Kota Pekanbaru: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan pranala ke halaman disambiguasi |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(89 revisi perantara oleh 41 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi|Arab Jawi]]
|translit_lang1_info = ڤكنبارو
|
|provinsi = [[Riau]]
|julukan = {{Hlist|''Kota Madani''|''Kota Bertuah''}}
|
|
|
| photo2a = Siak IV Bridge - Pekanbaru, RI (28 June 2021) (2).jpg
| photo2b = Riau Main Stadium (cropped).JPG
| photo3a = Soeman HS Library, Pekanbaru, Indonesia.jpg
| photo3b = Faculty of Medicine Univeristas Riau.jpg
| border=3
| color_border=transparent
| color=transparent
| size=318
| spacing=2
}}
| coordinates = {{coord|0|30|33|N|101|26|43|E|format=dms|display=inline,title}}
| caption = Dari kiri atas ke kanan: ''Skyline'' Pekanbaru, Jembatan Siak IV, Stadion Utama Riau, Perpustakaan Soeman HS, [[Universitas Riau]]
|image_flag =
|lambang = Logo_lambang_kota_pekanbaru.png
|peta = Lokasi_Riau_Kota_Pekanbaru.svg
|koordinat = {{Coord|0.513408|101.447026}}
|kecamatan = 15
|kelurahan = 83
|nama_walikota = Risnandar Mahiwa ([[Penjabat|Pj.]])
|nama_wakil_walikota = ''Lowong''
|sekretaris daerah = Indra Pomi Nasution
|ketua DPRD = Muhammad Sabarudi
|tanggal = {{tanggal lahir dan umur|1784|6|23}}
|dasar hukum =
|area_magnitude =
|luas
|area_rank = 11
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|84,52% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 11,86% [[Kekristenan]]
** 10,35% [[Protestan]]
** 1,51% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|3,59% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% [[Agama Hindu|Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Kampar|Kampar]], [[Bahasa Minang|Minang]], [[Bahasa Batak Toba|Batak]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]
|IPM = {{increase}} 83,67 ([[2023]])<br>{{fontcolor|#003135|sangat tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://riau.bps.go.id/indicator/26/415/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.bps.go.id|accessdate=8 Januari 2024}}</ref>
|elevation_m = 12
|elevation_ft =
|kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|28111-28299]]
|
|nomor_polisi = BM
|SNI = PKU
|dau = Rp 906.014.576.000,- (2020)
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=1 April 2021}}</ref>
|semboyan = Bertuah (Bersih, tertib, usaha bersama, aman, dan harmonis)
|situs = {{URL|http://www.pekanbaru.go.id/}}
|footnotes =
}}
'''Kota Pekanbaru''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: ڤكنبارو) adalah [[ibu kota]] dan kota terbesar di provinsi [[Riau]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan salah satu sentra ekonomi terbesar di pulau [[Sumatra]] dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi, dan urbanisasi yang tinggi.<ref>Darmawati, (2008), ''Determinasi Registrasi Penduduk di Kota Pekanbaru'', Teroka Riau, Vol. VIII, No. 2, hlm. 61-71.</ref><ref name="Kompas">{{cite book|last=|first=|authorlink=|coauthors=|editor=|others=|title=Profil daerah kabupaten dan kota|url=|edition=|year=2001|publisher=Penerbit Buku Kompas|location=|id=ISBN 979-709-054-X|doi =|pages= }}</ref> Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk Pekanbaru sebanyak 1.138.530 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=14 Agustus 2024|format=Visual}}</ref><ref name="PEKANBARU">{{cite web|url=https://pekanbarukota.bps.go.id/publication/2022/02/25/06fe10f9f07b52694cd0bf5d/kota-pekanbaru-dalam-angka-2022.html|title=Kota Pekanbaru Dalam Angka 2022|website=www.pekanbarukota.bps.go.id|accessdate=29 Maret 2022|pages=50, 126|format=pdf}}</ref>
Pekanbaru terletak di tepian [[Sungai Siak]] dan pada awalnya merupakan sebuah kota kecil yang memiliki [[pasar tradisional|''pekan'' (pasar)]] yang bernama Payung Sekaki atau Senapelan. Pada abad ke-18, wilayah yang kini menjadi Pekanbaru berada pada lingkar pengaruh [[Kesultanan Siak]], dan [[Sultan Alamuddin Syah dari Siak|Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah]] (Marhum Pekan) secara luas dianggap sebagai pendiri kota Pekanbaru modern; hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Pekanbaru menjadi sebuah "kota kecil" pada tahun 1948 dan [[kotapraja]] pada tahun 1956, sebelum ditetapkan menjadi ibu kota provinsi [[Riau]] sebagai pengganti dari [[Tanjung Pinang]] pada tahun 1959.
