Menara Babel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Memberontag (bicara | kontrib)
Al-Qur'an: jangan bentuk opini seolah² manuskrip yg usia lebih lama jadi berkesan bukti atas isi informasi yg baru muncul belakangan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Pieter Bruegel the Elder - The Tower of Babel (Vienna)Alexander - Google Art Project - editedMikhalchyk.jpg|jmpl|Sketsa300px|Gambar bangunan Menaramenara Babel.]]
'''Menara Babel''' ([[Bahasa Ibrani]]: מגדל בבל ''Migdal Bavel'', [[Bahasa Arab]]: برج بابل‎ ''Burj Babil'') adalah menara tertinggi di [[bumi]] yang pernah dibangun di zaman [[Babylonia]]. Menara [[Babylonia]] ini berdiri setelah zaman [[Nabi]] [[Nuh]] pasca [[Air bah (Nuh)|banjir bandang]]. Penduduk pada zaman itu dianugerahi dengan kekuatan-kekuatan fisik yang lebih dan keperawakan yang gagah dibanding dengan bangsa-bangsa lain. [[Menara]] inilah yang dikenal hingga saat ini sebagai simbol keangkuhan dan [[kesombongan]] manusia. [[Mitologi]] kuno menyebutkan bahwa dahulunya manusia hanya memiliki satu rumpun bahasa dan kemudian para manusia bepergian ke arah timur dan mendirikan sebuah menara yang sangat tinggi menjulang ke langit di sebuah tempat yang bernama [[Shinar]]. Ada banyak kisah yang menuturkan mengenai menara ini. Diantaranya bersumber dari [[Alkitab Ibrani|Kitab Taurat]] (Yahudi), dan Alkitab (Kristen).
 
'''Menara Babel''' ([[Bahasa Ibrani]]: מגדל בבל ''Migdal Bavel'', [[Bahasa Arab]]: برج بابل ''Burj Babil'') adalah narasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan orang-orang di seluruh dunia berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda.<ref name="Metzger2004">{{cite book|last1=Metzger|first1=Bruce Manning|last2=Coogan|first2=Michael D|title=The Oxford Guide To People And Places of the Bible|url=https://books.google.com/books?id=amlXOOaSuLMC|access-date=22 December 2012|year=2004|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-517610-0|page=28}}</ref><ref name=Levenson>{{cite book
== Sumber Kisah ==
|last= Levenson
|first= Jon D.
| editor1-last = Berlin
| editor1-first = Adele
| editor2-last = Brettler
| editor2-first = Marc Zvi
|title=The Jewish Study Bible
|chapter=Genesis: Introduction and Annotations
|date= 2004
|page=[https://archive.org/details/isbn_9780195297515/page/n60 29]
|publisher=Oxford University Press
|isbn =9780195297515
|url=https://archive.org/details/isbn_9780195297515
|url-access= registration
|quote= The Jewish study Bible.
}}</ref><ref>{{cite book |last1=Graves |first1=Robert |last2=Patai |first2=Raphael|date=1986 |title=Hebrew Myths: The Book of Genesis |publisher=Random House|page=315|url=https://books.google.com/books?id=4sqWAwAAQBAJ&q=Hebrew+Myths:+The+Book+of+Genesis.+Random+House|isbn=9780795337154 }}</ref><ref>{{cite book |last1=Schwartz |first1=Howard |last2=Loebel-Fried |first2=Caren |last3=Ginsburg |first3=Elliot K. |date=2007 |title=Tree of Souls: The Mythology of Judaism |publisher=Oxford University Press |page=704 |url=https://books.google.com/books?id=60iVk1p8Y9IC&q=Tree+of+Souls+%3A+The+Mythology+of+Judaism%3A+The+Mythology+of+Judaism|isbn=9780195358704 }}</ref> Menara Babel adalah menara yang dipercayai oleh Yahudi, Kristen, dan Islam yang menjadi salah satu simbol keangkuhan manusia pada zaman itu. Ada banyak kisah yang menuturkan mengenai menara ini, tetapi sumber yang paling terkenal adalah dari [[Alkitab Ibrani|Kitab Taurat]] (Yahudi) dan Alkitab (Kristen), yaitu dalam {{Alkitab|Kejadian 11:1–9}}.
 
