Suttavibhaṅga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
k Pātimokkha: -Adhikarana +Adhikaraṇa (-n +ṇ)
 
(19 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox sastra Pali|type=Kitab kanonis|parent=[[Vinaya Piṭaka]]|comment_by=[[Samantapāsādikā]]|children=|abbrev='''Bhikkhu''':{{br}}Bu; Bu Pj; Bu Ss; Bu Ay; Bu Np; Bu Pc; Bu Pd; Bu Sk; Bu As{{br}}'''Bhikkhunī''':{{br}}Bi; Bi Pj; Bi Ss; Bi Np; Bi Pc; Bi Pd; Bi Sk; Bi As|comment_author=[[Buddhaghosa]]}}
{{PaliCanon|vinaya}}
{{Buddhisme Theravada}}
Kitab '''Suttavibhaṅga''' ([[bahasa Pali|Pali]] untuk "'''Analisis Aturan'''") merupakan kitab pertama dalam bagian [[Vinaya Pitaka]] tradisi [[Theravada]]. Kitab ini berisi tentang penjelasan lanjutan dari peraturan [[Sangha]] yang dinamakan ''pāṭimokkha''. Bentuk umum dari penjelasan lanjutan pada kitab ini biasanya berupa cerita yang melatarbelakangi munculnya setiap aturan, cerita bagaimana [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]] menetapkan dan menerapkan aturan tersebut, dan, kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan dan penjelasan tentang tiap aturannya. Kitab ini dibagi menjadi dua, yaitu '''Bhikkhuvibhaṅga''' (aturan para [[biksu]]) dan '''Bhikkhunīvibhaṅga''' (aturan para [[biksuni]]).
{{Buddhisme}}
 
Kitab '''Suttavibhaṅga''' ([[bahasa Pali|Pali]] untuk "'''Analisis Aturan'''") merupakan kitab pertama dalam bagian [[Vinaya Pitaka]] tradisi [[Theravada]]. Kitab ini berisi tentang penjelasan lanjutan dari peraturan [[Sangha]] yang dinamakan ''pāṭimokkha''. Bentuk umum dari penjelasan lanjutan pada kitab ini biasanya berupa cerita yang melatarbelakangi munculnya setiap aturan, cerita bagaimana [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]] menetapkan dan menerapkan aturan tersebut, dan, kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan dan penjelasan tentang tiap aturannya. Kitab ini dibagi menjadi dua, yaitu '''Bhikkhuvibhaṅga''' (aturan para [[biksu]]) dan '''Bhikkhunīvibhaṅga''' (aturan para [[biksuni]]).
Kitab ini dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu:
 
* '''Bhikkhuvibhaṅga''' (aturan para [[biksu]]), dan
* '''Bhikkhunīvibhaṅga''' (aturan para [[biksuni]]).
 
== Pātimokkha ==
Suttavibhaṅga berisi aturan-aturan dasar kebiaraan yang disebut sebagai Pātimokkha ({{Small|ejaan alternatif}}: Pāṭimokkha; {{Terjemahan harfiah|mengarah pada [[Nirwana#Moksa|moksa]]}}). Pātimokkha terdiri atas 227 aturan bagi para biksu dan 311 aturan bagi para biksuni yang dibagi ke dalam bagian-bagiannya, yaitu Pārājika, Saṅghādisesa, Aniyata, Nissaggiya Pācittiya, Pācittiya, Pāṭidesanīya, Sekhiya, dan Adhikaraṇa-samatha.<ref name=":0" /><ref name="aturan3">{{cite web|title=227 Sila Patimokkha|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/|publisher=Samaggi Phala|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|accessdate=31 Agustus 2020}}</ref><ref name="ketiga">{{cite web|title=Peraturan Kedisiplinan Bhikkhu|url=https://dhammacitta.org/buku/peraturan-kedisiplinan-bhikkhu.html|publisher=Dhammacitta.org|language=[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]|accessdate=31 Agustus 2020}}</ref>
Pātimokkha, atau Pāṭimokkha, merupakan aturan dasar kebiaraan yang berisi 227 aturan bagi para biksu dan 311 aturan bagi para biksuni. Aturan-aturan berada dalam Suttavibhaṅga yang merupakan bagian dari Vinaya Piṭaka.
 