Perekonomian Pekanbaru didukung oleh perdagangan dan pertambangan minyak bumi. Kota ini memiliki sebuah [[bandar udara internasional]], terminal bus antar kota dan antar provinsi, serta dua pelabuhan. Populasi Pekanbaru bersifat kosmopolitan, dipengaruhi oleh letak strategisnya di tengah-tengah Lintas Timur [[Jalan Raya Lintas Sumatra]]. Beberapa etnis yang memiliki populasi signifikan di kota ini antara lain adalah suku [[Melayu]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Orang Ocu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Orang Batak|Batak]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]].<ref>Zaenuddin, Dundin, (2005), ''Modal sosial dalam pengembangan budaya sipil komunitas etnik: studi kasus di [[Kota Manado]], [[Sulawesi Utara]] & [[Pekanbaru]], [[Riau]]'', Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ISBN 979-3673-69-9.</ref>
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Sultan van Siak met rijksgroten in de afdeling Bengalis oostkust van Sumatra TMnr 60012313.jpg|
Perkembangan kota ini pada awalnya tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak sebagai sarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi [[Minangkabau]] ke wilayah pesisir [[Selat Malaka]]. Pada abad ke-18, wilayah Senapelan di tepi Sungai Siak, menjadi [[Pakan (pasar)|pasar (''pekan'')]] bagi para [[Saudagar Minangkabau|pedagang Minangkabau]].<ref>Sejarah Daerah Riau, Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]], 1977</ref> Seiring dengan berjalannya waktu, daerah ini berkembang menjadi tempat permukiman yang ramai. [[Sultan Siak]] ke-4 [[Alamuddin dari Siak|Sultan Alamuddin Syah]] memindahkan pusat kekuasaan Siak dari [[Mempura, Siak|Mempura]] ke [[Senapelan, Pekanbaru|Senapelan]] pada tahun 1762.<ref>{{cite book|last=Lutfi, dkk|first=Muchtar|authorlink=|coauthors=|title=Sejarah Riau|year=1999|publisher=Biro Bina Sosial Setwilda Tk. I Riau|location=|id= }}</ref><ref name="sejarah"/> Pada tanggal [[23 Juni]] [[1784]], berdasarkan musyawarah "Dewan Menteri" dari [[Kesultanan Siak]], yang terdiri dari [[Datuk di Minangkabau|datuk]] empat suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasan ini dinamai dengan Pekanbaru, dan dikemudian hari diperingati sebagai hari jadi kota ini.<ref name="sejarah"/><ref>{{cite book|last=Samin|first=S.M.|authorlink=|coauthors=|title=Dari kebatinan senapelan ke Bandaraya Pekanbaru: menelisik jejak sejarah Kota Pekanbaru, 1784-2005|year=2006|publisher=Pemerintah Kota Pekanbaru bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Riau dan Penerbit Alaf Riau|location=|id= }}</ref>
Berdasarkan ''Besluit van Het Inlandsch Zelfbestuur van Siak'' No. 1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru menjadi bagian [[distrik]] dari [[Kesultanan Siak]]. Sejak tanggal 1 Mei 1932 berdasarkan [https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB07:001339001:00950 Staatsblad Tahun 1932 Nomor 135], Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Onderafdeeling Kampar Kiri dan Pekanbaru dijadikan sebagai ibu kota Onderafdeeling Kampar Kiri yang dikepalai oleh ''controleur''. Pada tanggal 1 Januari 1941 berdasarkan Staatsblad Tahun 1940 Nomor 565, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Residentie Riouw (Keresidenan Riau) yang sebelumnya berada di Residentie Oostkust van Sumatra (Keresidenan Sumatra Timur).<ref name="Diah">{{cite book|last=Diah|first=M.|authorlink=|coauthors=Siregar, J.; Dakung, S.,|title=Dampak modernisasi terhadap hubungan kekerabatan daerah Riau|year=1986|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah|location=|id= }}</ref> Pada saat [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|Pendudukan Jepang]], Pekanbaru dijadikan sebagai ibu kota [[Rio Shū]] yang dikepalai oleh ''shūchōkan.''
[[Berkas:Pakanbaroe aan de Siakrivier, KITLV 33155.tiff|kiri|jmpl|220px|Pelabuhan Pekanbaru sekitar tahun 1925.]]
Selepas [[kemerdekaan Indonesia]], berdasarkan Ketetapan Gubernur Sumatra di [[Medan]] tanggal 7 Mei 1946 Nomor 103, Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut ''haminte'' ([[kotapraja]]).<ref name="sejarah" /> Kemudian pada tanggal 19 Maret 1956, berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956, Pekanbaru (''Pakanbaru'') menjadi daerah [[otonom]] ''kota kecil'' dalam lingkungan Provinsi [[Sumatra Tengah]].<ref>{{cite web |title=Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 Republik Indonesia |url=http://www.bphn.go.id/data/documents/56uu008.doc |publisher=Badan Pembinaan Hukum Nasional |accessdate=1 October 2010 |archive-date=2015-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923194151/http://www.bphn.go.id/data/documents/56uu008.doc |dead-url=no }}</ref> Selanjutnya sejak tanggal 9 Agustus 1957 berdasarkan [https://anri.sikn.go.id/index.php/uud-no-19-1957 Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957], Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah [[Riau|Provinsi Riau]] yang baru terbentuk.<ref>{{cite web |title=Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 Republik Indonesia |url=http://www.bphn.go.id/data/documents/57uut019.doc |publisher=Badan Pembinaan Hukum Nasional |accessdate=1 October 2010 |archive-date=2015-09-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150923194153/http://www.bphn.go.id/data/documents/57uut019.doc |dead-url=no }}</ref>
Kota Pekanbaru resmi menjadi ibu kota Provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Desember 52/I/44-25.<ref name="sejarah">{{cite web |title=Sejarah Pekanbaru |url=http://www.pekanbaru.go.id/sejarah-pekanbaru/ |publisher=Pemda kota Pekanbaru |accessdate=1 October 2010 |archive-date=2012-05-09 |archive-url=https://www.webcitation.org/67WSxe6pc?url=http://www.pekanbaru.go.id/sejarah-pekanbaru/ |dead-url=yes }}</ref> Sebelumnya, ibu kota Provinsi Riau adalah [[Tanjung Pinang]], yang kini menjadi ibu kota Provinsi [[Kepulauan Riau]].<ref>{{cite book|last=Syamsuddin|first=B. M.|title=Cerita rakyat dari Bintan|year=1995|publisher=Grasindo|location=|id=ISBN 979-553-705-9}}</ref>
Baris 62 ⟶ 85:
Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis berada pada jalur [[Jalan Raya Lintas Sumatra#Kota-kota yang dilintasi Jalan Raya Lintas Timur|Lintas Timur Sumatra]], terhubung dengan beberapa kota seperti [[kota Medan|Medan]], [[kota Padang|Padang]] dan [[kota Jambi|Jambi]], dengan wilayah administratif, diapit oleh [[Kabupaten Siak]] pada bagian [[utara]] dan [[timur]], sementara bagian [[barat]] dan [[selatan]] oleh [[Kabupaten Kampar]].
