Sawung Jabo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
IShowMuhammad (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(48 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
'''Sawung Jabo''' Seniman yang dikenal sebagai musisi kondang ini terlahir dengan nama '''Djohansyah''' tanggal 4 Mei 1951 di Surabaya , keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu bermusik, teater , melukis juga tari membuatnya dikenal produktif dalam melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti Surabaya, Jogja, Solo, Bandung, Sidoarjo, Jember, bahkan sampai Australia tempat ia menetap bersama istri yang warga negara Australia ,Suzan Piper dan kedua orang anaknya.
| honorific_prefix =
| name = Sawung Jabo
| honorific_suffix =
| image = Sawung_Jabo_Ags_2023.jpg
| image_upright =
| image_size =
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| alt =
| caption = Sawung Jabo dalam konser
| native_name =
| native_name_lang =
| birth_name = Mochamad Djohansyah
| alias =
| birth_date = {{birth date|1951|5|4}}
| birth_place = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
| occupation = {{hlist|[[seniman]]|[[penyanyi]]}}
| children= 2
| parents=
| alma_mater=
| relatives=
 
| spouse={{marriage|Suzan Piper|1979}}
Pernah mengenyam pendidikan di '''Akademi Musik Indonesia di Yogyakarta''', dan tergabung dalam kelompok yang pernah sohor disana Kelompok Kampungan bersama Bram Makahekum, lalu mendirikan kelompoknya sendiri Sirkus Barock yang embrionya antara lain KAAS ( keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogya dan mahasisiwa AMI dan Asri sekitar tahun 1976, dengan pemain tetap antara lain Inisisri, Nanu ( Alm ), Totok Tewel & Edi Darome dan masih banyak pemain musisi hebat yang main bersamanya, Pementasan Sirkus Barock sarat dengan nuansa teatrikal antara lain Kanvas Putih ( TIM) dan Tragedi (GKJ), mengeluarkan 7 album antara lain Anak Setan (75) Fatamorgana ( 94) Jula Juli Anak Negeri (01) , tur ke Sydney & Melbourne (95 & 96), dan album Musik dari Seberang Laut yang dimasukan dalam album kompilasi worldmusic di Australia dengan judul World Without Borders (97)
| website = www.sawungjabo.com
Bergabung dengan Bengkel Teater Rendra di Jogja semenjak 1977, membuat ia mempunyai kemampuan penguasaan panggung yang lengkap.
| signature =
| module=
 
{{Infobox musical artist|embed=yes
Saat hijrah ke Jakarta mendirikan kelompok SWAMI yang di dalamnya terdapat para personil Sirkus Barock ditambah Iwan Fals & Naniel (Swami 1&2) dan Yocky Suryoprayogo (Swami2) melahirkan dua album Swami 1 & 2, pada tahun 1989 dan 1991.dengan hits Bento, Bongkar ( Swami 1) Hio, Kuda lumping (Swami 2). Setahun sebelum album kedua lahir, sebagian dari kelompok Swami bergabung dengan Setiawan Djodi dan WS Rendra, membentuk Kantata, berpentas di Stadion Utama Senayan 1990 juga di Solo dan Surabaya dengan judul Kantata Takwa, tercatat dengan rekord jumlah penonton. Setelah tahun tersebut mendirikan Dalbo pada tahun 1993 dan merilis satu album Dalbo.dan album Anak Wayang berduet dengan Iwan Fals, serta merilis album solo Badut.
| background = solo_singer
| origin =
| genre = [[pop]], [[rock]], [[balada]]
| instrument = [[Gitar]]
| years_active = 1976 - sekarang
| label =
| associated_acts = [[Bengkel Teater Rendra]]<br />[[Sirkus Barock]]<br />[[Swami]]<br />[[Kantata]]<br />[[BalladNa]]
| current_members =
| past_members =
}}
}}
 
