Sara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect|Sarah|istilah SARA|Diskriminasi|kegunaan lain|Sara (disambiguasi)|dan|Sarah (disambiguasi)}}
{{Untuk|karakter Shinbi's House|Sara (Shinbi's House)}}
{{Infobox person
| image = Sarah the Mosque of Abraham.jpg
| caption =
| name = {{large|Sara}} • {{large|Sarah}}<br />{{lang|ar|{{nobold|سارة}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|שָׂרָה}}}}
| native_name =
| native_name_lang =
| birth_name = Sarai
| birth_date =
| birth_place = [[Ur Kasdim]]
| death_place = [[Hebron]]
| resting_place_coordinates = 31.5247° N, 35.1107° E
▲| burial_place = [[Gua Makhpela]]
| residence = [[Kanaan]]
| title = * Ibu Bangsa-bangsa
* [[Nabiah]]
| spouse = [[Abraham]]/[[Ibrahim]]
| partner =
| children = [[Ishak (Alkitab)|Ishak]]/[[Ishaq]]
| parents =
| relatives = * [[Terah]]
* [[Haran]]
* [[Lot]]/[[Lut]]
* [[Ismael]]/[[Ismail]]
}}
{{Ibrahim}}
'''Sara''' atau '''Sarah''' ({{Hebrew name|שָׂרָה|Sara|Śārāh
== Ayat ==
{{quote|"Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham, 'Tentang istrimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa, raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.'"|{{Alkitab|Kejadian 17: 15-16}}}}
{{quote|"Dia (Sarah) berkata, 'Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib.' Mereka (para malaikat) berkata, 'Mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat dan berkah Allah, dicurahkan kepadamu, wahai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji, Maha Pengasih.'"|Hud (11): 72-73}}
== Kisah ==
Dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), kisah
=== Latar belakang ===
Awalnya
Terdapat beberapa pendapat mengenai asal-usul
Beberapa ulama berpendapat bahwa Sarah adalah putri seorang lelaki bernama Haran yang merupakan paman Abraham/Ibrahim.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=212}} Dalam riwayat hadits, disebutkan bahwa Abraham tidak pernah berbohong seumur hidup, kecuali pada tiga kesempatan, salah satunya saat Abraham mengatakan bahwa
Tidak ada catatan dalam Alkitab mengenai Sarai sebelum dia meninggalkan Mesopotamia. [[Midras]] dan [[Aggadah]] memberikan catatan tambahan mengenai kehidupannya, berikut perannya dalam agama Yahudi. Disebutkan bahwa Sarai lahir di [[Ur Kasdim]], [[Mesopotamia]], pada masa kekuasaan Raja [[Nimrod]] (Namrud).
=== Kisah awal ===
Sumber Islam menyebutkan bahwa Sarai termasuk orang yang beriman kepada seruan suaminya,
Disebutkan bahwa Nimrod biasanya memiliki jatah makanan yang dibagikan kepada penduduk. Namun Abram tidak mendapat jatah lantaran perdebatannya dengan Nimrod. Untuk menenangkan keluarganya, dia mengisi kantongnya dengan pasir. Saat dia pulang dan tidur, Sarai membuka kantong tersebut yang ternyata telah menjadi bahan makanan. Sarai lantas mengolahnya menjadi hidangan lezat. Saat Abram menanyakan asal makanan tersebut, Sarai menjawab bahwa ini berasal dari kantong yang dibawa Abram. Abram menyadari bahwa itu merupakan rezeki yang dikaruniakan Allah.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=209}}
=== Keluar dari Ur Kasdim ===
Setelahnya, Allah memerintahkan Abram meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju suatu negeri yang tidak diketahui (belakangan diidentifikasikan sebagai [[Kanaan]] ([[Syam]])). Beberapa yang ikut bersama Abram adalah Sarai, [[Terah]] (ayah Abram), dan [[Lot]] (keponakan Abram
Setelahnya, rombongan Abram melanjutkan perjalanan ke [[Kanaan]]. Namun terjadi paceklik hebat di sana sehingga Abram harus mengungsi sementara di Mesir. Namun saat para punggawa istana mengetahui kecantikan Sarai, mereka melaporkannya pada Firaun. Laporan tersebut membuat Firaun penasaran dan tertarik sehingga memerintahkan Sarai untuk dihadirkan di hadapannya.