Kota ini dibelah oleh [[Sungai Siak]] yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara
Sebelum tahun 1960 Pekanbaru hanyalah kota dengan luas 16 km² yang kemudian bertambah menjadi 62,96 km² dengan 2 kecamatan yaitu kecamatan Senapelan dan kecamatan Limapuluh. Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi 6 kecamatan, dan tahun 1987 menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km², setelah Pemerintah daerah Kampar menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru, yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987.<ref>{{cite web |title=Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1987 |url=http://www.bphn.go.id/data/documents/87pp019.doc |publisher=Badan Pembinaan Hukum Nasional |
{{Pekanbaru weatherbox}}
Baris 75 ⟶ 98:
Dimulainya dengan menguatnya pemerintahan [[Orde Baru]], membawa beberapa perubahan pada sistem pemerintahan dalam Provinsi Riau, termasuk Kota Pekanbaru. Dominasi militer mulai mengambil peran dalam pemerintahan serta ditambah dengan munculnya hegemoni satu kekuatan politik juga mewarnai pemerintahan Kota Pekanbaru. Selanjutnya pada [[1 Juni]] [[1968]], diangkat [[Raja Rusli|Raja Rusli B.A.]] sebagai wali kota sampai tanggal [[10 Desember]] [[1970]], dan digantikan oleh [[Abdul Rahman Hamid|Drs. Abdul Rahman Hamid]], yang memeintah lebih dari 10 tahun.
Kemudian pada masa berikutnya mulai diterapkan penertiban periode pemerintahan kota, dan pada [[5 Juli]] [[1981]], terpilih [[Ibrahim Arsyad
==== Otonomi Daerah ====
Baris 83 ⟶ 106:
==== Pemilihan Langsung ====
Pada tanggal [[21 Juni]] [[2006]], dilaksanakan pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara langsung, dengan dua pasangan calon yang ikut serta yaitu [[Erwandy Saleh]]
Pada tanggal [[18 Mei]] [[2011]] untuk kedua kalinya diselenggarakan pemilihan wali kota dan wakilnya secara langsung oleh masyarakat Pekanbaru, [[Firdaus (wali kota)|H. Firdaus S.T., M.T.]] terpilih dengan suara terbanyak,<ref>http://www.kpu.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141020104842/http://www.kpu.go.id/ |date=2014-10-20 }} [http://www.kpu.go.id/dmdocuments/%2824.5.2011%29%20Tolak%20Hasil%20Pilkada%20Pekanbaru_%20Istri%20Gubernur%20Riau%20Gugat%20Ke%20Mahkamah%20Konstitusi.pdf Tolak Hasil Pilkada Pekanbaru: Istri Gubernur Riau Gugat Ke Mahkamah Konstitusi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110823040600/http://kpu.go.id/dmdocuments/%2824.5.2011%29%20Tolak%20Hasil%20Pilkada%20Pekanbaru_%20Istri%20Gubernur%20Riau%20Gugat%20Ke%20Mahkamah%20Konstitusi.pdf |date=2011-08-23 }} (diakses pada 11 Januari 2012)</ref> namun berdasarkan putusan [[Mahkamah Konstitusi]] Republik Indonesia hasil tersebut dibatalkan dan mesti diadakan pemungutan suara ulang (PSU).<ref>http://www.mahkamahkonstitusi.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120102021621/http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/ |date=2012-01-02 }} [http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/putusan_sidang_Putusan_63phpuD-IX2011.pdf Putusan MK Nomor 63/PHPU.D-IX/2011]{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (diakses pada 11 Januari 2012)</ref> Untuk mengisi kekosongan pemerintahan kota, Gubernur Riau [[Rusli Zainal|Drs. H. Rusli Zainal]] mengangkat [[Syamsurizal|Dr. H. Syamsurizal S.E., M.M.,]] sebagai pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pekanbaru.<ref>http://www.riau.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120107114303/http://www.riau.go.id/ |date=2012-01-07 }} [http://www.riau.go.id/index.php?/Wisatapelalawan/vnews/13/439 Syamsurizal Dilantik Jadi PLT Wali kota Pekanbaru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230303174401/https://www.riau.go.id/index.php?%2FWisatapelalawan%2Fvnews%2F13%2F439 |date=2023-03-03 }} (diakses pada 11 Januari 2012)</ref>
Kemudian berdasarkan PSU tanggal [[21 Desember]] [[2011]],<ref>politik.vivanews.com [http://politik.vivanews.com/news/read/274017-pilkada-ulang-pekanbaru--firdaus-klaim-menang Pilkada Ulang Pekanbaru, Firdaus Klaim Menang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210114041410/http://politik.vivanews.com/news/read/274017-pilkada-ulang-pekanbaru--firdaus-klaim-menang |date=2021-01-14 }} (diakses pada 11 Januari 2012)</ref> Firdaus kembali memenangi pemilihan kepala daerah Kota Pekanbaru, walau dalam pelaksanaan PSU tersebut hanya 253.232 masyarakat atau 49% saja yang menggunakan hak pilihnya.<ref>berita.liputan6.com [http://berita.liputan6.com/read/369568/pilkada-pekanbaru-dituding-banyak-kecurangan Pilkada Pekanbaru Dituding Banyak Kecurangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120203175228/http://berita.liputan6.com/read/369568/pilkada-pekanbaru-dituding-banyak-kecurangan |date=2012-02-03 }} (diakses pada 11 Januari 2012)</ref>