Selain bagian-bagian aturan tersebut, terdapat pula satu teks yang berisi rangkuman poin-poin Pātimokkha secara ringkas tanpa materi penjelasannya. Teks tersebut juga dinamakan sebagai "Pātimokkha", yang awalnya mungkin berasal dari suatu teks terpisah bernama "Pātimokkha Sutta".<ref name=":1" />
 
=== Pārājika ===
Pārājika (disingkat '''Pj''') adalah aturan-aturan yang apabila dilanggar dapat mengakibatkan pengusiran seumur hidup dari Sangha. Jika seorang biksu melanggar secara sengaja aturan-aturan ini, maka ia secara otomatis akan terusir dari kehidupan biara dan tidak akan dapat menjadi seorang biksu lagi pada masa yang akan datang. Niat atau unsur kesengajaan dalam pelanggaran terhadap aturan-aturan ini diperlukan untuk dianggap sebagai suatu pelanggaran. Berikut adalah empat poin pelanggaran aturan Pārājika, yaitu:<ref name=":0">{{cite web|title=Bhikkhu Pāṭimokkha: The Bhikkhus' Code of Discipline|url=http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/vin/sv/bhikkhu-pati.html#pr|publisher=Access To Insight|access-date=September 17, 2016}}</ref><ref name="aturanaturan3">{{cite web|title=227 Sila Patimokkha|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/|publisher=Samaggi><ref Phala|languagename=[[Bahasa"ketiga" Indonesia|Indonesia]]|accessdate=31 Agustus 2020}}</ref>
 
# Hubungan seksual: terlibat dalam hubungan seksual apa pun.
# Pencurian: pencurian apa pun yang bernilai lebih dari 1/24 [[Troy (satuan)|troy]] ons emas (sebagaimana ditentukan oleh hukum setempat).
# Pembunuhan: mengakibatkan kematian manusia—baik dengan membunuh orang tersebut, mengatur pembunuh bayaran untuk membunuh orang tersebut, menghasut orang tersebut untuk mati, atau menjelaskan tentang keuntungan dari kematian.<ref>From Buddhist Monastic Code 1, Chapter 4: Parajika. Copyright © 1994, 2007 Thanissaro Bhikkhu Access to Insight edition © 2007</ref>
# Kebohongan: berbohong kepada orang lain bahwa dirinya telah mencapai taraf manusia superior, seperti mengaku sebagai seorang [[Arahat]] padahal tahu bahwa dirinya bukan, atau mengaku telah mencapai salah satu ''[[jhāna]]'' padahal tahu bahwa dirinya belum mencapainya.
 
''Pārājika'' menyajikan aturan lanjutan dari empat aturan pertama dalam [[Pancasila Buddhis]].
 
=== Saṅghādisesa ===
Tiga belas aturan Saṅghādisesa (disingkat '''Ss''') adalah aturan yang mengharuskan pertemuan awal dan selanjutnya dari Sangha (pertemuan komunal). Jika seorang biksu melanggar aturan apa pun di sini, ia harus menjalani masa percobaan atau disiplin, yang setelahnya, jika ia menunjukkan penyesalan, ia dapat diterima kembali oleh sangha yang terdiri dari tidak kurang dari dua puluh biksu. Seperti aturan Pārājika, pelanggaran Saṅghādisesa hanya dapat terpenuhi jika ada niat dari biksu itu sendiri, dan bukan merupakan pelanggaran jika dilakukan secara tidak sengaja. Tiga belas poin pelanggaran Saṅghādisesa untuk biksu adalah:<ref name="aturan2:0" />{{cite<ref web|titlename=227"aturan3" Sila Patimokkha|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/|publisher=Samaggi><ref Phala|languagename=[[Bahasa"ketiga" Indonesia|Indonesia]]|accessdate=31 Agustus 2020}}</ref>
 
# Mengeluarkan air mani atau meminta seseorang mengeluarkan air mani secara sengaja, kecuali keluar air mani melalui mimpi.
Baris 37 ⟶ 43:
 
