Sakawuni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Menambah Kategori:Tokoh fiktif menggunakan HotCat
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 17:
 
== Kehidupan Awal ==
Banyak Kapuk adalah salah satu [[Senapati|Senopati]] [[kerajaan Singasari]]. Pada suatu ketika saat berkunjung ke desa Tersebut di lereng [[gunung Bromo]], ia
[[Berkas:Ilustrasi_Tokoh_Arya_Kamandanu_dan_Sakawuni_dalam_Tutur_Tinular.jpg|jmpl|Ilustrasi Tokoh Arya Kamandanu dan Sakawuni dalam Tutur Tinular]]
jatuh cinta pada Ayu Pupuh, anak tunggal dari Ki Sugata Brahma yang menjabat sebagai kepala desa Tanibala. Asmara yang menggelora menjatuhkan keduanya pada hubungan yang mengakibatkan Ayu Pupuh mengandung saat Banyak Kapuk meninggalkannya dengan janji untuk kembali dan melamarnya namun tidak pernah datang memenuhi janjinya.
 
Ayu Pupuh melahirkan seorang bayi perempuan cantik dan manis pada tahun 1274 M yang diberi nama Sakawuni. Ki Sugata Brahma kemudian melepaskan jabatannya sebagai kepala desa karena aib yang dideritanya.
Baris 25 ⟶ 27:
Putus asa dengan karena kenyataan yang dihadapinya, Ayu Pupuh mencoba bunuh diri dalam perjalanan pulang dari [[Singasari]]. Namun ia diselamatkan oleh seorang tabib yang bernama Nyai Congkorong dan diangkat sebagai muridnya di padepokan bukit Penampihan. Akhirnya Ayu Pupuh mewarisi padepokan Nyai Congkorong dan bergelar Dewi Tunjung Biru karena mendapat tugas menjaga dan memelihara tumbuhan bunga tunjung biru yang berguna sebagai penawar racun.
 
Ki Sugata Brahma dengan sabar dan bijaksana membesarkan Sakawuni dengan penuh kasih sayang. Sakawuni tumbuh menjadi remaja yang
[[Berkas:Ilustrasi_wajah_tokoh_Sakawuni_di_belakang_tokoh_Arya_Kamandanu.jpg|jmpl|Ilustrasi wajah tokoh Sakawuni di belakang tokoh Arya Kamandanu yang memegang pedang naga puspa pada poster iklan serial sandiwara radio Tutur Tinular tahun 1989]]
pemberani, suka menolong, cerdas, penuh perhitungan dan mampu mewarisi ilmu kanuragan dari kakeknya dengan baik. Namun ia tetap haus kasih sayang orang tuanya sehingga sering pergi diam-diam mengembara untuk mencari ayahnya di [[Singasari]] dengan rasa dendam dan keinginan menuntut tanggung jawab dari laki-laki yang diketahuinya bernama Banyak Kapuk.
 
Pengembaraannya hingga ke wilayah hutan tarik yang nantinya menjadi Kotaraja [[Majapahit]]. Dalam pengembaraannya ia memutuskan untuk bergabung menjadi prajurit Gelang-gelang atau [[Kota Kediri|Kediri]] melalui sebuah pertarungan seleksi di pelataran [[candi]] Sorabana. Setelah dinyatakan diterima, ia berada dalam satu kelompok 4 besar pendekar pendukung Kediri yang terdiri dari mpu Tong Bajil, Dewi Sambi, mpu Renteng dan dirinya sendiri. Kelompok pendekar ini tunduk kepada perintah Patih Kebo Mundarang dari kerajaan Gelang-Gelang atau [[Kota Kediri|Kediri]].
Baris 139 ⟶ 143:
* Indonesia [https://facebook.com/groups/339300098448089/ Facebook Kamuni Lovers]
* Indonesia [https://facebook.com/groups/355965982715721/ Ferry Fadli Fans Club]
 
[[Kategori:Tokoh fiktif]]