Sawung Jabo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan dan pengembangan artikel pt2
IShowMuhammad (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(44 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox penyanyi indonesiaperson
| honorific_prefix =
| name = Sawung Jabo
| name = Sawung Jabo
| image = Sawung_Jabo.jpg
| imagesizehonorific_suffix =
| image = Sawung_Jabo_Ags_2023.jpg
| caption = Sawung Jabo
| image_upright =
| Background = solo_singer
| image_size =
| birthdate = {{birth date|1951|5|4}}
| landscape = <!-- yes, if wide image, otherwise leave blank -->
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
| alt =
| birthname = Djohansyah
| caption = Sawung Jabo dalam konser
| othername =
| deathdatenative_name =
| deathplacenative_name_lang =
| birth_name = Mochamad Djohansyah
| genre = [[pop]], [[rock]], [[balada]]
| alias =
| occupation = [[seniman]], [[penyanyi]]
| birth_date = {{birth date|1951|5|4}}
| instrument = [[Gitar]]
| birth_place = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
| yearsactive = 1976 - sekarang
| labeldeath_date =
| death_place =
| associatedacts = [[Bengkel Teater Rendra]]{{br}}[[Sirkus Barock]]{{br}}[[Swami]]{{br}}[[Kantata]]{{br}}[[BalladNa]]
| occupation = {{hlist|[[seniman]]|[[penyanyi]]}}
| influences =
| influenced children= 2
| parents=
| spouse = Suzan Piper
| alma_mater=
| partner =
| children relatives=
 
| parents =
| spouse={{marriage|Suzan Piper|1979}}
| website =
| website = www.sawungjabo.com
| currentmembers =
| pastmemberssignature =
| module=
 
{{Infobox musical artist|embed=yes
| background = solo_singer
| origin =
| genre = [[pop]], [[rock]], [[balada]]
| instrument = [[Gitar]]
| years_active = 1976 - sekarang
| label =
| associated_acts = [[Bengkel Teater Rendra]]<br />[[Sirkus Barock]]<br />[[Swami]]<br />[[Kantata]]<br />[[BalladNa]]
| current_members =
| past_members =
}}
}}
'''Sawung Jabo''', terlahir dengan nama '''Djohansyah''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|4|05|1951|}}), adalah [[seniman]] dan [[musisi]] kondang Indonesia yang dikenal dengan keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu bermusik, teater , melukis, dan juga tari. Dia paling dikenal melalui keterlibatannya dalam grup musik [[Swami]] dan [[Kantata Takwa]] bersama musisi kenamaan Indonesia lainnya pada akhir tahun 80-an dan tahun 90-an seperti [[Iwan Fals]], [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]], dan juga [[sponsor]] mereka, pengusaha [[Setiawan Djodi]]. Merekalah yang melahirkan lagu-lagu terkenal yang bertemakan [[sosial]] dan [[politik]] seperti ''"[[Bento (lagu)|Bento]]"'', ''"[[Bongkar]]"'', ''"[[Hio (lagu)|Hio]]"'', ''"[[Kuda Lumping (lagu Swami)|Kuda Lumping]]"'', ''"[[Nyanyian Jiwa]]"'', dan ''"[[Dalbo]]"''. Lagu-lagu tersebut kerap dimainkan oleh musisi-musisi di Indonesia setelah dimainkan dalam konser akbar ''Kantata Takwa'' di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], [[Jakarta]] tahun 1991 yang diabadikan dalam film ''"[[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]]"'' (2008) arahan sutradara [[Eros Djarot]] dan [[Gotot Prakosa]]. Sawung Jabo dikenal produktif dalam melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti [[Surabaya]], [[Yogyakarta]], [[Solo]], [[Bandung]], [[Sidoarjo]], [[Jember]], bahkan sampai negara [[Australia]].
 