===
{{utama|Daftar Wali Kota Pekanbaru}}
Walikota Pekanbaru dijabat oleh [[Firdaus (wali kota)|Firdaus]], dan wakil walikota dijabat oleh [[Ayat Cahyadi]]. Mereka menjabat sejak 22 Mei 2017 hingga 22 Mei 2022. Setelah masa tugas berakhir, saat ini posisi penjabat walikota diberikan kepada [[Muflihun]]. Ia mulai dilantik sebagai penjabat walikota pada 23 Mei 2022, dan masa tugas hingga pemilihan walikota periode selanjutnya.<ref>{{Cite web|last=Pos|first=Riau|date=2022-05-23|title=Gubri Syamsuar Resmi Lantik Dua Pj Kepala Daerah di Riau|url=https://riaupos.jawapos.com/riau/23/05/2022/274118/gubri-syamsuar-resmi-lantik-dua-pj-kepala-daerah-di-riau.html|website=RiauPos.co|language=id|access-date=2023-08-18|archive-date=2022-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20221210124825/https://riaupos.jawapos.com/riau/23/05/2022/274118/gubri-syamsuar-resmi-lantik-dua-pj-kepala-daerah-di-riau.html|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable"
|- style="background-color:#cfc;"
!No.
!Gambar
!Nama
!Awal menjabat
!Akhir menjabat
!Wakil Wali Kota
|-
|[[Penjabat|Pj]]
|[[Berkas:Pj Walikota Pekanbaru Muflihun.jpeg|100px]]
|[[Muflihun]]
|23 Mei 2022
|''Petahana''
|Kosong
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 101 ⟶ 142:
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru}}
Pada tanggal 30 Desember 2020 berdasarkan [https://jdih.pekanbaru.go.id/bagikan/415/penataan-kecamatan.html Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 2 Tahun 2020] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220617172508/https://jdih.pekanbaru.go.id/bagikan/415/penataan-kecamatan.html |date=2022-06-17 }}, Pemerintah Kota Pekanbaru secara resmi melakukan pemekaran dan penyesuaian serta penghapusan kecamatan dan kelurahan di Kota Pekanbaru. Sehingga total saat ini Kota Pekanbaru memiliki 15 kecamatan dengan 83 kelurahan.
Adapun wilayah pemekaran dimaksud yakni:
Baris 118 ⟶ 159:
! Jumlah (%)
|-----
| [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]|| align="center" |
|-----
| [[Suku Melayu|Melayu]]|| align="center" |
|-----
| [[Suku Jawa|Jawa]] || align="center" | 15,70
Baris 133 ⟶ 174:
|}
Pada tahun 2014, Pekanbaru telah menjadi kota keempat berpenduduk terbanyak di Pulau [[Sumatra]], setelah [[Medan]], [[Palembang]] dan [[Bandar Lampung]], sekaligus kota terbesar kesepuluh di Indonesia. Laju pertumbuhan ekonomi Pekanbaru yang cukup pesat, menjadi pendorong laju pertumbuhan penduduknya.
Etnis [[Minang]] merupakan menjadi etnis mayoritas/terbesar pertama dengan persentase sekitar
Selain itu, etnis yang memiliki proporsi cukup besar adalah [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan [[Suku Melayu]] mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota, namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi [[Kepulauan Riau]] dari pemekaran Provinsi [[Riau]].
Baris 159 ⟶ 200:
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2020
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2022
|- Align="center"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
Baris 173 ⟶ 215:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 897.767
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 983.356
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.085.246
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;" |<small>Sejarah kependudukan kota Pekanbaru<br />'''Sumber:'''<ref name="PEKANBARU"/><ref name="
|}
=== Agama ===
[[Berkas:Masjid ar-Rahman (2).JPG|jmpl|ki|220px|Masjid Ar-Rahman Pekanbaru]]
Agama [[Islam]] merupakan [[agama]] mayoritas yang dianut oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Sebagian lagi memeluk agama [[Kekristenan|Kristen]] ([[Protestanisme|Protestan]] dan [[Gereja Katolik Roma|Katolik]]), [[Agama Buddha|Buddha]], [[Agama Hindu|Hindu]], dan [[Agama Konghucu|Konghucu]] juga terdapat di kota ini.
