {{gcl|glossing=no abbr|FUT}} || kala mendatang
|-
|{{gcl|glossing=no abbr|INCL}} || inklusif
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|-
|
|}
Baris 743 ⟶ 769:
{{refbegin|30em|indent=yes}}
* {{cite book |last1=Ananta |first1=Aris |last2=Arifin |first2=Evi Nurvidya |last3=Hasbullah |first3=M Sairi |last4=Handayani |first4=Nur Budi |last5=Pramono |first5=Agus |year=2015 |title=Demography of Indonesia's Ethnicity |location=Singapura |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |isbn=9789814519878 |ref=harv}}<!-- |doi=10.1355/9789814519885 -->
* {{cite book |last1=Basang |first1=Djirong |last2=Arief |first2=Aburaerah |year=1981 |title=Struktur Bahasa Makassar |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/3669/ |location=Jakarta |publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa |oclc=17565227 |ref=harv }}
* {{cite journal |last1=Basri |first1=Hasan |last2=Broselow |first2=Ellen |last3=Finer |first3=Daniel |year=1999 |title=Clitics and Crisp Edges in Makassarese |journal=Toronto Working Papers in Linguistics |volume=16 |issue=2 |url=https://twpl.library.utoronto.ca/index.php/twpl/article/view/6275 |ref=harv }}
* {{cite book |last=Bellwood |first=Peter |year=2007 |title=Prehistory of the Indo-Malaysian Archipelago |location=Canberra |publisher=ANU E Press |isbn=9781921313127 |edition=3 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Bulbeck |first=David |year=2008 |chapter=An Archaeological Perspective on the Diversification of the Languages of the South Sulawesi Stock |editor=Truman Simanjuntak |title=Austronesian in Sulawesi |location=Depok |publisher=Center for Prehistoric and Austronesian Studies |isbn=9786028174077 |pages=185–212 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Cummings |first=William |year=2003 |title=Rethinking the Imbrication of Orality and Literacy: Historical Discourse in Early Modern Makassar |journal=Journal of Asian Studies |volume=62 |issue=2 |pages=531–551 |doi=10.2307/3096248 |ref=harv}}
* {{cite web |editor-last1=Eberhard |editor-first1=David M. |editor-last2=Simons |editor-first2=Gary F. |editor-last3=Fennig |editor-first3=Charles D. |year=2020 |title=Makasar |url=https://www.ethnologue.com/language/mak |website=[[Ethnologue|Ethnologue: Languages of the World]] |edition=23 |location=Dallas, Texas |publisher=SIL International |date-access=13 April 2020 |ref=harv }}
* {{cite journal |last=Evans |first=Nicholas |year=1992 |title=Macassan Loanwords in Top End Languages |journal=Australian Journal of Linguistics |volume=12 |issue=1 |pages=45–91 |doi=10.1080/07268609208599471 |ref=harv}}
* {{cite conference |last1=Finer |first1=Daniel |last2=Basri |first2=Hasan |year=2020 |editor=Ileana Paul |chapter=Clause Truncation in South Sulawesi: Restructuring and Nominalization |chapter-url=https://ir.lib.uwo.ca/afla/aflaxxvi/meeting/6/ |title=Proceedings of the Twenty-Sixth Meeting of the Austronesian Formal Linguistics Association (AFLA) |location=Ontario |publisher=University of Western Ontario |pages=88–105 |ref=harv }}
* {{cite journal |last1=Friberg |first1=Timothy |last2=Laskowske |first2=Thomas V. |year=1989 |title=South Sulawesi Languages |journal=Nusa |volume=31 |pages=1–18 |url=http://sealang.net/archives/nusa/pdf/nusa-v31-p1-18.pdf |ref=harv }}
* {{cite book |last1=Grimes |first1=Charles E. |last2=Grimes |first2=Barbara D. |title=Languages of South Sulawesi |series=Pacific Linguistics |volume=D78 |location=Canberra |publisher=Pacific Linguistics, The Australian National University |year=1987 |doi=10.15144/PL-D78 |doi-access=free |ref=harv}}