'''Sawung Jabo''', terlahir dengan nama '''Mochamad Djohansyah''' ({{lahirmati|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|4|05|1951|}}), adalah seorang [[seniman]] dan [[musisi]] kondang Indonesia yang dikenal dengan keterlibatannya dalam hampir segala bentuk kesenian baik itu ber[[musik]], [[teater]], [[seni lukis|melukis]], dan juga [[tari]]. Sawung Jabo dikenal dalam konsepnya yang menggabungkan elemen musik Barat dan Timur, khususnya [[Jawa]]. Dia paling dikenal melalui keterlibatannya dalam grup musik "[[Swami]]" dan "[[Kantata Takwa]]" bersama musisi-musisi kenamaan Indonesia lainnya pada akhir tahun 80-an dan tahun 90-an seperti [[Iwan Fals]], [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]], dan juga [[sponsor]] mereka, pengusaha [[Setiawan Djodi]]. Merekalah yang melahirkan lagu-lagu terkenal yang bertemakan [[sosial]] dan [[politik]] seperti ''"[[Bento (lagu)|Bento]]"'', ''"[[Bongkar]]"'', ''"[[Hio (lagu)|Hio]]"'', ''"[[Kuda Lumping (lagu Swami)|Kuda Lumping]]"'', dan ''"[[Nyanyian Jiwa]]"''. Lagu-lagu tersebut menjadi populer setelah dimainkan dalam konser akbar ''Kantata Takwa'' di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], [[Jakarta]], 23 Juni 1990. Proyek musik ''[[Kantata]]'' tersebut kemudian diabadikan dalam film ''"[[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]]"'' (2008) arahan sutradara [[Eros Djarot]] dan [[Gotot Prakosa]]. Sawung Jabo dikenal produktif dalam melahirkan karya seni atau terlibat dengan para seniman dari bermacam daerah seperti [[Surabaya]], [[Yogyakarta]], [[Solo]], [[Bandung]], [[Sidoarjo]], [[Jember]], bahkan sampai negara [[Australia]].<ref>{{Cite web|title=KapanLagi.com: Profil Sawong Jabo|url=https://www.kapanlagi.com/sawong-jabo/|website=KapanLagi.com|language=id|access-date=2024-03-20}}</ref>
 
== Latar Belakang ==
Pada awal 1970-an, Djohansyah yang berasal dari daerah [[Ampel]], [[Surabaya]] merantau ke [[Yogyakarta]]. Di sinilah bakat seninya diasah bersama komunitas seniman Yogyakarta. Menurut Jabo, dia mendapat julukan ''Sawung Jabo'' (dari [[bahasa Jawa]], berarti "ayam jago") dari kakak-kakak kelasnya ketika dia kuliah [[musik klasik]] di [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Akademi Musik Indonesia]] (AMI) di [[Yogyakarta]]. <ref>{{Cite web|last=Prass|first=Ary|date=2023-02-06|title=Dirayakan Seniman Sawung Jabo Mengenang Saat Susah|url=https://www.krjogja.com/bantul/1242457547/dirayakan-seniman-sawung-jabo-mengenang-saat-susah|website=Krjogja Dot Com|access-date=2024-03-20}}</ref>
Pernah mengenyam pendidikan di '''[[Akademi Musik Indonesia]] di Yogyakarta''', dan tergabung dalam kelompok yang pernah sohor disana Kelompok Kampungan bersama Bram Makahekum, lalu mendirikan kelompoknya sendiri Sirkus Barock yang embrionya antara lain KAAS ( keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogya dan mahasisiwa AMI dan Asri sekitar tahun 1976, dengan pemain tetap antara lain Inisisri, Nanu ( Alm ), Totok Tewel & Edi Darome dan masih banyak pemain musisi hebat yang main bersamanya, Pementasan Sirkus Barock sarat dengan nuansa teatrikal antara lain Kanvas Putih ( TIM) dan Tragedi (GKJ), mengeluarkan 7 album antara lain Anak Setan (75) Fatamorgana ( 94) Jula Juli Anak Negeri (01) , tur ke Sydney & Melbourne (95 & 96), dan album Musik dari Seberang Laut yang dimasukan dalam album kompilasi worldmusic di Australia dengan judul World Without Borders (97)
Bergabung dengan Bengkel Teater Rendra di Jogja semenjak 1977, membuat ia mempunyai kemampuan penguasaan panggung yang lengkap.
 