Menurut cerita, umat manusia setelah peristiwa [[Air bah (Nuh)|air bah Nuh]] yang hanya memiliki satu bahasa bepergian ke arah timur, yaitu ke tanah [[Sinear]] (שִׁנְעָר), dan bersama-sama bersepakat untuk mendirikan sebuah menara yang mencapai langit. TUHAN yang melihat keangkuhan manusia mengacaubalaukan bahasa mereka dan menyerakkan mereka ke seluruh penjuru bumi.
 
Beberapa pakar modern munghubungkan Menara Babel ini dengan beberapa reruntuhan menara yang telah diketahui, yang paling populer adalah [[Etemenanki]], yakni [[ziggurat]] yang digunakan sebagai tempat memuja dewa [[Mesopotamia]] [[Marduk]] di [[Babilon]]. Cerita [[Sumeria]] yang memiliki kesamaan dengan kisah Menara Babel termuat dalam ''[[Enmerkar dan Penguasa Aratta]]''.<ref name="kramer">{{cite news |first=Samuel Noah |last=Kramer |title=The 'Babel of Tongues': A Sumerian Version |journal=Journal of the American Oriental Society |year=1968 |volume=88 |number=1 |pages=108–111}}</ref>
 
== Sumber Kisah ==
=== Alkitab ===
 
Dalam Alkitab, kisah pembangunan menara babel tertulis dalam kitab Kejadian 11:1-9:
{{quote|
 
<sup>'''1'''</sup>Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. <sup>'''2'''</sup>Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. <sup>'''3'''</sup>Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat. <sup>'''4'''</sup>Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." <sup>'''5'''</sup>Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, <sup>'''6'''</sup>dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. <sup>'''7'''</sup>Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." <sup>'''8'''</sup>Demikianlah mereka diserakkan T<small>UHAN</small> dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. <sup>'''9'''</sup>Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
1. Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.
}}
 
2. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
 
3. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.
 
4. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
 
5. Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,
 
6. dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
 
7. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."
 
8. Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
 
9. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
 
=== Yahudi ===
 
Disebutkan pada awalnya seluruh bumi punya satu bahasa dan logat bahasa. Para manusia pergi ke daerah timur dan menemukan tanah di Sinear, dan tinggal di sana. Kemudian, dibuatlah batu bata dan ter gala-gala dari tanah liat.
 
Pada saat pengerjaan menara dan kota, TuhanTUHAN bersama para malaikat turun ke bumi. TuhanTUHAN pun berfirman bahwa usaha mereka ini akan gagal dan hendak mengkacaubalaukan bahasa umat manusia. Akibat hal itu, orang-orang memiliki bahasa tersendiri yang memiliki makna lain bagi pendengarnya, oleh karena banyaknya kesalahpahaman berbagai hal terjadi mulai terjadi yakni perdebatan, pertengkaran, hingga menimbulkan perpisahan lalu mereka memutuskan untuk mendirikan wilayah kekuasaan masing-masing yang terserak di seluruh bumi. Dengan demikian, Menara Babel dan kota itu gagal didirikan.
 
Sejak saatSetelah itu, kota dimanadi Tuhanmana TUHAN datang ke bumi untuk menyerakkan umat manusia diberi nama "Babel", yang merujuk pada kota [[Babilon]] (''Gerbangdari Tuhan'')[[Babilonia]].<ref>Ginzberg, Louis (1909). ''[https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf The Legends of the Jews]'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>
 
=== Al-Qur'an ===
Baris 56 ⟶ 58:
''Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Ad dan Samud”. (QS. Fushshilat: 13).''
 
Bukti-bukti akan cemeti azab itu telah diketahui sebelumnya dalam Book of Jubilee (manuskrip jauh lebih tua dari Al-Quran) dimana Menara babel ini mempunyai tinggi 2,.484 meter. Yang mana tingginya hampir dengan tinggi Gunung Merapi di Indonesia saat ini. Bukti kejayaan, ketinggian, dan cemeti azab yang menimpa kaum ini telah ditemukan dalam Mitologi bangsa-bangsa lain. Menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh manusia bahwa kekuatan manusia tidaklah mutlak, tidak sepatutnya manusia menyombongkan diri dengan nikmat-nikmat yang sudah dikaruniakan Tuhan kepadanya. Nikmat bisa menjadi kebahagiaan untuk manusia yang pandai bersyukur dan bisa menjadi malapetaka untuk manusia yang meningkarinyamengingkarinya. Menara babel adalah lembaran hitam tentang kesombongan dan keangkuhan terbesar yang pernah dilakukan manusia.
 
== Lihat pula ==