Tasyabbuh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{islam}}
'''Tasyabbuh''' ( {{lang-ar|التشبه|translit=At-Tasyabbuh}}) adalah [[istilah]] dalam [[Islam]] yang merujuk pada tindakan meniru atau menyerupai [[adat]], [[kebiasaan]], atau praktik dari [[orang]] atau [[kelompok]] non-Muslim. Secara [[harfiah]], tasyabbuh berasal dari kata [[bahasa Arab]] "''syabbah''" dan "''syabbih''," yang berarti "menyerupai" atau "meniru." Dalam konteks [[syariah]], tasyabbuh dianggap sebagai perbuatan yang menyamai atau meniru hal-hal yang bukan bagian dari [[Islam|ajaran Islam]], baik dalam bentuk [[kebiasaan]], [[pakaian]], [[ritual]], maupun cara [[hidup]] tertentu. Konsep ini sering dibahas oleh para [[ulama]] dalam konteks menjaga keaslian [[identitas]] [[Islam]] dan menghindari pengaruh [[budaya]] luar yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip [[Islam]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Ramadanti|first=Farah|title=Arti Tasyabbuh, Perbuatan yang Dilarang dalam Ajaran Islam|url=https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6806331/arti-tasyabbuh-perbuatan-yang-dilarang-dalam-ajaran-islam/amp|website=detikhikmah|language=en|access-date=2024-11-09}}</ref><ref>{{Cite web|last=S.Kom|first=Yulian Purnama|date=2016-12-31|title=Perbuatan Yang Dilarang Karena Tasyabbuh, Tidak Memandang Niat|url=https://muslim.or.id/29205-perbuatan-yang-dilarang-karena-tasyabbuh-tidak-memandang-niat.html|website=Muslim.or.id|language=id|access-date=2024-11-09}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Nawawi|first=Syu'aib|date=2018-08-17|title=Historia Dilemma Pendidikan Islam: Mengutamakan Kesalehan dan Moral atau Prestasi Akademik atau Integrasi Keduanya dalam Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa|url=http://dx.doi.org/10.32616/pgr.v2.2.159.1-8|journal=PROGRESSA: Journal of Islamic Religious Instruction|volume=2|issue=2|pages=1–8|doi=10.32616/pgr.v2.2.159.1-8|issn=2579-9673}}</ref>
Baris 14 ⟶ 15:
{{quote
|"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik (menyekutukan Allah), yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."
}}
Dalam ayat lain [[Allah]] Subhanahu Wa Ta’ala berfirman<ref>{{Cite web|last=Doa|first=Admin|date=2021-11-15|title=Larangan Tasyabbuh dalam Islam|url=https://almasoem.sch.id/saling-doa/larangan-tasyabuuh-dalam-islam/|website=Yayasan Al Ma'soem Bandung|language=id|access-date=2024-11-09}}</ref><ref>{{Cite web|title=Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 104|url=https://www.detik.com/hikmah/quran-online/al-baqarah/tafsir-ayat-104-111|website=detikhikmah|language=id-ID|access-date=2024-11-09}}</ref>:
{{quote
|“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu katakan Raa’ina, tetapi katakanlah, Unzurna, dan dengarkanlah. Dan orang-orang kafir akan mendapat azab yang pedih.”
|(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 104)
}}
Baris 32 ⟶ 39:
'''''Ucapan dan Sapaan'''''
Mengucapkan salam atau ungkapan yang khas dari agama lain, misalnya “Merry Christmas” pada perayaan Natal, juga bisa dianggap sebagai tasyabbuh bagi sebagian ulama.<ref name=":2" />
{{main|Islam dan perayaan ulang tahun}}
Mengucapkan atau merayakan Hari Kelahiran seperti “Selamat Ulang Tahun” juga dianggap sebagai tasyabbuh, sebagaimana sebagian [[ulama]] berpendapat bahwa tradisi perayaan kelahiran dalam [[Islam]] pertama kali diperkenalkan oleh golongan [[Syi’ah]] [[Fathimiyah]] pada abad ke-4 [[Hijriyah]].<ref>{{Cite journal|date=2024-11-09|title=Islam dan perayaan ulang tahun|url=https://m.wiki-indonesia.club/wiki/Islam_dan_perayaan_ulang_tahun#cite_note-:2-14|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
===Tasyabbuh dalam Kehidupan Modern===
Baris 51 ⟶ 60:
==Referensi==
{{Reflist}}
[[Kategori:Eskatologi Islam]]
[[Kategori:Istilah Islam]]
|