'''Sawung Jabo''', terlahir dengan nama '''Mochamad Djohansyah''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|4|05|1951|}}), adalah seorang [[seniman]] dan [[musisi]] kondang Indonesia yang dikenal dengan keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu ber[[musik]], [[teater]], [[seni lukis|melukis]], dan juga [[tari]]. Sawung Jabo dikenal dalam konsepnya yang menggabungkan elemen musik Barat dan Timur, khususnya [[Jawa]]. Dia paling dikenal melalui keterlibatannya dalam grup musik "[[Swami]]" dan "[[Kantata Takwa]]" bersama musisi-musisi kenamaan Indonesia lainnya pada akhir tahun 80-an dan tahun 90-an seperti [[Iwan Fals]], [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]], dan juga [[sponsor]] mereka, pengusaha [[Setiawan Djodi]]. Merekalah yang melahirkan lagu-lagu terkenal yang bertemakan [[sosial]] dan [[politik]] seperti ''"[[Bento (lagu)|Bento]]"'', ''"[[Bongkar]]"'', ''"[[Hio (lagu)|Hio]]"'', ''"[[Kuda Lumping (lagu Swami)|Kuda Lumping]]"'', dan ''"[[Nyanyian Jiwa]]"''. Lagu-lagu tersebut menjadi populer setelah dimainkan dalam konser akbar ''Kantata Takwa'' di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], [[Jakarta]], 23 Juni 1990. Proyek musik ''[[Kantata]]'' tersebut kemudian diabadikan dalam film ''"[[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]]"'' (2008) arahan sutradara [[Eros Djarot]] dan [[Gotot Prakosa]]. Sawung Jabo dikenal produktif dalam melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti [[Surabaya]], [[Yogyakarta]], [[Solo]], [[Bandung]], [[Sidoarjo]], [[Jember]], bahkan sampai negara [[Australia]].<ref>{{Cite web|title=KapanLagi.com: Profil Sawong Jabo|url=https://www.kapanlagi.com/sawong-jabo/|website=KapanLagi.com|language=id|access-date=2024-03-20}}</ref>
Konsep musik yang dibawakan SAWUNG JABO ini bagus penuh pendewasaan dan kepolosan,diiringi dengan musik yang dinamis
 
== Latar Belakang ==
Lalu ia kembali ke Australia dan banyak beraktifitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album Fatamorgana bersama Sirkus Barock, pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul Bayang-Bayang .Bergabung kembali dengan Kantata pada pementasan Kantata Samsara 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90 an mendirikan Goro Goro, bersama sejumlah musisi muda Jogja dan merilis album Goro Goro, album yang terinspirasi oleh gonjang ganjing negeri ini, berkeliling di daerah tapal kuda Jawa Timur.
Pada awal 1970-an, Djohansyah yang berasal dari daerah [[Ampel]], [[Surabaya]] merantau ke [[Yogyakarta]]. Di sinilah bakat seninya diasah bersama komunitas seniman Yogyakarta. Menurut Jabo, dia mendapat julukan ''Sawung Jabo'' (dari [[bahasa Jawa]], berarti "ayam jago") dari kakak-kakak kelasnya ketika dia kuliah [[musik klasik]] di [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Akademi Musik Indonesia]] (AMI) di [[Yogyakarta]]. <ref>{{Cite web|last=Prass|first=Ary|date=2023-02-06|title=Dirayakan Seniman Sawung Jabo Mengenang Saat Susah|url=https://www.krjogja.com/bantul/1242457547/dirayakan-seniman-sawung-jabo-mengenang-saat-susah|website=Krjogja Dot Com|access-date=2024-03-20}}</ref>
 