Sawung Jabo pernah tergabung dalam kelompok yang pernah terkenal di Yogyakarta, yaitu "''Kelompok Kampungan''" bersama [[Bram Makahekum]]. Kemudian pada tahun 1976 dia mendirikan kelompoknya sendiri, "''Sirkus Barock''" yang embrionya antara lain adalah KAAS (Keluarga Arek-Arek Suroboyo) yang belajar di Yogyakarta dan juga mahasisiwa AMI dan ASRI ([[Akademi Seni Rupa Indonesia]]). "''Sirkus Barock''" sendiri pemain tetapnya antara lain [[Innisisri]], [[Nanoe]], [[Totok Tewel]], dan [[Edi Darome]], didukung musisi-musisi lain yang main bersama mereka. Pementasan konser "''Sirkus Barock''" selalu sarat dengan nuansa [[teatrikal]], antara lain pentas "''Kanvas Putih''" di [[Taman Ismail Marzuki]] dan pentas "''Tragedi''" di [[Gedung Kesenian Jakarta]]. "''Sirkus Barock''" mengeluarkan tujuh album, antara lain [[Anak Setan (album)|Anak Setan]] (1975), [[Fatamorgana (album)|Fatamorgana]] (1994), [[Jula Juli Anak Negeri]] (2001), Tur ke Sydney & Melbourne (1995 & 1996), dan album "''Musik dari Seberang Laut''" yang dimasukan dalam album kompilasi "''Worldmusic''" di Australia dengan judul "''World Without Borders''" (1997).
Saat hijrah ke Jakarta mendirikan kelompok SWAMI yang di dalamnya terdapat para personil Sirkus Barock ditambah Iwan Fals & Naniel (Swami 1&2) dan Yocky Suryoprayogo (Swami2) melahirkan dua album Swami 1 & 2, pada tahun 1989 dan 1991.dengan hits Bento, Bongkar ( Swami 1) Hio, Kuda lumping (Swami 2). Setahun sebelum album kedua lahir, sebagian dari kelompok Swami bergabung dengan Setiawan Djodi dan WS Rendra, membentuk Kantata, berpentas di Stadion Utama Senayan 1990 juga di Solo dan Surabaya dengan judul Kantata Takwa, tercatat dengan rekord jumlah penonton. Setelah tahun tersebut mendirikan Dalbo pada tahun 1993 dan merilis satu album Dalbo.dan album Anak Wayang berduet dengan Iwan Fals, serta merilis album solo Badut.
 
Pada tahun 1977 Jabo bergabung dengan [[Bengkel Teater Rendra]] asuhan seniman senior Indonesia [[W.S. Rendra]] di Yogyakarta, di mana dia mempelajari kemampuan penguasaan panggung. Di Yogyakarta Jabo juga mengenal dan bersahabat dengan [[Win Hendrarso]], yang menjabat [[bupati]] kota [[Sidoarjo]]. Pada tahun 1978, Jabo mengenal Suzan Piper yang adalah warga negara [[Australia]] dan pada tahun 1979 menikahinya. Dia kemudian hijrah ke Australia untuk memperdalam kemampuan musiknya.
Konsep musik yang dibawakan SAWUNG JABO ini bagus penuh pendewasaan dan kepolosan,diiringi dengan musik yang dinamis
 