Baris 52 ⟶ 58:
Merasa khawatir akan dibunuh bila tahu dia adalah suaminya, Abram meminta Sarai mengaku sebagai saudarinya. Sarai kemudian diambil Firaun dan Abram diberi harta kekayaan yang sangat banyak. Namun Firaun dan seisi istananya kemudian terkena tulah. Firaun kemudian menyalahkan Abram karena mengaku bahwa Sarai adalah saudarinya. Kemudian Sarai dikembalikan kepada Abram.<ref>{{Alkitab|Kejadian 12: 10-20}}</ref>
Meski tidak tercantum dalam Al-Qur'an, beberapa riwayat [[hadits]]<ref>HR. Ahmad (2/403-404)</ref><ref>HR. Bukhari (2217)</ref> membahas kejadian tersebut. Setelah Sarai dibawa ke istana, Raja berusaha menyentuh Sarai, tetapi tangannya menjadi lumpuh mendadak. Raja memohon agar Sarai berdoa pada Allah untuk menyembuhkannya dan Sarai melakukannya. Setelah tangannya pulih, Raja kembali mengulangi perbuatannya, tetapi dia mengalami kelumpuhan yang lebih berat dari sebelumnya. Raja kembali meminta Sarai mendoakannya dan berjanji tidak akan mengganggunya lagi. Setelahnya, Raja memerintahkan agar
=== Memberikan Hagar kepada Abraham ===
[[Berkas:Foster Bible Pictures 0032-1.jpg|jmpl|ka|''[[Abraham]], Sarah, dan [[Hagar]]'', [[Ilustrasi]] Alkitab tahun 1897.]]
Lantaran yakin tidak dapat mengandung, Sarai kemudian memberikan Hagar sebagai selir atau istri Abram. Namun Hagar menjadi merasa lebih mulia dari Sarai setelah mengandung sehingga Sarai menindas Hagar. Hagar kemudian melarikan diri, tetapi malaikat mendatanginya, menyuruh untuk kembali dan menjelaskan bahwa Tuhan akan memperbanyak keturunannya sampai tak bisa dihitung, juga menyuruhnya untuk menamai anaknya Ismael sebab Tuhan mendengar penindasan atas Hagar. Ismael lahir pada saat Abram berusia 86 tahun. Beberapa ulama, seperti Ibnu Katsir, juga mengutip Alkitab dalam karyanya terkait kisah ini.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 1-16}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=219-220}}
=== Perjanjian sunat ===
Allah kemudian mengganti nama Abram menjadi Abraham dan Sarai menjadi
=== Tamu Abraham ===
[[Berkas:Sarah Abraham.jpg|kiri|jmpl|200px|Penggambaran Abraham dan Sarah]]
Dalam Alkitab disebutkan bahwa saat Abraham sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Abraham bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Abraham kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Abraham dan Sarah akan memiliki anak laki-laki. Sarah tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan Sarah tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sarah kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref>
Dalam versi Al-Qur'an disebutkan bahwa Abraham kemudian menyuguhkan daging anak sapi panggang, tetapi para tamu tersebut sama sekali tidak menjamah hidangan tersebut sehingga perbuatan tidak lazim mereka ini membuat Abraham takut. Para tamu tersebut kemudian menenangkan Abraham dan menyatakan bahwa mereka adalah para malaikat yang diutus untuk membinasakan kaum Lot (Sodom). Selain itu, mereka juga datang untuk mengabarkan bahwa Abraham dan
=== Pindah ke Gerar ===
Abraham kemudian pindah ke [[Gerar]], dan di sana kembali istrinya diambil oleh raja Gerar untuk dijadikan istrinya, setelah
=== Ishak ===
Segera setelah kejadian ini,
Saat pesta penyapihan Ishak,
===
Legenda mengaitkan kematian
Makam Abraham/Ibrahim dan Sarah menjadi bagian dari kekuasaan [[khalifah|kekhalifahan]] pada tahun 637 dan setelahnya dibangun masjid di situs tersebut dengan nama [[Masjid Ibrahimi]].<ref>{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=ws4uAQAAIAAJ|title=This is Israel: pictorial guide & souvenir|first=Sylvia|last=Mann|date=January 1, 1983|publisher=Palphot Ltd.|via=Google Books}}</ref>