Sawung Jabo pernah tergabung dalam kelompok yang pernah terkenal di Yogyakarta, yaitu "''Kelompok Kampungan''" bersama [[Bram Makahekum]]. Kemudian pada tahun 1976 dia mendirikan kelompoknya sendiri, "''Sirkus Barock''" yang embrionya antara lain adalah KAAS (Keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogyakarta dan juga mahasisiwa AMI dan ASRI ([[Akademi Seni Rupa Indonesia]]). "''Sirkus Barock''" sendiri pemain tetapnya antara lain [[Innisisri]], [[Nanoe]], [[Totok Tewel]], dan [[Edi Darome]], didukung musisi-musisi lain yang main bersama mereka. Pementasan konser "''Sirkus Barock''" selalu sarat dengan nuansa [[teatrikal]], antara lain pentas "''Kanvas Putih''" di [[Taman Ismail Marzuki]] dan pentas "''Tragedi''" di [[Gedung Kesenian Jakarta]]. "''Sirkus Barock''" mengeluarkan tujuh album, antara lain [[Anak Setan (album)|Anak Setan]] (1975), [[Fatamorgana (album)|Fatamorgana]] (1994), [[Jula Juli Anak Negeri]] (2001), Tur ke Sydney & Melbourne (1995 & 1996), dan album "''Musik dari Seberang Laut''" yang dimasukan dalam album kompilasi "''Worldmusic''" di Australia dengan judul "''World Without Borders''" (1997).
Di Australia membentuk Geng Gong bersama Ron Reeves, Kim Sanders , Reza Achman dan melakukan tour di tahun 2000 dan 2003, Pada tahun yang sama dinominasikan pada AMI Award untuk katagori World musik, menggagas kelompok teater gerak Oyot Suket yang pentas keliling antara lain di kota Jogja, Jakarta, Bandung.
 
Pada tahun 1977 Jabo bergabung dengan [[Bengkel Teater Rendra]] asuhan seniman senior Indonesia [[W.S. Rendra]] di Yogyakarta, di mana dia mempelajari kemampuan penguasaan panggung. Di Yogyakarta Jabo juga mengenal dan bersahabat dengan [[Win Hendrarso]], yang menjabat [[bupati]] kota [[Sidoarjo]]. Pada tahun 1978, Jabo mengenal Suzan Piper yang adalah warga negara [[Australia]] dan pada tahun 1979 menikahinya. Dia kemudian hijrah ke Australia untuk memperdalam kemampuan musiknya.
Awal 2004 berpentas di Sidoarjo bersama kelompok Sirkus Barock yang kali ini diisi oleh Inisisri, Totok Tewel, Edi Darome, Boss & Ipul (Jangan Asem, Sby) berkolaborasi bersama Kelompok Swaraparawatu (Sidoarjo) dan perkusi Magic Skin of Drums (Bandung)
Selama di Australia mempersiapkan pementasan teater Sawung Galing bersama sutradara Australia Don Mamoune yang berpentas di Indonesia pada bulan September di 5 kota antara lain Jakarta, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya
 
Pada tahun 1983 Jabo pulang ke Indonesia menetap tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Pada tahap perkembangan musik Jabo ini, dia bersama para pemain Sirkus Barock mulai rekaman dengan album pertama Anak Setan di samping mengadakan konser tahunan yang sangat teatrikal sifatnya di TIM dan/atau Gedung Kesenian dengan bintang tamu yang pada tahun 1986 termasuk Iwan Fals. Pada tahun 1989 setelah kegagalan konser 100 kota Iwan Fals terbentuk kelompok "''Swami''" yang di dalamnya terdapat para personel "''Sirkus Barock''", ditambah musisi [[Iwan Fals]] dan [[Naniel Yakin]], di mana mereka menghasilkan album [[Swami I]] (1989) dengan hits "''Bento''" dan "''Bongkar''". Kemudian [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]] bergabung dengan ''Swami'', dan merilis album [[Swami II]] (1991) dengan hits "''Hio''", "''Kuda Lumping''" dan "''Nyanyian Jiwa''". Setahun sebelum album ''Swami II'' dirilis, sebagian dari anggota kelompok Swami bergabung dengan [[Setiawan Djodi]] dan [[W.S. Rendra]] dan membentuk proyek musik [[Kantata (grup musik)|Kantata]], di mana mereka akhirnya berpentas di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]] pada tanggal 23 Juni 1990 dengan tajuk "''[[Kantata Takwa]]''". Kantata juga berpentas di kota [[Solo]] dan [[Surabaya]] dengan nama pentas yang sama. Konser Kantata tersebut mencatat rekor jumlah penonton saat diadakan di Jakarta. Setelah tahun-tahun pentas Kantata tersebut, Jabo mendirikan proyek musik "''Dalbo''" dan merilis album ''[[Dalbo]]'' (1993) dan album ''[[Anak Wayang]]'' di mana dia berduet dengan [[Iwan Fals]], serta merilis album solonya, "''[[Badut (album)|Badut]]''" (1992).<ref>{{Cite web|last=Pudjiarti|first=Hadriani|date=2014-11-23|title=Sawung Jabo Kenang Nostalgia Kantata Takwa|url=https://seleb.tempo.co/read/623886/sawung-jabo-kenang-nostalgia-kantata-takwa|website=Tempo|language=en|access-date=2024-03-20}}</ref>
Dari pergaulanya di Bandung membentuk sebuah grup tak resmi bernam BALLADnA yang membawakan lagu lagu yang bertema cinta dan perenungan , kelompok ini terdiri dari antara lain Hari Pocang (Gitar, Harmonika) Mukti-Mukti (Gitar, Vokal) Efiq Zulfiqar (Perkusi, Suling, Flute, Kecapi) dari Bandung, dan Firman Sitompul (Cello) dari Yogjakarta.
 