Pada tahun 1983 Jabo pulang ke Indonesia menetap tinggal di Jakarta bersama keluarganya. Pada tahap perkembangan musik Jabo ini, dia bersama para pemain Sirkus Barock mulai rekaman dengan album pertama Anak Setan di samping mengadakan konser tahunan yang sangat teatrikal sifatnya di TIM dan/atau Gedung Kesenian dengan bintang tamu yang pada tahun 1986 termasuk Iwan Fals. Pada tahun 1989 setelah kegagalan konser 100 kota Iwan Fals terbentuk kelompok "''Swami''" yang di dalamnya terdapat para personel "''Sirkus Barock''", ditambah musisi [[Iwan Fals]] dan [[Naniel Yakin]], di mana mereka menghasilkan album [[Swami I]] (1989) dengan hits "''Bento''" dan "''Bongkar''". Kemudian [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]] bergabung dengan ''Swami'', dan merilis album [[Swami II]] (1991) dengan hits "''Hio''", "''Kuda Lumping''" dan "''Nyanyian Jiwa''". Setahun sebelum album ''Swami II'' dirilis, sebagian dari anggota kelompok Swami bergabung dengan [[Setiawan Djodi]] dan [[W.S. Rendra]] dan membentuk proyek musik [[Kantata (grup musik)|Kantata]], di mana mereka akhirnya berpentas di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]] pada tanggal 23 Juni 1990 dengan tajuk "''[[Kantata Takwa]]''". Kantata juga berpentas di kota [[Solo]] dan [[Surabaya]] dengan nama pentas yang sama. Konser Kantata tersebut mencatat rekor jumlah penonton saat diadakan di Jakarta. Setelah tahun-tahun pentas Kantata tersebut, Jabo mendirikan proyek musik "''Dalbo''" dan merilis album ''[[Dalbo]]'' (1993) dan album ''[[Anak Wayang]]'' di mana dia berduet dengan [[Iwan Fals]], serta merilis album solonya, "''[[Badut (album)|Badut]]''" (1992).<ref>{{Cite web|last=Pudjiarti|first=Hadriani|date=2014-11-23|title=Sawung Jabo Kenang Nostalgia Kantata Takwa|url=https://seleb.tempo.co/read/623886/sawung-jabo-kenang-nostalgia-kantata-takwa|website=Tempo|language=en|access-date=2024-03-20}}</ref>
Lalu ia kembali ke Australia dan banyak beraktivitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album Fatamorgana bersama Sirkus Barock, pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul Bayang-Bayang .Bergabung kembali dengan Kantata pada pementasan Kantata Samsara 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90 an mendirikan Goro Goro, bersama sejumlah musisi muda Jogja dan merilis album Goro Goro, album yang terinspirasi oleh gonjang ganjing negeri ini, berkeliling di daerah tapal kuda Jawa Timur.
 
Setelah album Dalbo, Jabo kembali ke Australia dan banyak beraktivitas di sana. Di Indonesia dia sempat merilis album "''Fatamorgana''" kembali bersama ''Sirkus Barock'', pentas di GKJ pada tahun 1996 dalam pentas berjudul "''Bayang-Bayang''". Kemudian bergabung kembali dengan proyek [[Kantata (grup musik)|Kantata]] pada pementasan "''[[Kantata Samsara]]''" pada tahun 1998. Kembali ke Indonesia pada akhir tahun 90-an, Jabo mendirikan "''Goro-Goro''", bersama sejumlah musisi muda Yogyakarta dan merilis album "''Goro-Goro''", album yang terinspirasi oleh gonjang-ganjingnya situasi Indonesia di [[Indonesia: Era Reformasi|era reformasi]] saat itu. Mereka kemudian berkeliling di daerah [[Tapal Kuda]] di [[Jawa Timur]].
Di Australia membentuk Geng Gong bersama Ron Reeves, Kim Sanders , Reza Achman dan melakukan tour di tahun 2000 dan 2003, Pada tahun yang sama dinominasikan pada AMI Award untuk katagori World musik, menggagas kelompok teater gerak Oyot Suket yang pentas keliling antara lain di kota Jogja, Jakarta, Bandung.
 