* {{cite web |editor-last1=Hammarström |editor-first1=Harald |editor-last2=Forkel |editor-first2=Robert |editor-last3=Haspelmath |editor-first3=Martin |year=2019 |title=Makasar |url=https://glottolog.org/resource/languoid/id/maka1311 |website=[[Glottolog|Glottolog 4.1]] |location=Jena, Jerman |publisher=Max Planck Institute for the Science of Human History |date-access=11 April 2020 |ref=harv }}
* {{cite book |last=Jukes |first=Anthony |year=2005 |chapter=Makassar |title=The Austronesian Languages of Asia and Madagascar |url=https://archive.org/details/austronesianlang0000unse |editor1=K. Alexander Adelaar |editor2=Nikolaus Himmelmann |location=London dan New York |publisher=Routledge |pages=[https://archive.org/details/austronesianlang0000unse/page/649 649]–682 |isbn=9780700712861 |ref=harv}}<!--|doi=10.4324/9780203821121-->
<!--Unpublished version of Jukes (2020), mungkin bisa dikutip kalau ada bahasan dalam Jukes (2020) yang tidak di-preview di Google Books {{cite thesis |last=Jukes |first=Anthony |year=2006 |title=Makassarese (basa Mangkasara'): A description of an Austronesian language of South Sulawesi |type=Disertasi doktoral |location=Melbourne |publisher=University of Melbourne |ref=harv}}-->
Baris 760 ⟶ 786:
* {{cite journal |last=Jukes |first=Anthony |author-mask=3 |year=2015 |title=Nominalized Clauses in Makasar |journal=Nusa |volume=59 |pages=21–32 |hdl=10108/86505 |hdl-access=free |ref=harv}}
* {{cite book |last=Jukes |first=Anthony |author-mask=3 |year=2020 |title=A Grammar of Makasar |series=Grammars and Sketches of the World's Languages |volume=10 |location=Leiden |publisher=Brill |isbn=9789004412668 |ref=harv}}<!-- |doi=10.1163/9789004412668-->
* {{cite book |last=Kaseng |first=Syahruddin |year=1978 |title=Kedudukan dan Fungsi Bahasa Makassar di Sulawesi Selatan |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2987/ |location=Jakarta |publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa |oclc=1128305657 |ref=harv }}
* {{cite journal |last1=Lewis |first1=M. Paul |last2=Simons |first2=Gary F. |year=2010 |title=Assessing Endangerment: Expanding Fishman’s GIDS |journal=Revue roumaine de linguistique |volume=55 |issue=2 |pages=103–120 |url=https://www.lingv.ro/RRL%202%202010%20art01Lewis.pdf |ref=harv }}
* {{cite journal |last=Liebner |first=Horst |year=1993 |title=Remarks on the Terminology of Boatbuilding and Seamanship in Some Languages of South Sulawesi |journal=Indonesia Circle |volume=21 |issue=59 |pages=18–45 |doi=10.1080/03062849208729790 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Liebner |first=Horst |author-mask=3 |year=2005 |title=Indigenous Concepts of Orientation of South Sulawesi Sailors |journal=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |volume=161 |issue=2–3 |pages=269–317 |doi=10.1163/22134379-90003710 |doi-access=free |ref=harv}}
* {{cite book |editor-last=Macknight |editor-first=Charles Campbell |year=2012 |translator=Charles Campbell Macknight |title=Bugis and Makasar: Two Short Grammars |url=https://oxis.org/books/bm-grammars.pdf |series=South Sulawesi Studies |volume=1 |location=Canberra |publisher=Karuda Press |isbn=9780977598335 |ref=harv }}
* {{cite book |last1=Manyambeang |first1=Abdul Kadir |last2=Syarif |first2=Abdul Azis |last3=Hamid |first3=Abdul Rahim |last4=Basang |first4=Djirong |last5=Arief |first5=Aburaerah |year=1979 |title=Morfologi dan Sintaksis Bahasa Makassar |location=Jakarta |publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/3182/ |oclc=8186422 |ref=harv }}
* {{cite book |last1=Manyambeang |first1=Abdul Kadir |author-mask1=3 |last2=Mulya |first2=Abdul Kadir |last3=Nasruddin |year=1996 |title=Tata Bahasa Makassar |location=Jakarta |publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa |url=http://repositori.kemdikbud.go.id/3707/ |isbn=9789794596821 |ref=harv |access-date=2020-04-11 |archive-date=2021-11-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211128145046/http://repositori.kemdikbud.go.id/3707/ |dead-url=yes }}