Setelah album Dalbo, Jabo kembali ke Australia dan banyak beraktivitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album "''Fatamorgana''" kembali bersama ''Sirkus Barock'', pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul "''Bayang-Bayang''". Kemudian bergabung kembali dengan proyek [[Kantata (grup musik)|Kantata]] pada pementasan "''[[Kantata Samsara]]''" pada tahun 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90-an, Jabo mendirikan "''Goro-Goro''", bersama sejumlah musisi muda Yogyakarta dan merilis album "''Goro-Goro''", album yang terinspirasi oleh gonjang-ganjingnya situasi Indonesia di [[Indonesia: Era Reformasi|era reformasi]] saat itu. Mereka kemudian berkeliling di daerah [[Tapal Kuda]] di [[Jawa Timur]].
Nominee, HDX Award, Best Selling Pop Song - Dalbo, 1993
Winner, HDX Award, Creative Pop Song - Dalbo, 1993
Winner, BASF Award, Best Creative Rock Song- Hio, 1992
Winner, BASF Award, Best Creative Rock Album - Hio, 1992
Winner, BASF Award, Best Creative Rock Album - Bento, 1991
Winner, BASF Award, Best Creative Rock Song- Bento, 1991
Discography
 
Kembali ke Australia, dia membentuk "''Geng Gong''" bersama [[Ron Reeves]], [[Kim Sanders]], dan [[Reza Achman]], melakukan tur pada tahun 2000 dan 2003. Pada tahun yang sama dia dinominasikan dalam ''[[AMI Award]]'' untuk kategori ''World Music''. Dia juga menggagas kelompok [[Teater Gerak]] ''[[Oyot Suket]]'' (akar rumput) yang pentas keliling Jawa, antara lain di kota Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung.
2006 Antologi, Jabo and friends, CD and DVD, live recording, Wot Cross-cultural Synergy & Rumah Nusantara; Blue On Stone, arr. Sawung Jabo,Naga Swara
2005 Gong Dolly Gong, Gong Dolly Gong (music, lyrics, arrangement & featured artist)
2004 Tentang Hidup Tentang Cinta, Baladna, live recoding, Rumah Nusantara
2001 Jula Juli Anak Negeri - Sirkus Barock anthology, GPS
2000 Not Just Music – GengGong, Wot Cross-cultural Synergy & Rumah Nusantara
1999 Jagad – Jagad, Log Zhelebour
1998 Goro-goro - Goro-Goro
1997 “Musik Dari Seberang Laut” in World Without Borders, Sawung Jabo & Friends, Larrikin Records; Dunia Cinta - Rachel, lyrics, music, arr. Sawung Jabo, Airo Records Productions
Hitam Putih - Sawung Jabo & Friend; Kantata Takwa Samsara - Kantata, Airo Records Prod.
1995 Sengkata - Nicky Ukur; lyrics, music, arr. Sawung Jabo, Supranada Abadi Records
1994 Fatamorgana - Sirkus Barock, Boulevard International
Anak Wayang - Sawung Jabo & Iwan Fals, Metrotama Records
1993 Kanvas Putih - Sirkus Barock, Metrotama Records
Dalbo - Dalbo, Airo Records Productions
1992 Badut - Sawung Jabo (solo) , Satria Kurnia Irama
1991 Matahari dan Rembulan - Nicky Astria; lyrics, music , arr. Sawung Jabo, Citranada Utamamegah
Kantata Takwa - Kantata, Airo Records Productions
1991 Hio - Swami, Airo Records Productions
1990 Bento - Swami, Airo Records Productions
1989 Bukan Debu Jalanan - Sirkus Barock, Liman Arca Putra Records
1988 Balada Penganggur, Sirkus Barock, Sepuluh Bintang Nusantara, Team Records
1986 Anak Setan - Sirkus Barock, Insan Records
 