Kembali ke Australia, dia membentuk "''Geng Gong''" bersama [[Ron Reeves]], [[Kim Sanders]], dan [[Reza Achman]], melakukan tur pada tahun 2000 dan 2003. Pada tahun yang sama dia dinominasikan dalam ''[[AMI Award]]'' untuk kategori ''World Music''. Dia juga menggagas kelompok [[Teater Gerak]] ''[[Oyot Suket]]'' (akar rumput) yang pentas keliling Jawa, antara lain di kota Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung.
Awal 2004 berpentas di Sidoarjo bersama kelompok Sirkus Barock yang kali ini diisi oleh Inisisri, Totok Tewel, Edi Darome, Boss & Ipul (Jangan Asem, Sby) berkolaborasi bersama Kelompok Swaraparawatu (Sidoarjo) dan perkusi Magic Skin of Drums (Bandung)
Selama di Australia mempersiapkan pementasan teater Sawung Galing bersama sutradara Australia Don Mamoune yang berpentas di Indonesia pada bulan September di 5 kota antara lain Jakarta, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya
 
Awal 2004, Jabo kembali berpentas di [[Sidoarjo]] bersama kelompok ''Sirkus Barock'' yang kali ini diisi oleh [[Innisisri]], [[Totok Tewel]], [[Edi Darome]], ditambah Boss, dan Ipul ("''Jangan Asem''", "''Sby''"). Mereka berkolaborasi bersama Kelompok ''[[Swaraparawatu]]'' di [[Sidoarjo]] dan perkusi ''[[Magic Skin of Drums]]'' di [[Bandung]].
Dari pergaulanya di Bandung membentuk sebuah grup tak resmi bernama BalladNa yang membawakan lagu lagu yang bertema cinta dan perenungan , kelompok ini terdiri dari antara lain Hari Pochang ([[Gitar]], [[Harmonika]]) Mukti Mukti ([[Gitar]], [[Vokal]]) Efiq Zulfiqar ([[Perkusi]], [[Suling]], [[Flute]], [[Kecapi]]) dari [[Bandung]], dan Firman Sitompul ([[Cello]]) dari Yogyakarta.
 
Selama di Australia Jabo mempersiapkan pementasan teater [[Sawung Galing]] bersama [[sutradara]] Australia [[Don Mamoune]] yang berpentas di Indonesia pada bulan September di lima kota, antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.
== Pendidikan ==
 
*"Akademi Musik Indonesia" di [[Yogyakarta]]
Dari pergaulannya di kalangan seniman Bandung, Jabo kemudian membentuk sebuah grup tak resmi bernama [[BalladNa]] yang membawakan lagu-lagu bertema [[cinta]] dan perenungan, kelompok ini terdiri antara lain dari [[Hari Pochang]] ([[Gitar]], [[Harmonika]]), [[Mukti Mukti]] ([[Gitar]], [[Vokal]]), [[Efiq Zulfiqar]] ([[Perkusi]], [[Suling]], [[Flute]], [[Kecapi]]) dari [[Bandung]], dan [[Firman Sitompul]] ([[Cello]]) dari Yogyakarta.
 
Karena latar belakang pengalaman musiknya yang mencakup dua dunia, Indonesia dan Australia, Sawung Jabo dikenal dalam konsepnya yang menggabungkan elemen musik Barat dan Timur, khususnya [[Jawa]]. Konsep tersebut didukung oleh sahabat-sahabat senimannya seperti [[Totok Tewel]], [[Innisisri]], [[Gondrong Gunarto]], hingga [[Baruna (seniman)|Baruna]]. Para seniman dan musisi di luar jalur industri itulah yang membantu Jabo dalam usahanya untuk mengekspresikan ide-ide musiknya kepada masyarakat.
 
Konsep musik yang dibawakan Sawung Jabo pada era ''Sirkus Barock'', ''Swami'' dan ''Kantata'' dikenal penuh pendewasaan dan kepolosan, diiringi dengan musik yang dinamis. Jabo juga dikenal dengan teriakan-teriakannya yang garang, liar, dan nyentrik dalam pentas-pentasnya. Paska tahun 2000, lagu-lagu Jabo lebih bernuansa [[agama|religius]], menggali makna hidup, [[cinta]], dan perenungan.
 
