Frame Ritz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 20:
| homepage = http://www.frameritz.com
}}
'''Frame Ritz''' merupakan sebuah rumah produksi [[sinetron]] baik cerita pendek maupun panjang di [[Indonesia]]. Frame Ritz didirikan pada tahun [[20052004]] di [[Jakarta]]. Rumah produksi ini sudah melahirkan beberapa artis ternama seperti [[Bunga Zainal]], [[Tyas Mirasih]], [[Reuben Elishama]], [[Kiki Farrel]], dan masih banyak lagi. [[SCTV]] dan [[Indosiar]] adalah salah satu stasiun TV yang menayangkan sinetron dan FTV produksi Frame Ritz.
 
== Sejarah ==
Rumah produksi ini merupakan garapan dari ibu “Rita Amilia” yang dulunya mantan artis TVRI dan kerap kali menghiasi layar kaca televisi indonesia. Di era 80-an wajahnya kerap menghiasi layar kaca karena Rita ini dulu mantan artis TVRI jadi wajar saja untuk orang yang hidup pada era 80-an tidak asing lagi dengan nama ini. Sukses yang diterima Rita bukanlah dari berakting ataupun bermain film melainkan dengan berbisnis rumah produksi yang diberi nama “FRAME RITZ”, tayangan produksinya pun sudah mulai terkenal dan banyak mulai dari cookies hingga FTV.
 
Pada Akhir tahun 20042003, Rita Amilia mulai memperkenalkan Perusahaan Rumah Produksi garapannya yang diberi nama “FRAME RITZ”, Rita ketemu Mas Sentot Sahid (sutradara sekaligus dosen IKJ, Red) yang menguasai bidang ini dari hulu ke hilir. Sentot Sahid pegang bagian kreatif, Rita pegang bisnisnya. Pada awal kariernya FRAME RITZ hanya bermodalkan 1 kamera dan 1 mesin editing untung mengefisiensikan segala hal dengan modal operasional yang dikumpulkan sebanyak 1 Miliar. Dengan modal itupun baik Rita Maupun Sentot Sahid tidak mendapatkan gaji sepeserpun dari bisnis yang mereka garap, mereka hanya berani menggaji beberapa pegawai tetap mereka saja, hingga pada akhir tahun 2007 Rita dan Sentot Sahid mendapatkan gaji pertama mereka dari bisnis yang mereka tekuni itu, bagi Rita yang terpenting Frame Ritz bisa jalan terlebih dahulu.
 
Pada awal-awal produksinya, dua produksi dari frame ritz pun tidak laku dijual meski demikian Rita dan Sentot sahid tidak putus asa, mereka berusaha bersifat realistis dan mengikuti selera pasar. Mereka sepakat membuat sesuatu yang ringan dan pop, tapi secara berkualitas. Beruntung bagi FRAME RITZ setelah dipercaya SCTV untuk memproduksi Film Televisi (FTV). Sampai sekarang produksi ini masih terus berjalan.
Baris 160:
* Princess Kandang Kambing
* Love In Anyer
* Rivalku Kekasihku
 
{{end-col}}