Dari data [[Kementerian Dalam Negeri]] tanggal 30 Juni 2024, banyaknya penduduk Pekanbaru berdasarkan agama yang dianut yakni agama [[Islam]] sebanyak 84,52%. Kemudian penduduk yang menganut agama [[Kekristenan]] sebanyak 11,86%, dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 10,35% dan [[Katolik]] sebanyak 1,51%. [[Agama Buddha]] dianut oleh 3,59% penduduk Pekanbaru, selebihnya menganut agama [[Hindu]] sebanyak 0,02%, dan [[Konghucu]] sebanyak 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/>
Sebagai bagian dalam pembangunan kehidupan beragama, Kota Pekanbaru tahun 1994, ditunjuk untuk pertama kalinya menyelenggarakan [[Musabaqah Tilawatil Qur'an]] (MTQ) tingkat nasional yang ke-17. Pada perlombaan membaca [[Al-quran]] ini, jika sebelumnya diikuti oleh satu orang utusan, untuk setiap wilayah provinsi, maka pada MTQ ini setiap provinsi mengirimkan 6 orang utusan.<ref>Departemen Agama RI, (1996), ''Pembangunan sektor agama memasuki proses tinggal landas''.</ref>
== Perekonomian ==
Saat ini Pekanbaru telah menjadi kota metropolitan, yaitu dengan nama Pekansikawan, (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan). Perkembangan perekonomian Pekanbaru, sangat dipengaruhi oleh kehadiran perusahaan minyak, pabrik ''pulp'' dan kertas, serta perkebunan kelapa sawit beserta pabrik pengolahannya. Kota Pekanbaru pada triwulan I 2010 mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,79%, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,30%. Berdasarkan kelompoknya, inflasi terjadi hampir pada semua kelompok barang dan jasa kecuali kelompok sandang dan kelompok kesehatan yang pada triwulan laporan tercatat mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,88% dan 0,02%. Secara tahunan inflasi kota Pekanbaru pada bulan Maret 2010 tercatat sebesar 2,26%, terus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2010 yaitu 2,07% pada bulan Januari 2010 dan 2,14% pada bulan Februari 2010.<ref>{{cite web | last = | first = | authorlink = | coauthors = | year = | url =http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/D9CDE284-4079-49B0-9E6C-89668AF2E531/19912/NaskahKER.pdf | title =Kajian Ekonomi Regional Provinsi Riau Triwulan I 2010 | format =PDF | work = | publisher =Bank Indonesia Pekanbaru | accessdate =7 November 2010 | archive-date =2010-12-31 | archive-url =https://web.archive.org/web/20101231024707/http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/D9CDE284-4079-49B0-9E6C-89668AF2E531/19912/NaskahKER.pdf | dead-url =yes }}</ref>
Posisi Sungai Siak sebagai jalur perdagangan Pekanbaru, telah memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekomoni kota ini. Penemuan cadangan [[minyak bumi]] pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini. Selain itu, muncul beberapa pusat perbelanjaan modern, diantaranya: Plaza Senapelan, Plaza Citra, Plaza Sukaramai, [[Mal Pekanbaru]], [[Mal SKA]], [[Mal Ciputra Seraya]],<ref>[http://www.malciputraseraya.com|Website Mal Ciputra Seraya]</ref> [[Lotte Mart]], Metropolitan Trade Center, The Central, Panam Square, Giant, Robinson, Transmart Pekanbaru dan Living World. Walau di tengah perkembangan pusat perbelanjaan modern ini, pemerintah kota terus berusaha untuk tetap menjadikan pasar tradisional yang ada dapat bertahan, di antaranya dengan melakukan peremajaan, memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=1&id=6062 |title=Pasar Cik Puan Tetap Akan Jadi Pasar Tradisional |access-date=2011-11-16 |archive-date=2012-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120512042730/http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=1&id=6062 |dead-url=yes }}</ref> Beberapa [[pasar]] tradisional yang masih berdiri, antara lain Pasar Bawah, Pasar Raya Senapelan (Pasar Kodim), Pasar Andil, Pasar Rumbai, Pasar Limapuluh dan Pasar Cik Puan.<ref>PT. Feraco, (2004), ''Indonesian investment and trading opportunity by province, regency, city'', Volume 5, Fery Agung, ISBN 979-3824-18-2.</ref>
Baris 213 ⟶ 239:
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Pekanbaru}}
Kota Pekanbaru saat ini memiliki beberapa rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah Pekanbaru mencoba melengkapi sarana dan prasarana yang ada saat ini diantaranya akan membangun gedung baru untuk Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad yang saat ini baru memiliki 264 kamar untuk rawat inap. Dengan selesainya bangunan tersebut, kapasitas rawat inap RSUD Arifin Achmad, akan bertambah menjadi 400 kamar.<ref>http://www.riauinfo.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081011131130/http://riauinfo.com/ |date=2008-10-11 }} [http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=6&id=12965 Bangun Gedung Baru, Kapasitas Rawat Inap RSUD Arifin Achmad Bertambah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120512042734/http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=6&id=12965 |date=2012-05-12 }} (diakses pada 7 November 2010)</ref> Sementara kehadiran rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta di kota ini cukup signifikan antara lain Rumah Sakit Santa Maria yang sebelumnya bernama Balai Pengobatan Santa Maria,<ref>http://www.rssantamariapekanbaru.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111107002658/http://www.rssantamariapekanbaru.com/ |date=2011-11-07 }} [http://www.rssantamariapekanbaru.com/main/ RS Santa Maria] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111122211247/http://www.rssantamariapekanbaru.com/main/ |date=2011-11-22 }}</ref> Aulia Hospital, RS Syafira, Rumah Sakit Prima, Rumah Sakit Zainab, Rumah Sakit AURI, Rumah Sakit Petala Bumi, Rumah Sakit Polisi, Rumah Sakit Ibnu Sina yang didirikan oleh YARSI Riau kemudian dikelola oleh PT
Sampai tahun 2006 penyebaran dan pelayanan puskesmas di kota Pekanbaru masih belum merata terhadap masyarakatnya yaitu dengan ratio 1,99. Sementara persentase kunjungan penduduk memanfaatkan puskesmas baru sekitar 19%. Hal ini dimungkinkan karena telah banyaknya rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan yang lebih baik.<ref>http://www.depkes.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100720022207/http://www.depkes.go.id/ |date=2010-07-20 }} [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/riau06.pdf Profil kesehatan Riau 2006] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111110043911/http://www.depkes.go.id/downloads/profil/riau06.pdf |date=2011-11-10 }}</ref>
== Pendidikan ==
[[Berkas:Fakultas Kedokteran Universitas Riau.JPG|jmpl|220px|Gedung Fakultas Kedokteran [[Universitas Riau]].]]