== Kehidupan pribadi ==
SawungPada tahun 1978, Jabo mengenal Suzan Piper, dan pada tahun 1979 menikahi Suzan Piper (yang pada tahun 2006 belajar di [[Bengkel Teater Rendra]]). Jabo saat ini menetap di [[Sydney]], [[Australia]] bersama istrinya yang warga negara Australia, Suzan Piper dan kedua orang anaknya. Namun Jabo juga dikenal dengan rasa cintanya yang besar kepada tanah kelahirannya.
 
{{quote|"''Bagaimanapun juga saya ini arek Suroboyo, orang Jawa.''" tegas Sawung Jabo.<ref>[http://hurek.blogspot.com/2006/08/sawung-jabo-di-surabaya.html Sawung Jabo di Surabaya] - Blog Lambertus L. Hurek, reporter [[Radar Surabaya]], diakses 24 Agustus 2009</ref>}}
 
== Pendidikan ==
 
* [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Akademi Musik Indonesia]] di [[Yogyakarta]] (1976)
 
== Penghargaan ==
 
* Pemenang, BASF Award, Best Creative Rock Song - ''Bento'', 1991
* Pemenang, BASF Award, Best Creative Rock Album - ''Bento'', 1991
Baris 62 ⟶ 86:
== Diskografi ==
=== Album Solo ===
 
* [[1992]] - [[Badut (album)|Badut]] - Satria Kurnia Irama
 
=== Bersama [[Sirkus Barock]] ===
 
* [[1986]] - [[Anak Setan (album Sirkus Barock)|Anak Setan]] - Insan Records
* [[19881986]] - [[BaladaAnak Penganggur]]Setan -(album SepuluhSirkus BintangBarock)|Anak Nusantara,Setan]] - Team''Insan Records''
* [[19891988]] - [[BukanBalada Debu JalananPengangguran]] - LimanSepuluh Bintang ArcaNusantara, Putra''Team Records''
* [[19931989]] - [[KanvasBukan PutihDebu Jalanan]] - Metrotama''Liman Arca Putra Records''
* [[19941993]] - [[FatamorganaKanvas (album)|FatamorganaPutih]] - Boulevard''Metrotama InternationalRecords''
* [[1994]] - [[Fatamorgana (album)|Fatamorgana]] - ''Boulevard International''
* [[2001]] - [[Jula Juli Anak Negeri]] - Album Antologi Sirkus Barock, GPS
* [[2001]] - [[Jula Juli Anak Negeri]] - Album Antologi Sirkus Barock, ''GPS''
 
=== Bersama [[Swami]] ===
 
* [[1989]] - [[Swami I]] - Airo Records Productions
* [[19911989]] - [[Swami III]] - ''Airo Records Productions''
* [[1991]] - [[Swami II]] - ''Airo Records Productions''
 
=== Bersama [[Kantata]] ===
 
* [[1990]] - [[Kantata Takwa (album)|Kantata Takwa]] - Airo Records Productions
* [[1990]] - [[Kantata RevolvereTakwa (album)|Kantata Takwa]] - ''Airo Records Productions''
* [[19962000]] - [[Kantata SamsaraRevolvere]] - Hitam Putih - Sawung Jabo & ''Friends''; ''Airo Records ProductionProductions''
* [[1996|1998]] - [[Kantata Samsara]] - Hitam Putih - Sawung Jabo & ''Friends''; ''Airo Records Production''
 
=== Bersama [[BalladNa]] ===
 
* [[2004]] - [[Tentang Hidup Tentang Cinta]] - rekaman ''live'', Rumah Nusantara
* [[2004]] - [[Tentang Hidup Tentang Cinta]] - rekaman ''live'', ''Rumah Nusantara''
 