=== Aniyata ===
Aniyata (disingkat '''Ay''') adalah dua aturan yang ''tidak pasti'' ketika seorang biksu dituduh telah melakukan pelanggaran dengan seorang wanita di tempat yang tertutup atau pribadi oleh seorang awam. Aturan ini disebut ''tidak pasti'' karena hasil akhirnya bergantung pada apakah biksu tersebut mengakui pelanggaran yang dilakukannya. Praduga tak bersalah diberikan kepada seorang biksu kecuali ada bukti yang kuat:<ref name="ketiga:0" />{{cite<ref web|titlename=Peraturan"aturan3" Kedisiplinan Bhikkhu|url=https://dhammacitta.org/buku/peraturan-kedisiplinan-bhikkhu.html|publisher=Dhammacitta.org|language=[[Bahasa><ref Indonesia|Indonesia]]|accessdatename=31"ketiga" Agustus 2020}}</ref>
 
# Duduk berduaan dengan seorang wanita di tempat yang cukup terpencil untuk melakukan hubungan seksual, atau mengucapkan kata-kata cabul, disaksikan oleh seorang [[upasaka-upasika]] lain, dan biksu tersebut mengakui pelanggarannya
Baris 44 ⟶ 50:
Jadi, tidak pantas bagi seorang biksu untuk berduaan dengan seorang wanita, terutama di tempat yang tertutup atau pribadi.
 
=== Nissaggiya pācittiyaPācittiya ===
NissagiyaNissaggiya pācittiyaPācittiya (disingkat '''Np''') adalah tiga puluh peraturan yang sebagian besarnya mengatur perihal kepemilikan para biksu atas barang-barang yang tidak diizinkan atau barang-barang yang didapatkan dengan cara yang tidak diizinkan. Biksu tersebut harus menyerahkan barang tersebut dan kemudian mengakui kesalahannya kepada biksu lain. Ada tiga puluh poin pelanggaran Nissaggiya pācittiyaPācittiya:<ref name=":0" /><ref name="aturan3" /><ref name="ketiga" />
 
# Menyimpan jubah tambahan selama lebih dari sepuluh hari
Baris 79 ⟶ 85:
 
=== Pācittiya ===
Pācittiya (disingkat '''Pc''') merupakan sekumpulan peraturan yang mengharuskan atau memerlukan adanya pengakuan dari biksu yang melanggar. Pācittiya juga disebut sebagai Sudhika Pācittiya untuk membedakannya dengan Nissaggiya Pācittiya. Sudhika Pacittiya merupakan peraturan yang tidak berdampak pengusiran atau penghapusan status seorang biksu sebagai seorang anggota [[Sangha|Sanġha]]. Pacittiya terdiri atas 92 peraturan yang dibagi dalam 9 sub peraturan, yaitu:<ref name="aturan3:0" />{{cite<ref web|titlename=227"aturan3" Sila Patimokkha|url=https://samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/227-sila-patimokkha/|publisher=Samaggi><ref Phala|languagename=[[Bahasa"ketiga" Indonesia|Indonesia]]|accessdate=31 Agustus 2020}}</ref>
 
# Mussavada Vagga, yaitu 10 larangan terkait kebohongan
Baris 91 ⟶ 97:
# Ratana Vagga, yaitu peraturan 10 mengenai hal-hal yang berkaitan erat dengan harta dan kekayaan
 
=== PatidesaniyaPāṭidesanīya ===
PatidesaniyaPāṭidesanīya (disingkat '''Pd''') merupakan 4 peraturan yang pelanggarannya membutuhkan pengakuan dari pelanggar peraturan ini. Pelanggaran aturan PatidesaniyaPāṭidesanīya terjadi jika seorang biksu:<ref name=":0" /><ref name="aturan3" /><ref name="ketiga" />
 
# Menerima makanan secara langsung dengan tangannya sendiri dari seorang biksuni yang tak mempunyai hubungan keluarga dengannya dan kemudian memakannya
Baris 99 ⟶ 105:
# Jika tidak sakit, tetapi menerima dan menyantap makanan tanpa diundang dari suatu keluarga yang dianggap oleh [[Sangha|Sanġha]] sebagai ''sekha'' (telah mencapai [[Empat tingkat kemuliaan|tingkat kesucian]] tertentu tapi masih dalam latihan)
 