[[Berkas:
Beberapa perguruan tinggi juga terdapat di kota ini, di antaranya adalah [[Politeknik Caltex Riau]], [[Universitas Riau]], [[Universitas Islam Riau]], [[Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau|UIN Suska]], [[Universitas Muhammadiyah Riau]], dan [[Universitas Lancang Kuning]]. Sampai tahun 2008, di Kota Pekanbaru baru sekitar 13,87% masyarakatnya dengan pendidikan tamatan perguruan tinggi, dan masih didominasi oleh tamatan SLTA sekitar 37,32%. Sedangkan tidak memiliki [[ijazah]] sama sekali sebanyak 12,94% dari penduduk Kota Pekanbaru yang berumur 10 tahun ke atas.<ref>pekanbarukota.bps.go.id [http://pekanbarukota.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=70:pendidikan&catid=62:pendidikan&Itemid=85 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijazah Tahun 2004 - 2008] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130921055916/http://pekanbarukota.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=70:pendidikan&catid=62:pendidikan&Itemid=85 |date=2013-09-21 }}</ref>
[[Soeman Hs (perpustakaan)|Perpustakaan Soeman Hs]] merupakan perpustakaan pemerintah provinsi Riau, didirikan untuk penunjang pendidikan masyarakat Pekanbaru khususnya dan Riau umumnya. Perpustakaan ini terletak di jantung Kota Pekanbaru, termasuk salah satu perpustakaan "termegah di Indonesia", dengan arsitektur yang unik serta telah memiliki koleksi 300 ribu buku sampai tahun 2008.<ref>{{cite news|author=|title=Termegah di Indonesia, Perpustakan Soeaman HS resmi dibuka|url=http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=21439|work=Riauterkini.com|date=2008-10-28|access-date=2010-06-20|archive-date=2012-05-09|archive-url=https://www.webcitation.org/67WTBNSa0?url=http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=21439|dead-url=yes}}</ref> Nama perpustakaan ini diabadikan dari nama seorang guru dan sastrawan Riau, [[Soeman Hs]].<ref>Endarmoko, Eko, (1993), ''MEMOAR: senarai kiprah sejarah: diangkat dari majalah Tempo'', Pustaka Utama Grafiti, ISBN 979-444-274-7.</ref>
Baris 246 ⟶ 272:
== Pelayanan umum ==
[[Berkas:Anjung Seni Idrus Tintin.JPG|
Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik dimasa mendatang, pemerintah kota Pekanbaru telah mengusahakan pembebasan lahan seluas 40 ha untuk pembangunan [[PLTU Tenayan Raya]].<ref>{{cite web |title=Harga Lahan PLTU Rp10.000 per Meter |url=http://www.pekanbaru.go.id/berita/1/842/harga-lahan-pltu-rp10000-per-meter/ |publisher=Pemda Kota Pekanbaru |accessdate=2 October 2010 }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Baris 253 ⟶ 280:
Saat ini pemerintah kota telah menetapkan [[Tempat Pembuangan Akhir|tempat pembuangan akhir (TPA)]] sampah di 2 lokasi dengan metode ''open dumping'', yaitu kawasan Limbungan seluas 5 Ha dengan jarak dari kawasan permukiman 19 km dan Kulim seluas 3 Ha dengan jarak dari kawasan permukiman 8 km. Selain itu gerobak sampah masih digunakan untuk pengumpulan tak langsung, jumlah total gerobak yang ada saat ini adalah 305 buah dengan kapasitas rata-rata 1 m³ untuk melayani pengumpulan individual pada 5 wilayah pengumpulan. Sarana pemindahan yang ada berupa bak sampah pasangan batu-bata dan pelat baja sebanyak 32 buah dengan daya tampung 157.5 m³. Saat ini kapasitas penampungan TPS baru mencapai 8 % terhadap total timbunan yang ada. Untuk armada angkutan pengambilan sampah langsung digunakan truk bak terbuka, jumlah pengangkutan yang dilakukan adalah 2 – 3 kali per harinya, sehingga kapasitas pengangkutan baru mencapai 20 %. Sedangkan setiap harinya terdapat 170 m³ timbunan sampah, sehingga jumlah sampah yang telah dikelola dan terangkut sampai ke TPA baru mencapai 120 m³/hari atau sekitar 60 %.<ref name="pu"/>
Daerah kota Pekanbaru yang memiliki ketinggian antara 1 sampai 20 meter dengan curah hujan dalam klasifikasi sedang, yaitu antara 100-200 per bulan. Secara umum permasalahan banjir di kota ini adalah masalah genangan air, baik akibat adanya limpasan dari saluran drainase yang ada maupun akibat terhambatnya pengaliran air. Saluran drainase yang ada saat ini baru mencakup 13.930 Ha, yang terdiri dari sistem drainase besar sepanjang 10.123 [[meter]], sistem drainase kecil sepanjang 15.456 m dan sistem drainase tersier sepanjang 7.789 m.<ref name="pu">{{cite web | last = | first = | authorlink = | coauthors = | year = | month = | title =Kota Pekanbaru | url =http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/riau/pekanbaru.pdf | format =PDF | accessdate =7 November 2010 | archive-date =2010-02-16 | archive-url =https://web.archive.org/web/20100216044025/http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/riau/pekanbaru.pdf | dead-url =no }}</ref>
Pemerintah kota saat menetapkan pengembangkan kawasan permukiman perkotaan ke arah ke selatan, timur dan barat kota ([[Tampan, Pekanbaru|kecamatan Tampan]], [[Marpoyan Damai, Pekanbaru|kecamatan Marpoyan Damai]], [[Bukit Raya, Pekanbaru|kecamatan Bukit Raya]], [[Tenayan Raya, Pekanbaru|kecamatan Tenayan Raya]], dan [[Payung Sekaki, Pekanbaru|kecamatan Payung Sekaki]]). Sedangkan [[Senapelan, Pekanbaru|Kecamatan Senapelan]], [[Sukajadi, Pekanbaru|Kecamatan Sukajadi]], [[Sail, Pekanbaru|Kecamatan Sail]] dan [[Limapuluh, Pekanbaru|Kecamatan Limapuluh]] sebagai kawasan [[perdagangan]] dan [[jasa]] dengan skala pelayanan regional dan internasional, perumahan perkotaan (''town house'' dan apartemen), yang diintegasikan dengan sistem jaringan transportasi massal dan sistem jaringan transportasi regional melalui jalan tol, akses ke bandara dan pelabuhan di Sungai Siak.