Awal 2004, Jabo kembali berpentas di [[Sidoarjo]] bersama kelompok ''Sirkus Barock'' yang kali ini diisi oleh [[Innisisri]], [[Totok Tewel]], [[Edi Darome]], ditambah Boss, dan Ipul ("''Jangan Asem''", "''Sby''"). Mereka berkolaborasi bersama Kelompok ''[[Swaraparawatu]]'' di [[Sidoarjo]] dan perkusi ''[[Magic Skin of Drums]]'' di [[Bandung]].
Sawung Jabo Seniman yang dikenal sebagai musisi kondang ini terlahir dengan nama Djohansyah tanggal 4 Mei 1951 di Surabaya , keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu bermusik, teater , melukis juga tari membuatnya dikenal produktif dalam melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti Surabaya, Jogja, Solo, Bandung, Sidoarjo, Jember, bahkan sampai Australia tempat ia menetap bersama istri yang warga negara Australia ,Suzan Piper dan kedua orang anaknya.
 
Selama di Australia Jabo mempersiapkan pementasan teater [[Sawung Galing]] bersama [[sutradara]] Australia [[Don Mamoune]] yang berpentas di Indonesia pada bulan September di lima kota, antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.
Pernah mengenyam pendidikan di Akademi Musik Indonesia di Yogyakarta, dan tergabung dalam kelompok yang pernah sohor disana Kelompok Kampungan bersama Bram Makahekum, lalu mendirikan kelompoknya sendiri Sirkus Barock yang embrionya antara lain KAAS ( keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogya dan mahasisiwa AMI dan Asri sekitar tahun 1976, dengan pemain tetap antara lain Inisisri, Nanu ( Alm ), Totok Tewel & Edi Darome dan masih banyak pemain musisi hebat yang main bersamanya, Pementasan Sirkus Barock sarat dengan nuansa teatrikal antara lain Kanvas Putih ( TIM) dan Tragedi (GKJ), mengeluarkan 7 album antara lain Anak Setan (75) Fatamorgana ( 94) Jula Juli Anak Negeri (01) , tur ke Sydney & Melbourne (95 & 96), dan album Musik dari Seberang Laut yang dimasukan dalam album kompilasi worldmusic di Australia dengan judul World Without Borders (97)
Bergabung dengan Bengkel Teater Rendra di Jogja semenjak 1977, membuat ia mempunyai kemampuan penguasaan panggung yang lengkap.
 