=== SekhiyavattaSekhiya ===
Sekhiyavatta (disingkat '''Sk'''), atau biasa disebut Sekhiya, merupakan 75 peraturan pelatihan yang berkaitan dengan tingkah laku yang tepat bagi seorang biksu. Sekhiya ini sendiri terbagi kedibagi dalam 4 sub -peraturan, yaitu:<ref name=":0" /><ref name="aturan3" /><ref name="ketiga" />
 
# SaruppaSāruppa, yaitu 26 peraturan mengenai tingkah laku yang tepatsesuai bagi seorang biksu
# BhojanapatisamyuttaBhojana Paṭisaṁyutta, yakni 30 peraturan terkait tata cara makan
# DhammadesanapatisamyuttaDhammadesanā Paṭisaṁyutta, yaitu 16 peraturan tentang tata cara mengajarkan [[Dharma|Dhamma]]
# PakinnakaPakiṇṇaka, yakni 3 aneka macam peraturan
 
=== AdhikaranaAdhikaraṇa-samatha ===
AdhikaranaAdhikaraṇa-samatha (disingkat '''As''') merupakan 7 peraturan tentang penyelesaian proses hukum terkait masalah perselisihan yang hanya melibatkan para biksu.<ref name=":0" /><ref name="aturan3" /><ref name="ketiga" />
 
# Ketika suatu permasalahan telah terselesaikan, keputusannya harus disampaikan di hadapan [[Sangha]], pihak-pihak terkait, dan [[Dharma|Dhamma]]
# Pembacaan pengumuman resmi oleh Sangha bahwa seseorang yang telah mencapai Arahat adalah orang yang penuh perhatian agar tak seorang pun menuduhnya melakukan ''apattiāpatti'' ("pelanggaran aturan kebiksuan").
# Pembacaan pengumuman resmi oleh Sangha bagi seorang biksu yang sudah sembuh dari penyakit kejiwaan agar tidak seorang pun menuduhnya melakukan ''apattiāpatti'' yang mungkin ia lakukan ketika ia masih sakit jiwa
# Penyelesaian suatu ''apattiāpatti'' sesuai dengan pengakuan yang diberikan oleh si tertuduh yang mengakui secara jujur apa yang telah dilakukannya
# Keputusan dibuat sesuai dengan suara terbanyak
# Pemberian hukuman kepada orang yang melakukan kesalahan
# Pelaksanaan perdamaian antara dua pihak yang berselisih tanpa terlebih dahulu dilakukan penyelidikan tentang perselisihan itu
 
=== Pātimokkha Sutta ===
Selain berbagai bagian aturan terpisah, terdapat satu teks rangkuman yang juga dinamakan sebagai "Pātimokkha". Teks tersebut berisi aturan-aturan inti dari kehidupan monastik dalam bentuk daftar panjang dari berbagai jenis peraturan Suttavibhaṅga (Pārājika, Saṅghādisesa, Aniyata, Nissaggiya Pācittiya, Pācittiya, Pāṭidesanīya Sekhiya, dan Adhikarana-samatha) tanpa materi penjelasannya. Pada awalnya, teks Pātimokkha ini mungkin muncul sebagai teks independen, yang dikenal sebagai Pātimokkha Sutta. Hal ini dapat dilihat dari fakta bahwa suatu aturan terkadang merujuk pada aturan lain yang mendahuluinya, suatu hubungan yang kini terputus karena materi dalam Suttavibhaṅga memisahkan berbagai aturan satu sama lain.<ref name=":1">{{Cite web|title=Theravāda Vinayapiṭaka|url=https://suttacentral.net/pitaka/vinaya/pli-tv-vi?lang=id|website=SuttaCentral|language=id|access-date=2024-10-29}}</ref>
 
== Terjemahan ==
Baris 147 ⟶ 156:
[[Kategori:Theravada]]
[[Kategori:Kitab Buddhisme Theravada]]
 
 
{{Buddhisme-stub}}