== Transportasi ==
[[Berkas:Gerbang Bandara International Sultan Syarif Kasim II.jpg|220px|jmpl|ka|Gerbang Masuk Terminal di [[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II]], Pekanbaru.]]
Pekanbaru dihubungkan oleh jaringan jalan yang tersambung dari arah [[Padang]] di sebelah barat, [[Medan]] dan [[Banda Aceh]] di sebelah utara, serta [[Jambi]], [[Palembang]], dan [[Bandar Lampung]] di sebelah selatan. [[Terminal Bandar Raya Payung Sekaki]] merupakan pusat pelayanan transportasi antar kota dan antar provinsi, yang telah direncanakan pemerintah setempat menjadi sarana orientasi dan perpindahan antar moda transportasi dengan akses ke sistem jaringan transportasi regional, bandara, dan pelabuhan.
[[Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II|Bandara Sultan Syarif Kasim II]] menjadi salah satu bandar udara tersibuk di Sumatra dan dicanangkan akan menjadi salah satu bandara internasional di pulau [[Sumatra]]. Berdasarkan data yang diperoleh dari [[Angkasa Pura II]] pada tahun 2011 penumpang yang melalui bandara ini mencapai angka 1.259.993 penumpang per tahun.<ref>http://www.angkasapura2.co.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191213021309/http://www.angkasapura2.co.id/ |date=2019-12-13 }} [http://www.angkasapura2.co.id/commercial/?CdAirport=PKU Passenger] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150923172234/http://www.angkasapura2.co.id/commercial/?CdAirport=PKU |date=2015-09-23 }} (diakses pada 7 Januari 2013)</ref>
Pelabuhan Pekanbaru yang terletak di tepi [[Sungai Siak]] dan berjarak 96 mil ke muara sungai, menjadi sarana transportasi untuk komoditas ekspor seperti kelapa sawit. Selain itu, pelabuhan ini juga menghubungkan Pekanbaru dengan kawasan di pesisi Provinsi Riau seperti Selat Panjang, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Sungai Pakning dan lain sebagianya serta kota–kota di [[Kepulauan Riau]], seperti [[Tanjungpinang|Tanjung Pinang]] dan [[Batam]].
Selain itu, [[Transmetro Pekanbaru|Trans Metro Pekanbaru]] merupakan sarana transportasi massal jalur darat di Kota Pekanbaru, sekaligus sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota ini. Pada masa pendudukan tentara [[Jepang]], dilakukan pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Pekanbaru menuju [[Padang]] melalui [[Sawahlunto]]. Proyek ini sebelumnya telah direncanakan pada masa pemerintahan [[Hindia Belanda]] dan diselesai pada 15 Agustus 1945,<ref>Dulm, J. van, et al. Geïllustreerde atlas van de Japanse kampen in Nederlands-Indië, 1942-1945 Purmerend: Asia Maior, 2000-2002, 2 vols.</ref><ref>Hovinga, Henk, Eindstation Pakan Baroe 1944-1945: dodenspoorweg door het oerwoud Amsterdam: Buijten & Schipperheijn, 1982.</ref> walau sampai sekarang jalur ini tidak pernah diaktifkan lagi.
== Pariwisata ==
[[Berkas:Gelanggang Remaja Pekanbaru (2).JPG|jmpl|
Kota Pekanbaru memiliki beberapa bangunan dengan ciri khas arsitektur Melayu diantaranya bangunan Balai Adat Melayu Riau yang terletak di jalan Diponegoro, Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai atasnya terpampang beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal [[Gurindam Dua Belas]] karya [[Raja Ali Haji]] sastrawan keturunan Bugis.<ref>http://www.rajaalihaji.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111127182610/http://rajaalihaji.com/ |date=2011-11-27 }} [http://www.rajaalihaji.com/id/article.php?a=RGlIL3c%3D= Raja Ali Haji - Tokoh Sastrawan dan Intelektual] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305024150/http://www.rajaalihaji.com/id/article.php?a=RGlIL3c%3D= |date=2016-03-05 }}</ref> Pada bagian kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat dibaca pasal 1–4, sedangkan pasal 5–12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama. Kemudian di jalan Sudirman terdapat Gedung Taman Budaya Riau, gedung ini berfungsi sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sementara bersebelahan dengan gedung ini terdapat Museum Sang Nila Utama, merupakan museum daerah Riau yang memiliki berbagai koleksi benda bersejarah, seni, dan budaya. Museum ini menyandang nama seorang tokoh legenda dalam [[Sulalatus Salatin]], pendiri Singapura. Selanjutnya [[Anjung Seni Idrus Tintin]] salah satu ikon budaya di Kota Pekanbaru, merupakan bangunan dengan arsitektur tradisional, menggunakan nama seorang seniman Riau, Idrus Tintin, dibangun pada kawasan yang dahulunya menjadi tempat penyelengaraan MTQ ke-17.