Dari pergaulannya di kalangan seniman Bandung, Jabo kemudian membentuk sebuah grup tak resmi bernama [[BalladNa]] yang membawakan lagu-lagu bertema [[cinta]] dan perenungan, kelompok ini terdiri antara lain dari [[Hari Pochang]] ([[Gitar]], [[Harmonika]]), [[Mukti Mukti]] ([[Gitar]], [[Vokal]]), [[Efiq Zulfiqar]] ([[Perkusi]], [[Suling]], [[Flute]], [[Kecapi]]) dari [[Bandung]], dan [[Firman Sitompul]] ([[Cello]]) dari Yogyakarta.
Saat hijrah ke Jakarta mendirikan kelompok SWAMI yang di dalamnya terdapat para personil Sirkus Barock ditambah Iwan Fals & Naniel (Swami 1&2) dan Yocky Suryoprayogo (Swami2) melahirkan dua album Swami 1 & 2, pada tahun 1989 dan 1991.dengan hits Bento, Bongkar ( Swami 1) Hio, Kuda lumping (Swami 2). Setahun sebelum album kedua lahir, sebagian dari kelompok Swami bergabung dengan Setiawan Djodi dan WS Rendra, membentuk Kantata, berpentas di Stadion Utama Senayan 1990 juga di Solo dan Surabaya dengan judul Kantata Takwa, tercatat dengan rekord jumlah penonton. Setelah tahun tersebut mendirikan Dalbo pada tahun 1993 dan merilis satu album Dalbo.dan album Anak Wayang berduet dengan Iwan Fals, serta merilis album solo Badut.
 
Karena latar belakang pengalaman musiknya yang mencakup dua dunia, Indonesia dan Australia, Sawung Jabo dikenal dalam konsepnya yang menggabungkan elemen musik Barat dan Timur, khususnya [[Jawa]]. Konsep tersebut didukung oleh sahabat-sahabat senimannya seperti [[Totok Tewel]], [[Innisisri]], [[Gondrong Gunarto]], hingga [[Baruna (seniman)|Baruna]]. Para seniman dan musisi di luar jalur industri itulah yang membantu Jabo dalam usahanya untuk mengekspresikan ide-ide musiknya kepada masyarakat.
Lalu ia kembali ke Australia dan banyak beraktifitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album Fatamorgana bersama Sirkus Barock, pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul Bayang-Bayang .Bergabung kembali dengan Kantata pada pementasan Kantata Samsara 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90 an mendirikan Goro Goro, bersama sejumlah musisi muda Jogja dan merilis album Goro Goro, album yang terinspirasi oleh gonjang ganjing negeri ini, berkeliling di daerah tapal kuda Jawa Timur.
 
Konsep musik yang dibawakan Sawung Jabo pada era ''Sirkus Barock'', ''Swami'' dan ''Kantata'' dikenal penuh pendewasaan dan kepolosan, diiringi dengan musik yang dinamis. Jabo juga dikenal dengan teriakan-teriakannya yang garang, liar, dan nyentrik dalam pentas-pentasnya. Paska tahun 2000, lagu-lagu Jabo lebih bernuansa [[agama|religius]], menggali makna hidup, [[cinta]], dan perenungan.
Di Australia membentuk Geng Gong bersama Ron Reeves, Kim Sanders , Reza Achman dan melakukan tour di tahun 2000 dan 2003, Pada tahun yang sama dinominasikan pada AMI Award untuk katagori World musik, menggagas kelompok teater gerak Oyot Suket yang pentas keliling antara lain di kota Jogja, Jakarta, Bandung.
 
== Kehidupan pribadi ==
Awal 2004 berpentas di Sidoarjo bersama kelompok Sirkus Barock yang kali ini diisi oleh Inisisri, Totok Tewel, Edi Darome, Boss & Ipul (Jangan Asem, Sby) berkolaborasi bersama Kelompok Swaraparawatu (Sidoarjo) dan perkusi Magic Skin of Drums (Bandung)
Pada tahun 1978, Jabo mengenal Suzan Piper, dan pada tahun 1979 menikahi Suzan Piper (yang pada tahun 2006 belajar di [[Bengkel Teater Rendra]]). Jabo saat ini menetap di [[Sydney]], [[Australia]] bersama istrinya yang warga negara Australia dan kedua orang anaknya. Namun Jabo juga dikenal dengan rasa cintanya yang besar kepada tanah kelahirannya.
Selama di Australia mempersiapkan pementasan teater Sawung Galing bersama sutradara Australia Don Mamoune yang berpentas di Indonesia pada bulan September di 5 kota antara lain Jakarta, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya
 