Dalam [[sastra Rabinik]], Sara adalah keponakan Abraham, karena ia adalah anak perempuan Haran, saudara Abraham. Ia juga disebut dengan nama "Iskah" (Kejadian 21:29), karena kecantikannya menarik perhatian dan kekaguman umum (Meg. 14a). Ia begitu cantiknya sehingga orang-orang lain kelihatan seperti kera bila dibandingkan dengannya (Talmud, Bava Batra 58a). Bahkan kesulitan yang dialami dalam perjalanannya bersama Abraham tidak memengaruhi kecantikannya (Midrash Gen. Rabbah xi. 4). Menurut penjelasan lain, ia disebut Iskah karena ia mempunyai visi kenabian (Meg. l.c.). Ia adalah "mahkota" suaminya; dan Abraham menaati kata-katanya karena ia mengakui keunggulan Sara dalam hal ini (Gen. R. xlvii. 1). Sara adalah satu-satunya perempuan yang dianggap Allah layak disapa-Nya secara langsung; semua nabiah lainnya menerima penyataan mereka melalui para malaikat (ib. xlv. 14). Dalam perjalanan mereka, Abraham mentobatkan kaum laki-laki, dan Sara kaum perempuan (ib. xxxix. 21). Semula ia dinamai “Sarai” yang berarti “putriku,” karena ia adalah putri di keluarganya dan di sukunya; belakangan ia dinamai “Sara” = “putri” karena ia diakui secara umum sebagi putri (Talmud Berachot 13a; Genesis Rabbah xlvii. 1).▼
== Kedudukan ==
=== Yahudi ===
▲Dalam
=== Kristen ===
Simon Petrus memuji Sarah atas kepatuhannya pada suaminya.<ref>{{Alkitab|1 Petrus 3: 6}}</ref> Sarah juga dipuji atas keimanannya bersama dengan tokoh-tokoh Tanakh/[[Perjanjian Lama]] yang lain.<ref>{{Alkitab|Ibrani 11: 11}}</ref>
Paulus juga menyebut Sarah dan Yerusalem surgawi sebagai "perempuan yang merdeka".<ref>{{Alkitab|Galatia 4:22-5:1}}</ref> Sarah dan Hagar juga dipakai sebagai perumpaan untuk menunjukkan perbedaan perjanjian lama dan [[Perjanjian Baru (teologi)|perjanjian baru]]. Hagar diumpamaka sebagai perjanjian lama yang ditetapkan di gunung Sinai. Sarah diibaratkan perjanjian baru. Anak-anaknya, yakni istilah yang merujuk pada mereka yang percaya pada Kristus, merupakan anak-anak Allah yang sejati.<ref>{{Alkitab|Galatia 4: 22-26}}</ref>
=== Islam ===
Sarah termasuk tokoh yang dihormati dalam Islam. Meski di antara istri-istri Ibrahim, Hajar kerap dipandang lebih dekat dengan umat Muslim lantaran merupakan moyang Nabi Muhammad, justru Sarah yang kisahnya disebutkan dalam Al-Qur'an walaupun secara sepintas, tidak dengan Hajar. Sarah tidak disebutkan namanya dalam Al-Quran dan hanya disebutkan sebagai istri Ibrahim.
Sebagian ulama menyatakan bahwa Sarah adalah seorang nabiah atau nabi perempuan.<ref>Ibnu Hajar, Fathul Bari, 6/471</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=217}} Meski demikian, kebanyakan ulama berpandangan bahwa tidak ada perempuan yang sampai pada jenjang kenabian.
== Pengulangan dalam cerita ==
Kisah kehidupan
== Perhitungan waktu ==
=== Selisih usia ===
*
** Abraham: 9 tahun ([[Kejadian 21|Kejadian 21:5]])
*
** Ismael: 77 tahun ([[Kejadian 16]], [[Kejadian 17]])
** Ishak: 91 tahun ([[Kejadian 17]], [[Kejadian 21]])
=== Masa hidup ===
*
*
*
*
*
*
== Silsilah ==
Menurut catatan [[Alkitab]], silsilah
{{Abraham}}
== Rujukan ==▼
{{reflist|3}}▼
=== Daftar pustaka ===▼
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}▼
== Lihat pula ==
* [[Ibrahim]]
* [[Abraham]]
* [[Ishak]]
Baris 121 ⟶ 135:
* [[Ismael]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kitab Kejadian]]
▲== Rujukan ==
▲{{reflist|3}}
▲=== Daftar pustaka ===
▲* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
[[Kategori:Wanita dalam Alkitab]]
|