Muhammad Ma'shum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 78:
 
== Masa muda ==
Muhammad Ma’sum dilahirkan pada tahun 1007 H. ia dibimbing oleh ayahnya terutama mengenai pengetahuan khusus tentang auliya.{{Butuh pemastian}} Ia mulai menghapal Al-Qur'an sejak usia 6 tahun.{{Butuh pemastian}}
 
Muhammad Ma’sum berusaha adalahmempelajari seorangpengetahuan ulamayang bagiberkaitan kalangandengan sufihati, syariat dan hakikat. IaPada digelariusia oleh17 kalangantahun, sufiia sebagaidiusulkan Jubahuntuk Allah.menjadi Muhammadauliya Ma’sum bagioleh kalangan sufi. merupakanMuhammad pembimbingAl yangMasum menggabungkansangat antaramenjunjung syariatkebenaran Islamdalam dansemua kenyataan.keputusan-keputusan Iaresmi memperlihatkan(fatwa) perbedaanjuga antaramau ketidakpedulianmenerima pembaharuan-pembaharuan dan bimbinganmemberi berbagai sejatiizin.{{Butuh pemastian}}
 
Beliau duduk diatas singgasana para pembimbing dalam Tarekat Naqsyabandi setelah Ayahnya meninggal dan waktu itu beliau berusia 26 Tahun. Setelahnya, beliaupun menjadi terkenal dimana-mana. Namanya akrab dilidah semua orang dan para raja mengetahui kebesaran seorang Muhammad Al Masum pada zamannya. Orang-orang yang selalu berkumpul mengelilingi beliau berasal dari berbagai penjuru dunia.{{Butuh pemastian}}
 
Muhammad Ma’sum adalah seorang ulama bagi kalangan sufi. Ia digelari oleh kalangan sufi sebagai Jubah Allah. Muhammad Ma’sum bagi kalangan sufi merupakan pembimbing yang menggabungkan antara syariat Islam dan kenyataan. Ia memperlihatkan perbedaan antara ketidakpedulian dan bimbingan sejati.{{Butuh pemastian}}
Beliau telah menjadi wali sejak masih kanak-kanan dan tidak pernah menyusu selama siang hari bulan Ramadhan. Di usia 3 tahun, beliau berbicara mengenai pengetahuan penyatuan dengan berkata “sayalah bumi, sayalah langit, saya Tuhan saya begini, saya begitu.” Mempunyai kemampuan menghafal AL Qur’an dalam waktu 3 bulan diusia 6 tahun.{{Butuh pemastian}}
 
Beliau berusaha mempelajari pengetahuan sejati melalui hati, shariat dan haqiqat. Dan memperoleh posisi tinggi dalam pengetahuan tersebut. Beliau juga dipertimbangkan menjadi awliya terbesar pada zamannya diusia yang ke 17 tahun. Muhammad Al Masum sangat menjunjung kebenaran dalam semua keputusan-keputusan resmi (fatwa) juga mau menerima pembaharuan-pembaharuan dan memberi berbagai izin.{{Butuh pemastian}}
 
== Karya tulis ==