Petulai Jurukalang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Artikel rintisan mengenai budaya Rejang |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(7 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{italic title}}
'''Jurukalang''' atau '''''Jêkalang'''''{{sfn|Basrin|2018|pp=6}} (kadang dieja '''''Jikalang'''''), adalah salah satu dari empat ''[[petulai]]'' atau
== Konsep
Salah satu konsep mengenai wilayah yang dimiliki ''petulai'' ini adalah ''tanêak tanai'', sebutan bagi hamparan tanah yang dimiliki secara komunal, tetapi dikelola warga secara individu.<ref name="Akar Foundation"/> Konsekuensi kepemilikan individu pada ''tanêak tanai'' adalah kewajiban individu pengelola untuk menanam tanaman-tanaman keras yang bernilai ekonomi dan konservasi, seperti [[petai]] atau [[durian]]. Tanaman-tanaman tersebut kelak menjadi penanda bahwa bidang tanah tersebut telah digarap oleh seseorang atau keluarga tertentu.<ref name="Akar Foundation"/>
Selain itu, masyarakat ''petulai Jurukalang'' mempercayai adanya hutan larangan, yang secara lokal dikenal sebagai ''imbo piandan''. Salah satu hutan larangan petulai ini terdapat di kawasan [[Bukit Serdang]]. Hutan larangan dipercaya sebagai tempat bermukimnya roh-roh gaib dan oleh karenanya tak boleh dibuka.<ref name="Akar Foundation">{{cite web |author=Akar Foundation |title=Melirik Kearifan Lokal Suku Rejang Jurukalang dalam Tata Kelola Hutan |url=https://akar.or.id/melirik-kearifan-lokal-suku-rejang-jurukalang-da/ |access-date=12 Desember 2021}}</ref>
== Marga dan desa ==
Keturunan ''petulai Jurukalang'' awalnya mendiami desa-desa yang nantinya oleh Belanda diorganisasi menjadi [[marga Jurukalang]], yang terletak di Kabupaten Lebong yang sekarang. Desa-desa atau ''kutai-kutai'' yang dimaksud meliputi [[Topos, Topos, Lebong|Topos]], [[Teluk Dien, Rimbo Pengadang, Lebong|Teluk Dien]], [[Rimbo Pengadang, Rimbo Pengadang, Lebong|Rimbo Pengadang]], dan [[Kutai Donok, Lebong Selatan, Lebong|Kutai Donok]]. Anak cucu Jurukalang nantinya menuruskan kegiatan ''mênyusuk'' atau membuka desa-desa baru ke luar Lebong. Ada yang ke daerah Pesisir, [[Kabupaten Empat Lawang|Lintang Empat Lawang]], serta Ulu Rawas.{{sfn|Basrin|2018|pp=33-34}}
== Catatan ==
{{notes}}
== Referensi ==
Baris 10 ⟶ 17:
== Daftar pustaka ==
* {{cite book
|last= Basrin
|first= Erwin
|editor-last= Kusdinar
|editor-first= Pramasty Ayu
|title= Jurukalang Tanah yang Terlupakan: Menelisik Dominasi Penguasaan Tanah di Marga Jurukalang
|url= http://akar.or.id/wp-content/uploads/2018/01/Jurukalang-Tanah-yang-Terlupakan.pdf
|location= Bengkulu
|publisher= Akar Foundation
|origin-year= 2013
|year= 2018
|access-date= 9 Desember 2021
|page= 9, 100
|ISBN=
|ref= harv}}
* {{Cite book
|last= Hazairin
Baris 34 ⟶ 56:
|isbn=
|ref= harv}}
{{budaya-stub}}
|