=== Album lain ===
 
* [[1988]] - [[Balada Pengangguran]]
* [[1991]] - [[Matahari dan Rembulan]] - album [[Nicky Astria]]; lirik, musik, aransemen oleh Sawung Jabo, ''Citranada Utamamegah''
* [[1993]] - [[Dalbo]] - ''Airo Records Productions''
* [[1994]] - [[Anak Wayang]] - (Sawung Jabo & Iwan Fals), ''Metrotama Records''
* [[1995]] - [[Sengkata (album)|Sengkata]] - Nicky Ukur; lirik, musik, aransemen oleh Sawung Jabo, ''Supranada Abadi Records''
* [[1997]] - [[Musik dari Seberang Laut]] - dalam "''World Without Borders''", Sawung Jabo & ''Friends'', ''Larrikin Records''; Dunia Cinta - Rachel, lirik, musik, aransemen oleh Sawung Jabo, ''Airo Records Productions''
* [[1998]] - [[Goro-Goro]] - Goro-Goro
* [[1999]] - [[Jagad (album)|Jagad]] – Jagad, ''[[Log Zhelebour]]''
* [[2000]] - [[GengGong - Not Just Music]] - ''Wot Cross-cultural Synergy'' & ''Rumah Nusantara''
* [[2005]] - [[Gong Dolly Gong]] - musik, lirik, aransemen, dan ''featured artist''
* [[2006]] - ''[[Antologi, Jabo and friends]]'' - [[CD]] dan [[DVD]], rekaman ''live'', ''Wot Cross-cultural Synergy'' & ''Rumah Nusantara''; ''Blue On Stone'', aransemen Sawung Jabo, ''Naga Swara.''
* [[2005]] - [[Gong Dolly Gong]] - musik, lirik, aransemen, dan ''featured artist''.
* [[2008]] - [[Memasuki Lorong Sunyi]]
* [[2009]] - [[Petarung Hidup]]
 
== FilmografiFilm Kantata Takwa ==
{{utama|kantata Takwa (film) }}
* [[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]] (2008) - Film [[dokumenter]] [[film musikal|musikal]] berdasar [[konser]] akbar [[Kantata Takwa]] di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], [[Jakarta]] tahun 1991 arahan sutradara [[Eros Djarot]] dan [[Gotot Prakosa]].
Sawung Jabo tampil dalam film [[dokumenter]] [[film musikal|musikal]] "''[[Kantata Takwa (film)|Kantata Takwa]]''" yang dirilis tahun 2008 arahan sutradara [[Eros Djarot]] dan [[Gotot Prakosa]]. Film ini cukup kontroversial dan sempat dicekal dalam era [[Orde Baru]] karena kritisasinya yang keras pada kondisi dan sistem pemerintahan Indonesia saat itu. Pembuatan film ini diawali dari Agustus 1990 saat dia masih tergabung dalam proyek musik [[Kantata]], dan baru bisa dirilis September 2008 karena pencekalan tersebut. Dia tampil bersama [[W.S. Rendra]], [[Iwan Fals]], [[Jockie Surjoprajogo|Jockie Suryoprayogo]], dan [[Setiawan Djodi]], anggota proyek [[Kantata (grup musik)|Kantata]] saat itu. Film tersebut dibuat berdasarkan [[konser]] akbar proyek [[Kantata Takwa]] di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], [[Jakarta]], tahun 1991.
 
== Daftar Pustaka ==
 
* Piper, Suzan & Sawung Jabo. ''Indonesian Music From The 50s to the 80s''. Prisma, 43, Maret 1987, Hal. 24-37
 
== Catatan kakiRujukan ==
 
* [[www.sawungjabo.com|Sawung Jabo Official Site]]
* [http://books.google.com.au/books?id=xMhWm38KQcsC&dq Krishna Sen, David T. Hill. ''Media, Culture and Politics in Indonesia''], diakses 24 Agustus 2009
* [http://hurek.blogspot.com/2006/08/sawung-jabo-di-surabaya.html Sawung Jabo di Surabaya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120315041420/http://hurek.blogspot.com/2006/08/sawung-jabo-di-surabaya.html |date=2012-03-15 }} - Blog Lambertus L. Hurek, reporter [[Radar Surabaya]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{wikiquote|Sawung Jabo|lang=id}}
 
{{Authority control}}
{{indo-bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Jabo, Sawung}}
 
{{DEFAULTSORT:Jabo, Sawung}}
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Pemusik Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Pemenang Anugerah Musik Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]