Pada kawasan Senapelan terdapat Masjid Raya Pekanbaru yang sebelumnya dikenal dengan nama ''Masjid Alam'',<ref>Abdul Baqir Zein, (1999), ''Masjid-masjid bersejarah di Indonesia'', Gema Insani, ISBN 979-561-567-X.</ref> dibangun sekitar abad ke-18 dengan gaya arsitektur tradisional dan merupakan masjid tertua di Kota Pekanbaru.<ref>Tri Maya Yulianingsih, Ratino, (2010), ''Jelajah wisata Nusantara: berbagai pilihan tujuan wisata di 33 provinsi'', Niaga Swadaya, ISBN 979-788-166-0.</ref> Sementara ''Tradisi Petang Megang'' disaat memasuki bulan [[Ramadan]] telah dilakukan sejak masa [[Kesultanan Siak]] masih tetap diselenggarakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru.
Pada tahun 2011, masyarakat Pariaman untuk pertama kalinya mengadakan pesta budaya Tabuik di Pekanbaru. Seperti hal di daerah asalnya, perayaan ini diselenggarakan pada bulan Muharram, untuk memperingati peristiwa Pertempuran Karbala. Meski bukan tradisi lokal, hal ini menunjukkan keanekaragaman sekaligus salah satu iven untuk pengembangan sektor pariwisata.<ref>http://www.zamrudtv.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111108175638/http://www.zamrudtv.com/ |date=2011-11-08 }} [http://www.zamrudtv.com/filezam/riau/mediariau.php?module=detailriau&id=860 Ribuan Warga Hadiri Pesta Adat Tabuik ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120119055239/http://www.zamrudtv.com/filezam/riau/mediariau.php?module=detailriau&id=860 |date=2012-01-19 }}</ref> Sementara setiap tahunnya, komunitas Tionghoa di Pekanbaru juga menyelenggarakan perayaan Tahun Baru Imlek, kemudian ditutup dengan perayaan [[Cap Go Meh]]. Pesta ini umumnya dipusatkan di kawasan Senapelan terutama pada beberapa [[vihara]] besar seperti di Vihara Dharma Loka atau Vihara Tridharma Dewi Sakti.
== Olahraga ==
[[PSPS Pekanbaru]] merupakan klub utama sepak bola yang dimiliki oleh kota ini, dan bermarkas di [[Stadion Rumbai|Stadion Kaharudin Nasution Rumbai]]. Namun pada tahun 2010 stadion ini direnovasi, karena stadion ini juga persiapkan sebagai salah satu ''venue'' pada [[Pekan Olahraga Nasional XVIII]] 2012 Riau. Sehingga pada kompetisi [[LSI]], PSPS untuk sementara waktu pada pertandingan kandang menggunakan [[Stadion Agus Salim]]<ref>Amril Amarullah. [http://bola.vivanews.com/news/read/178980-psps-berkandang-sementara-di-padang PSPS Berbagi Kandang di Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120124191608/http://bola.vivanews.com/news/read/178980-psps-berkandang-sementara-di-padang |date=2012-01-24 }}. ''[[VIVANews]]'', [[22 September]] [[2010]]. Diakses pada [[23 September]] [[2010]].</ref> dan [[Stadion Kuansing]].<ref>pekanbaru.tribunnews.com [http://pekanbaru.tribunnews.com/2011/09/27/psps-lakukan-perawatan-stadion-kuansing PSPS Lakukan Perwatan Stadion Kuansing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120107142214/http://pekanbaru.tribunnews.com/2011/09/27/psps-lakukan-perawatan-stadion-kuansing |date=2012-01-07 }}</ref>
Sejak tahun 2009 kota ini mulai membenahi berbagai fasilitas olahraga setelah provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional XVIII dan kualifikasi Piala Asia U-22 tahun 2012. Untuk menyambut perhelatan akbar tersebut, Pekanbaru membangun [[Stadion Utama Riau]] dengan kapasitas 43.923 kursi.<ref>http://www.ponxviii-riau.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110208083353/http://ponxviii-riau.com/ |date=2011-02-08 }} [http://www.ponxviii-riau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=96&Itemid=107 Venues/Lokasi Acara PON XVIII Riau 2012] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101231112331/http://www.ponxviii-riau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=96&Itemid=107 |date=2010-12-31 }} (diakses pada 7 November 2010)</ref>
Selain itu, Lapangan Golf tersebar di beberapa tempat pada kawasan kota ini, antara lain Pekanbaru Golf Course Country Club di Kubang Kulim, Simpang Tiga Golf Course di Kompleks AURI, Rumbai Golf Course di Kompleks IKSORA Rumbai, dan Lapangan Golf Labersa di Kompleks Labersa.
== Referensi ==
Baris 326 ⟶ 319:
{{wikivoyage|Pekanbaru}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
* {{id}} {{resmi}}
{{ibu kota provinsi di Indonesia}}
Baris 335 ⟶ 325:
{{Kota Pekanbaru}}
{{Riau}}
{{Kota besar di Indonesia|image=Pekanbaru 2019.jpg}}
{{Authority control}}
|