Dari pergaulanya di Bandung membentuk sebuah grup tak resmi bernam BALLADnA yang membawakan lagu lagu yang bertema cinta dan perenungan , kelompok ini terdiri dari antara lain Hari Pocang (Gitar, Harmonika) Mukti-Mukti (Gitar, Vokal) Efiq Zulfiqar (Perkusi, Suling, Flute, Kecapi) dari Bandung, dan Firman Sitompul (Cello) dari Yogjakarta.(dari berbagai sumber / KUASA
 
{{quote|"''Bagaimanapun juga saya ini arek Suroboyo, orang Jawa.''" tegas Sawung Jabo.<ref>[http://hurek.blogspot.com/2006/08/sawung-jabo-di-surabaya.html Sawung Jabo di Surabaya] - Blog Lambertus L. Hurek, reporter [[Radar Surabaya]], diakses 24 Agustus 2009</ref>}}
 
== Pendidikan ==
 
*"Akademi Musik Indonesia" di [[Yogyakarta]]
* [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Akademi Musik Indonesia]] di [[Yogyakarta]] (1976)
 
== Penghargaan ==
 
* Pemenang, BASF Award, Best Creative Rock Song - ''Bento'', 1991
* Pemenang, BASF Award, Best Creative Rock Album - ''Bento'', 1991
* Pemenang, BASF Award, Best Creative Rock Album - ''Hio'', 1992
* Pemenang, BASF Award, Best Creative Rock Song- ''Hio'', 1992
* Pemenang, HDX Award, Creative Pop Song - ''Dalbo'', 1993
* Calon pemenang, HDX Award, Best Selling Pop Song - ''Dalbo'', 1993
 
== Diskografi ==
=== Solo Album Solo ===
*[[1994]] - [[Badut (album)|Badut]]
=== bersama [[Sirkus Barock]] ===
*[[1986]] - [[Anak Setan]]
*[[1989]] - [[Bukan Debu Jalanan]]
*[[1993]] - [[Kanvas Putih]]
*[[1994]] - [[Fatamorgana (album)|Fatamorgana]]
*[[2001]] - [[Jula Juli Anak Negeri]]
 
* [[1992]] - [[Badut (album)|Badut]] - Satria Kurnia Irama
=== bersama [[Swami]] ===
*[[1989]] - [[Swami I]]
*[[1991]] - [[Swami II]]
 
=== albumBersama lain[[Sirkus Barock]] ===
*[[1990]] - [[GengGong-Not Just Music]]
*[[1990]] - [[Kantata Takwa]]
*[[1990]] - [[Kantata Revolvere]]
*[[1993]] - [[Dalbo]]
*[[1994]] - [[Anak Wayang]]
*[[1988]] - [[Balada Pengangguran]]
*[[1997]] - [[Musik dari Seberang Laut]]
*[[1998]] - [[Goro-Goro]]
*[[2004]] - [[Tentang Hidup Tentang Cinta]]
*[[2006]] - [[Antologi, Jabo and friends]]
*[[2007]] - [[Gong Dolly Gong]]
*[[2008]] - [[Memasuki Lorong Sunyi]]
*[[2009]] - [[Petarung Hidup]]
 
* [[1986]] - [[Anak Setan (album Sirkus Barock)|Anak Setan]] - ''Insan Records''
* [[1988]] - [[Balada Pengangguran]] - Sepuluh Bintang Nusantara, ''Team Records''
* [[1989]] - [[Bukan Debu Jalanan]] - ''Liman Arca Putra Records''
* [[1993]] - [[Kanvas Putih]] - ''Metrotama Records''
* [[1994]] - [[Fatamorgana (album)|Fatamorgana]] - ''Boulevard International''
* [[2001]] - [[Jula Juli Anak Negeri]] - Album Antologi Sirkus Barock, ''GPS''
 
=== Bersama [[Swami]] ===
{{indo-bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Jabo, Sawung}}
 
* [[1989]] - [[Swami I]] - ''Airo Records Productions''
* [[1991]] - [[Swami II]] - ''Airo Records Productions''
 
=== Bersama [[Kantata]] ===
 
* [[1990]] - [[Kantata Takwa (album)|Kantata Takwa]] - ''Airo Records Productions''
* [[2000]] - [[Kantata Revolvere]] - ''Airo Records Productions''
* [[1996|1998]] - [[Kantata Samsara]] - Hitam Putih - Sawung Jabo & ''Friends''; ''Airo Records Production''
 