* {{cite conference |last=Miller |first=Christopher |year=2010 |chapter=A Gujarati Origin for Scripts of Sumatra, Sulawesi and the Philippines |editor=Nicholas Rolle |editor2=Jeremy Steffman |editor3=John Sylak-Glassman |title=Proceedings of the Thirty Sixth Annual Meeting of the Berkeley Linguistics Society |location=Berkeley |publisher=Berkeley Linguistics Society |pages=276–291 |doi=10.3765/bls.v36i1.3917 |doi-access=free |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Mills |first=Roger Frederick |year=1975 |title=The Reconstruction of Proto-South-Sulawesi |journal=Archipel |volume=10 |pages=205–224 |doi=10.3406/arch.1975.1250 |doi-access=free |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Mursalin |first1=Said
* {{cite journal |last=Noorduyn |first=Jacobus |year=1991 |title=The Manuscripts of the Makasarese Chronicle of Goa and Talloq: An Evaluation |journal=Bijdragen Tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |volume=147 |issue=4 |pages=454–484 |doi=10.1163/22134379-90003178 |doi-access=free |ref=harv}}<!-- |jstor=27864268 -->
* {{cite journal |last=Noorduyn |first=Jacobus |author-mask=3 |year=1993 |title=Variation in the Bugis/Makasarese Script |journal=Bijdragen Tot de Taal-, Land- en Volkenkunde |volume=149 |issue=3 |pages=533–570 |doi=10.1163/22134379-90003120 |doi-access=free |ref=harv}}<!-- |jstor=27864487 -->
Baris 775 ⟶ 801:
* {{cite conference |last=Rabiah |first=Sitti |author-mask=3 |year=2014 |title=Analisis Kritis Terhadap Eksistensi Bahasa Daerah Makassar Sebagai Muatan Lokal di Sekolah Dasar Kota Makassar Pasca Implementasi Kurikulum 2013 |conference=Musyawarah dan Seminar Nasional Asosiasi Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (AJPBSI) |location=Surakarta |publisher=Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Sebelas Maret |doi=10.31227/osf.io/5nygu |doi-access=free |ref=harv}}
* {{cite book |last=Rivai |first=Mantasiah |year=2017 |title=Sintaksis Bahasa Makassar: Tinjauan Transformasi Generatif |location=Yogyakarta |publisher=Deepublish |isbn=9786024532697 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Sirk |first=Ülo |year=1989 |title=On the Evidential Basis for the South Sulawesi Language Group |journal=Nusa |volume=31 |pages=55–82 |url=http://sealang.net/archives/nusa/pdf/nusa-v31-p55-82.pdf |ref=harv }}
* {{cite journal |last=Smith |first=Alexander D. |year=2017 |title=The Western Malayo-Polynesian Problem |journal=Oceanic Linguistics |volume=56 |issue=2 |pages=435–490 |doi=10.1353/ol.2017.0021 |ref=harv}}
* {{cite journal |last1=Tabain |first1=Marija |last2=Jukes |first2=Anthony |year=2016 |title=Makasar |journal=Journal of the International Phonetic Association |volume=46 |issue=1 |pages=99–111 |doi=10.1017/S002510031500033X |doi-access=free |ref=harv}}
Baris 784 ⟶ 810:
== Pranala luar ==
{{Incubator|code=mak/Main Page|lang=bahasa Makassar}}
* [https://abvd.shh.mpg.de/austronesian/language.php?id=166 Kosakata dasar bahasa Makassar di Austronesian Basic Vocabulary Database] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220821064436/https://abvd.shh.mpg.de/austronesian/language.php?id=166 |date=2022-08-21 }}
* [[Berkas:Wiktionary-logo-en-v2.svg|16px|class=noviewer]] [[wikt:Kategori:Kata bahasa Makassar|Daftar lema bahasa Makassar di Wiktionary]]
* [https://www.youtube.com/watch?v=N9fXKi-MuD0&ab_channel=ILoveLanguages%21 Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Makassar] - kanal I Love Languages di Youtube
Baris 793 ⟶ 819:
[[Kategori:Bahasa di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Rumpun bahasa
[[Kategori:Makassar]]
|