=== Bersama [[BalladNa]] ===
 
* [[2004]] - [[Tentang Hidup Tentang Cinta]] - rekaman ''live'', ''Rumah Nusantara''
 
=== Album lain ===
 
* [[1991]] - [[Matahari dan Rembulan]] - album [[Nicky Astria]]; lirik, musik, aransemen oleh Sawung Jabo, ''Citranada Utamamegah''
* [[1993]] - [[Dalbo]] - ''Airo Records Productions''
* [[1994]] - [[Anak Wayang]] - Sawung Jabo & Iwan Fals, ''Metrotama Records''
* [[1995]] - [[Sengkata (album)|Sengkata]] - Nicky Ukur; lirik, musik, aransemen oleh Sawung Jabo, ''Supranada Abadi Records''
* [[1997]] - [[Musik dari Seberang Laut]] - dalam "''World Without Borders''", Sawung Jabo & ''Friends'', ''Larrikin Records''; Dunia Cinta - Rachel, lirik, musik, aransemen oleh Sawung Jabo, ''Airo Records Productions''
* [[1998]] - [[Goro-Goro]] - Goro-Goro
* [[1999]] - [[Jagad (album)|Jagad]] – Jagad, ''[[Log Zhelebour]]''
* [[2000]] - [[GengGong - Not Just Music]] - ''Wot Cross-cultural Synergy'' & ''Rumah Nusantara''
* [[2005]] - [[Gong Dolly Gong]] - musik, lirik, aransemen, dan ''featured artist''
* [[2006]] - ''[[Antologi, Jabo and friends]]'' - [[CD]] dan [[DVD]], rekaman ''live'', ''Wot Cross-cultural Synergy'' & ''Rumah Nusantara''; ''Blue On Stone'', aransemen Sawung Jabo, ''Naga Swara''
* [[2008]] - [[Memasuki Lorong Sunyi]]
* [[2009]] - [[Petarung Hidup]]
 
== Film Kantata Takwa ==
{{utama|kantata Takwa (film) }}
Sawung Jabo tampil dalam film [[dokumenter]] [[film musikal|musikal]] "''[[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]]''" yang dirilis tahun 2008 arahan sutradara [[Eros Djarot]] dan [[Gotot Prakosa]]. Film ini cukup kontroversial dan sempat dicekal dalam era [[Orde Baru]] karena kritisasinya yang keras pada kondisi dan sistem pemerintahan Indonesia saat itu. Pembuatan film ini diawali dari Agustus 1990 saat dia masih tergabung dalam proyek musik [[Kantata]], dan baru bisa dirilis September 2008 karena pencekalan tersebut. Dia tampil bersama [[W.S. Rendra]], [[Iwan Fals]], [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]], dan [[Setiawan Djodi]], anggota proyek [[Kantata (grup musik)|Kantata]] saat itu. Film tersebut dibuat berdasarkan [[konser]] akbar proyek [[Kantata Takwa]] di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], [[Jakarta]], tahun 1991.
 
== Daftar Pustaka ==
 
* Piper, Suzan & Sawung Jabo. ''Indonesian Music From The 50s to the 80s''. Prisma, 43, Maret 1987, Hal. 24-37
 
== Rujukan ==
 
* [[www.sawungjabo.com|Sawung Jabo Official Site]]
* [http://books.google.com.au/books?id=xMhWm38KQcsC&dq Krishna Sen, David T. Hill. ''Media, Culture and Politics in Indonesia''], diakses 24 Agustus 2009
* [http://hurek.blogspot.com/2006/08/sawung-jabo-di-surabaya.html Sawung Jabo di Surabaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120315041420/http://hurek.blogspot.com/2006/08/sawung-jabo-di-surabaya.html |date=2012-03-15 }} - Blog Lambertus L. Hurek, reporter [[Radar Surabaya]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{wikiquote|Sawung Jabo|lang=id}}
 
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Jabo, Sawung}}
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]